Você está na página 1de 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri


1. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai perbandingan (rasio) antara
dua suku yang berurutan selalu tetap. Sifat barisan geometri adalah jika
𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 , … , 𝑢𝑛 merupakan susunan suku-suku barisan geometri, dengan 𝑢1 =
𝑎 dan 𝑟 adalah rasio, maka suku ke-n dinyatakan 𝑢𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1 , n adalah
bilangan asli.
Contoh 1 :
Perhatikan barisan bilangan berikut ini :
2, 4, 8, 16,…

2 4 8 16

x2 x2 x2

𝑈2 𝑈3 𝑈𝑛
Nilai perbandingan = =…= =2
𝑈1 𝑈2 𝑈𝑛−1
4 8 16
= = =2
2 4 8
Jika nilai perbandingan dua suku berurutan dimisalkan r dan nilai suku pertama
adalah a, maka susunan bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan 2, 2 x 2, …
Perhatikan gambar berikut ini :

Dari pola di atas dapat disimpulkan bahwa 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1

1
Contoh 2 :
1 1 1
Perhatikan susunan bilangan berikut 1, , , , …
2 4 8

1 1 1 1 1
2 4 8 16

1 1 1 1
X2 X X2 X
2 2

𝑈2 𝑈3 𝑈𝑛 1
Nilai perbandingan = =…= = . Jika nilai perbandingan dua suku
𝑈1 𝑈2 𝑈𝑛−1 2

berurutan dimisalkan r dan nilai suku pertama adalah a, maka susunan bilangan
tersebut dapat dinyatakan dengan
1 1 1 1 1 1 1
1, 1( ), ( ), ( ), ( ),…
2 2 2 4 2 8 2

Perhatikan gambar berikut :

Sehingga :

Dari pola di atas, tentunya dengan mudah kamu pahami bahwa


𝑈𝑛 = 𝑈𝑛−1 . 𝑟 = 𝑎. 𝑟 𝑛−2 = 𝑎. 𝑟 𝑛−1

2
Contoh 3 :
Diketahui sebuah barisan geometri 3, 6, 12, …
Maka suku ketujuh dari barisan geometri tersebut adalah ...
Pembahasan :
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 (𝑛−1)
𝑎=3
= 3.2(7−1)
𝑟=2
= 192

2. Suku Tengah Barisan Geometri


Suku tengah dari barisan geometri adalah "nilai suku yang berada di tengah-
tengah barisan geometri yang membagi dua barisan geometri tersebut". Nilai
suku tengah bisa didapat jika banyaknya dari barisan geometri tersebut bernilai
ganjil. Rumus nilai tengah juga hanya bisa dipakai dengan syarat harus di
ketahui dulu nilai awal dan nilai akhirnya. Jika 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … 𝑈𝑛 merupakan
barisan geometri dengan 𝑛 ganjil maka rumus suku tengah barisan geometri
tersebut adalah sebagai berikut.
 Jika suku ke-t atau 𝑈𝑡 merupakan suku tengah, maka banyaknya suku adalah
(2𝑡 − 1) dan suku terakhirnya adalah suku ke-(2𝑡 − 1) atau 𝑈(2𝑡−1), maka :
𝑈𝑡 = 𝑎𝑟 𝑡−1
𝑈𝑡 2 = (𝑎𝑟 𝑡−1 )2
𝑈𝑡 2 = (𝑎2 𝑟 2𝑡−2 )
𝑈𝑡 2 = (𝑎. 𝑎. 𝑟 2𝑡−1−1 ). Sehingga diperoleh hubungan :

Karena 𝑈(2𝑡−1) merupakan suku akhir dari barisan tersebut dan 𝑈1


merupakan suku awal, Maka rumus suku tengahnya adalah :

Keterangan :
Utengah : Suku Tengah
Uawal : Suku Pertama
Uakhir : Suku Terakhir

3
Contoh 1 :
Tentukan nilai tengah dari 5, 10, 20, 40, ... , 5120
Pembahasan :
Diketahui : Uawal = 5
Uakhir = 5120
Ditanya : Utengah = .... ?
Jawab :
𝑈𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = √𝑈𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝑈𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

𝑈𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = √5 𝑥 5120

𝑈𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = √25.600
𝑈𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ = 160
Jadi, nilai tengah dari barisan 5, 10, 20, 40, .... , 5120 adalah 160.

3. Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari suku-suku barisan geometri. Jika
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … 𝑈𝑛 merupakan barisan geometri maka 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ 𝑈𝑛 ialah
deret geometri dengan 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1 dimana 𝑈1 = 𝑎 dan 𝑟 adalah rasio. Jika
suatu deret geometri suku pertama adalah 𝑈1 = 𝑎, dan 𝑟 = 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜, maka
jumlah 𝑛 suku pertama adalah
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
1) 𝑆𝑛 = , dimana 𝑟 < 1
1−𝑟
a(𝑟 𝑛 –1 )
2) 𝑆𝑛 = , dimana 𝑟 > 1
𝑟−1

3) 𝑆𝑛 = 𝑛𝑎, untuk 𝑟 = 1

Bukti :
1) 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 ……..…………… (1)
Dengan mengalikan kedua ruas persamaan 1 dengan 𝑟, didapatkan
persamaan berikut.
𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛 ………………… (2)
Sekarang, selisih persamaan (1) dengan (2), diperoleh
𝑆𝑛 − 𝑟𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 ) − (𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛 )

4
𝑆𝑛 (1 − 𝑟) = 𝑎 − 𝑎𝑟 𝑛
𝑎 − 𝑎𝑟 𝑛
𝑆𝑛 =
1−𝑟
Rumus jumlah 𝑛 suku pertama deret geometri adalah
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 = , dimana 𝑟 < 1. (terbukti
1−𝑟

2) 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 𝑛−1 ……........…………… (1)


Kedua ruas dikalikan dengan 𝑟
𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 ) + 𝑎𝑟 𝑛 ………………… (2)
𝑟𝑆𝑛 = (𝑆𝑛 − 𝑎) + 𝑎𝑟 𝑛
𝑟𝑆𝑛 − 𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛 − 𝑎
𝑆𝑛 (𝑟 − 1) = 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)

a(𝑟 𝑛 –1 )
𝑆𝑛 = , dimana 𝑟 > 1. (terbukti)
𝑟−1

3) 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 ……........…………… (1)


dengan 𝑟 = 1, maka diperoleh.
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎(1) + 𝑎(1)2 + ⋯ + 𝑎(1)𝑛−1
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + ⋯ + 𝑎, 𝑛 faktor
𝑆𝑛 = 𝑛. 𝑎 (terbukti)

Contoh 1 :
Tentukan jumlah 7 suku pertama dari deret geometri berikut ini.
2 + 4 + 8 + 16 + 32 + ⋯
Pembahasan : Sehingga,
𝑎=2 a(𝑟 𝑛 – 1 )
𝑆𝑛 =
𝑟−1
𝑛=7
2(27 – 1 )
𝑈2 4 𝑆7 =
𝑟= = 2−1
𝑈1 2
2(128– 1 )
𝑟 = 2 (𝑟 > 1) 𝑆7 =
1
𝑆7 = 2.127
𝑆7 = 254

5
Contoh 2 :
Tentukan jumlah 6 suku pertama dari deret geometri berikut ini.
81 + 27 + 9 + ⋯
Pembahasan :
𝑎 = 81
𝑛=6
𝑈2 27
𝑟= =
𝑈1 81

1
𝑟= (𝑟 < 1)
3
Sehingga, 243 1
𝑛 81 (243 − 243)
𝑎(1 − 𝑟 ) 𝑆6 =
𝑆𝑛 = 2
1−𝑟
3
1 5 242
81(1 − (3) ) 81 (243)
𝑆6 = 𝑆6 =
1 2
1−3
3
1 242 3
81(1 − 243)
𝑆6 = 𝑆6 = 𝑥
3 1 3 2

