Você está na página 1de 9

 SOFTWARE

AMALAN AHLI SURGA


(BAGIAN PERTAMA)

Tujuan tertinggi dari setiap muslim dalam meniti hidup dan kehidupannya adalah meraih kemenangan besar di
akhirat kelak dengan mendapatkan surga Allah k yang penuh dengan kenikmatan tiada tara dan terselamatkan dari
siksa neraka yang sangat pedih. Kemenangan besar yang sangat ditentukan dengan kadar keta`atan seorang hamba
kepada Allah k dan rasul-Nya. Firman Allah :
“Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
(QS. 33:71)
“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung.” (QS. 3:185)
Pada edisi ini, kami mencoba untuk menginventarisir beberapa amalan-amalan ahli surga di dunia yang termuat
dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, dengan harapan dapat memotivasi dan ditindaklanjuti oleh kita bersama yang
mengharapkan surga Allah k, sebagaimana Rasulullah bersabda :
“Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah di surga atau di neraka. Maka
bertanya seorang sahabat, “Ya Rasulullah ! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan
taqdir nasib kita tanpa beramal.” Jawab Beliau , “Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang bahagia, adalah
karena ia beramal dengan amalan orang yang berbahagia, dan orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang
celaka adalah karena ia beramal dengan amalan orang celaka. Karena itu beramallah ! Semua sarana telah
disediakan. Ada pun orang-orang bahagia, mereka dimudahkan untuk mengamalkan amalan-amalan orang
berbahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka;
kemudian beliau n membaca ayat : “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak
Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (QS. 92:5-10)” H.R.Muslim.

Beberapa amalan penduduk surga di dunia secara umum :


1. Bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa. Allah berfirman :
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.”
(QS. 68:34)
2. Beriman dan beramal dengan ikhlash serta sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah n.
Firman Allah :
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan
surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga
itu, mereka mengatakan:”Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. 2:25)
Dari Abu Hurairah z bahwa Rasulullah n bersabda :
(Setiap umatku masuk ke dalam surga kecuali yang enggan, para sahabat bertanya : “Siapa yang enggan itu wahai
Rasulullah ?” Beliau n menjawab : “Siapa yang ta`at kepadaku niscaya ia masuk surga, dan siapa yang bermaksiat
(melanggar) kepadaku maka sesungguhnya dia lah orangnya yang enggan itu.”) H.R. Bukhari.
3. Merefleksikan seluruh perintah Allah k, menjauhkan seluruh larangan-Nya dan melaksanakn hal-hal yang
diwajibkan serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan.
Dari Jabir katanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah n: Bagaimana pendapatmu, apabila aku telah
melakukan shalat wajib, dan berpuasa Ramadhan, aku halalkan yang halal dan aku haramkan yang haram, dan tidak
kutambah yang demikian itu dengan yang lainnya, dapatkah aku masuk surga ? Jawab beliau : “Ya, dapat !.” H.R.
Muslim.
Beberapa amalan penduduk surga di dunia secara terperinci :
1. Bertobat dan memohon ampunan kepada Allah kdari seluruh dosa dan kesalahan. Senang bersedekah, mampu
menahan amarah serta memiliki sifat pemaaf.
Allah berfirman :
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengatahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya
mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang
beramal.” (QS. 3:133-136).
2. Berhijrah dari keburukan (jahiliyah) kepada kebaikan (islam), serta berjihad dengan harta dan jiwa demi
meninggikan kalimatullah.
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah
lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Rabb mereka
mengembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhoan dan surga, mereka memperoleh di
dalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah
pahala yang besar.” (QS. 9:20-22)
3. Istiqomah dalam keta`atan dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. Firman Allah :
“Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan : “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni
surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. 46:13-14)
4. Khusyu` dalam shalat, meninggalkan perbuatan yang tidak berguna dan membayar zakat, menjaga kemaluan serta
memelihara amanah. Firman Allah :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang
menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak
yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu
maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan
mewarisi, (QS. (ya’ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. 23:1-11)
Diriwayatkan dari Imam Ahmad dan yang lainnya bahwa Nabi n bersabda : (Sungguh telah diturunkan kepadaku 10
(sepuluh) ayat, maka barangsiapa yang melaksanakannya niscaya ia masuk surga kemudian Beliau n membaca “Qod
aflahal mu`minun….” Al Ayat).
5. Menuntut ilmu syar`i yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah disertai implementasinya dalam kehidupan.
Dari Abu Umamah berkata : saya telah mendengar Rasulullah n berkhutbah pada haji wada` maka beliau n bersabda
:
“Barangsiapa meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga.” H.R.
Muslim.
6. Berwudhu` secara sempurna dan dilanjuti dengan membaca syahadatain setelah selesai berwudhu`.
Dari Umar bin Khaththab z bahwa Nabi bersabda :
“Tidaklah salah satu diantara kalian yang berwudhu`, lalu disempurnakan wudhu`nya itu, sesudah itu dia berucap :
“Asyhadu an la ilaha illallah, wa anna Muhammadan `abdullah wa rasuluhu (Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
haq untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan rasul-Nya) melainkan
dibukakan baginya 8 pintu surga yang dapat dimasukinya dari mana saja menurut kehendaknya.” H.R. Muslim.
7. Kontinue dalam melaksanakan shalat nafilah (sunnat) sebelum maupun sesudah shalat fardhu (sunnah rawatib
ba`diyah dan qabliyah).
Dari Ummu Habibah x berkata : Saya mendengar Rasulullah n bersabda :
“Siapa yang mengerjakan shalat 12 raka`at sehari semalam, akan dibuatkan oleh Allah untuknya rumah di surga.”
H.R. Muslim.
12 raka`at itu terdiri dari 4 raka`at sebelum shalat Zhuhur, 3 raka`at setelahnya, dan 2 raka`at setelah shalat Magrib
dan 2 raka`at setelah shalat Isya, serta 2 raka`at sebelum shalat Shubuh sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh
At-Tirmidzi.
8. Membangun masjid semata-mata karena Allah k.
“Barangsiapa membangun masjid dalam rangka mencari keridhaan Allah semata, maka Allah akan membuatkan
pula baginya rumah di surga.” H.R. Bukhari dan Muslim.
9. Menyantuni dan memelihara anak yatim serta peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.
Dari Abu Hurairah z berkata : Rasulullah n bersabda :
“Pengasuh anak yatim, baik yatimnya sendiri atau anak yatin orang lain dengan saya di surga seperti ini, sambil
menunjukkan (perawi hadits ini yaitu) Malik kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah.” H.R. Muslim.
10. Beriman kepada Allah dan hari Akhir, berinteraksi sosial dengan sikap yang seperti kita inginkan bagaiman
mereka harus bersikap kepada kita.
Dari Abdullah bin Umar r,ahuma berkata: Rasulullah n bersabda :
“Siapa yang ingin bebas dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah dia berjasa kepada umat
manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu dan dia beriman kepada Allah dan hari Akhir.” H.R.
Muslim.
11. Menyebarkan salam, memberikan makan fakir miskin dan menjalin tali silaturahmi serta shalat malam
(tahajjud).
Dari Abdullah bin Salam z bahwa Nabi n bersabda :
“Wahai umat manusia, sebarkan salam, berilah makan, jalinlah tali silaturahmi, shalat tahajudlah di saat manusia
tertidur lelap, maka kalian akan masuk surga.” H.R. At-Tirmidzi dan berkata hadits hasan shahih.
12. Berperangai baik, bersikap lembut dan tawadhu` (rendah hati) kepada Allah k maupun antar sesama hamba.
Dari Abu Hurairah z nahwa Nabi n pernah ditanya mengenai hal apa yang paling banyak memasukkan manusi ke
dalam surga, beliau menjawab : “Taqwa kepada Allah dan berakhlaq baik.” H.R. At-Tirmidza dan Ibnu Hibban
dalam shahihnya.
Dari Abdurrahman bin `Auf z berkata : Rasulullah n bersabda : (“Jika seorang wanita melakukan 5 shalat fardhu,
berpuasa Ramadhan satu bulan penuh dan menjaga kemaluannya serta menta`ati suaminya maka kelak ia akan
masuk surga dari segala pintu yang ia kehendaki.”
Disarikan dari : Fitnah An-Nazhar wa `Ilajiha.
Penerjemah : Muh. Khairuddin Rendusara.

