Você está na página 1de 4

ANALISIS DATA

Dengan perlakuan diberi unsur N, Mg, P, Fe tanpa pemberian Ca, panjang awal
kecambah 2 cm dengan jumlah akar sebanyak 6. Pada hari kedua kecambah pecah sehingga
panjang kecambah dan jumlah akar kecambah tidak dapat diamati.
Dengan perlakuan diberi unsur N, Mg, P, Fe, dan Ca (Lengkap), pada hari kedua
panjang kecambah 4,2 cm dengan jumlah akar sebanyak 1. Pada hari keempat panjang
kecambah 4,5 dengan jumlah akar 1. Pada hari ke 6 panjang kecambah 4,7 dengan jumlah akar
1. Pada hari kedelapan kecambah pecah sehingga panjang kecambah dan jumlah akar
kecambah tidak dapat diamati.
Dengan perlakuan diberi unsur Mg, P, Fe, Ca tanpa N, pada hari kedua panjang
kecambah 3,5 cm dengan jumlah akar sebanyak 1. Pada hari keempat panjang kecambah 3,2
dengan jumlah akar 1. Pada hari keenam kecambah pecah sehingga panjang kecambah dan
jumlah akar kecambah tidak dapat diamati.
PEMBAHASAN
Nutrisi pada tumbuhan dibagi dalam dua kelompok, makro elemen (makronutrien)
karena diperlukan tumbuhan dalam jumlah cukup besar dan mikro elemen (mikronutrien)
karena diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit. Kelompok makronutrien terdiri atas C, H,
O, P, K, N, S, Ca, Fe, dan Mg. Kelompok mikroelemen terdiri atas Mn, B, Cu, Zn, Cl, dan Mo.
Elemen-elemen makro berfungsi sebagai proses elektrokimia, pembentuk struktur tumbuhan
dan terlibat aktif dalam reaksi katalitik. Elemen mikro hanya melakukan fungsi katalitik
(Hopkins, 2004).
Pada praktikum yang telah dilakukan kecambah kacang merah dengan perlakuan
diberikan unsur N, Mg, P, Fe tanpa pemberian Ca, panjang awal kecambah 2 cm dengan jumlah
akar sebanyak 6. Pada hari kedua kecambah pecah sehingga panjang kecambah dan jumlah
akar kecambah tidak dapat diamati. Hal tersebut dikarenakan Ca merupakan salah satu elemen
makronutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar. Sesuai dengan teori Anwar
(2000) bahwa elemen-elemen penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah unsur esensial
terutama unsur makronutrien, karena dibutuhkan dalam jumlah banyak. Menurut Hopkins
(2004) makronutrien dibutuhkan sebagai proses elektrokimia, pembentuk struktur tumbuhan
dan terlibat aktif dalam reaksi katalitik. Sehingga ketidakadaan salah satu unsur makronutrien
dalam tumbuhan dapat mengganggu fungsi-fungsi tersebut.
Peran unsur Ca sangat dominan terutama pada titik-titik tumbuh tanaman seperti pucuk
muda dan ujung akar. Kekurangan kalsium menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat,
yang dapat menyebabkan pecahnya kecambah, buah, atau busuknya buah. Pada praktikum
yang telah dilakukan biji kecambah pecah pada hari keenam dengan perlakuan tanpa Ca
(Anwar, 2000).
Pada praktikum yang telah dilakukan pada kecambah kacang merah dengan perlakuan
diberikan unsur N, Mg, P, Fe dan Ca (Lengkap) pada hari kedua panjang kecambah 4,2 cm
dengan jumlah akar sebanyak 1. Pada hari keempat panjang kecambah 4,5 dengan jumlah akar
1. Pada hari ke 6 panjang kecambah 4,7 dengan jumlah akar 1. Menurut Anwar (2000) N, Mg,
P, Fe, dan Ca termasuk dalam makronutrien yang diperlukan dalam jumlah besar oleh tanaman.
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara utama yang sangat penting bagi pertumbuhan
tanaman karena merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleik dan dengan
demikian merupakan penyusun protoplasma secara keseluruhan. Tanaman menyerap unsur ini
dalam bentuk nitrat (NO-3), namun bentuk lain yang juga diserap adalah amonium (NH+4)
(Dahlia, 2000).