3 3 𝑆6 = 121
Contoh 3 :
Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian sehingga potongan-potongan tali tersebut
membentuk barisan geometri. Panjang tali terpendek 4 cm dan tali terpanjang 64
cm. Panjang tali semula adalah ...
Pembahasan :
𝑈5 𝑎𝑟 𝑛−1
=
𝑈1 𝑎 Sehingga,
𝑈5 𝑎𝑟 5−1 a(𝑟 𝑛 – 1 )
= 𝑆𝑛 =
𝑈1 𝑎 𝑟−1
𝑈5 𝑎𝑟 4 4(25 – 1 )
= 𝑆5 =
𝑈1 𝑎 2−1
𝑆5 = 4 . 31
64
= 𝑟4 𝑆5 = 124 cm
4
16 = 𝑟 4
4
√16 = 𝑟
𝑟=2

6
4. Deret Geometri Tak Hingga
Deret geometri tak hingga merupakan deret geometri yang penjumlahannya
sampai suku tak hingga. Deret geometri sendiri merupakan deret yang
mempunyai perbandingan suku-suku berurutan tetap atau yang lebih dikenal
sebagai rasio. Meskipun deret ini memiliki suku mencapai tak hingga kita masih
dapat mencari jumlah keseluruhannya secara pasti. Namun, tidak semua deret
geometri tak hingga dapat kita tentukan jumlahnya. Dilihat dari rasionya (𝑟)
deret geometri tak hingga dapat dibedakan menjadi dua yaitu deret geometri
konvergen dan deret geometri tak hingga divergen. Pada dasarnya, keduanya
memiliki perbedaan pada rasionya.
1) Deret geometri tak hingga konvergen memiliki rasio dengan interval −1 <
𝑟 < 1 atau dapat ditulis juga |𝑟| < 1 (tanda mutlak 𝑟). Serta memiliki limit
jumlah (dapat dihitung jumlahnya). Misalkan 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ merupakan
deret geomteri tak hingga konvergen dimana −1 < 𝑟 < 1, 𝑈1 = 𝑎
merupakan suku pertamanya dan 𝑆∞ merupakan jumlahnya.
Maka,
𝑎(1 − 𝑟𝑛 )
𝑆∞ =
1−𝑟
Karena 𝑟 bernilai −1 < 𝑟 < 1. Maka apabila dipangkatkan tak hingga akan
menghasilkan bilangan yang sangat kecil atau mendekati nol sehingga
diperoleh,
𝑎(1 − 0)
𝑆∞ =
1−𝑟
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
Jadi, untuk menentukan jumlah suatu deret geometri tak hingga konvergen
dapat menggunakan rumus :
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
Dengan 𝑆∞ merupakan jumlah deret geometri tak hingga, 𝑎 adalah suku
pertama deret dan 𝑟 merupakan rasio deret tersebut dengan syarat −1 < 𝑟 <
1.

7
2) Deret geometri tak hingga divergen memiliki rasio 𝑟 < −1 atau 𝑟 > 1 (|𝑟| >
1). Tidak memiliki limit jumlah atau tidak diketahui berapa jumlah pastinya
dan sering dikatakan jumlahnya tak hingga (∞). Pada deret divergen,
𝑎(1 − 𝑟𝑛 )
𝑆∞ =
1−𝑟
Karena 𝑟 bernilai 𝑟 < −1 atau 𝑟 > 1 maka apabila dipangkatkan tak hingga
akan menghasilkan bilangan tak hingga (±).
Sehingga diperoleh hasil,
𝑎(1 ± ∞)
𝑆∞ = =±∞
1−𝑟

Contoh 1 :
Tentukan jumlah deret tak hingga dari 16 + 8 + 4 + 2 + ⋯
Pembahasan :
𝑎 = 16
1
𝑟 = 2 (merupakan deret konvergen)
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟
16
𝑆∞ =
1
1−2
16
𝑆∞ =
1
2
𝑆∞ = 32

