Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Jabatan fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
Tugas pokok pengawas dalam melakukan supervisi manajerial dan akademik setidaknya
sebagai teladan bagi sekolah dan sebagai rekan kerja yang serasi dengan
mutu pembelajaran.
Dengan demikian yang menjadi tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan
tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan
Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil
diperlukan, serta (4) kemampuan berkomunikasi yang baik dengan setiap individu di
sekolah.
kantoran dan merasa enggan untuk turun ke sekolah-sekolah melihat kondisi sekolah maupun
memantau pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Pada lingkungan tenaga pendidikan
yakni guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, laboran tenaga pustakawan sudah tahu dengan
sosok pengawas sekolah. Mereka beranggapan bahwa pengawas sekolah adalah sebagai pejabat
dinas pendidikan yang datang dan berkunjung ke sekolah hanya untuk menemui kepala sekolah
atau sekedar bertanya dan memeriksa kepada guru baik itu urusan kurikulum, kesiswaan dan
Meskipun kehadiran pengawas sekolah tidak terjadwal secara rinci pada sekolah namun
mereka tahu bahwa pengawas sekolah akan hadir pada setiap semester, awal tahun pelajaran, saat
ujian berlangsung ataupun ketika diundang pada saat acara pelepasan siswa yang tamat.
Kehadiran pengawas sekolah menurut para guru, tenaga adiministrasi dan kepala sekolah
kadang di harapkan kadang juga tidak, hanya tergantung kepada kemampuan pengawas sekolah
itu sendiri dalam membina dan berkolaborasi untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Seorang pengawas sekolah yang memiliki kemampuan yang baik, mampu memberikan
berbagai warna dan dapat memecahkan persoalan yang dihadapi oleh sekolah. Kegiatan
pengawasan di setiap sekolah yang menjadi binaan pengawas sekolah akan berhasil dengan baik
manakala direncanakan terlebih dahulu secara tepat dan akurat sesuai kondisi dan kebutuhan
sekolah binaan. Tanpa adanya perencanaan yang memadai maka kegiatan pengawasan tanpa arah
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta tanggung jawabnya dalam meningkatkan
mutu penyelenggaran pendidikan, mutu proses yang berimplikasi pada hasil belajar peserta
didik di sekolah binaannya. Tugas pengawas dalam penjaminan mutu pendidikan adalah
melaksanakan penilaian dan pembinaan satuan pendidikan terhadap aspek akademik dan
manajerial. Penilaian dan Pembinaan aspek akademik merupakan penilaian dan pembinaan
langsung terhadap tenaga pendidik baik yang berkaitan dengan kualifikasi, kompetensi maupun
sertifikasi.
Melalui penilaian dan pembinaan akademik ini, tentunya diharapkan selain kompetensi
standar tenaga pendidik dapat diidentifikasi, tenaga pendidik pun diharapkan memiliki motivasi
untuk mengembangkan karirnya sehingga sikap profesional melekat dalam dirinya. Sedangkan
penilaian dan pembinaan aspek manajerial bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus mendorong
kepala sekolah agar mampu mengidentifikasi potensi, mengelola dan memberdayakan seluruh
potensi yang dimilikinya baik yang berbentuk material maupun non material, seperti: modal
intelektual modal sosial dan modal spritual Sehingga diharapkan terwujud sekolah yang efektip
dan efesien dalam pemanfaatan seluruh potensinya terutama dalam meningkatkan mutu layanan
dari dua konsep dasar yakni (1) hakikat pengawasan profesional (supervisi) dan (2) tugas pokok
fungsi dan tanggung jawab pengawas sekolah yang mencakup pengawasan akademik dan
pengawasan manajerial.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah berisi standar kualifikasi dan kompetensi pengawas sekolah. Standar kualifikasi
menjelaskan persyaratan akademik dan nonakademik untuk diangkat menjadi pengawas sekolah.
Standar kompetensi memuat seperangkat kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai
pengawas sekolah untuk dapat melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah yakni: (a)
akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi penelitian dan pengembangan,
dan (f) kompetensi sosial. Kompetensi pengawas sekolah masih perlu ditingkatkan terutama
kompetensi penelitian dan pengembangan. Untuk itu diperlukan adanya diklat peningkatan
kompetensi pengawas sekolah baik bagi pengawas sekolah dalam jabatan terlebih lagi bagi para
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah adalah
yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi akademik
dan supervisi manajerial. Supervisi akademik terkait dengan tugas pembinaan guru dalam
pembinaan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya dalam aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah.
