Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Bagikan :
Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek
yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian,
kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.
Pelopor ekspresionisme : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ.
Kandinsky dan Paul Klee. Di Indonesia penganut ini adalah : Affandi, Zaini dan Popo Iskandar. Contoh
Lukisan bercorak Naturalisme, Contoh Lukisan bercorak Impresionisme, karya Basoeki Abdullah karya
George Sevoat.
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek
emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah
emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
PelukisMatthias Grünewald dan El Greco ias disebut ekspresionis.
Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression of human feeling” atau seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh
seseorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce (1866-1952)
menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan (art is expression of impresion). Menurut
Croce ekspresi sama dengan intuisi. Intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayalan
tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images) (The Liang Gie, 1976:75).
Ekspresionisme juga didefinisikan sebagai kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi
ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. Ekspresionisme
menjajagi jiwa dan menemukan ‘ Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk
melukiskan emosinya kepada orang lain. Tokoh pelukis Ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi (Soegeng
Toekio, 1987:40).
Pengungkapan berwujud berbagai gambaran angan-angan misalnya images warna, garis, dan kata.
Mengungkapkan bagi seseorang berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah
keluar.
Seorang tokoh lain dari aliran ini adalah Leo Tolstoy. Ia berpendapat: “Memunculkan dalam diri sendiri suatu
perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan
pelbagai gerak, garis, warna, suara atau bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata, memindahkan perasaan itu
sehingga orang-orang lain mengalami perasaan yang sama, ini adalah kegiatan seni.
ALIRAN EKPRESIONISME
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.
Istilah emosi lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Definisi
Definisi dari Ekspresionisme ialah kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun sensasi
dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain
kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.
Ekspresionisme menjajagi jiwa dan menemukan ` Sturm und Drang’ dan pancarannya keluar merupakan media yang
baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain. Salah satu tokoh Ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi.
Sejarah Seni Lukis Ekspressionisme
Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression of human feeling” atau seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang seniman
ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce (1866-1952) menyatakan bahwa seni adalah
pengungkapan dari kesan-kesan ( art is expression of impresion ). Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi.
Intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayalan tentang hal-hal individual yang
menghasilkan gambaran angan-angan (images) (The Liang Gie, 1976:75).
Ciri Ciri Aliran Lukisan Ekspressionisme :
a. Pengungkapannya berwujud berbagai gambaran angan-angan misalnya images warna, garis, dan kata.
b. Mengungkapkan bagi seseorang sama dengan menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan
jasmaniah keluar.
c. Merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan
ataupun tekanan batin.
Ciri-ciri Arsitektur Ekspresionisme :
a. Memiliki kebebasan untuk berimajinasi
b. Memiliki kebebasan untuk menciptakan suatu seni dalam arsitektur
c. Gambarnya tidak bersifat kaku dan monoton
d. Tidak adanya batasan dalam mengungkapkan ekspresi
e. Bentuk ekspresinya biasa terdapat pada emosi kemarahan dan depresi serta bahagia.
Seorang tokoh lain dari aliran ini adalah Leo Tolstoy. Ia berpendapat: “Memunculkan dalam diri sendiri suatu
perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai
gerak, garis, warna, suara atau bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata, memindahkan perasaan itu sehingga
orang-orang lain mengalami perasaan yang sama, ini adalah kegiatan seni.
sumber http://www.terminartors.com/
Judul : The Three Moods
Karya : Affandi
Tahun : 1966
Lokasi : Indonesia
Deskripsi :
Lukisan ini mendeskripsikan tentang tiga wajah , yang berbeda ekspresi wajah dan mempunyai warna yang berbeda-
beda sesuai dengan ekspresi,Seperti yang tampak pada gambar diatas ini.
Yang berwana kuning menggambarkan ekspresi wajah atau mimik orang yang sedang tertawa bahagia , terlihat
sekali dari bentuk mulutnya yang terbuka lebar , menunjukkan sedang tertawa bahagia. Dan pemilihan warna yang
cerah
Yang berwarna , merah menggambarkan ekspresi wajah atau mimik orang yang sedang marah , terlihat dari
wajahnya yang cemberut, dan pemilihan warna merah yang sesuai dengan ekspresi sedang marah.
yang ketiga yaitu yang berwarna biru kehijauan , menggambarkan ekspresi wajah atau mimik orang yang sedang
sedih. Terlihat sekali dari ekspresi wajahnya dan matanya yang menunjukkan kesedihan, dan dapat terlihat dari
pemilihan warnanya yang agak gelap.
Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam
media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti
cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk,
volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika,
maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui
nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi
sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam
upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya
lukisan.
Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa
disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya
yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang
disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi
perkembangan seni rupa di dunia. Seiring dengan perkembangannya,
munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut
beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
1. Romantisme
2. Realisme
3. Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan
ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa
seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini
:
4. Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu
merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum
penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi.
Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
5. Naturalisme
6. Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan
penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco
cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana.
7. Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai
dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti
itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
8. Kubisme
9. Primitivisme
11. Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban
yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari
sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
a. Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada
bentuk-bentuk yang ada di alam.
b. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
12. Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang
liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan
berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan
aslinya. Ciri-ciri :
13. Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
14. Futurisme
16. Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang
diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
a. Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari aturan, pikiran
cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang dihasilkannya.
b. Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis, menggunakan
asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode berekspresi, Absolute
Surrealism dan Veristic Surrealism.
17. Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artistic
dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive),
terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
a. Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan
kontras
b. Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main,
naïve.
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata, yang
mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
a. Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
b. Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris berulang-
ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan mata
dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
20. Postmodernisme
a. Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang tidak ilmiah
dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap modernisme.
b. Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai modernisme.
Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme, non-totaliter, dan
ketidakpastian.
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrialisasi dan
gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi
dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan teknologi telah
mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka dari itu ukiran
dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk menekankan
keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
22. Constructivism
23. Simbolisme
24. Monumentalisme
BAB I
SENI LUKIS EKSPRESIONISME
Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm
Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August
Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max
Pechstein.
Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik
Werkman
Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe,James Ensor, Floris Jespers,
dan Albert Droesbeke.
Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
Norwegia: Edvard Munch
Swiss: Carl Eugen Keel
Indonesia: Affandi
Aliran ekspresionisme berkembang sepanjang akhir abad 19 dan awal abad 20. Kemunculannya
merupakan reaksi terhadap standar akademik yang berlaku di Eropa sejak Renaisans, terutama seni
akademik di Prancis dan Jerman. Pelukis ekspresionis berusaha menghadirkan pengalaman emosional,
mereka tidak tertarik pada realitas seperti yang terlihat. Subjek lukisan seringkali mengalami distorsi
bentuk, dilebih-lebihkan atau diubah untuk menekankan aspek pengalaman emosional.
Istilah ekspresionisme mulai diterapkan untuk menjuluki lukisan sejak tahun 1911 ketika lukisan
corak ini semakin banyak diciptakan oleh para seniman di sejumlah negara. Pada akhir abad 19 dan awal
abad 20 pelukis Vincent Van Gogh dari Belanda, Paul Gauguin dari Prancis dan pelukis Edvard Munch
dari Norwegia melukis dengan menggunakan warna garang dan garis berlebihan untuk mengungkapkan
aspek emosi dalam lukisan.
Kelompok paling penting ekspresionisme abad 20 ada di sekolah Jerman. Gerakan dimulai oleh
pelukis Ernst Ludwig Kirchner, Erich Heckel dan Karl Schmidt Rottluff yang mengorganisasikan sebuah
kelompok yang disebut Die Brucke (Jembatan) di Dresden pada tahun 1905. Pada tahun berikutnya
bergabung seniman Emil Nolde dan Max Pechstein dan Otto Muller.
Pada tahun 1912 kelompok ini memamerkan lukisan dengan kelompok Munich yang disebut Der
Blaue Reiter. Perkembangan selanjutnya para pelukis ekspresionis bertambah lagi, bergabung perlukis
Jerman seperti Franz Marc, August Macke, Gabriele Munter dan Heinrich Campendonk, Paul Klee
(Swiss), Wassily Kandinsky (Rusia).
Fase berikutnya ekspresionisme di Jerman disebut Die Neue Sachlichkeit (Objektivitas Baru).
Kelompok ini didirikan oleh Otto Dix dan George Grosz. Karakteristik karyanya mengungkapkan
kebenaran sosial, satiris dan sinisme. Ekspresionisme menjadi gerakan internasional, sejumlah pelukis
berkarya dengan karakteristik ekspresionisme. Mereka antara lain pelukis Oskar Kokoshka (Austria),
pelukis George Rouault (Prancis), pelukis Chaim Soutine (Lithuania, pelukis Jules Pasein (Bulgaria), dan
pelukis Max Weber (Amerika).
