Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. FAAL SIRKULASI
Dalam system sirkulasi tubuh, jantung sebagai pompa, pembuluh darah sebagai pipa dan
darah sebagai isi pipa nya. Sedangkan jaringan adalah konsumen yang perlu mendapat
darah yang berisi oksigen dan substrat energy.
Darah kembali dari sirkulasi sistemik atrium kanan ventrikel kanan arteri pulmonalis
kanan dan kiri kapiler paru vena pulmonalis kanan dan kiri atrium kiri ventrikel kiri
menuju aliran darah sistemik
Hal tersebut terjadi karena jantung tidak bisa memompa darah dengan baik keluar,
yang dapat mengakibatkan tanda – tanda kongesti jantung. Kongesti jantung kiri
dapat mengakibatkan edem paru dan kongesti jantung kanan dapat mengakibatkan
edema pada tungkai.
1
Estimasi CO
Dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan tidak langsung, yakni:
SIRKULASI TUBUH
Jantung
(Cardiac Output) Pre-Renal
RBF
(Renal Blood Flow)
GFR Renal
(Glomerular Filtration Rate)
2
CARDIAC OUTPUT
CO = HR (heart rate) x SV (stroke volume)
KEMAMPUAN KOMPENSASI
- HR bisa naik 3x
- SV hanya bisa naik 20-30%
Contoh: kondisi normal 60 x 85 = 5000 (HR x SV = CO)
Pada kondisi hipovolemia, SV turun, maka HR harus naik untuk kompensasi
100 x 50 = 5000
- HR tidak bisa kompensasi saat:
Pada pasien tua, pasien yang sedamg mengalami vagal reflex, severe hypoxia
(kadar Hb sangat rendah), dan spinal shock.
What to do then?
1. Naikan SV (tambah cairan)
2. Inotropik (hanya dapat meningkatkan CO 30% saja)
3. Atasi sebab: Tua Pasang pacemaker
Vagal reflex SA
4. Menurunkan metabolism tubuh (Sedasi)
- Severe takikardi tidak efektif karena diastolic filling time menurun ventricle filling
sangat turun SV menurun
- HR maksimal = 220 – usia (th)
- AV block : HR tidak bisa naik untuk kompensasi kehilangan atrial kick SV
menurun JAGA agar tidak Hipovolemia!
- Atrial kick dapat hilang saat kontraksi ventricle tidak singkron dengan atrium,
contoh: AV block
STROKE VOLUME
3
PROBLEMA PADA SIRKULASI TUBUH
I. PRE- RENAL
II. RENAL
4
PERDARAHAN VASODILATASI STAGNANT, KONGESTI JANTUNG
(VR turun) (VR turun) (VR normal tapi menumpuk)
RBF turun
GFR turun
ISF merupakan buffer/cadangan yang lebih besar daripada IVF Assesment terhadap
IVF dan ISF sangat penting!
Infusi cairan elektrolit ke IVF akan merembes keluar ke ISF sehingga komposisi IVF dan
ISF sama
Pada kondisi: Hipoxia lama, Hipovolemia, Sepsis, Dengue Barier kapiler melebar
rate of efflux meningkat IVF menurun (IVF hipovolemia) ISF meningkat (ISF
hypervolemia)
5
Note that:
1. Na lebih banyak diluar sel (ECF), jika Na banyak didalam sel akan juga menarik
molekul air yang mengakibatkan Edema intraselluler, dapat terjadi pada kondisi:
- Sodium channel breakdown
- Sel membrane rusak
2. K lebih banyak di dalam sel (ISF), peningkatan kadar kalium dalam plasma dapat
terjadi karena destruksi massive dari sel, yang biasa terdapat pada kondisi:
- Hemolisis - Multiple trauma
- Luka bakar - Acute Fulminant Hepatitis
- Status Convulsi terjadi rhabdomyolisis
Na+ dan K+
ICF
6
CAIRAN MAINTANANCE
I. Estimasi kehilangan normal dari,
Yang terbaik adalah memakai rumus estimasi kehilangan normal tubuh (I) dan atau disertai
penyempurnaan/ koreksi pada beberapa kelompok umur.
7
Penyempurnaan cara estimasi:
Dewasa tua 40 ml/kgBB/hr
Anak >2th – Dewasa 50 ml/kgBB/hr
Anak 1-2th / 10-15 kg 100 ml/kgBB/hr
Bayi 1bl – 1th / 3-9 kg 150 ml/ kgBB/hr
Cara menghitung:
1. Cukupi Voume (ganti urine + S&I)
2. Cukupi Natrium 2-3 mEq/kgBB (tubuh tidak punya cadangan)
3. Cukupi Kalium 1-2 mEq/kgBB (tubuh punya cadangan sampai 5 hari)
4. Cukupi Kalori 25 kcal/kg
Ganti dengan ??
