Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. JUDUL PRAKTIKUM :
Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan Hidrogen
Peroksida
II. TUJUAN PRAKTIKUM :
Untuk mengetahui pengaruh katalis ammonium molibdat dalam reaksi kalium iodida
dan Hidrogen Peroksida
III. TANGGAL PRAKTIKUM : 7 Maret 2018
IV. WAKTU PRAKTIKUM : 08.40 – 11.10 WIB
V. DASAR TEORI :
Dalam ilmu kimia kita tentu sering mendengar istilah laju reaksi. Dalam
penerapannya, jika laju reaksi tersebut sebanding dengan konsentrasi dua reaktan A dan
B sehingga:
v = k [A][B]
koefisien k disebut konstanta laju, yang tidak bergantung pada konsentrasi (tetapi
bergantung pada temperatur). Lain halnya dengan ordo dari suatu reaksi kimia, ordo
reaksi nilainya ditentukan secara percobaan dan tidak dapat diturunkan secara teori,
walaupun stokhiometrinya telah diketahui (Atkins, 1996).
Laju reaksi adalah banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu.
Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik
reaksi. Faktor- faktor yang mempengaru pada laju reaksi, yaitu luas permukaan sentuh,
temperatur, katalis, sifat zat yang bereaksi, dan konsentrasi (Purnami, dkk, 2015).
Besar kecilnya nilai dari laju dari suatu reaksi kimia dapat ditentukan dalam
beberapa faktor, antara lain sifat pereaksi, suhu, katalis dan konsentrasi pereaksi. Dalam
sifat pereaksinya, ada yang reaktif dan ada yang kurang reaktif, misalnya bensin lebih
cepat terbakar daripada minyak tanah. Berdasarkan suhunya, hampir semua pereaksi
menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan, karena kalor yang diberikan akan menambah
energi kinetik partikel pereaksi, akibatnya jumlah energi tabrakan bertambah besar.
Dalam katalis, laju reaksi dapat dipercepatdengan menambah zat yang disebut katalis.
Katalis sangat diperlukan dalam reaksi organik, termasuk dalam organisme. Sedangkan
pada konsentrasi pereaksi, dua molekul yang akan bereaksi harus bertabrakan langsung.
Jika konsentrasi pereaksi diperbesar, berarti kerapatannya bertambah dan akan
memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat reaksi (Syukri,
1999).
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 1
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Sifat katalis
1. Katalis tidak bereaksi secara permanen, karena terbukti tidak mengalami
perubahan kimia selama reaksi.
2. Jumlah katalis yang diperlukan dalam reaksi sangat sedikit.
3. Katalis tidak mempengaruhi hasil akhir reaksi
4. Katalis tidak memulai suatu reaksi tetapi hanya mempengaruhi lajunya.
5. Katalis bekerja efektif pada suhu optinum. Artinya, dibawah atau diatas suhu
tersebut kerja katalis berkurang.
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 2
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
6. Suatu katalis hanya mempengaruhi katalis secara spesifik. Berarti, suatu katalis
mempengaruhi laju reaksi satu atau sejenis reaksi, dan tidak dapat untuk reaksi
jenis lain.
7. Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh zat lain yang disebut promotor
(pemercepat katalis).
8. Hasil suaatu reaksi kadang-kadang dapat bertindak sebagai katalis, dan zat itu
disebut otokatalis.
9. Katalis dapat diracuni oleh zatlain sehingga sifat katalisnya hilang.
10. Katalis yang memperlambat reaksi disebut katalis negatif atau katalis inhibitor.
11. Katalis untuk senyawa organik dalam organisme disebut enzim, yang dapat
mempercepat reaksi 105 – 1020 kali.
Berdasarkan fasanya, katalis dapat dibagi dua, yaitu katalis homogen dan heterogen.