Abstrak Ekspresionisme
Lukisan abstrak ekspresionisme berkembang pada pertengahan abad 20. Lukisan ini
mengungkapkan spontanitas individual melalui aksi melukis. Gaya dan karakteristiknya lebih bervariasi.
Lukisan abstrak ekspresionisme umumnya tidak berupa gambaran yang bisa dikenali, tidak lagi melekat
pada batas-batas bentuk konvensional. Akar abstrak ekspresionisme bermula pada lukisan nonfiguratif
secara total.
Kedatangan sejumlah pelukis Eropa di New York pada masa Perang Dunia II (1939-1945)
menginspirasi pelukis Amerika. Pelukis Eropa seperti Max Ernst, Marcel Duchamp, Marc Chagall dan
Yves Tanguy, menginspirasi sejumlah pelukis Amerika pada tahun 1940an-1950an. Pelukis Amerika juga
dipengaruhi oleh abstraksi subjektif pelukis Armenia Arshile Gorky yang bermigrasi ke negeri tersebut
tahun 1920. Pelukis Jerman Hans Hofmann dengan karyanya yang menekankan pada interaksi dinamis
bidang warna juga menginspirasi sejumlah pelukis Amerika.
Di Amerika, gerakan abstrak ekspresionisme berpusat di New York. Ada dua kecenderungan
besar yang muncul pada gerakan ini, yaitu lukisan berdasarkan aksi pelukis (Action Painters) dan lukisan
yang menekankan pada warna dan bentuk. Aksi pelukis (Action Painters) berkaitan dengan tekstur cat
dan gerakan pelukis dalam proses penciptaannya, lukisan diciptakan melalui aksi atau gerak tubuh
pelukis. Jackson Pollock adalah tokoh dalam menciptakan lukisan dengan metode ini. Pendekatannya
dalam berkarya unik, dia membuat jalinan garis dengan meneteskan cat pada permukaan kanvas.
Pelukis lain Willem de Kooning dan Franz Josef Kline menggunakan sapuan kuas lebar untuk
menciptakan ritme abstraksi, sehingga menciptakan kesan ruang tanpa batas. Pelukis Mark Rothko
menciptakan warna-warna dalam bentuk bujur sangkar pada karyanya. Pelukis lain seperti Bradley
Walker Tomlin, Philip Guston, Robert Burns Motherwell, Adolph Gottlieb dan Clyfford Still berkarya
dengan menggabungkan metode/action painting dan metode melukis bidang warna.
Perkembangan Ekspresionisme
Sekarang ini lukisan ekspresionisme berkembang di seluruh dunia. Corak lukisan ekspresionisme
ada yang figuratif hingga abstrak. Metode berkaryanya ada yang menggunakan kuas, tetesan cat, hingga
menggunakan tubuh sebagai alat mengekspresikan warna. Lukisan ekspresionisme figuratif maupun
abstrak berkembang juga di Indonesia. Affandi adalah pelukis ekspresionis terkemuka Indonesia.
Dalam teori, lukisan ekspresionisme berusaha menggambarkan atau melukiskan aktualitas yang
sudah didistorsikan kearah suasana bentuk dan warna guna melahirkan emosi ataupun sensasi dari
dalam berupa gambaran tragedi, kekerasan serta berbagai dinamika dan peristiwa yang direkam pelukis
untuk divisualisasikan kepermukaan kanvas.
Teori lain tentang ekspresionisme juga menyebutkan, bahwa mazhab ini mengutamakan
curahan batin sendiri secara bebas dan mengungkap perwatakan atas suatu gejala, lebih jauh sampai
kepada pengungkapan renungan batin yang bebas dari kenyataan diluar dirinya.
Namun pada hakekatnya semua karya seni termasuk ekspresionisme, karena memang
merupakan ekspresi seniman. Karya bersifat subjektif dan ungkapan sebebasnya dari seniman biasanya
digolongkan ekspresionisme. Kemudian pelukis tidak melukiskan pandangan mata melainkan perasaan
hati, bukan lahiriah tetapi kejiwaan, misalnya melukis panasnya “anglo” atau “tungku api” tidak dengan
pewarnaan coklat tua warna asal bahan, melainkan merah membakar yang memancarkan panas
diperkuat unsur garis sebagai peranan penting yang tidak boleh diabaikan, mengingat garis dapat
melahirkan perwatakan atau ekspresi.
