Você está na página 1de 2

Sang Kancil dan Buaya

Cerita ini mengisahkan seekor kancil dan buaya. Di sebuah hutan rimba yang luas terdapat seekor kancil yang
cerdik pintar. Ia selalu beroleh kejayaan dalam melarikan diri daripada bahaya. Pada suatu hari, Sang Kancil
dan anaknya berjalan-jalan di dalan hutan untuk mencari makanan. Waktu mereka berjalan-jalan di tebing
sungai anaknya melihat sepohon pokok epal. Ikuti kisah mereka berdasarkan dialog dibawah.

Si Anak : Ibu itu pohon epal.


Sang Kancil : Wah, sedapnya!
Si Anak : Marilah ibu.
Sang Kancil : Tapi, pohon epal itu diseberang sungai ini.
Si Anak : Tak kira. Nak juga makan epal.
Sang Kancil : Wahai, sahabatku buaya. Muncullah engkau.
Buaya : Ada apa Cil?
Sang Kancil : Bolehkah engkau menumpangkan aku ke seberang sungai ini?
Buaya : Boleh. Tapi ada syaratnya.
Sang Kancil : Apa syaratnya buaya?
Buaya : Aku ingin memakan pahamu sebelah.
Sang Kancil : Kalau itu syaratnya aku setuju.
Sang Kancil dan anaknya terus melompat ke atas seekor daripada 4 ekor buaya yang ada. Mereka pun
menyeberangi sungai tersebut. Sesudah sampai, Sang Kancil dan anaknya melompat turun. Buaya terus
menggigit paha Sang Kancil.

Sang Kancil : Buaya, itu bukan pahaku.


Buaya : Mana pahamu?
Sang Kancil : Inilah. (Sang Kancil menunjukkan ranting kayu di sebelahnya)

Buaya pun melepaskan gigitannya lalu menerkam kea rah ranting kayu yang ditunjukkan oleh Sang Kancil. Sang
Kancil dan anaknya berjaya melarikan diri dan memakan buah epal itu.

Você também pode gostar