Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Peningkatan curah jantung 30-40% dan maksimal peningkatan sekitar 24 minggu gestasi.
Peningkatan laju jantung 10-15 kali/menit pada 28-32 minggu gestasi.
Peningkatan curah jantung ini karena peningkatan stroke volume dan laju jantung.
Nilai curah jantung bergantung pada besarnya uterus dan posisi ibu.
Pembesaran uterus yang gravid dapat menimbulkan kompresi aortocaval venous return
turun hipotensi.
Efek ini bila ibu posisi supine, diperberat oleh hidramnion dan hamil kembar.
Curah jantung meningkat selama persalinan (meningkat 50% dari pra persalinan).
Periode imediate post partum, curah jantung maksimal, meningkat 80% dari pra persalinan
dan 100% diatas ibu tidak hamil.
Penurunan FRC dan peningkatan konsumsi O2 cepat terjadi hipoksia maternal sebelum
induksi nafas biasa 3 menit atau 4 kali nafas inspirasi maksimal dengan oksigen 100%.
Penurunan FRC, peningkatan MV, penurunan MAC : induksi inhalasi cepat.
Membran mukosa lebih edema, vaskuler rapuh hindari intubasi nasal, pakai ETT ukuran
yang lebih kecil daripada wanita tidak hamil.
Pada Kala I, hiperventilasi, Pa CO2 bisa 18 mmHg fetal asidosis.
Pada saat his sakit hiperventilasi PaCO2 turun maternal alkalosis, fetal asidosis
karena : 1) penurunan uteroplacental BF, 2) kurfa disosiasi shift to the left
ILA/ELA/WELA akan menolong.
Parameter respirasi kembali ke nilai sebelum hamil dalam 6-12 minggu post partum.
Perubahan pada volume darah :
Memenuhi kebutuhan sirkulasi karena pembesaran uterus dan adanya unit feto-plasenta.
Meningkatnya reservoir vena.
Melindungi parturient dari perdarahan saat melahirkan.
Parturient menjadi hiperkoagulabel
Wanita hamil dalam persalinan harus dipertimbangkan lambung penuh, tanpa memandang
waktu makan terakhir.
Gunakan antasid non partikel sebelum induksi anestesi umum atau anestesi regional.
Perubahan gastrointestinal kembali dalam 6 minggu postpartum.
MAC anestesi inhalasi menurun 25-40% akibat peningkatan progesteron dan endorphin.
Tapi penelitian menunjukkan endorphin tidak meningkat selama kehamilan, kecuali saat
persalinan.
Volume ruang epidural menurun disebabkan membesarnya pleksus venosus epidural akibat
kompresi aortocaval oleh uterus gravid yang besar.
KESIMPULAN :
Perubahan fisiologi dan anatomi akan mempengaruhi pemilihan teknik dan obat anestesi.
Keberhasilan anestesi untuk operasi SC ditentukan oleh keterampilan yang tinggi melakukan
anestesi umum dan anestesi regional (spinal, epidural, kombinasi spinal-epidural).
Memahami farmakologi, fisiologi dan patofisiologi ibu dan janin.
- Anestesi umum bukan pilihan tapi pada kondisi tertentu menjadi alternatif.
- Pilihan anestesi disamping aman tapi harus sesuai tergantung individu dan faktor lain.
- Faktor individu riwayat penyakit, riwayat penggunaan obat-obatan, riwayat operasi, dll
- Faktor lain ahli anestesi (risk and benefit), kebutuhan pembedahan (ahli obgyn).
SEKSIO CESARIA (SC) adalah prosedur dimana melahirkan bayi melalui insisi dinding
abdomen dan uterus maternal.
Indikasi SC :
Anestesi umum analgesi, hilang kesadaran (+), menggunakan obat anestesi secara intravena,
intubasi dan pemeliharaan inhalasi/intravena.