Baik warna maupun bentuk banyak yang diubah sedemikian rupa hingga mendorong pelukisan
suasana warna dan bentuk. Bahkan Worringerpernah mengatakan bahwa karya-karya ekspresionisme
kebanyakan terdapat suatu tendensi kearah individualistis pribadi-pribadi yang tidak menumbuhkan
nilai sosialnya, tetapi justru yang hadir kesadaran terhadap isolasi orang lain disekitar kita. Kemudian
pendapat Daumier, bahwa hal yang seyogyanya selalu kita lihat dalam menyoal individualistis karena
adanya kesadaran seniman untuk mengisolasi diri dan menemukan inspirasi serta motivasinya diri
sendiri.
Batasan yang paling spesifik perihal ekspresionisme kemudian terus bergulir bahkan
berkembang mengarah kepada ”sesuatu” kecenderungan penggayaan/style, mazhab atau aliran seni
lukis abad 20 yang lahir di Jerman yang dalam beberapa saat berkembang disana. Tokoh-tokoh
berpengaruh diantaranya adalah Franz Marc (1880-1916) dengan melukis binatang bebas tanpa
mempedulikan anatomi. Tiap warna yang dioleskan dan goresan garis mempunyai arti mendukung
ungkapan perwatakannya. Tokoh lainnya diantaranya : Vincent Van Gogh, P. Gauguin. Henri Matisse,
Andre Derrain
Menyimak perjalanan seni lukis ekspresionisme kecuali peformance karya-karya yang pernah
dihasilkan para seniman, ternyata ekpresionis-ekspresionis yang muncul kepermukaan yang dinilai
murni berasal dari seniman-seniman Eropa utara lebih dikenal dekat dengan sifat-sifat Worringer. Dari
Belanda ada Van Gogh, Jerman dan Rusia tercatat Kandinsky, Jawlensky. Sementara Van Gogh, Paul
Gauguin banyak berpengaruh timbulnya ekspresionisme di Jerman. Pelopor dari Swiss Ferdinant
Hodler (1853-1918), Belgia, James Ensor (1860-1949) dan Edward Munch (1863-1944).
Dari banyak pendapat yang terus menggelinding, ekspresionisme sering disebut lawan
impresionisme yang hanya berusaha melukiskan kesan optik dari sesuatu guna melihat dunia sebagai
sebuah tempat yang indah penuh warna, penuh dinamika. Sementara ekspresionisme menjelajah jiwa
yang pancarannya keluar merupakan kegelapan yang menyelubung dunia.
Karya-karya yang menonjol kelompok Die Brucke antara lain ;”Jalan di Berlin” (1913) dan ”Jalan
di Dresden” karya Kirrshner,”Kolam di hutan” (1910) karya Heckel, ”Lofthus” (1911) Schmidt
Rottluff, ”Orang India dan wanita” (1910) Pechstein, ”Tiga gadis dalam hutan” (1920), ”Sepasang
Pecinta” (1919) merupakan karya terbaik ekspresionis Mueller sementara karya
pelukis Noide adalah ”Penari lilin”(1912) dan ”Pemakaman” (1915).
Tetapi kelompok Die Brucke tentulah tidak berjalan sendiri-sendiri karena masih banyak
sejumlah pelukis lain dari Eropa yang turut memperkaya suasana bersenilukis, bahkan ada yang tidak
sepaham dengan kelompok Die Brucke seperti kelompok seniman-seniman Blaue Reiter seperti Alexei
Von Jawlensky kelahiran Rusia (1884-1941), Lyonel Feininger (1891-1956) dan Paul Klee (1879-1940).
Ketiga mereka dan diperkuat pelukisKandinsky tahun 1934 membentuk kelompok Die Blauue Vier yang
merupakan kelahiran kembali kelompok Reiter.
Hal menarik sepanjang perjalanan ekspresionisme terutama saat paling ganas perang dunia
pertama, para pelukis ekspresionis saat itu merasa tidak sehati dan tidak cocok dengan non obyektivitas
serta nafas segar dari kelompok kaum Blaue Reitter karena tidak sesuai dengan emosionalitas Brucke
yang terlalu individual dan kurang sesuai pada situasi masalah umum. Dengan demikian bermunculanlah
kaum atau kelompok yang beranggotakan sejumlah pelukis dengan menggambarkan masalah-masalah
umum yang tidak terwadahi kelompok pelukis lain saat itu.