Empat Ciri Calon Penghuni Surga


Selasa, 23 Februari 2016 - 09:08 WIB

Ibarat sebuah tanaman, ketika keimanan tersebut dibiarkan begitu saja dan tak dipelihara maka perlahan pohon keyakinan itu
menjadi layu

ilustrasi

Terkait

 Hak Setiap Muslim Mencegah Kemunkaran


 Makna dan Urgensi Ukhuwwah Islamiah
 Dalam Madzhab Asy Syafi’i Pelihara Jenggot, Wajib atau Sunnah?
 Jawaban Anggota Badan Ketika Akan Dicabut Ruhnya
SURGA adalah tempat terindah yang diidamkan oleh setiap orang beriman. Di dalamnya terdapat berbagai
kenikmatan dan kenyamanan yang belum pernah dirasakan manusia selama hidup di dunia.
Allah berfirman:
‫أصحاب الجنة يومئذ خير مستقرا وأحسن مقيال‬
“Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.” (QS Al-
Furqan [25]: 24).
Sebagai hadiah spesial, surga tentu tak bisa dimasuki oleh setiap orang begitu saja. Ia punya kriteria dan syarat
khusus untuk bisa menikmatinya. Setidaknya bekal yang dibutuhkan dianggap cukup oleh Allah untuk mendapat izin
masuk ke dalam surga.
Allah berfirman:
‫ من خشي الرحمن بالغيب وجاء بقلب منيب‬، ‫ هذا ما توعدون لكل أواب حفيظ‬، ‫وأزلفت الجنة للمتقين غير بعيد‬
“Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh dari mereka. Inilah
yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua
peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan
(olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat.” (QS. Qaf [50]: 31-33).
Ibn al-Qayyim al-Jauziyah dalam Kitab Al-Fawaaid menjelaskan empat ciri calon penghuni surga. Sebagai janji dari
Allah untuk mendekatkan surga kepada orang-orang bertakwa dengan ciri-ciri tersebut.
Berikut empat ciri calon penghuni surga tersebut:
Pertama, Awwab. Yaitu orang yang kembali kepada Allah dari kemaksiatan. Dalam makna lain disebutkan, pulang
kepada dzikrullah setelah melalaikan-Nya.
Ubaid ibn Umair menjelaskan, awwab adalah yang mengingat dosa-dosanya lalu beristighfar dan bertobat. Sedang
Imam Mujahid mengatakan awwab adalah orang yang mengenang kesalahannya saat sendirian, ia memohon
maghfirah kepada Allah.
Melakukan kesalahan adalah keniscayaan bagi manusia. Tapi hal itu bukan alasan untuk tenggelam dalam
kesalahan atau dosa tanpa perbaikan. Dengan memperbanyak istighfar, seorang hamba bisa terhindar dari memikul
beban yang berat dan selalu menemukan jalan keluar dari setiap permasalahan.
Allah berfirman:
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi sendiri, (segera) mengingat Allah,
lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al-Imran [3]: 135).
Kedua, Hafidz (Memelihara aturan-aturan Allah). Ibn Abbas mengatakan bahwa maksud dari “memelihara semua
peraturan Allah” ialah memelihara apa-apa yang diamanatkan oleh Allah kepadanya dan apa-apa yang difardhukan
atasnya.
Qatadah berucap, memelihara semua peraturan Allah adalah memelihara semua hak dan nikmat Allah padanya.
Nafsu itu memiliki dua kekuatan. Kekuatan untuk menuntut dan kekuatan untuk menahan.
Seorang awwab menggunakan kekuatan untuk menuntut tersebut dalam mendorong dirinya kembali ke jalan Allah.
Sedangkan kekuatan untuk menahan itu dipakai untuk menghindari berbagai kemaksiatan dan larangan Allah.
Ibarat sebuah tanaman, ketika keimanan tersebut dibiarkan begitu saja dan tak dipelihara maka perlahan pohon
keyakinan itu menjadi layu. Sebaliknya, jika keimanan tersebut disiram, diberi pupuk dan dipelihara dengan baik,
niscaya keyakinan itu tumbuh subur dan dapat dipetik hasilnya.
Terlebih karena secara mendasar, keimanan itu bersifat fluktuatif. Kadang ia mendaki naik namun tak sedikit iman itu
terpelanting jatuh hingga nyaris berada di bibir jurang yang dalam. Olehnya, memupuk keimanan kita dengan amal
shaleh adalah keniscayaan bagi seorang Muslim.
Ketiga, khasyyah. Secara bahasa khasyyah adalah takut. Khasyyah adalah rasa takut seorang hamba yang
disebabkan ilmu yang dimilikinya terhadap hal yang ditakuti.
Semakin besar rasa khasyyah, kian besar rasa cinta seorang hamba kepada Allah. Dengan rasa tersebut, seorang
hamba melakukan semua amalan yang diperintahkan demi menunjukkan cintanya kepada Allah.
Sebagaimana, rasa khasyyah dapat meminimalisasi perbuatan maksiat seorang hamba. Karena ia merasa bahwa
Allah ada di mana-mana dan mengawasi tingkah lakunya sehingga dia takut untuk melakukan perbuatan maksiat.
Keempat, Hati yang inabah. Ibn Abbas mengatakan, maksudnya ialah datang dengan hati yang kembali kepada
Allah dari kemaksiatan. Karena hakikat inabah adalah menghadapnya qalbu kepada ketaatan kepada Allah.
Inabah merupakan inti dari ibadah yang agung. Allah mensifati para Nabi serta hamba yang beriman dengan sifat
inabah ini. Allah berfirman:
“Dan sungguh, Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang
lemah karena sakit), kemudian dia bertobat.” (QS. Shad [38]: 34).
Lebih jauh Ibn al-Qayyim menambahkan, inabah adalah kembali menggapai ridha Allah dengan disertai taubat serta
mengikhlaskan niat. Inabah merupakan pintu kebahagiaan untuk memperoleh hidayah dari Allah.
Demikian empat ciri calon penghuni surga yang terangkum dalam al-Qur’an. Semoga menjadi motivasi bagi setiap
Muslim untuk memilikinya sekaligus menjadi jalan menuju pintu surga yang dijanjikan Allah. Amin.*/Arsyis
Musyahadah, pengajar STISHID Balikpapan

