Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
RENTABILITAS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
INSTITUTE PERBANAS
JAKARTA 2017
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN .................................................................................................... v
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1
B. BATASAN MASALAH ........................................................................................................ 4
BAB II ..................................................................................................................................................... 5
ANALISA MASALAH ........................................................................................................................... 5
1. Rasio Likuiditas .................................................................................................................... 12
a. Current Ratio (Rasio Lancar) ........................................................................................ 12
b. Quick Ratio (Rasio Cepat).............................................................................................. 13
2. Rasio Aktivitas ...................................................................................................................... 14
a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) ........................................................... 14
b. Rata-rata pengumpulan piutang (Average Collection Period) ............................. 15
c. Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) .................................................. 16
d. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) .................................................... 17
e. Rata-Rata Periode Pembayaran Pembelian (Average Payment Period)............ 18
3. Rasio Solvabilitas (Leverage) ........................................................................................... 18
a. Debt to Total Assets Ratio/ Debt Ratio (Rasio Hutang) ......................................... 19
b. Debt to Equity Ratio (Perbandingan Hutang Jangka Panjang dengan Modal) 20
c. Time Interest Earned/Coverage ratio (Rasio Penutup) .......................................... 20
d. Fixed Charge Coverage/Fixed Payment Coverage ratio ........................................ 21
4. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) .......................................................................... 22
a. Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)..................................................................... 22
b. Rasio Laba Operasi (Operating Profit margin) ......................................................... 23
c. Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin) ........................................................................ 24
d. Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Assets) ...................................................... 25
e. Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity) ....................................................... 26
BAB III .................................................................................................................................................. 28
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................ 28
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 28
B. SARAN ................................................................................................................................ 31
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
Penyusun
iii
ABSTRAK
Indonesia yang beroperasi di dalam negeri dan luar negeri. Pada Karya Tulis ini,
dan Profitabilitas Tahun 2014, 2015 dan 2016 (time series) serta Laporan Keuangan
Indonesia Tbk.
iv
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mencatat bahwa sektor komunikasi dan informasi tumbuh dengan sangat baik, jauh
Telekomunikasi Indonesia Tbk atau biasa disebut dengan Telkom dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 52,09 % dan 47,91% dimiliki oleh publik.
termasuk satu anak perusahaan yang tidak beroperasi kembali yaitu antara lain:
1
1. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)
Telkomsel adalah salah satu Operator seluler terkemuka dengan lebih dari173,9
broadband.
transaksi online.
GSD merupakan usaha properti Telkom yang melakukan empat jenisBisnis, yaitu
B2S,Kolokasi dan reseller, microcell, layanan yang terkait menara dan proyek.
2
8. PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin)
JALIN fokus pada bisnis dengan sistem pembayaran non tunaiyang mendukung
Metranet saat ini fokus pada Pengembangan bisnis mobile dan media online
proses monetisasi
dinikmatioleh semua kelas masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, kami ingin
3
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
tahunan perusahaan;
1.2 Untuk memahami arti dari masing-masing rasio pada analisis rasio
2. Tujuan Khusus
2.2 Untuk menilai kinerja PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dari sisi
keuangan.
C. BATASAN MASALAH
Pada Karya Tulis ini, kami akan melakukan analisis rasio terhadap Laporan
Likuiditas, Aktivitas, Solvabilitas dan Profitabilitas Tahun 2014, 2015 dan 2016 (time
Smartfren Telecom Tbk sebagai average industries ratio (cross section analysis)
keuangan.
4
BAB II
ANALISA MASALAH
kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil
yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
sebagai berikut:
baik aset, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
perusahaan,
5
Harahap (2008, p. 195) menjelaskan bahwa ada 10 tujuan dari analisis laporan
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari
suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar
perusahaan.
(rating).
Dengan perkataan lain apa yang dimaksud dari suatu laporan keuangan
periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan, baik
10. Bisa juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di
6
Dari poin-poin di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari analisis laporan
keuangan dengan standar yang ditetapkan. Melalui cara tersebut pihak manajemen
berada dibawah standar, maka pihak manajemen akan mencari faktor-faktor yang
sebagai berikut :
a. Rasio merupakan angka – angka atau ikhtisar statistic yang lebih mudah
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang
akan datang.