Di tanah air berangkat dari perjalanan panjang kaum ekspresionisme dunia bermunculan
sejumlah nama-nama yang kuat karya-karyanya dalam peta seni rupa diantaranya terdapat
nama Affandi, Mardian, Zaini. Pelukis maestro Affandi diantara sejumlah pelukis ekspresionis yang ada
di Indonesia dinilai sangat kuat dalam karya-karyanya yang ekspresif dengan garis-garis liar dan lancar
dipermukaan kanvas tanpa kehilangan nilai estetika tinggi, lihat sejumlah karya-karyanya yang kini
tersimpan rapi disejumlah museum dan galeri di tanah air serta beberapa diantaranya terdapat di
museum Asia dan Eropa.
5 Pelukis Ekspresionisme:
Affandi Koesoema (Cirebon, Jawa Barat, 1907 - 23 Mei 1990) adalah seorang pelukis yang
dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, mungkin pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia
internasional, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak
mengadakan pameran tunggal di India, Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat. Pelukis yang produktif,
Affandi telah melukis lebih dari dua ribu lukisan.
Karya-karyanya yang dipamerkan ke berbagai negara di dunia, baik di Asia, Eropa, Amerika
maupun Australia selalu memukau pecinta seni lukis dunia. Pelukis yang meraih gelar Doktor Honoris
Causa dari University of Singapore tahun 1974 ini dalam mengerjakan lukisannya, lebih sering
menumpahkan langsung cairan cat dari tube-nya kemudian menyapu cat itu dengan jari-jarinya,
bermain dan mengolah warna untuk mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan tentang sesuatu.
Bahkan, dalam keseharian, ia sering mengatakan bahwa dirinya adalah pelukis kerbau, julukan
yang diakunya karena dia merasa sebagai pelukis bodoh. Mungkin karena kerbau adalah binatang yang
dianggap dungu dan bodoh. Sikap sang maestro yang tidak gemar berteori dan lebih suka bekerja secara
nyata ini dibuktikan dengan kesungguhan dirinya menjalankan profesi sebagai pelukis yang tidak cuma
musiman pameran. Bahkan terhadap bidang yang dipilihnya, dia tidak overacting.
“ Saya melukis karena saya tidak bisa mengarang, saya tidak pandai omong. Bahasa yang saya gunakan
adalah bahasa lukisan” Bagi Affandi, melukis adalah bekerja. Sampai pada kesan elitis soal sebutan
pelukis, dia hanya ingin disebut sebagai tukang gambar.
Sampai ajal menjemputnya pada Mei 1990, ia tetap menggeluti profesi sebagai pelukis.
Tahun: 1983
Salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya candi Borobudur dan lingkungan sekitar Pada
masa itu
Warna–warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi
hari yang cerah . Dan dilukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang.
Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang
digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain.
Dan dilukisan tersebut gambar Candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis
makna lukisan tersebut. Dan bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari tetapi itu semua malah
membuat lukisan tersebut bagus karena menyatu dengan warna langit yang ada pada lukisan tersebut.
Warna hijau di lukisan tersebut menggambarkan pepohonan yang ada di situ. walaupun gambar pohon
tersebut tidak jelas tetapi sangat bagus. Warnanyapun kontras dengan warna lainnya.
Lukisan Kedua Affandi:
Lukisan ini menggambarkan mengenai semangat pahlawan – pahlawan Indonesia untuk meraih
kemerdekaan Indonesia dengan mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk Indonesia
Lukisan ini memiliki nilai dan makna historis yang tinggi, dimana karya ini terinspirasi dari semangat
baja para Pejuang Indonesia.
Warna-warna yang terang, serta keunikan goresan pada lukisan tersebut menjadi satu sebuah kombinasi
sempurna dalam karya lukisan bernilai seni tinggi. Akan menjadi koleksi kebanggaan tak ternilai bagi
siapapun yang mengkoleksi Karya Lukisan hebat ini. Dalam lukisan ini sangat terlihat perjuangan para
pahlawan yang sangat semangat memperjuangkan Indonesia.
Dan dalam lukisan tersebut terlihat juga semangat para pahlawan yang sangat berkobar – kobar seperti
api. Dan tidak lupa dalam lukisan tersebut adanya bambu runcing, bendera merah putih, serta ikat
kepala sebagai ciri khas para pejuang bangsa Indonesia.
Tahun: 1961
Judul : " Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan "
Ukuran : 110cm X 135cm
Karya Lukisan sang Maestro Afandi yang berjudul "Potret Diri & Topeng-topeng Kehidupan"
merupakan salah satu karya langka dan istimewa dari Afandi, diantara Karya-karya istimewa lainya,
namun Lukisan ini memiliki nilai falsafah hidup yang dalam, dimana setiap individu Manusia yang ada di
Dunia ini terlahir sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang
lainya seperti Malaikat, Jin, Hewan, Dll.