Magensium (Mg) diperlukan oleh semua bagian hijau dari tanaman sebab merupakan
bagian penyusun klorofil. Mg juga memegang peranan pada transportasi fosfat dalam tanaman
(Dahlia, 2000).
Fosfor (P) sebagai orto-fosfat memegang peranan yang penting dalam kebanyakan
reaksi enzim yang tergantung kepada fosforilase. Hal ini, oleh karena fosfor merupakan bagian
dari inti sel, sangat penting dalam pembelahan sel, dan juga untuk perkembangan jaringan
meristem. Dengan demikian fosfor dapat merangsang pertumbuhan akar dan tanaman muda,
mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji, atau gabah, selain itu juga sebagai
penyusun lemak dan protein (Dahlia, 2000).
Besi (Fe) memegang peranan dalam sistem enzim dan diperlukan untuk sintetis klorofil.
Fungsi besi dalam tanaman tergabung dengan enzim tertentu, seperti: katalase, paroksidase
ferikrome dan suksinik dehydrogenase (Dahlia, 2000). Defisiensi besi hanya nampak pada
bagian daun-daun tua, terutama di daerah antara urat-urat daun. Keadan ini dikenal sebagai
klorosis besi yang sangat umum terdapat di daerah-daerah berkapur dan tanah alkali (Dahlia,
2000).
Kalsium (Ca) merupakan unsur utama (esensial)yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan meristem dan menjamin pertumbuhan dan berfungsinya ujung-ujung akar.
Kalsium penting dalam pembentukan zat putih telur, mencegah kemasaman pada cairan sel,
mengatur permeabilitas dinding sel atau daya tembus cairan (Dahlia, 2000).
Pada perlakuan dengan perlakuan N, Mg, P, Fe dan Ca (Lengkap) kecambah kacang
merah mengalami pertumbuhan biji yang signifikan pada hari kedua, keempat, dan keenam
dengan panjang biji berturut-turut 4,2; 4,5; 4,7. Jumlah akar pada hari kedua sampai keenam
tidak berkembang mungkin dikarenakan pengamat kurang teliti dalam menghitung jumlah
akar, yaitu hanya menghitung jumlah akar utama saja tanpa menghitung akar-akar serabut yang
lainya.
Pada praktikum yang telah dilakukan kecambah kacang merah dengan perlakuan diberi
Mg, P, Fe, Ca tanpa N, pada hari kedua panjang kecambah 3,5 cm dengan jumlah akar
sebanyak 1. Pada hari keempat panjang kecambah 3,2 dengan jumlah akar 1. Pada hari keenam
kecambah pecah sehingga panjang kecambah dan jumlah akar kecambah tidak dapat diamati.
Hal tersebut dikarenakan N merupakan salah satu elemen makronutrien yang dibutuhkan
tumbuhan dalam jumlah besar. Sesuai dengan teori Anwar (2000) bahwa Elemen-elemen
penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan adalah unsur esensial terutama unsur makronutrien.
Karena dibutuhkan dalam jumlah banyak. Menurut Hopkins (2004) makronutrien dibutuhkan
sebagai proses elektrokimia, pembentuk struktur tumbuhan dan terlibat aktif dalam reaksi
katalitik. Sehingga ketidakadaan salah satu unsur makronutrien dalam tumbuhan dapat
mengganggu fungsi-fungsi tersebut. Nitrogen merupakan salah satu unsur hara utama yang
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman karena merupakan penyusun dari semua
protein dan asam nukleik dan dengan demikian merupakan penyusun protoplasma secara
keseluruhan. Sehingga tidak ada unsur N pada tanaman dapat mengganggu fungsi-fungsi
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar dwi, Yuni Sri, Yuliani, Lukas S. Budipramana. 2000. Panduan Praktikum Ilmu
Hara. Jurusan Biologi: UNESA.
Dahlia; Lukiaty, B. Dan Kusumaputri, L.T. 2000. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. Malang: JICA.

Hopkins, W.G. 2004. Introduction to Plant Physiology. 3rd.Huner NPA. USA: Jhon
Wiley dan Sons.

Você também pode gostar