1. Induksi cepat
2. Dapat dipercaya
3. Reproducibility
4. Dapat dikontrol
5. Dapat mencegah hipotensi
A. PRE OPERATIF
B. DURANTE OPERATIF
C. POST OPERATIF
PRE OPERATIF
Persiapan :
DURANTE OPERATIF :
- Preoksigenisasi (denitrogenisasi) 3 – 5 menit atau 4 – 5 VC face mask
- Rapid Sequence Induction (RSI) :
# Induksi : pentotal 4 mg/kgBB atau propofol 2 mg/kgBB atau ketamin 1 mg/kgBB atau
etomidate 0,3 mg/kgBB
# Sellick manuevre (penekanan krikoid) 10 Newton - 30 Newton
# Suksinilkolin 1½ mg/kgBB atau rokuronium 0,6 mg/kgBB defasikulasi dengan non
depolar tidak dianjurkan
# Intubasi : endotracheal tube (ETT) 6,5 – 7,0 dengan short-handled laryngoscope
# Pemeliharaan : N2O 50% dan O2 50%, volatil agen dengan MAC 0,5. Kadang-kadang
agen volatil dibutuhkan dengan dosis tinggi untuk relaksasi manipulasi uterus. Hindari
hiperventilasi. Pemberian opioid minimal dan obat pelumpuh otot aksi intermediet
(atrakurium)
# Ekstubasi sadar, refleks protektif (+) cegah aspirasi (aspirasi dapat terjadi pada fase
inisial recovery = induksi anestesi)
POST OPERATIF :
- Analgesia (NSAID)
- PCA (Patient Controled Analgesia)
- Blok ilioinguinal bilateral (mudah, aman, efektif) untuk analgesia postoperative
KESIMPULAN :
Anestesi umum mempunyai risiko mortalitas yang tinggi pada maternal 17 kali anestesi
regional. Mortalitas paling sering karena problem jalan nafas.
Anestesi umum dipilih pada kondisi dimana anestesi regional kontraindikasi mutlak.
Anestesi umum dipilih pada SC emergency karena indikasi maternal dan fetal.
Walaupun anestesi umum dihubungkan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi tapi
anestesi umum mempunyai keuntungan.
Diperlukan manajemen yang efektif preoperatif, durante operatif, dan post operatif untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas baik pada maternal maupun fetal.
ANESTESI REGIONAL PADA SEKSIO SESAREA
Anestesi regional menjadi teknik pilihan untuk operasi SC, lebih aman dari anestesi umum
(keamanan ibu dan bayi), tapi ada kalanya dikontraindikasikan.
Epidural vs Spinal :
- Pilihan umumnya ditentukan oleh situasi (urgensi, kateter epidural, komorbid ibu)
- Sangat sedikit bedanya (hasil akhr maternal dan neonatal)
- Anestesi spinal memberikan lebih baik analgesi untuk operatif
- Anestesi spinal : mudah, dosis obat <<
- Anestesi epidural : dosis >>, bisa dengan kateter
Persiapan prabedah :
- Pasien menolak
- Sepsis di daerah suntikan
- Koagulopati dan hipovolemia
- Posisi duduk/lateral
- Isobarik/hiperbarik/hipobarik
- Parestesia
- Pungsi vena
- Pungsi dural PDPH
- Kateter putus
Komplikasi anestesi regional dini sesudah lewat jarum dan kateter di tempat yang benar :
Komplikasi anestesi regional dini sesudah lewat jarum dan keteter yang salah tempat :
Nyeri punggung :
Singkat : 24 – 48 jam sesudah anestesi epidural / anestesi spinal
Lama : sampai beberapa bulan, sering disertai dengan pembengkakan kecil dan empuk di
tempat suntikan
Anestesi regional pada SC bila dilakukan dengan hati-hati dan lege artis, sangat aman dan
meredakan nyeri dan menghilangkan penderitaan banyak wanita dan menguntungkan bayi
mereka selama beberapa dekade, meskipun kelihatannya panjang daftar komplikasi yang
mungkin timbul.