Kemegahan Lukisan berjudul “Barong” terlihat begitu unik dan indah dari ekspresi goresan serta
kombinasi warna tingkat tinggi. Kemegahan Lukisan ini menjadi sempurna dengan kombinasi ukuran
Lukisan yang dibuat cukup besar oleh sang Pelukis Maestro Affandi.
Kecintaan Affandi pada seni dan budaya telah menginspirasi Beliau untuk menciptakan karya-karya
Lukisan spektakuler bertema Budaya, salah satunya seperti yang tertuang pada Lukisan Barong ini,
karena kecintaanya pada Tokoh Barong dalam cerita rakyat Bali, Beliau melukiskanya dalam beberapa
Lukisan dengan tema yang sama, dan salah satunya adalah Lukisan Barong berukuran besar ini.
Tahun: 1997
Ukuran: 95x135cm
Lukisan Di atas merupakan Lukisan langka dan unik bertema “Orang-orang Sedang Minum
minuman Tuak / arak ”, merupakan salah satu karya sang Pelukis Maestro Afandi. Keunikan nampak
pada nilai seni tradisional dari sisi tema, dilukiskan oleh Afandi dalam bentuk ekspresi yang menyentuh
hati dari setiap penikmat Lukisan yang memandangnya.
Sosok kesederhanaan Tempoe Doeloe dari setiap orang dalam Lukisan ini yang sedang minum
nikmatnya air tuak atau arak. Harmoni warna-warna Natural yang indah begitu menyatu dengan tema
dan obyek Lukisan.
Setiap Lukisan karya Afandi memiliki keunikan tersendiri dan setiap Lukisan karya Afandi adalah
mengagumkan, sehingga tak heran Lukisan Beliau banyak diburu para pecinta Lukisan dalam dan Luar
Negeri.
Vincent Van Gogh dilahirkan di Zunbert pada tanggal 30 March 1853, wilayah Brabant Utara, Belanda
Selatan, ayah Van Gogh, Theodorus, merupakan seorang paderi bagi Gereja Pembaharuan Belanda
(bahasa Inggris:Dutch Reformed Church) yang kecil. Ibunya bernama Anna Cornelia Carbentus. Van Gogh
mempunyai dua orang adik lelaki dan tiga orang adik perempuan yang bernama Anna, Theo, Cornelius,
Elizabeth, and Wilhelmien.
Ketika berusia 12 tahun, Van Gogh bersekolah di sekolah berasrama di kampung Zevenbergen,
yang terletak 15 batu dari situ dan tamat sekolah ketika berumur 16 tahun. Pengaruh saudaranya, Cent,
beliau bekerja di pejabat Goupil & Cie di Hague. Goupil merupakan pusat pembaik pulih (penyalin lukisan
terkenal). Apabila Van Gogh mencapai umur 20 tahun, beliau telah ditukarkan, dengan perakuan yang
baik, ke cawangan Goupil di London pada bulan Mei 1873 dengan gaji sebanyak 90lire setahun. Beliau
menyewa sebuah bilik di rumah Mrs. Loyer yang mempunyai seorang anak perempuan bernama
Ursula/EugenieVan Gogh mencintai Ursula tanpa memberitahunya dan ketika beliau meluahkan
perasaannya terhadap Ursula, beliau mendapati bahawa Ursula tidak pernah mencintainya dan ini
mematahkan semangatnya.
Pada 27 Juli 1890, Vincent Van Gogh coba membunuh diri setelah pulih daripada satu lagi
serangan epilepsi. Selepas diserang, Van Gogh keluar berjalan. Selepas beberapa ratus ela dari rumah
tumpangnya, beliau memasuki sebuah kawasan ladang gandum, dan menembak diri pada
bahagian perutnya. Kemudian, Van Gogh berjalan pulang ke rumah tumpang dan kembali ke biliknya
sebelum dijumpai terbaring dengan mukanya tersembam di atas katil oleh tuan rumah tumpangan itu.
Vincent Van Gogh mati dua hari kemudian selepas peristiwa itu ketika berusia 37 tahun dan
dikebumikan di perkuburan bandar Auvers-sur-Oise, Perancis.
Ukuran: 82 × 114 cm
Lukisan yang menggambarkan lima orang sederhana yang duduk dan makan kentang ini dalah salah
satu karya awal Vincent. Terinspirasi dengan kedekatannya dengan kaum marjinal, lukisan yang pada
awalnya kurang diapresiasi tersebut kini dianggap salah satu mahakarya Vincent van Gogh.