1. Katalis homogen, ialah katalis yang mempunya fasa sama dengan pereaksi,
mungkin gas cair, cair, atau padat.
a. Dalam fasa gas, contohnya :
NO
2SO2 + O2 → 2SO3
I2
CH3COOH → CH4 + CO
b. Dalam larutan,contohnya :
H+
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6 + O2
H+
CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH
2. Katalis heterogen, ialah katalis yang mempunyai fasa berbeda dengan pereaksi.
Umumnya katalis ini berupa zat padat dan pereaksinya cair atau gas, contohnya:
Fe(s)
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Pt(s)
2SO2(g) + O3(g) → 2SO3(g)
Katalis dapat mengubah suatu laju reaksi, secara umum dapat diterangkan dengan
teori katalis, yang disebut teori senyawa antara dan teori adsorpsi. Menurut teori
senyawa antara, pereaksi dan katalis membentuk senyawa yang bersifat semendara dan
disebut senyawa antara. Menurut teori ini, katalis mengubah mekanisme reaksi sehingga
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 3
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
sekaligus mengubah laju reaksi. Teori ini umumnya dapat menjelaskan katalis homogen
yang bersifat gas, misallkan reaksi
AB + C A + BC
Mekanisme tanpa katalis:
AB + C ABC (lambat)
ABC A + BC (cepat)
Mekanisme dengan katalis (K)
AB + K ABK (cepat)
ABC A + BC (cepat)
ABK + C BC + K (cepat)
Ketiga tahap reaksi dengan katalis adalah cepat, maka reaksi total menjadi cepat
juga. Ditinjau dari tingkat energinya, kompleks teraktivasi ABK mempunyai energi
pengaktifan lebih rendah daripada kompleks teraktivasi ABC. Akibatnya, katalis
menurunkan energi minimum pereaksi sehingga jumlah molekul yang memenuhi syarat
menjadi lebih besar, seperti terlihat pada gambar 1.
Tanpa katalis
Energi potensial
Dengan katalis
Koordinat reaksi
Gambar 1. Diagram energi potensial reaksi tanpa katalis dan dengan katalis.
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 4
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kecepatan reaksi sangat bergantung pada ion peroksida, kalium iodida dan
asamnya. Reaksi hidrogen peroksida dengan kalium iodida dalam suanasa asam dan
dengan adanya ammonium molibdat, maka peroksida akan membebaskan iodium yang
berasal dari kalium iodida yang telah diasamkan dengan asam sulfat. Bila reaksi ini
merupakan reaksi irreversibel (karena adanya natrium tiosulfat yang akan merubah
iodium bebas menjadi asam iodida kembali) kecepatan reaksi yang terjad besarnya
seperti pada reaksi pembentukannya, sampai konsentrasi terakhir tak berubah (Bird,
1987).
Pada larutan yang mempunyai keasaman tinggi atau kadar iodidayang tinggi akan
didapatkan kecepatan reaksi yang lebih besar. Untuk menghitung kecepatan reaksi, yang
dapat dihitung adalah penjabaran kecepatan reaksi yang memerlukan besarnya
konstanta kecepatan reaksi. Hukum laju orde pertama untuk konsumsi reaktan adalah
ln (a – b) = -kt + ln a
(Atkins, 1996).
Dalam percobaan kinetika reaksi etil asetat digunakan berbagai macam bahan
untuk mendukung berjalannya percobaan.Adapun bahan yang digunakan, yaitu H2O2,
kalium iodida, ammonium molibdat, dan asam sulfat.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air,
yang merupakan oksidator kuat.Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques Thenard
pada tahun 1818. Dengan ciri khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah larut
dalam air. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas
oksigen (O2). Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator
yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan. Ia tidak meninggalkan residu, hanya
air dan oksigen. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.Zat ini larut
dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat 10%, asam sulfat encerbiasa
digunaan untuk bahan pendukung percobaan di laboratorium. asam ini memiliki
viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas efektif ion H3SO4+ dan HSO4− tinggi
dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra molekul, menjadikan asam sulfat
sebagai konduktor yang baik. Ia juga merupakan pelarut yang baik untuk banyak reaksi
(Wikipedia, 2018).
Amonium molibdat memiliki rumus senyawa (NH4)6Mo7O24.4H2O, senyawa ini
berbentuk serbuk padat dengan warna putih atau kuning kehijauan dan tidak berbau.