7
Kelemahan Analisi Rasio Keuangan , sebagai berikut :
ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko serta tingkat kesehatan suatu
beberapa hal :
tersebut
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
8
neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan
tertentu. Yang dimaksud dengan “Rasio” dalam laporan keuangan adalah suatu
angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam
rasio yang layak dijadikan dasar pembanding. Dengan adanya pembandingan ini
dapat diketahui apakah perusahaan tersebut terletak diatas average atau dibawah
average.
1. Berdasarkan sumber data dari mana rasio itu dibuat, rasio tersebut dibedakan
menjadi 3 yaitu
Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca seperti
Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data berasal dari Laporan Laba Rugi
seperti net profit margin ratio, gross profit margin dan sebagainya.
Yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan
laba rugi seperti inventory turnover ratio, fixed assets turnover dan
sebagainya.
a. Rasio Likuiditas
9
bertujuan menguji kecukupan dana, solvency perusahaan, kemampuan
termasuk dalam rasio ini yaitu current ratio, quick ratio, receivables turnover
b. Rasio Profitabilitas
c. Rasio Kepemilikan
yaitu earning pershare, book value pershare, capital structure ratio dan
sebagainya.
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Leverage/Solvabilitas
Meliputi Total debt to total assets ratio/debt ratio, debt to equity ratio, time
10
c. Rasio Aktivitas
period, fixed assets turnover, total assets turnover, average payment periode.
d. Rasio Profitabilitas
ratio, operating profit margin ratio, net profit margin ratio, Return on Assets
e. Rasio Pertumbuhan
yang paling penting dilihat pertumbuhannya yaitu: penjualan, laba bersih, laba
per lembar saham, harga pasar per lembar, deviden dan nilai buku saham.
f. Rasio Valuasi
Berikut analisis rasio pada laporan keuangan tahunan tahun 2014,2015 dan
11
1. Rasio Likuiditas
current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan
Indonesia Tbk.
Current Ratio ini biasa disebut sebagai Rasio Lancar, Working Capital Ratio
atau Banker’s Ratio. Current ratio ini menunjukkan hubungan antara nilai
aktiva lancar yang dapat di uangkan dalam waktu satu tahun dibandingkan
dengan nilai hutang yang harus dibayar dalam satu tahun tersebut. Semakin
besar angka rasio nya maka likuiditas nya semakin baik. Perhitungan Rasio
rupiah) :
12
𝟑𝟒, 𝟐𝟗𝟒
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 (𝐑𝐚𝐬𝐢𝐨 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫) 𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟏. 𝟎𝟔
𝟑𝟐, 𝟑𝟏𝟖
𝟒𝟕, 𝟗𝟏𝟐
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 (𝐑𝐚𝐬𝐢𝐨 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫) 𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟏. 𝟑𝟓
𝟑𝟓, 𝟒𝟏𝟑
𝟒𝟕, 𝟕𝟎𝟏
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐑𝐚𝐭𝐢𝐨 (𝐑𝐚𝐬𝐢𝐨 𝐋𝐚𝐧𝐜𝐚𝐫) 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟏. 𝟐𝟎
𝟑𝟗. 𝟕𝟔𝟐
untuk tahun 2016, 2015,dan 2014 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
Rasio ini dihitung dengan membandingkan kas dan quick assets dengan
waktu untuk direalisasikan menjadi uang dan tidak ada kepastian apakah bisa
Dalam hal ini PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah perusahaan jasa
quick ratio juga tidak jauh berbeda dengan current ratio nya yaitu 1.18, 1.35,
13
dan 1.05. Dengan current ratio dan quick ratio ini dapat dikatakan bahwa
2. Rasio Aktivitas
mengoperasikan dana.
Indonesia Tbk.
