Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
untuk mengetahui tentang Ekg
1.3.2 Khusus
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui definisi Ekg
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui tujuan dan indikasi Ekg
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui sandapan pada Ekg
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara pemasangan Ekg
5. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui interpretasi Ekg
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
jantung adalah organ yang berfungsi memompa darah ke seluruh bagian tubuh
Anda. Jantung bagiankanan akan memompa darah ke paru-paru. Di paru-paru,
darah menerima oksigen (O2). Kemudian,darah yang mengandung banyak oksigen
ini mengalir kembali ke jantung bagian kiri. Dari sini darah dialirkan ke seluruh
organ tubuh. Setelah tubuh menggunakan oksigen yang terkandung dalam
darah,darah dialirkan kembali ke jantung sebelah kanan dan proses sirkulasi darah
dimulai kembali. Jika prosesini terganggu, maka akibat lebih lanjut dari keadaan ini
dinamakan gagal jantung. Berikut adalah gambar jantung manusia beserta
keterangan bagian-bagiannya:
1. Bagian-Bagian Jantung
Pada manusia, burung, dan hewan mamalia lain, jantung dibagi menjadi
empat ruangan yaitu serambi (atrium) kanan dan kiri; dan bilik (ventrikel)
kanan dan kiri. Ikan hanya memiliki dua ruangan yaitu sebuah serambi dan
sebuah bilik. Reptil memiliki tiga ruang. Berikut adalah gambar jantung
manusia beserta keterangan bagian-bagiannya:
1. Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh.
2. Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh.
3. Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengangkut darah dari jantung ke
paru-paru.
4. Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta.
5. Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi
yaitu ruangan pertama yang dimasuki darah saat memasuki jantung.
6. Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari
paru-paru ke jantung tepatnya di serambi kiri.
7. Katup trikuspidalis adalah katup yang terdiri dari tiga daun katup yang
berfungsi untuk memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan.
8. Katup mitral atau bikuspidalis adalah katup yang memisahkan atrium kiri
dan ventrikel kiri.
9. Ventrikel adalah dua ruang kosong di bagian bawah jantung yang juga
disebut bilik.
10. Vena kava inferior adalah vena terbesar dalam tubuh manusia yang
membawa darah dari seluruh tubuh ke atrium kanan jantung.
2. Struktur Jantung
Jantung terletak di tengah mediastinum (rongga di antara paru-paru kanan
dan kiri) dibelakang tulang dada. Karena letak jantung berada diantara paru-
paru, paru-paru kiri menjadi lebih kecil daripada paru-paru kanan karena
memiliki tekukan kardiak untuk mengakomodasi jantung.
Bentuk jantung seperti kerucut, dengan bagian dasar berada di atas dan
meruncing di bagian bawah. Stetoskop dapat ditempatkan di atas bagian yang
meruncing tersebut sehingga detak jantung dapat dihitung. Jantung orang
dewasa memiliki berat 250 sampai 350 gram. Umumnya jantung berukuran
panjang 12 cm, lebar 8 cm, dan ketebalan 6 cm. Atlet terlatih bisa memiliki
ukuran jantung yang lebih besar sebagai akibat dari latihannya yang memicu
otot jantung berkembang mirip seperti perkembangan otot rangka.
2) aVL
Sadapan aVL dihasilkan dari perbedaan antara muatan LA ya
ng dibuat bermuatan positif dengan RA dan LF yang dibuat in
different sehingga listrik bergerak ke arah
30 derajat (sudutnya ke arah lateral kiri). Dengan demikian, b
agian lateral jantung dapat dilihat juga oleh sadapan aVL
3) aVF
Sadapan aVF dihasilkan dari perbedaan antara muatan LF yan
g dibuat bermuatan positif dengan RA dan LA dibuat indiffere
nt sehingga listrik bergerak ke arah positif 90 derajat (tepat ke
arah inferior). Dengan demikian, bagian inferior jantung selai
n sadapan II dan III dapat juga dilihat oleh sadapan aVF.
2.3.4 Cara Pemasangan EKG
1. Persiapan Alat
1) Mesin EKG
2) Kabel sebagai sumber listrik
3) Tissue
4) EKG paper/kertas EKG
5) Balon elektroda
6) Plat elektroda
7) Elektroda EKG
8) Kasa/kapas
9) Alkohol/Water based gel atau jeli EKG
2. Langkah-langkah pemasangan EKG
1) Salam, perkenalan, TWT (tempat, waktu dan topik)
2) Mengatur posisi pasien, posisi supine atau terlentang
3) Memasang sampiran
4) Buka pakaian bagian atas pasien, jika pasien menggunakan gelang,
ikat pinggang, jam tangan atau logam-logam lainnya perintahkan
untuk dilepas
5) Bersihkan dada pasien dengan menggunakan kapas, kedua
pergelangan tangan serta kedua tungkai dilokasi penempatan manset
elektroda.
6) Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda yang akan dipasang
serta oleskan juga pada daerah tubuh yang akan dipasang tepatnya
sekitar dada.
7) Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai.
8) Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
9) Menyambungkan kabel Elektrokardiogram di kedua tungkai
pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien,
untuk rekaman ekstremitas (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF)
dengan cara :
10) Elektoda pada ekstremitas atas dipasang di pergelangan tangan kiri
dan kanan dan searah terhadap telapak tangan. Pada bagian
ekstremitas bawah pasang pada pergelangan kaki kiri dan kanan
sebelah/arah bagian dalam.
a. Warna merah di pergelangan tangan kanan
b. Warna hijau di kaki kiri
c. Warna hitam di kaki kanan.
d. Warna kuning di pergelangan tangan kiri
3) Segmen PR
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
gelombang P dan gelombang QRS (diukur mulai dari permulaan
gelombang P sampai permulaan gelombang Q atau R dan
menggambarkan waktu yang diperlukan untuk depolarisasi atrium dan
perlambatan impuls di nodus AV sebelum depolarisasi ventrikel).
Interval normalnya bernilai 0,12-0,22 detik.
4) Gelombang kompleks QRS
Ialah suatu kompleks gelombang yang merupakan hasil dari
depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Bagian-bagian gelombang QRS
antara lain: 1) Gelombang Q yaitu defleksi negatif pertama; 2)
Gelombang R yaitu defleksi positif pertama. Defeleksi berikutnya
disebut gelombang R’, R”; dst; 3) Gelombang S yaitu defleksi negatif
pertama setelah R. Gelombang S berikutnya disebut S’, S”, dst.
Komplek QRS mempunyai durasi 0,06-0,10 detik (<0,12).
5) Segmen ST
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan
kompleks QRS dan gelombang T.
6) Gelombang T
Merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Pada orang
dewasa, gelombang T tegak di semua sadapan kecuali di aVR dan V1.
Durasi normalnya 0,12 – 0,18 detik, dan amplitudonya kurang dari 10
mV di chest lead dan kurang dari 5 mV di limb lead.
7) Gelombang U
Adalah gelombang kecil yang mengikuti gelombang T yang asalnya
tidak jelas.
8) Interval QT
Menggambarkan waktu total repolarisasi dan depolarisasi ventrikel.
Durasi normalnya 0,3-0,4 detik.
3. Pembacaan Dasar (Interpretasi Dasar) Terdiri Atas:
1) IRAMA JANTUNG
Irama sinus adalah irama dimana terdapat gelombang P yang diikuti ol
eh kompleks QRS. Irama jantung juga harus teratur/ reguler, artinya ja
rak antar gelombang yang sama relatif sama dan teratur. Misalkan say
a ambil gelombang R, jarak antara gelombang R yang satu dengan gel
ombang R berikutnya akan selalu sama dan teratur.
Jadi, yang kita tentukan dari irama jantung adalah, apakah dia merupa
kan irama sinus atau bukan sinus, dan apakah dia reguler atau tidak re
guler.
rama Sinus, seperti yang saya tulis di atas, yakni adanya gelomb
ang P, dan setiap gelombang P harus diikuti oleh kompleks QRS
. Ini normal pada orang yang jantungnya sehat.
Irama Bukan Sinus, yakni selain irama sinus, misalkan tidak ada
kompleks QRS sesudah gelombang P, atau sama sekali tidak ad
a gelombang P. Ini menunjukkan adanya blokade impuls elektri
k jantung di titik-
titik tertentu dari tempat jalannya impuls seharusnya (bisa di No
dus SA-nya sendiri, jalur antara Nodus SA –
Nodus AV, atau setelah nodus AV), dan ini abnormal.\
Reguler, jarak antara gelombang R dengan R berikutnya selalu s
ama dan teratur. Kita juga bisa menentukan regulernya melalui p
alpasi denyut nadi di arteri karotis, radialis dan lain-lain.
Tidak reguler, jarak antara gelombang R dengan R berikutnya ti
dak sama dan tidak teratur, kadang cepat, kadang lambat, misaln
ya pada pasien-pasien aritmia jantung.
2) FREKUENSI JANTUNG
Frekuensi jantung atau Heart Rate adalah jumlah denyut jantung sela
ma 1 menit. Cara menentukannya dari hasil EKG ada bermacam-
macam. Bisa kita pakai salah satu atau bisa semuanya untuk membua
t hasil yang lebih cocok. Rumusnya berikut ini:
1) Cara Pertama
300
HR = 𝑌 (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
𝐾𝑜𝑡𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟)
3) AKSIS
Yang dimaksud dengan posisi jantung dalam elektrokardiografi
adalah posisi listrik dari jantung pada waktu berkontraksi dan bukan
dalam arti posisi anatomis. Pada pencatatan EKG kita akan
mengetahui posisi jantung terhadap rongga dada. Untuk menghitung
aksis jantung bisa menggunakan resultan vektor kompleks QRS di
lead I dan lead aVF karena kedua lead tersebut memiliki posisi yang
saling tegak lurus.
8) Gelombang T
Gelombang T adalah representasi dari repolarisasi ventrikel. Ya
ng dinilai adalah:
Normal: positif di semua lead kecuali aVR
Inverted: negatif di lead selain aVR (T inverted menanda
kan adanya iskemik)
yang aneh.
2) Ventrikel Takhikardi
3.2 Saran
Dengan adanya pembelajaran tentang EKG,maka kenalilah dulu pasien
kita. Benar bahwa EKG saja dapat dibaca dengan cukup tepat, tetapi kekuataan
alat ini baru betul-betul muncul bila diintregasikan dengan penilaian klinik
secara total.
Guna dalam pembacaan EKG,selanjutnya membacalah terus lebih
banyak. Bacalah di mana pun Anda menemukan EKG, tidak hanya mengacu
pada materi ini, tetapi bacalah dari berbagai sumber pengetahuan tentang
EKG.Kenalilah lebih dalam dulu dasar-dasar tentang EKG,maka seorang
perawat akan dapat menguasai materi dan mampu untuk mempraktekannya.