Judul: Sunflowers
Ukuran: 91 x 72 cm
Media: Oil on Canvas
Vincent beberapa kali melukis bunga matahari yang menunjukkan intensitas unik dalam sesuatu
yang sederhana. Lukisan bunga matahari paling terkenal adalah yang ia buat khusus untuk menghias
kamar seniman Paul Gauguin.
Tahun: 1888
Media:Oil On Canvas
Bunga-bunga Iris adalah nama Lukisan karya Vincent Van Gogh. Merupakan satu karyanya ketika ia
berada di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Remy-de-Provence, Perancis pada saat-saat terakhir
menjelang kematiannya tahun 1890. Lukisan tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh lukisan kayu
Jepang, seperti kebanyakan karyanya yang lain. Ia menyebut lukisan tersebut "konduktor petir untuk
penyakitku" karena ia merasa dapat mencegahnya dari kegilaan dengan tetap meneruskan melukis. Van
Gogh menganggap lukisan ini sebagai sebuah lukisan persiapan (sketsa atau lukisan dasar dengan garis-
garis bayang yang dipersiapkan sang pelukis untuk mencoba-coba mencari bentuk gambar yang hendak
ia lukis kemudian). Saudaranya Theo mendaftarkannya ke pameran bernama Salon des Independants
pada September 1889. Ia lalu menulis pesan kepada Vincent mengenai Bunga-bunga Iris: "Lukisan
tersebut menjadi perhatian dari jauh. Bunga-bunga Iris adalah lukisan yang cantik, penuh dengan
perasaan dan kehidupan."
Tahun: 1888
Ada tiga versi asli lukisan ini yang dijelaskan dalam suratnya dan dapat dibedakan dari foto-foto yang
digantung di dinding sebelah kanan.
Lukisan ini menggambarkan kamar tidur Van Gogh di 2, Place Lamartine di Arles, Bouches-du-Rhone,
Perancis, yang dikenal juga dengan nama Yellow House. Pintu di sebelah kanan adalah jalan menuju
lantai atas dan tangga, sedangkan pintu di sebelah kiri adalah ruang kamar tamu yang dia sediakan
untuk Gauguin. Pemandangan dari jendela di dinding depan adalah jalan Place Lamartine dan taman
umumnya. Kamar ini tidak berbentuk persegi, melainkan trapezoid, dengan sudut tumpul di sebelah kiri
jendela dan sudut siku-siku di sebelah kanannya.
Heinrich Campendonk (3 November 1889 - 9 May 1957) adalah seorang pelukis Belanda kelahiran
Jerman.
Ia lahir di Krefeld. Beliau adalah anggota dari kelompok Der Blaue Reiter, 1911-1912. Ketika rezim Nazi
berkuasa pada tahun 1933, ia berada di antara banyak modernis dikutuk sebagai merosot seniman, dan
dilarang menunjukkan. Dia pindah ke Belanda di mana dia menghabiskan sisa hidupnya bekerja di
Rijksakademie di Amsterdam, pengajaran pertama Dekoratif Seni, seni grafis, dan kaca, kemudian
sebagai Direktur Akademi. Ia meninggal sebagai seorang Belanda naturalisasi.
Aliran Seni Rupa Modern - Seni rupa terbagi menjadi beberapa macam antara lain;naturalisme,
realisme, romantisme, impresionisme, ekspresionisme, kubisme, fauvisme, dadaisme, futurisme,
surealisme, kontemporer, popular art, konstruktivisme, neo-klasik,dan abstraksionisme.
Kita akan membahas Pengertian, Tokoh, Ciri-Ciri dan Sejarah, serta Contoh Lukisan. Tentunya tidak
semua aliran memiliki Sejarah yang begitu jelas, jadi ada beberapa aliran yang tidak saya ceritakan
sejarahnya.
Lukisan Naturalisme
Pengertian:
Corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam
(nature). Tahunabad ke-19. Ciri-ciri Objek Lukisannya Obyek yang digambarkan diungkapkan seperti
mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi,
keseimbangan, perspektf, pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.
Tokoh:
William Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom
dan Trubus.
2). Realisme
Lukisan Realisme
Pengertian:
Corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada. Ciri-ciri Objek Lukisannya
ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.
Tokoh:
Gustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore Daumier.
3). Romantisme
Lukisan Romantisme
Pengertian:
Corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd.
Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa
ditampilkan dalam cerita roma.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah,
gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang lebih lembut.