Average Payment - - -
14
Persediaan terdiri dari komponen yang kemudian dibebankan pada saat
voucher prabayar yang dibebankan pada saat dijual. Biaya persediaan terdiri
diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah perkiraan harga jual dikurangi
biaya untuk menjual. Biaya – biaya tersebut tidak tertulis secara rinci dalam
laporan keuangan serta penjualan inventory ini bukanlah usaha utama dari
perusahaan ini sehingga dalam hal ini Inventory Turnover tidak kami
dua yaitu piutang pihak ketiga dan piutang pihak berkorelasi. Angka
𝑷𝒊𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 =
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏/𝟑𝟔𝟎𝒉𝒂𝒓𝒊
15
𝟕, 𝟑𝟖𝟎
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝟐𝟎𝟏𝟒 = 𝟖𝟗,𝟔𝟗𝟔 = 𝟐𝟗. 𝟔𝟐
𝟑𝟔𝟎𝒉𝒂𝒓𝒊
𝟕, 𝟖𝟕𝟐
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝟏𝟎𝟐,𝟒𝟕𝟎 = 𝟐𝟕. 𝟔𝟔
𝟑𝟔𝟎𝒉𝒂𝒓𝒊
𝟕, 𝟗𝟎𝟎
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐮𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐩𝐢𝐮𝐭𝐚𝐧𝐠 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝟏𝟏𝟔,𝟑𝟑𝟑 = 𝟐𝟒. 𝟒𝟓
𝟑𝟔𝟎𝒉𝒂𝒓𝒊
27.66 dan 29.62 lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio yang dimiliki
dari tahun ke tahun berarti mereka telah memperbaiki kinerja nya dan
mereka miliki. Semakin tinggi angka rasio nya maka semakin tinggi pula
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 =
𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝟖𝟗, 𝟔𝟗𝟔
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎. 𝟗𝟓
𝟗𝟒, 𝟖𝟎𝟗
16
𝟏𝟎𝟐, 𝟒𝟕𝟎
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝟎. 𝟗𝟗
𝟏𝟎𝟑, 𝟕𝟎𝟎
𝟏𝟏𝟔, 𝟑𝟑𝟑
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝟏. 𝟎𝟐
𝟏𝟏𝟒, 𝟒𝟗𝟖
0.95 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 0.47
investasi mereka pada aktiva tetapnya. Peningkatan efisiensi ini juga terlihat
perusahaan menggunakan investasi nya pada total aktiva yang mereka miliki.
Semakin tinggi angka rasio nya maka semakin tinggi pula efisiensi
milyaran rupiah)
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
𝟖𝟗, 𝟔𝟗𝟔
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎. 𝟔𝟑
𝟏𝟒𝟏, 𝟖𝟐𝟐
𝟏𝟎𝟐, 𝟒𝟕𝟎
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎. 𝟔𝟐
𝟏𝟔𝟔, 𝟏𝟕𝟑
𝟏𝟏𝟔, 𝟑𝟑𝟑
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐤𝐭𝐢𝐯𝐚 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝟎. 𝟔𝟑
𝟏𝟕𝟗, 𝟔𝟏𝟏
17
Total Assets TurnoverPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.yaitu 0.65, 0.62 dan
0.63 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu 0.27
investasi mereka pada aktivanya. Peningkatan efisiensi ini juga terlihat dari
tidak ada data pembelian pada laporan keuangannya. Sehingga pada karya
tulis ini kami tidak menggunakan analisis rasio rata-rata periode pembayaran.
𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒈𝒂𝒏𝒈
𝐑𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐲𝐚𝐫𝐚𝐧 =
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒆𝒎𝒃𝒆𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒊
Rasio ini mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang atau
saat dilikuidasi.
Indonesia Tbk.
18
Fixed Charge - - -
milyaran rupiah)
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈) =
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
𝟐𝟑, 𝟓𝟏𝟐
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈)𝟐𝟎𝟏𝟒 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟕%
𝟏𝟒𝟏, 𝟖𝟐𝟐
𝟑𝟕, 𝟑𝟑𝟐
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈)𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟐%
𝟏𝟔𝟔, 𝟏𝟕𝟑
𝟑𝟒, 𝟑𝟎𝟓
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈)𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟗%
𝟏𝟕𝟗, 𝟔𝟏𝟏
Debt Ratio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 19%, 22% dan 17%
sejenis yaitu 43% artinya PT. Telekomunikasi Indonesi Tbk. hanya sedikit
mendanai aktivanya.