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 5
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Sifat fisik dari senyawa ini diantaranya memiliki massa molar 1163.9 g/mol dan
1235.86 g/mol, berat jenisnya sekitar 2.498 g/cm3, dan titik lelehnya yaitu 190C. Dapat
dibuat dengan cara melarutkan molibdenum trioksida kedalam cairan amonia berlebih
dan diuapkan pada suhu kamar sehingga kelebihan amonia akan teruap dan
menghasilkan amonium heptamolibdat. Senyawaan ini mudah larut dalam air dan asam,
tetapi tidak larut dalam alkohol, juga cukup stabil pada tekanan dan temperatur normal
(Anonim, 2013).
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 6
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Hasil
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 7
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Hasil
Kelompok 3| Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 8
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan Hidrogen Peroksida 9
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
2. Reaksi Menggunakan Katalis Ammonium Molibdat H2SO4: larutan t1: 3,27 s 2H+(aq) + 2I-(aq) +
1 tetes larutan H2SO4 tidak berwarna t2: 3,38 s H2O2(aq)
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Amilum: larutan t3: 3,69 s (NH4 )6 MoO4
→ I2(aq) +
Ditambahkan 2 tetes larutan kanji agak putih keruh H2SO4 + Amilum 2H2O(l)
Ditambahkan 1 tetes larutan H2O2 encer H2O2: larutan + H2O2 + H2O +
Ditambahkan 5 tetes akuades tidak berwarna KI: larutan Oksidasi:
Ditambahkan 1 tetes larutan (NH4)6MoO4 KI: larutan tidak berwarna biru tua 2I-(aq) I2(aq) +
Ditambahkan 1 tetes larutan KI berwarna 2e
Dicatat waktu saat penambahan KI sampai (NH4)6MoO4:
Reduksi:
terbentuk warna biru larutan tidak H2O2(aq) +
Diulang percobaan sebanyak 3 kali berwarna
2H+(aq) + 2e
Hasil
2H2O(l)
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan Hidrogen Peroksida 10
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Hasil
3. Reaksi Tanpa Menggunakan Katalis Ammonium H2SO4: larutan t1: 77,78 s Oksidasi:
Molibdat tidak berwarna t2: 54,78 s 2I-(aq) I2(aq) +
1 tetes larutan H2SO4 Amilum: larutan t3: 66,90 s 2e
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi agak putih keruh H2SO4 + Amilum Reduksi:
Ditambahkan 2 tetes larutan kanji H2O2: larutan + H2O2 + H2O + H2O2(aq) +
Ditambahkan 1 tetes larutan H2O2 encer tidak berwarna KI: larutan 2H+(aq) + 2e
Ditambahkan 5 tetes akuades KI: larutan tidak berwarna biru tua 2H2O(l)
Ditambahkan 1 tetes larutan KI berwarna 2I-(aq) + H2O2(aq)
Dicatat waktu saat penambahan KI sampai (NH4)6MoO4: + 2H+(aq) I2(aq)
terbentuk warna biru larutan tidak + 2H2O(l)
Diulang percobaan sebanyak 3 kali berwarna
Hasil
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan Hidrogen Peroksida 11
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
t = 16,09 s
1 tetes larutan H2SO4
Hasil
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan Hidrogen Peroksida 12
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 13
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 14
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
-1 oksidasi 0
Reaksi diatas termasuk reaksi redoks dimana terjadi reaksi reduksi dan oksidasi
berkaitan dengan perubahan biloks. H2O2 berfungsi sebagai oksidator (mengalami
reduksi) sedangkan KI sebagai reduktor (mengalami oksidasi). Dapat diketahui pula
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 15
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
katalis asam (H2SO4 encer) hanya sebagai zat penghidrasi namun tidak ikut bereaksi
dalam reaksi redoks diatas.