Menurut Dirjen PMPTK Depdiknas (2008:3) ragam kegiatan dalam rangka pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah meliputi: (1). Pelaksanaan analisis kebutuhan, (2)
Penyusunan program kerja pengawasan sekolah, (3) Penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja
guru, dan kinerja tenaga kependidikan lain seperti TU, Laboran, dan pustakawan, (4) Pembinaan
kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lain, (5) Pemantauan kegiatan sekolah serta
sumber daya pendidikan yang meliputi sarana belajar, prasarana pendidikan, biaya, dan
lingkungan sekolah, (6) Pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pemantauan, dan
pembinaan, (7) Evaluasi proses dan hasil pengawasan, (8) Penyusunan laporan hasil
Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi
oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang
disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan
pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya dilakukan
pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan
evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan. Berdasarkan hasil
analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan
tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya.
Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah menetapkan tindak
lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh
berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu
periode.
melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats). Analisis SWOT ini
dimaksudkan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada pada
sekolah-sekolah yang berada di wilayah binaan yang akan ditingkatkan mutunya. Kekuatan
adalah faktor dari dalam sekolah/madrasah yang mendorong pencapaian sasaran. Peluang adalah
faktor dari luar sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari
dalam sekolah/madrasah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar
sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Analisis dilakukan terhadap faktor internal dan
eksternal wilayah dan sekolah-sekolah yang ada. Hasil analisis digunakan sebagai dasar dalam
Menurut Nana Sudjana dan Surya Dharma ( 2013:36) output pengolahan dan analisis data
hasil pengawasan harus mampu memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan baik
secara kualitatif maupun kuantitatif sebagai dasar dalam menyusun program pengawasan
berikutnya.
Lebih lanjut di jelaskan bahwa fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek
pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam (1)
merencanakan pembelajaran, (2) melaksanakan pembelajaran, (3) menilai hasil pembelajaran, (4)
membimbing dan melatih peserta didik dan (5) melaksanakan tugas tambahan yang yang melekat
pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru (PP 74/2008).
Berdasarkan hal diatas, maka kompetensi pengawas sekolah mencakup kemampuan yang
direfleksikan pada pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dituntut untuk dapat melaksanakan
tugas-tugas pokok dan fungsi jabatan profesional sebagai pengawas sekolah. Dengan kata lain
kecakapan dan kepribadian yang dimilikinya dengan perilaku dan tindakan yang sesuai dalam
semuanya menuju pada peningkatan mutu Sekolah dan pendidikan secara umum, dan secara
spesifik supervisi yang ditujukan bagi peningkatan mutu Tanpa pengelolaan Sekolah yang baik,
tentu tidak akan tercipta iklim yang memungkinkan guru bekerja dengan baik.
pengawas sekolah adalah kegiatan professional untuk membantu kepala Sekolah, guru dan
pendidikan dan pembelajaran.Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan
terlaksananya pembelajaran.
2009: 20) dinyatakan bahwa supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek
pengelolaan Sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas Sekolah
sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan fungsi
supervisi manajerial, pengawas Sekolah berperan sebagai: (1) kolaborator dan negosiator dalam
pengembangan mutu Sekolah, dan (4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.
Kependidikan, (2012: 10) supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu pendidik
pembelajaran. Supervisi akademik bukan penilaian unjuk kerja pendidik melainkan membantu
Supervisi akademik kaitannya dengan tugas pengawas sekolah adalah berkenaan dengan
aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan dan penilaian kinerja guru dalam perencanaan,
pelaksanaan, penilaian hasil pembelajaran dan pembimbingan serta pelatihan peserta
didik. Kegiatan supervisi akademik ini fokus pada pembinaan guru sesuai kondisi sebenarnya di
sekolah tentang kemampuan pendidik dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik.
Selanjutnya pemantauan fokus pada standar isi, standar kompetensi lulusan, standar
akademik secara optimal kepada para pendidik sesuai kondisi pendidik yang ada di sekolah. Dari
kegiatan ini diharapkan terjadi perubahan perilaku pendidik ke arah yang lebih
berkualitas dan akan menimbulkan perilaku belajar peserta didik menjadilebih baik. Proses
pembelajaran yang berkualitas dan hasil belajar peserta didik yang baik merupakan satu indikator
supervisi akademik melalui denga membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta tindak
memberikan bantuan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengembangkan proses
pendidikan yang lebih baik. Pengawas sekolah sebagai mitra kerja pendidik dapat
Kesimpulan
Pengawas sekolah adalah seseorang yang melaksanakan tugas supervisi dan harus
memberikan bantuan secara profesional kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah.
Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Kegiatan pengawasan adalah kegiatan
Guru.
dengan sasaran pengawasan akademik, pengawas sekolah bertugas membantu dan membina guru
meningkatkan profesionalismenya agar dapat mempertinggi kualitas proses dan hasil belajar
siswa. Berkaitan dengan pengawasan manajerial, pengawas sekolah bertugas membantu kepala
sekolah dan seluruh staf sekolah agar dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan