Você está na página 1de 5

Analisis spasial

Ialah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah fungsi hitungan
dan evaluasi logika matematis yang dilakukan terhadap data spasial dalam rangka
untuk mendapatkan ekstraksi, nilai tambah, atau informasi baru yang juga beraspek
spasial. Oleh karena luas lingkupnya, banyak bahasan yang dapat dicakup olehnya.
Demikian pula halnya dengan ArcGIS yang kaya akan fungsi-fungsi spasial.

Analisis dalam SIG memiliki beberapa metode pendekatan. Ada dua metode
pendekatan yang secara umum digunakan, yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitaf. Pendekatan kuantitatif memiliki tiga macam cara, yaitu secara
binary, berjenjang, dan berjenjang tertimbang. Penjelasan singkat mengenai metode
pendekatan tersebut sebagai berikut:

1. Metode Kuantitatif Berjenjang Pendekatan kuantitatif berjenjang ini


memberikan nilai yang sama untuk setiap komponen yang digunakan dalam
analisisnya. Setiap komponen diberikan harkat yang sama untuk analisisnya,
dengan asumsi bahwa setiap komponen mempunyai pengaruh yang sama
pada objek yang dianalisis. Pendekatan tersebut memiliki faktor-faktor
pembatas pada setiap parameter yang menyusunnya. Pembatasnya tidak
bersifat mutlak tetapi berjenjang memiliki tingkatan-tingkatan kelas dan nilai
masing-masing.

2. Metode Kuantitatif Binary Pendekatan kuantitatif binary menggunakan operasi


logika AND di dalam algoritmanya, dengan demikian dalam pengharkatan
terhadap parameter kelas yang digunakan hanya ada dua kelas, yaitu nilai 1
(diterima) atau nilai 0 (tidak diterima), dengan demikian pada setiap parameter
yang digunakan dalam analisis harus dinilai terlebih dahulu diterima atau tidak
diterimanya suatu kelas parameter untuk maksud tujuan analisisnya.

3. Metode Kuantitatif Berjenjang Tertimbang Pendekatan kuantitatif berjenjang


tertimbang ini tetap memberikan nilai pengharkatan tetapi digunakan bobot
yang berbeda pada setiap variabel yang digunakan dalam analisisnya. Bobot
variabel tersebut bergantung pada besar kecilnya pengaruh variabel tersebut
pada tema analisis yang menjadi tujuan akhir. Dengan demikian pada metode
ini memberikan asumsi bahwa setiap variabel memiliki pengaruh yang berbeda
pada tujuan objek yang dianalisis.

4. Metode Kualitatif Metode pndekatan kualitatif dapat diterapkan sebagai salah


satu metode analisis dalam Sistem Informasi geografis. Data yang
dipergunakan merupakan data spasial yang memiliki klasifikasi data yang
sifatnya kualitatif. Contoh peta yang memiliki tingkatan data kualitatif adalah
peta penggunaan lahan.

(Regional Complex Analysis)

Pendekatan studi wilayah atau regional complex analysis adalah pendekatan


yang dilakukan dengan mengkaji perbedaan dan kesamaan satu wilayah dengan
wilayah lainnya dari segi ekologi maupun keruangannya. Bisa dikatakan bahwa jenis
pendekatan geografi ini merupakan gabungan dari pendekatan keruangan dan
pendekatan ekologi. Hasil pendekatan studi wilayah kemudian tertuang menjadi peta
dan dipelajari melalui disiplin ilmu kartografi.

Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen


di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga
keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak
disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh
karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk
memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.

Untuk menghadapi permasalahan seperti itu, salah satu alternatif dengan


menggunakan pendekatan kompleks wilayah. Pendekatan itu merupakan
kombinasi antara pendekatan yang pertama dan pendekatan yang kedua. Oleh
karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifat multivariate, maka kajian
bersifat hirisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisis yang
menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal
menekankan pada aspek kelingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang
satu dengan wilayah yang lain telah menciptakan hubungan fungsional antara
unit-unit wilayah sehingga tercipta suatu wilayah, sistem yang kompleks sifatnya
dan pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang multivariate juga.

Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan


sebagai berikut.

Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memecahkan masalah


urbanisasi. Masalah itu merupakan masalah yang kompleks, melibatkan dua
wilayah, yaitu wilayah desa dan kota.

Untuk memecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai


berikut

1. menerapkan pendekatan keruangan, seperti dicontohkan pada pendekatan


pertama

2. menerapkan pendekatan kelingkungan, sebagaimana dicontohkan pada


pendekatan kedua

3. menganalisis keterkaitan antara faktor-faktor di wilayah desa dengan di kota

Pendekatan Ekologi (Ecological Analysis)

Pendekatan ekologi atau ecological analysis adalah pendekatan yang dilakukan untuk
mengkaji suatu fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi antara organisme
dengan lingkungan yang ditinggalinya. Selain itu, pendekatan geografi ini juga
berfokus pada perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi
secara mandiri tanpa keterkaitan

Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada
keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada.
Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan
antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan
manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai
geografis serta kesadaran akan lingkungan.

Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi


sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan
perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena
environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan
nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam
pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-
gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai
lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan
pengetahuan lingkungan alam manusianya.

Analisis yang mendasarkan pada interaksi makhluk hidup dengan


lingkungan. Ketekaitan antar manusia dengan lingkungan mempunyai kaitan
dengan dua arah, manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya
lingkunggan yang mempengaruhi manusia.

Organisme beserta lingkungan hidupnya sebagai suatu ekosistem, disebut


ekosistem. Dalam ekosistem dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitua: bagian
yang hidup (biotik) dan bagian yang tidak hidup (abiotik). Abiotik terdiri dari bagian
yang padat (litosfer), bagian yang cair (hidrosfer) dan bagian berupa selubung
udara (atmosfer). Tiap-tiap unit ekosistem mempunyai sifat-sifat tertentu yang
menentukan dalam ekosistem dan saling berinteraksi serta memeliki corak
tersendiri.

Dalam kajian ekologi terdapat dua pendekatan, yaitu ekologi yang


menekankan pada habitat dan ekologi yang menekankan pada organisme hidup
sebagai komponen dalam ekologi.

Pendekatan lingkungan dalam geografi, yaitu menerapkan konsep


ekosistem dalam mengkaji suatu permasalahan geografi, fenomena, gaya dan
masalah memepunyai keterkaitan aspek fisik dengan aspek manusia dalam suatu
ruang.

Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer


tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian
diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan
geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Kerangka umum analisis
pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.

Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon
Malang. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali
dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat
terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan
secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan,
dan hewan yang hidup di lokasi itu. (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan
perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. (3)
mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya). (4) menganalisis
hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. (5)
mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi. Dalam geografi
lingkungan, pendekatan kelingungan mendapat peran yang penting untuk
memahami fenomena geosfer. Dengan pendekatan itu fenomena geosfer dapat
dipahami secara holistik sehingga pemecahan terhadap masalah yang timbul juga
dapat dikonsepsikan secara baik.
Daftar pustaka :

http://hestyborneo.blogspot.co.id/2009/11/pendekatan-geografi.html

Daftar Pustaka :

Você também pode gostar