Rep: Admin Hidcom


Editor: Cholis Akbar

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com dan Segera Update aplikasi hidcom
untuk Android . Install/Update Aplikasi Hidcom Android Anda Sekarang !
Topik: hidayah, Iman, kebahagiaan, surga
Sebarkan tautan berikut :
Baca Juga Berita Menarik Lainnya !

 Dibutuhkan, Pemimpin yang Amanah! [3]


 Dibutuhkan, Pemimpin yang Amanah! [2]
 Dibutuhkan, Pemimpin yang Amanah! [1]
 Pelajaran dari Virus Zika
 Jangan Biarkan Musuh Gembira Pertengkaran Kita
Find us on Google Plus
Terbaru

 Pilkada 2018, Jimly sebut ICMI akan Netral


 GIN Ajak Kaum Perempuan Terus Suarakan Pembelaan Palestina
 Oki Setiana Dewi Dorong Para Artis semakin Dilibatkan Peduli Palestina
 Mengapa Syi’ah Fathimiyah Bisa Berkuasa di Bumi Kinanah?
 DPR Menentang Penghapusan Regulasi Syarat TKA di Sektor Migas
 Anggota Parlemen Inggris Meminta untuk Mengunjungi Mohamad Mursi di Penjara Mesir
 Kepada Binatangpun, Muslim Berkasih Sayang
 Jaksa Saudi Menuduh YouTube Mendukung Terorisme
 Sri Lanka Umumkan Darurat 10 Hari Pasca Kerusuhan Anti Muslim
 Sedikit Memperturutkan Hawa Nafsu, Sedikit Pula Kelelahannya
Iklan Baris
 PMB MA’HAD BADR 2018/2019&MA’HAD Al-WAFA (AKHWAT)
PENDIDIKAN DIPLOMA B.ARAB DAN ILMU SYARIAH. Info pendaftaran 085716225969 (ikhwan) 085886846462 (akhwat)

mahadbadr.com

o DIJUAL TANAH PABRIK AIR MINUM DI PRIGEN JAWA TIMUR


Dijual tanah pabrik air minum, lokasi prigen pandaan jatim, luas lahan 2000m2, SHM, terdapat 23 titik mata air artesis .

hidayatullah.com

 Buku-buku Kontra Syiah dan Islam Liberal.