Contoh 2 :
Diketahui deret geometri tak hingga mempunyai jumlah 12. Jika rasionya adalah
1
, nilai suku pertamanya adalah ...
3

Pembahasan :
𝑆∞ = 12
1
𝑟=
3
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟

8
𝑎
12 =
1
1−3
𝑎
12 =
2
3
2
𝑎 = 12 𝑥
3
𝑎=8

Contoh 3 :
Diketahui deret geometri tak hingga dengan jumlah 24. Jika suku pertamanya
adalah 8. Maka rasionya adalah ...
Pembahasan :
𝑆∞ = 24
𝑎=8
8
24 =
1−𝑟
8
24 =
1−𝑟
24 − 24𝑟 = 8
−24𝑟 = 8 − 24
−24𝑟 = −16
−16
𝑟=
−24
2
𝑟=
3

3) Suku genap dan suku ganjil pada deret geometri tak hingga
Dalam setiap deret tentu memiliki suku-suku genap dan suku-suku ganjil.
Misalkan,
Deret ini memiliki deret suku ganjil
𝑈1 + 𝑈3 + 𝑈5 + 𝑈7 + 𝑈9 + 𝑈11 + ⋯
Dan deret suku genapnya adalah
𝑈2 + 𝑈4 + 𝑈6 + 𝑈8 + 𝑈10 + 𝑈12 + ⋯
Pada deret geometri tak hingga yaitu

9
𝑆∞ = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + 𝑈5 + 𝑈6 + ⋯
𝑆∞ = (𝑈1 + 𝑈3 + 𝑈5 + ⋯ ) + (𝑈2 + 𝑈4 + 𝑈6 + ⋯ )
Maka,
𝑆∞ = 𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 + 𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
Dengan demikian :
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = 𝑎 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 4 + 𝑎𝑟 6 + ⋯
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = 𝑎 + 𝑎𝑟 3 + 𝑎𝑟 5 + 𝑎𝑟 7 + ⋯
Jika dilihat pada deretnya, deret suku ganjil mempunyai suku pertama
𝑈1 atau 𝑎 dan rasionya adalah 𝑟 2 . Dengan demikian diperoleh rumus jumlah
deret tak hingga suku ganjil,
𝑎
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 =
𝑎 − 𝑟2
Sedangkan untuk suku genap memiliki suku pertama 𝑎𝑟 dan rasionya 𝑟 2 ,
maka diperoleh rumus jumlah tak hingganya,
𝑎𝑟
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 =
1 − 𝑟2
Dari dua rumus di atas, kita juga mendapatkan cara untuk menenmukan rasio
pada deret geometri tak hingga. Apabila diketahui 𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 sebagai jumlah
suku-suku ganjil suatu deret geometri tak hingga dan 𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 sebagai
jumlah suku-suku genapnya maka perbandingan suku genap dan suku ganjil
merupakan rasio dari deret geometri tak hingga tersebut. Hal ini bisa
dibuktikan sebagai berikut.
𝑎𝑟
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 1 − 𝑟 2
= 𝑎
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
1 − 𝑟2
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 𝑎𝑟 𝑎 − 𝑟2
= .
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 1 − 𝑟 2 𝑎
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 𝑎𝑟
=
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑎
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
=𝑟
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
Jadi, diperoleh cara lain untuk menentukan rasio suatu deret geometri tak
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
hingga adalah 𝑟 = 𝑆
∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙

10
Contoh 1 :
Jika jumlah suatu deret geometri tak hingga adalah 32 dan jumlah semua suku
genapnya adalah 18. Maka rasio dari deret geometri tersebut adalah ...
Pembahasan :
𝑆∞ = 32
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 = 14
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 = 32 − 14 = 18
𝑆∞𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
𝑟=
𝑆∞𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
14
𝑟=
18
7
𝑟=
9

11

Você também pode gostar