19
b. Debt to Equity Ratio (Perbandingan Hutang Jangka Panjang dengan
Modal)
𝟐𝟑, 𝟓𝟏𝟐
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟎. 𝟐𝟕
𝟖𝟓, 𝟗𝟗𝟐
𝟑𝟕, 𝟑𝟑𝟐
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟎. 𝟒𝟎
𝟗𝟑, 𝟒𝟐𝟖
𝟑𝟒, 𝟑𝟎𝟓
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟎. 𝟑𝟑
𝟏𝟎𝟓, 𝟓𝟒𝟒
Debt to Equity Ratio PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 0.33, 0.40 dan
0.27 jauh dibawah rata-rata perusahaan sejenis yaitu 1.46. Angka Rasio
dibawah 1.00 artinya jumlah hutang perusahaan lebih kecil daripada jumlah
ekuitas nya.
20
perusahaan. Semakin tinggi angka rasionya menunjukkan kemampuan
𝟐𝟗, 𝟐𝟎𝟔
𝑪𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐(𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒖𝒕𝒖𝒑)𝟐𝟎𝟏𝟒 = = 𝟐𝟑. 𝟓𝟗
𝟏, 𝟐𝟑𝟖
𝟑𝟐, 𝟒𝟏𝟖
𝑪𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐(𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒖𝒕𝒖𝒑) 𝟐𝟎𝟏𝟓 = = 𝟐𝟑. 𝟎𝟒
𝟏, 𝟒𝟎𝟕
𝟑𝟗, 𝟏𝟗𝟓
𝑪𝒐𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐(𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒖𝒕𝒖𝒑)𝟐𝟎𝟏𝟔 = = 𝟐𝟐. 𝟖𝟒
𝟏, 𝟕𝟏𝟔
dan 23.59 lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu
dari laba operasi perusahaan serta lebih tepat waktu dari pada perusahaan
sejenis.
nya sesuai jadwal. Semakin rendah rasio maka semakin tinggi resiko baik
Pembayaran leasing sehingga Rasio ini tidak termasuk dalam alat analisis
21
4. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio)
Indonesia Tbk.
Gross Profit - - -
Net Profit Margin 25% 23% 24% -26% Average Good Good
terhadap Harga Pokok Penjualan mereka. Semakin tinggi Gross Profit Margin
maka semakin baik dan secara relative semakin rendah Harga Pokok
Rasio ini tidak termasuk dalam alat analisis laporan keuangan ini.
22
b. Rasio Laba Operasi (Operating Profit margin)
pokok penjualan dan beban-beban operasi. Semakin tinggi rasio nya maka
semakin besar pula profitabilitas perusahaan dan control yang lebih baik
sejenis yaitu 8%. Hal ini menunjukkan kinerja yang baik dari perusahaan
tersebut dan control yang baik terhadap beban-beban yang dikeluarkan untuk
pada operating profit margin akan tetapi secara keseluruhan laba yang
23
Sumber : Annual Report PT.Telekomunikasi Tbk.
yang ditanggung oleh perusahaan dalam satu periode. Semakin tinggi rasio
nya maka semakin besar pula profitabilitas perusahaan dan control yang lebih
𝟐𝟏, 𝟐𝟕𝟒
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝟐𝟎𝟏𝟒 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟒%
𝟖𝟗, 𝟔𝟗𝟔
𝟐𝟑, 𝟑𝟏𝟕
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟑%
𝟏𝟎𝟐, 𝟒𝟕𝟎
𝟐𝟗, 𝟏𝟕𝟐
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟓%
𝟏𝟏𝟔, 𝟑𝟑𝟑
Net Profit MarginPT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 25%, 23% dan 24%
perusahaan sejenis yaitu -26%. Data perusahaan sejenis yang kami gunakan
24
adalah PT. XL Axiata Tbk. dan PT Smartfren Telecom Tbk. yang pada tahun
2015 terdapat sedikit penurunan pada net profit marginakan tetapi secara
dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia atau seberapa banyak
𝟐𝟑, 𝟑𝟏𝟕
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 (𝑹𝑶𝑨) 𝟐𝟎𝟏𝟓 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟒%
𝟏𝟔𝟔, 𝟏𝟕𝟑
𝟐𝟗, 𝟏𝟕𝟐
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 (𝑹𝑶𝑨) 𝟐𝟎𝟏𝟔 = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟔%
𝟏𝟕𝟗, 𝟔𝟏𝟏
15% artinya dari sejumlah yang telah diinvestasikan ke dalam asset-asset nya
sejenis yaitu 8%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada asset yang
25
pendapatan yang diharapkan. Di tahun 2015 terdapat sedikit penurunan pada
mengalami kenaikan.