Dapatkan buku2 Sejarah sekte syiah, Liberalisasi Islam di pesantren, Membungkam kicauan Liberal dan mungkinkah sunnah syiah bersatu .

bazarhidayatullah.com

 Bundling Majalah PAKET 5 IN 1.


Majalah Parenting KARIMA edisi 1-4 + BONUS Majalah Hidayatullah edisi Pendidikan Tauhid , HARGA SPECIAL !

hidayatullah.com
Find Us
© Hidayatullah.com, 1996-2018

 Tentang Kami

 Informasi Iklan Hidayatullah

 Kontak Kami

8 Ciri Penghuni Surga Berdasarkan Surat Ali Imran


OLEH WIWIK SETIAWATI
RABU, 10 FEBRUARI 2016

Bagikan :
Surga merupakan tempat yang disediakan Allah SWT sebagai balasan bagi orang-orang yang mengikuti aturan-Nya. Selama
hidup di dunia, manusia diperintahkan mempersiapkan bekal untuk bisa memasuki tempat terindah tersebut.

Namun, meski dengan tingkat keimanan tinggi, seseorang tidak akan pernah tahu dirinya masuk surga atau tidak. Pasalnya
penentuan tersebut baru akan terjadi setelah hari kiamat tiba, yakni pada yaumul hisab atau hari perhitungan.

Meski demikian, Allah sudah menjelaskan ciri penghuni surga dalam firman-Nya. Di dalam surat Ali Imran dijelaskan tentang
sifat-sifat para penghuni surga saat masih menjalani kehidupan di dunia. Seperti apa ciri-cirnya? Berikut ringkasannya.

Quran surat Ali Imran merupakan surat ke tiga dalam Alquran yang memiliki 200 ayat. Surat ini termasuk golongan surat
Madaniyah atau surat-surat yang turun di kota Madinah. Dalam surat tersebut menceritakan tentang keteladanan keluarga Ali
Imran. Beliau adalah ayah dari Ibunda Siti Maryam yang sudah melahirkan Nabi Isa.
Di dalam surat tersebut juga disebutkan tentang ciri-ciri ahli surga. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam ayat 16-17 pada ayat
tersebut. Berikut potongan ayat dalam surat Ali Imran yang menjelaskan tentang ciri penghuni surga.

“(Ahli syurga itu ialah) orang-orang yang berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah
segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. Yaitu orang-orang yang sabar, orang-orang yang benar, orang-
orang yang thaat, orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dan orang-orang yang memohon ampun di waktu
sahur”. (QS. Ali Imran: 16-17)

Dari ayat di atas diketahui ada delapan ciri-ciri manusia yang akan menjadi penghuni surga. Seperti apa cirinya:

1. Orang-orang yang beriman kepada Allah


Beriman kepada Allah SWT merupakan pondasi utama bagi seorang Muslim dan menjadi rukun iman yang pertama. Ternyata ini
pula lah yang menjadi ciri seseorang yang nantinya dihadiahi surga. Namun perkara beriman tidak hanya sekedar percaya kepada
Allah dan Rasul-Nya saja. Lebih dari itu, beriman harus diikuti dengan mempercayai dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan
menjalankan dengan amal perbuatan.

2. Orang-orang yang senantiasa beristighfar


Dalam surat tersebut dikatakan oleh para ahli surga “Faghfirlanaa dzunuubanaa”, yang artinya maka ampunilah segala dosa kami.
Ini menandakan bahwa orang yang senantiasa memohon ampunan kepada Allah merupakan salah satu ciri penghuni surga.

Seorang ahli surga selalu berpikir bahwa dirinya berlumuran dosa. Sehingga tiada waktu terlewat untuk memohon ampunan
kepada Allah. Sehingga Allah mengampuni setiap dosa yang kita lakukan sehari-hari (dosa kecil). Karena sejatinya manusia
memanglah menjadi gudangnya dosa.