1. Nacl 1000 + D5 1000 3. KaEn Mg3 2000 ml
Na 150 Na 100
K 0 K 40
Kalori 200 Kalori 800
2. RD 1000 + D5 1000
Na 147
K 4
Kalori 400
8
Cairan Masuk = Cairan Keluar
Minum + Infus + Water for metabolism = Urine + Keringat & Uap air nafas (S&I)
Problem:
Infus RD 2000, apa sudah benar?
Pembahasan:
RD 2000, berisi Na 2 x 147 mEq = 294 mEq (kebutuhan normal 100-150 mEq)
Problem:
Infus RD 1000 + D5 1500, apa sudah benar?
Pembahasan:
Volume 2500 kurang tepat, dikarenakan pasien post partum mengalami:
- Kenaikan volume darah 500 ml akibat involusi uterus
- Kenaikan volume darah 500 – 1000 ml akibat mobilisasi bertahap post
partum yang berasal dari retensi air selama hamil
Natrium = 147 mEq OK
9
III. Pasien 30 th, 50 kg, PS ASA 3. Postop Sectio Cesaria PEB
-TD 160/90, Nadi 90, suhu 37oC. Edema Anasarka, Bleeding 200cc
Diberikan Infus RD 1000 + D5 1000
Problem:
Infus RD 1000 + D5 1000, apa sudah benar?
Pembahasan:
Dapat dijawab Benar, dengan alasan:
- Pasien PEB mengalami hemokonsentrasi, sehingga terdapat IVF deficit
- Jika deficit (= hipovolemia) diberi terapi untuk PEB nya yakni MgSO4 dan atau
Diltiazem, TD akan drop terlalu cepat sehingga perlu penambahan volume
10
Problem:
1. Apakah balance cairan durante operasi sudah tepat?
2. Apa yang salah sehingga menyebabkan pasien jatuh pada kondisi hasil observasi
jam 3? (peningkatan nadi, peningkatan suhu dan PU urine yang kurang)
Pembahasan:
Maka, hitung ulang dan cari tanda – tanda adanya proses lain yang sedang
berlangsung
11
Next Questions:
- Deficit or Excess?
- Diberi extra cairan atau diberi Lasix?
- Jika excess, mengapa oliguria? Gagal ginjal akut?
- Jika deficit, kemana hilangnya cairan?
Jawab:
Pikirkan dulu, DEFICIT ec ongoing loss, sambil dicari penyebabnya.
Alasan:
- Proses kematian dengan deficit cairan lebih cepat daripada pasien dengan excess
cairan
- Jika excess, seharusnya tidak terjadi oliguria. Kemungkinan terjadi Gagal ginjal
akut sangat kecil. Melihat dari waktu dan perjalanan penyakit.
- Deficit cairan + oliguria jangan diberi Lasix!
- Pada kekurangan cairan (dehidrasi) + oliguria = deficit ≥ 3%
Pada pasien ini: 3% x 50 kg = 1500 ml
- Kemana hilangnya cairan?
a. Edema berlebihan
b. Kebocoran yang terlewat jadi peritonitis: Defans Musculare? CRP?
c. Perdarahan: Fluid challenge test?
- Jika terdapat fasilitas, dapat dilakukan pemeriksaan tambahan berupa;
CVP, BJ Plasma, Creatinin Ratio, Potassium Ratio
12
Kondisi untuk menahan diri memberikan fluid challenge:
1. Pasien tua, cardiomegaly, cardiomyopathy
2. Pasien Pre-Eklampsia, Eclampsia
3. Pasien Edema paru cardiac dan non-cardiac
4. Pasien hipoalbuminemia < 2,5 mg/dl
Resiko besar untuk Edema paru, Maka: Siap CVP, Siap Respirator
13
Problem:
Pemberian cairan selanjutnya, maintenance atau replacement?
Pembahasan:
Cairan REPLACEMENT
BE masih –10, CVP masih +10 cmH2O
CVP dinaikkan sampai +15
-Boleh, karena AaDO2 sudah membaik (pO2 125)
- Dopamin teruskan untuk membantu CO
- Amati terus perfusi, seharusnya berangsur membaik
6 jam kemudian,
pO2 125, pCO2 40, BE -5, pH 7.32
TD 130/ 80, N 90 dengan Dopamin 3mcg, CVP tetap 10, perfusi hangat
Urine keluar 60cc/jam
Total cairan masuk = 3000 ml
Problem:
Pemberian cairan selanjutnya, maintenance atau replacement?
Pembahasan:
Cairan MAINTANANCE
Problem:
Bagaimana status cairan saat ini?
Bagaimana sikap selanjutnya?
Pembahasan:
Balance cairan 24 jam
INPUT: RL 3000 OUTPUT: Urine 700
RD 1000 S&I 500
D5 1000
TOTAL 5000 TOTAL 1200
14
SIKAP:
Setiap pemberian cairan yang banyak, selalu cek ada tidaknya tanda – tanda
edem paru.