Tokoh:
Theobore, Gerriwult, Raden Saleh
4). Impresionisme
Lukisan Impresionisme
Pengertian:
Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Tahun1874.
Tokoh:
Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas, Mary Cassat, Kusnadi, Solichin dan
Afandi.
5). Ekspresionisme
Lukisan Ekspresionisme
Pengertian:
aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari
dunia batin, imajinasi dan perasaan.
Tokoh:
Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky, Paul Klee,
Affandi, Zaini dan Popo Iskandar.
6). Kubisme
Lukisan Kubisme
Pengertian:
Aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri
untuk mendapatkan sensasi tertentu. Pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907.
Tokoh:
Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis
Picabia dan Juan Gris.
7). Fauvisme
Lukisan Fauvisme
Pengertian:
Nama yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20. Karena keliaran
dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles dilontarkan dengan nama Fauvisme.Pada
abad ke 20.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya warna-warna yang liar. Des fauves dalam bahasa Perancis artinya binatang liar.
Tokoh:
Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink, Rauol Dufi dan Kess Van Dongen.
8). Dadaisme
Lukisan Dadaisme
Pengertian:
Aliran yang dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan kekerasan.
Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi
judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-
barang bekas.Tahun lahir aliran seni ini adalah pada Perang Dunia ke-I.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi. Yang kemudian diungkapkan dalam
bentuk main-main, secara sederhana dan kekanak-kanakan.
Tokoh:
Juan Gross, Max Ernst, Hans Arp, Marcel Duchamp dan Picabia.
9). Futurisme
Lukisan Futurisme
Pengertian:
Aliran ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme yang dianggap
statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Tahun lahirnya lukisan ini adalah pada tahun 1909.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya Futurisme mengabdikan diri pada gerak sehingga pada lukisan anjing digambarkan
berkaki lebih dari empat.
Tokoh:
Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad an Ruigi Russalo.
10). Surealisme
Lukisan Surealisme
Pengertian:
Surrelisme Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara keseluruhan kemudian mengolah
setiap bagian tertentu dari objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia
tanpa harus mengerti bentuk aslinya. Melukiskan suasana yang mencekam lengang menakutkan serta
hal-hal yang fantastis.Aliran seni rupa ini mulai ada pada Tahun 1024.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya corak surealis berusaha membebaskan diri dari kontrol kesadaran, menghendaki
kebebasan yang selanjutnya ada kecenderungan menuju kepada realistis namun masih dalam
hubungan-hubungannya yang aneh.
Tokoh:
Joan Miro, Salvador Dali darl Andre Masson. Di Indonesia bisa disebut Sudibio; Sudiardjo dan Amang
Rahman.
11). Pop Art (Popular Art)
Pengertian:
Nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan
mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak
memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek. Tahun berkembang di Amerika pada tahun
1956.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.
Tokoh:
Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, Claes Oldenburg dan Cristo.
12). Post Modern (Kontemporer)
Lukisan Kontemporer
Pengertian:
Seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang, atau
karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui.Aliran ini diperkenalkan
kepada masyarakat Tahun70-an.
Ciri-Ciri:
Objek Lukisannya Mengutamakan kebebasan berekspresi,dinamis dan tidak terikat aturan. Teknologi
masa kini dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer.
Tokoh:
Sprinka, Jim Supankat, Nyoman Nuarta, dan Angelina P.
13). Konstruktivisme
Lukisan Konstruktivisme
Pengertian:
Pergerakan di dalam seni dan arsitektur yang pertama kali di Moscow tahun 1915.
Tokoh:
Pengertian:
Seni yang ada sejak pecahnya revolusi Perancis. Bersifat rasional, obyektif dan klasik serta digunakan
untuk mendidik.
Ciri-Ciri:
Sejarah:
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di
Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya
perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi
bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena
adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan
individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada
tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius, bapak yang
berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri,
sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran
Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan
serta bersifat klasik.
Tokoh:
J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)
15). Abstraksionisme
Lukisan Abstrak
Pengertian:
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis
figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu:
1. Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh : berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
2. Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan, di mana garis mewakili
garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan sama sekali.
Tokoh:
Wassily kadinsky, Naum Goba.
Itulah ke 15 Pengertian, Tokoh, Ciri-Ciri, dan Sejarah Aliran Seni Rupa beserta contoh lukisannya. Kami
mohon maaf apabila ada salah-salah kata atau lukisan yang menurut Anda tidak cocok. Semoga
bermanfaat.