“Tiap anak Adam itu berbuat salah dan sebaik-baik orang yang bersalah itu adalah orang yang bertaubat”. (HR. Tirmidzi dan
Ibnu Majah)

“Demi Allah, sesungguhnya saya membaca istighfar (minta ampun) dan bertaubat kepada Allah tiap hari lebih dari tujuh puluh
kali”. (HR Bukhari)

3. Orang-orang yang memohon dijauhkan dari api neraka


Penghuni surga juga mempunyai ciri selalu memohon agar Allah menjauhkannya dari siksa api neraka. Alquran sudah
menjelaskan bagaimana ganasnya panas api neraka ini. Hal ini menjadi berita yang dipercayai oleh para ahli surga dan membuat
mereka takut untuk akan ancaman neraka tersebut.

Tidak hanya sekedar berdoa saja, orang-orang yang memiliki karakter ahli syurga juga mengimbangi doa mereka dengan ikhtiar
untuk benar-benar jauh dari api neraka. Mereka akan menjauhi segala perbuatan dosa yang akan menyeretnya ke neraka
jahanam.

4. Orang-orang yang sabar


Ciri selanjutnya yang dijelaskan oleh surat Ali Imran ini adalah memiliki karakter yang sabar. Calon penghuni surga memahami
bahwa kehidupan di dunia layaknya kisah di dalam film. Ada Allah SWT sebagai sutradara dan produser, sementara manusia
layaknya artis yang memerankan setiap peran yang sudah ditetapkan.

Itu mengapa mereka bersabar dengan berbagai rintangan dan cobaan. Semua hal tersebut merupakan ujian kenaikan kelas yang
diharapkan meninggikan derajat mereka disisi Allah. Mereka tetap lapang dada dan tidak mengeluh menghadapi kesulitan dan
tantangan hidup. Tawakkal ‘alallah, pasrah kepada kehendak dan takdir Allah.

5. Orang-orang yang benar


Yaitu orang-orang yang benar aqidah dan imannya, benar ikrar dan lisannya, benar janji dan amalannya. Ahli syurga memiliki
komitmen yang kokoh terhadap kebenaran (al haq). Orang-orang yang seluruh aspek dalam kehidupannya mengacu kepada
kebenaran (Al Qur’an) dan orang-orang seperti ini disebut dengan Asshaadiqin.

6. Orang-orang yang taat


Kethaatan bukanlah hal yang dapat diperoleh dengan mudah. Gelar taat yang menempel pada diri manusia juga bukanlah gelar
duniawi yang diperoleh dengan materi. Ketaatan adalah hasil dari sebuah proses pengimanan dan pengakuan akan adanya Allah
dan eksistensinya dalam kehidupan manusia. Adanya pengakuan kepada Allah melahirkan sikap patuh dan taat atas segala
perintah dan larangan Allah.

Dalam Alqur’an surat An Nur ayat 51 dijelaskan, “Sesungguhnya jawaban orang-orang yang beriman bila mereka dipanggil
kepada Allah dan Rasulnya agar berhukum di antara mereka ialah ucapan mereka ‘kami dengar dan kami thaat’ dan merekalah
orang-orang yang beruntung.” (QS An Nur : 51)
7. Orang-orang yang bersedekah di jalan Allah
Ciri lain penghuni surga yang dijelaskan dalam surat Ali Imran adalah mereka yang termasuk orang-orang yang bersedekah di
jalan Allah. Mereka ini menyadari bahwa sedekah merupakan investasi kepada Allah tidak akan membuat mereka menjadi
miskin. Sikap hidup seperti ini terbentuk karena adanya iman dan taqwa.

8. Orang-orang yang memohon ampun di waktu sahur


Ciri terakhir yang dijelaskan dalamm surat Ali Imran adalah mereka yang memohon ampun pada waktu sahur. Waktu sahur
merupakan waktu sepertiga malam yang biasanya sangat utama dilakukan untuk salat Tahajud dan memiliki banyak keutamaan.

Pada waktu ini berdasarkan hadist Nabi dijelaskan bahwa Allah SWT turun ke langit dunia memberikan rahmat dan ampunan
kepada hamba-Hamba-Nya. Nabi pun mencotohkan dengan melakukan berbagai ibadah kepada Allah pada waktu ini.

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.” (QS Adz Dzariat : 17-
18)

Semoga sahabat I-Yunik termasuk salah satu dari ciri-ciri yang disebutkan di atas. Aamiin ya Rabb.
INTERESTING FOR YOU

Você também pode gostar