Dengan asumsi AaDO2 yang baik, tetap cek pO2 tersebut didapatkan dari FiO2
berapa
Tidak perlu Lasix, sebab:
- pO2 125, pCO2 40, BE -5, pH 7.32
Pasien masih hipovolemia (perlu volume) atau Jantung masih lemah (perlu
dopamine)
- Urine 700 cc bisa disebabkan oleh:
a. Pasien masih hipovolemia
b. Cardiogenic shock
c. ADH/ Aldosteron excess (sering terjadi setelah distress nafas 5 hari)
- pO2 125 masih memungkinkan fluid challenge tanpa bahaya edema paru
Maka, status cairan masih deficit walau terlihat seperti excess 3800 ml
Pembahasan:
Kebutuhan cairan: 70 kg x 40 cc = 2800 cc/24 jam.
Hari 1-3 : deficit 1000 ml/hari 3000 ml
Hari 4- 5: deficit 1500 ml/hr 3000ml
Total deficit dalam 5 hari = 6 liter HIPOVOLEMIA
Akibat hipovolemia: Vasokonstriksi general
- CBF turun GCS turun TD tinggi untuk kompensasi malah diberi
Diltiazem??
- RBF turun oliguria
- Splanchnic BF turun cairan NGT naik
15
Akhirnya TD drop karena fatigue
- Diberi dopamine, dobutamin, NE sedangkan deficit cairan sangat besar tidak
dikoreksi
IDEALNYA:
1. Pasang ventilator + Sedatives, deep sleep
- heat production turun
- O2 demand otak turun
2. Tambah volume IVF (Ringer laktat)
- more perfusion to body surface
3. Antipiretik
- reset thermostat turun
4. Vasodilator
- more core heat radiated by skin/ body surface
5. Kompres selimut basah seluruh tubuh + fan
- more heat loss via conduction
6. Jika menggigil dan sudah ventilator, beri NMBA
- heat production turun
16
PUASA PRE-OP & LAVEMENT
Lavement
- Setara GI loss 500 – 1000 ml
- Ileus
- Peritonitis Koreksi dengan rumus volume
- Luka bakar awal dengan RL/ RA/ NaCl 0.9%
- Perdarahan akut
Trauma Bedah
- Luka perlu penyembuhan
- Reaksi radang (SIRS sampai Sepsis)
- Edema formation
- Nyeri
- Stress reaction: Catecholamin, ADH, Aldosteron, dll
17
Apakah Response Urine Sesuai?
Diberi Lasix
- Keluar 300 – 400 ml dalam 3 jam = ADH dan Aldosteron tinggi
- Tidak keluar banyak = hipovolemia
- Tidak keluar banyak = menuju gagal ginjal akut
18
PRE-OP PROBLEM
belum terkoreksi
CONTOH KASUS
Problem:
- Pasien masih shock
- Volvulus harus segera dioperasi sebelum seluruh usus nekrosis
Solusi:
- Pilih obat anesthesia yang dapat membantu kondisi pasien; Ketamin dan NMBA
- Cairan RL dilanjutkan untuk koreksi deficit selama operasi
Solusi:
- Koreksi cairan intravaskuler cepat, 20 ml/ kg BB dalam 30 – 60 menit, kalau belum
membaik dapat diulang lagi 2x
- Rehidrasi tidak usah sampai interstitial signs hilang
- Operasi tidak usah menunggu sampai urine keluar
19
DURING-OP PROBLEM
Operative problems are not completely treated
CONTOH KASUS
Problem:
Dilakukan tampon dan laparotomy ditutup Perdarahan akan terus merembes dan
resusitasi cairan massive yang akan dilakukan dapat menyebabkan hemodilusi yang
menyebabkan penurunan kadar zat koagulasi
Solusi:
- Lanjutkan resusitasi cairan sampai shock hilang
- Koreksi gangguan koagulasi dengan FFP dan transfusi, tambahkan vit K
- Hangatkan pasien ke suhu 35 – 36oC
- WAIT
TRAUMA MENYEBABKAN:
1. Kerusakan jaringan
2. Perdarahan
3. Shock, karena perdarahan yang banyak
4. Infeksi
5. Cedera organ dalam rongga perut, yang menyebabkan rangkaian penyulit berupa:
- Cedera usus
- Peritonitis
- Edema Luas sebabkan kehilangan cairan intravaskuler lebih banyak
20
POST-OP PROBLEM
Surgery did not go well
CONTOH KASUS
Hari ke-2 pasien shock, T 90/50, N 160, perfusi dingin RL 2 L T 120/palp, N 120, Hb 5
Re-open:
Ileum dan colon seluruhnya necrosis, rongga abdomen penuh cairan transudasi dan darah
dan permukaan peritoneum serta usus meradang (full blown peritonitis)
--Terima Kasih –
PRU/ ED
21