𝟐𝟑, 𝟑𝟏𝟕
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 (𝑹𝑶𝑬) = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟏%
𝟕𝟓, 𝟏𝟑𝟔
26
𝟐𝟗, 𝟏𝟕𝟐
𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 (𝑹𝑶𝑬) = 𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟓%
𝟖𝟒, 𝟑𝟖𝟒
Return on Equity PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. yaitu 35%, 31% dan
sejenis yang kami gunakan adalah PT. XL Axiata Tbk. dan PT Smartfren
Telecom Tbk. yang pada tahun 2016 mengalami kerugian sehingga return on
27
BAB III
A. KESIMPULAN
periode.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tahun 2014, 2015 dan 2016 yang mencakup Rasio
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. sangat baik. Seperti yang telah disampaikan
“As an overview, we see that the performance of the Board of Directors in 2016
and Net Profit or triple double digit. The Board of Directors was capable to
Hal tersebut terbukti dengan rasio-rasio keuangan nya yang cenderung stabil
28
29
PT. Telekomunikasi Condition
Indonesia Tbk.
Average Time Cross
Analisis Rasio 2016 2015 2014 Industries Series Section Overall
Liquidity Ratio
Current Ratio 1.20 1.35 1.06 0.46 Average Good Good
Quick Ratio 1.18 1.34 1.05 0.43 Average Good Good
Activity Ratio
Inventory Turnover N/A N/A N/A N/A -
Average Collection Good Bad Average
Period 24.45 27.66 29.62 16.02
Fixed Assets Good Good Good
Turnover 1.02 0.99 0.95 0.47
Total Assets Average Good Good
Turnover 0.65 0.62 0.63 0.27
Average Payment - - -
Period N/A N/A N/A N/A
Solvability Ratio
Debt Ratio 19% 22% 17% 43% Average Good Good
Debt to Equity Ratio 0.33 0.40 0.27 1.46 Average Good Good
Fixed Charge - - -
Provitability Ratio
Gross Profit Margin N/A N/A N/A N/A - - -
Net Profit Margin 25% 23% 24% -26% Average Good Good
Secara Likuiditas, PT telekomunikasi Indonesia Tbk. dinilai cukup likuid dan dapat
membayar hutang-hutang jangka pendek nya dengan tepat waktu. Secara aktivitas,
perusahaan dinilai cukup efektif menggunakan sumber sumber dana yang ada di
hutang perusahaan ini pun cukup rendah jika dibandingkan dengan industri sejenis
30
nya sehingga financial laverage nya dinilai cukup rendah artinya perusahaan tidak
dinilai dapat memberikan return yang layak untuk para investor. Pendapatan
pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini kami menyadari bahwa hanya
kondisi sebenarnya (kondisi ideal) untuk analisis rasio pada industri tersebut.
B. SARAN
juga dapat menjadi sarana komunikasi bagi para Investor. Bagaimana Investor dapat
menilai seberapa baik atau menguntungkan industry yang mereka jalankan. Akan
lebih baik jika laporan keuangan tersebut di sajikan dengan bentuk sesuai standar
Tbk. telah menyajikan laporan Keuangan nya dengan sangat baik dan
“going concern”.
31
DAFTAR PUSTAKA
Edition.Pearson.
K.R Subramanyam dan John J.Wild, 2014. Analisi Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba
Empat.
Ekonomi UGM.
Alfabeta.
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
http://www.telkom.co.id/en/hubungi-kami/pt-telekomunikasi-indonesia-tbk/investor-
relations/laporan-tahunan/laporan-laporan/laporan-tahunan
https://www.xl.co.id/aboutus/en/investor/information/annual-report.html
http://www.smartfren.com/id/annual-report/
http://enemy12.blogspot.co.id/2015/03/makalah-analisis-laporan-keuangan.html?m=1
http://dewiasmaranii.blogspot.co.id/2014/12/analisis-laporan-keuangan.html?m=1
32