Você está na página 1de 3

Asuhan keperawatan kasus

1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : Tn. D
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Status perkawinan : -
Agama :-
Suku :-
Ras :-
Bangsa :-
b. Keluhan Utama
Tidak terkaji pada kasus
c. Riwayat kesehatan sekarang
Tn. D dirawat dengan batu renal dekstra+hidronefrosis grade 4 post PCNL dan pemasangan
nefrostomy tube hari ke-4.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Tidak terkaji pada kasus
e. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak terkaji pada kasus
f. Riwayat psikososial
Tidak terkaji dalam kasus
g. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital :
a) Tekanan Darah : tidak terkaji pada kasus
b) Tekanan Nadi : tidak terkaji pada kasus
c) Respirasi : tidak terkaji pada kasus
d) Suhu : tidak terkaji pada kasus
2) Keadaan Umum: Tidak terkaji pada kasus
3) Penampilan : Tidak terkaji pada kasus
4) Antropometri :
a) Tinggi Badan : tidak terkaji pada kasus
b) Berat Badan : tidak terkaji pada kasus
5) Pemeriksaan persistem B1-B6
a) B1 (Breathing) : tidak terkaji pada kasus
b) B2 (Blood) : tidak terkaji pada kasus
c) B3 (Brain) : tidak terkaji pada kasus
d) B4 ( bladder ) : terpasang nefrostomy tube warna merah jumlah 500 ml/hari,
terpasang dower catheter (DC) (+) sebanyak 1500 ml/hari
e) B5 ( Bowel ) : tidak terkaji pada kasus
f) B6 (bone ) : tidak terkaji pada kasus

h. Analisa data
NO DS / Do Etiologi Masalah
keperawatan
1. Ds : - Tindakan bedah Risiko infeksi
Do: - pasien dirawat dengan nefrostomy dan
nefrostomy dan DC (dower kateter) dower kateter
- Prouksi pada nefrostomy tube
warnah merah

2. Diagnosa keperawatan
Risiko infeksi b.d tindakan bedah nefrostomy dan pemasangan dower kateter d.d pasien
dirawat dengan nefrostomy dan Dc (dower kateter), produksi pada nefrostomy tube warnah
merah

3. Intervensi
Diaknosa 1 :
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam masalah keperawatan risiko infeksi
dapat teratasi dengan
Kriteria hasil :
- Cairan (luka ) yang berbau busuk tidak ada
- Tidak ada piuria atau nanah dalam urin
- Tidak ada demam
- Tidak ada demma dan menggigil
Intervensi :
a. Perlindungan infeksi
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Periksa kulit dan selaput lendir untuk adanya kemerah, kehangatan extrim atau drainase
3. Periksa setiap kondisi sayat bedah atau luka
4. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
5. Anjurkan asupan cairan dengan tepat
6. Anjurkan istirahat
7. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan cara menghindari
infeksi
b. Perawatan daerah (area) sayatan
1. Periksa daerah sayatan terhadap kemerahan, bengkak, atau tanda-tanda dehiscence
atau episerasi
2. Monitor proses penyembuhan didaerah syaatan
3. Bersihkan daerah dsekitar sayatan dengan pembersihan yang tepat
4. Bersihkan mulai dari daerah yang bersih ke daerah yang kurang bersih
5. Bersihkan area sekitar selang drainase dan jaga posisi selang drainase
6. Berikan plaster untuk menutup
7. Arah kan pasien atau keluarga cara merawat luka insisi termasuk tanda dan gejala
infeksi
c. Perawatan selang : perekmihan
1. Jaga kebersihan tangan sebelum, selama, dan setelah pemasanga kateter
2. Hindari memiringkan kantung urin untuk mengosngkan atau mengukur keluaran urin
yaitu, tindakan pencegahan peningkatan kontaminasi
3. Pertahankan kepatenan sistem kateter kemih
4. Bersihkan kateter urin eksternal pada meatus
5. Bersihkan daerah disekitar kulit secara berkala
6. Airi sistem kateter kemih dengan menggunakan tehnik steril yang tepat
7. Monitor terkait adanya distensi kandung kemih
8. Anjurkan pasien dan keluarga mengenai perawatan kateter yang tepat

Você também pode gostar