Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LOGAM DAN TITRASI LOGAM Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa
Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang siap membentuk ion (kation)
dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan bahwa ia mirip dengan kation
di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok unsur yang dibedakan
oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
ke polonium (Po) membedakan logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini
adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam; unsur di kiri bawah adalah logam;
unsur ke kanan atas adalah nonlogam. Nonlogam lebih banyak terdapat di alam
daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam tabel periodik. Beberapa logam
semua unsur yang lebih berat daripada helium. Unsur-unsur logam Nama
padat, putih keperakan barium barium Ba padat, putih keperakan besi ferrum Fe
padat, putih keperakan emas aurum Au padat, berwarna kuning kalium kalium K
padat, putih keperakan kalsium calsium Ca padat, putih keperakan kromium
ialah suatu titrasi berdasarkan reaksi pembentukan senyawa kompleks antara ion
logam dengan zat pembentuk kompleks. (Day & Underwood, 1986). Analisis
aluminium, bismuth, kalium, magnesium, dan zink dengan cara gravimetri memakan
mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Salah satu tipe reaksi kimia
kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit terdisosiasi. Kompleks yang
dimaksud di sini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah
kation, dengan sebuah anion atau molekul netral (Basset, 1994). Titrasi
kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-
ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan.
Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan
tinggi. Selain titrasi kompleks biasa sepertidi atas, dikenal pula kompleksometri
kompleksnya berjalan cepat. Contoh penentuannya ialah untuk ion-ion Mg, Ca, dan
Fe. 2. Titrasi kembali yaitu titrasi yang digunakan untuk ion-ion logam yang
titrasi substitusi adalah titrasi yang ini digunakan untuk ion-ion logam yang tidak
bereaksi sempurna dengan indikator logam yang membentuk kompleks EDTA yang
lebih stabil daripada kompleks ion-ion logam lainnya. contoh penentuannya ialah
untuk ion-ion Ca dan Mg.4. Asam Etilen Diamin Tetra Asetat atau yang lebih
dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina Polikarboksilat.
EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu
ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan
multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul,misalnya
yang mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan
yang tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial
seperti Cu HY. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut
maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada
dalam larutan tersebut (Harjadi, 1993). Prinsip dan dasar reaksi penentuan ion-ion
sebagai zat pembentuk kompleks khelat, dimana EDTA bereaksi dengan ion logam
yang polivalen seperti Al+3, Bi+3, Ca+2, dan Cu+2. Membentuk senyawa atau
kompleks khelat yang stabil dan larut dalam air. Faktor-faktor yang membuat EDTA
konstan sehingga reaksi berjalan sempurna (kecuali dengan logam alkali) 3. Dapat
bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam 4. Telah dikembangkan indikatornya
secara khusus 5. Mudah diperoleh bahan baku primernya dan dapat digunakan baik
Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misalnya Mg, Ca, Cr,
yang berguna sebagai tanda tercapai titik akhir titrasi. Ada lima syarat suatu
indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian visual dari titik-titik akhir
yaitu: 1. Pertama, reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila
hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna
kuat. 2. Kedua, reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya selektif.
3. Ketiga, kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang cukup agar
harus kurang stabil dibanding kompleks logam EDTA untuk menjamin agar pada
mudah diamati. Indikator harus sangat peka terhadap ion logam sehingga perubahan
warna terjadi sedikit mungkin dengan titik ekuivalen. 4. Terakhir, penentuan Ca dan
sebagai titran. Bahan pengkelat yang mengandung baik oksigen maupun nitrogen
A. PREPARASI SAMPEL
Preparasi merupakan langkah yang paling penting dalam pengolahan atau penanganan
bahan galian yang akan dianalisis, karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan analisis kimia
1. Pengeringan (Drying)
Pada umumnya sampel yang diterima adalah dalam bentuk batuan, lempung, lumpur atau
bentuk batuan pasir. Apabila sampel yang diterima dalam keadaan basah maka langkah pertama
pengerjaan adalah pengeringan, yaitu: pengeringan pada suhu kamar (dikering anginkan), dijemur
di bawah matahari, dan pengeringan dalam oven pada suhu 100 - 110 C.
2. Peremukan(Crushing)
Peremukan adalah proses mereduksi ukuran yang relatif masih kasar (biasanya berupa
bongkahan) menjadi ukuran ± 5 cm dengan menggunakan alat jaw crusher. Sebelum dilakukan
sampling, biasanya ukurannya diperkecil lagi sampai ± 10 mesh dengan alat roll crusher.
3. Sampling
Sampling merupakan proses pengambilan sampel dari sampel awal yang banyak dengan
tidak merubah komposisinya dan mewakili (bersifat representatif). Sampel yang diambil untuk
analisis biasanya ± 50 gram.
Proses sampling dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
a. Cone and Quartering (perempatan), yaitu membagi sampel menjadi empat bagian dengan
b. Quoning, sama halnya dengan cone quatering, hanya pada quoning, sampel tidak dibagi empat,
tetapi diambil secara melingkar sampai didapatkan jumlah sampel yang diinginkan.
c. Splitting, yaitu membagi sampel menjadi dua bagian apabila sampel dalam jumlah banyak dengan
d. Grab Sampling, yaitu membagi empat bagian dengan mengambil bagian yang ditunjukkan pada
Penggerusan (Grinding) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan material pada ukuran maksimum 20 mesh atau lebih halus.
B. UKURAN SAMPEL
Untuk keperluan analisis, ukuran butiran sampel yang diperlukan tidak selalu sama tergantung pada jenis analisis yang dilakukan. Adapun
jenis analisis yang dilakukan yang membedakan ukuran sampel antara lain analisis kimia bahan galian, analisis fisika bahan galian, analisis perak dan
Ukuran sampel yang diperlukan adalah 150 mesh sampai 200 mesh.