Sebelum ditambahkan larutan KI encer, disiapkan stopwatch untuk menghitung
waktu yang diperlukan sampai timbulnya warna biru. Selagi waktu pada stopwatch
berjalan, masing-masing tabung reaksi dikocok secara terus menerus sampai terjadi
perubahan warna. Pada percobaan kami, setelah dilakukan penambahan reagen seperti
tabel diatas, didapatkan warna biru setelah penambahan KI. Berikut adalah waktu yang
dibutuhkan ke-enam tabung sampai terjadinya perubahan menjadi biru :
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penambahan katalis ammonium molibdat
pada tabung 1 menyebabkan reaksi berjalan lebih cepat dibandingkan tabung 2 yang tidak
menggunakan katalis. Hal ini dapat dilihat dari waktu yang dibutuhkan campuran pada
tabung 1 maupun 2 untuk timbulnya warna biru tua dimana tabung reaksi 1
membutuhkan waktu yang relatif cepat. Berikut adalah grafik perbandingan waktu untuk
reaksi dengan katalis ammonium molibdat (tabung reaksi 1) dan tanpa katalis :
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 16
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
50
40 Dengan Katalis
30 Tanpa Katalis
20
10
0
0 1 2 3 4
Pengulangan ke
Perbedaan langkah dari tabung 1 dan 2 yaitu terletak pada penambahan katalis yakni
ammonium molibdat. Pada penambahan katalis dihasilkan waktu pembentukan rekasi
yang cepat, berkebalikan dengan tabung 2 yang tidak ditambahkan katalis. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa, katalis dapat mempercepat laju reaksi, dengan cara menacri
mekanisme reaksi lain dimana energi yang dibutuhkan cukup rendah.
Kita perhatikan reaksi dua molekul sederhana :
Q+R→S v = k [Q] [R] (1)
Kita dapat mengharapkan laju reaksi v sebanding dengan laju tumbukan, dan
𝑇 1/2
karenanya sebanding dengan kecepatan rata-rata molekul, 𝑐̅ ∝ (𝑀) dengan M
merupakan massa molar molekul, penampang lintang tumbukannya σ, dan rapat cacah
dari A dan B :
𝑇 1/2 𝑇 1/2
𝑐̅ ∝ ( ) 𝑁𝐴 𝑁𝐵 ∝ 𝜎 ( ) [A][B]
𝑀 𝑀
Suatu tumbukan akan menghasilkan reaksi hanya jika energi kinetiknya
melampaui harga minimum, energi aktivasi reaksi Ea. Persyaratan ini menentukan bahwa
tetapan laju reaksi harus sebanding dengan faktor Boltzman 𝑒 −𝐸𝑎 /𝑅𝑇 .Dengan
demikian dapat diharapkan, menuliskan tetapan laju reaksi persamaan (1), bahwa
𝑇 1/2
𝑘2 ∝ 𝜎 ( ) 𝑒 −𝐸𝑎/𝑅𝑇
𝑀
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 17
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 18
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
X. KESIMPULAN :
Berdasarkan hasil pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan ammonium molibdat berpengaruh terhadap waktu berlangsungnya
reaksi antara kalium iodida dan hidrogen peroksida, dimana jika ditambahkan
katalis ammonium molibdat reaksi akan berlangsung lebih cepat daripada yang tidak
ditambahkan katalis.
2. Reaksi ditamdai dengan perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi biru
tua.
3. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi dengan penambahan
katalis ammonium molibdat adalah 3,45 detik.
4. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi tanpa penambahan
katalis ammonium molibdat adalah 66,49 detik.
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 19
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 20
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
LAMPIRAN 1
Perc. Tabung Waktu sampai terjadi Perubahan warna
Ke perubahan warna
Dengan menggunakan
katalis ammonium molibdat
A1 3,27 s Biru tua
1. A2 3,38 s Biru tua
A3 3,69 s Biru tua
Rata-rata = 3,45 s
Pembanding A 1,30 s Biru tua
Tanpa menggunakan katalis
amonium molibdat
B1 77,78 s Biru tua
2. B2 54,78 s Biru tua
B3 66,90 s Biru tua
Rata-rata = 66,49 s
Pembanding B 16,09 s Biru tua
Grafik perbandingan waktu untuk reaksi dengan katalis dan tanpa katalis
ammonium molibdat dalam reaksi kalium iodida dan hidrogen peroksida:
50
40 Dengan Katalis
30 Tanpa Katalis
20
10
0
0 1 2 3 4
Pengulangan ke
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 21
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
LAMPIRAN 2
Dokumentasi Praktikum
No.
Foto Langkah-Langkah
Percb.
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 22
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 23
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 24
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 25
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 26
Hidrogen Peroksida
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA III] March 7, 2018
Kelompok 3 | Pengaruh Katalis Ammonium Molibdat dalam Reaksi Kalium Iodida dan 27
Hidrogen Peroksida