Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Vitamin C
Vitamin C digolongkan sebagai vitamin yang larut dalam air. Pada tahun
1932 Szent dan Glenn King dari USA berhasil mengisolasi zat antiskorbut dari
jaringan adrenal, jeruk dan kol yang dinamakan vitamin C. Zat ini kemudian
berhasil disintesis pada tahun 1933 oleh Howarth dan Hirst sebagai asam
rasa asam dan tidak berbau, memiliki rumus molekul C 6H8O6 dengan berat
CH2OH
HO – C – H O
C CO
H C C
OH OH
Vitamin C disintesis dari turunan glukosa yaitu asam glukoronat atau asam
asam L-askorbat.
5
CH2OH CH2OH
O
H H OH HO C H O
OH H
OH H HC CO
H OH
C C
OH OH
bentuk teroksidasi (L- asam dehidro askorbat), dengan rumus bangun sebagai
berikut:
CH2OH CH2OH
HO C H O - 2 H+ HO C H O
HC CO + 2 H+ HC CO
C C C C
OH OH O O
(Reduksi) (Oksidasi)
adalah yang paling aktif. Oksidasi lebih lanjut L-asam dehidro askorbat
menghasilkan asam diketo L- gulonat dan oksalat yang tidak dapat direduksi
dalam kondisi tertentu bersifat sebagai antioksidan. Secara langsung atau tidak
asam askorbat berperan dalam penyediaan elektron pada proses reduksi ion logam
yang dibutuhkan pada reaksi enzimatik dan peranan vitamin C disini belum dapat
disamakan dengan reduktor jenis lain. Vitamin C juga berperan dalam sintesis
kolagen yaitu mempercepat perubahan residu prolin dan lisin pada prokolagen
menjadi hidroksi prolin dan dihidroksi lisin. Selain itu vitamin C berperan dalam
berada dalam bentuk larutan, makin tinggi kadar kalsium treonat maka makin
menghambat adipose tissue dan memacu hydrolytic deamidase dari peptida dan
(Prawirokusumo, 1985)
7
Asam askorbat mempunyai peran dalam metabolisme obat atau racun baik
metabolisme obat masih belum jelas. Deplesi asam askorbat pada marmut
antipirin atau teofilin pada kera Cynomolgus atau antipirin pada manusia.
Perhatian telah tertuju pada jumlah nitrat, nitrit, amina sekunder yang ada
biokimiawi vitamin C masih belum jelas hingga saat ini. Defisiensi vitamin C ini
meningkat dan alanin menurun pada hewan percobaan yang sariawan. Kegagalan
rendahnya kemampuan hidroksilasi lisin dan prolin. Sediaan murni enzim, prolin
Dan agar produksi seperti asam askorbat turut serta dalam hidroksilasi trimetillisin
Tingkat asam askorbat dalam leukosit telah telah dilaporkan menjadi lebih
dan aterosklerosis. Luka pembuluh darah arteri yang erat dengan awal
aterosklerosis manusia tidak dapat dibedakan dari yang ditemukan pada sariawan.
Pasien yang mengalami infark miokard akut juga telah ditemukan mempunyai
hipofise sedangkan pada hati, limfa, pankreas, dan otak terdapat dalam jumlah
yang lebih sedikit. Peranan asam askorbat pada jaringan ini belum mantap. Otak
dan kelenjar adrenal berisi hidroksilase dimana asam askorbat dapat berfungsi
atom Cu yang ada dalam enzim tersebut. Suatu interaksi agaknya terdapat antara
vitamin C, besi dan tembaga yang mempengaruhi fungsi heme normal melalui
ketersediaannya dalam usus. Penyerapan besi bukan heme akan meningkat 4 kali
9
atau lebih oleh masuknya 25-75 mg asam askorbat secara bersamaan. (Nasution.,
1989)
segar, karena itu vitamin C sering disebut fresh food vitamin. Buah yang masih
mentah lebih banyak kandungan vitamin C-nya, dan semakin tua buah semakin
Tabel 2.1 Daftar Bahan Makanan Sumber Vitamin C (mg vitamin C/100 g Bahan)
Sayur Kadar Buah Kadar
Daun singkong 275 Jambu monyet 197
Daun katuk 200 Jambu biji 110
Sawi 102 Pepaya 95
Kol 50 Mangga muda 78
Bayam 60 Mangga masak 65
Kemangi 50 Asam merah 2
Tomat masak 40 Durian 53
Kangkung 30 Kedondong masak 50
Jeruk nipis 27
Nanas 24
Rambutan 58
(Sumber : Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2002)
psikologik ataupun fisik, seperti pada luka, panas yang tinggi, atau suhu
lingkungan tinggi dan pada perokok. Untuk itu kecukupan vitamin C untuk tiap
harinya harus diperhatikan. Bila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan, sisa
vitamin C akan dikeluarkan dari tubuh tanpa perubahan. Pada tingkat lebih dari
500 mg akan dimetabolisme menjadi asam askorbat. Dalam jumlah banyak asam
oksalat di dalam ginjal dapat diubah menjadi batu ginjal. Jadi mengkonsumsi
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Vitamin C Sesuai dengan Usia (Hasil Widya Karya
Nasional Pangan dan Gizi Tahun 1993)
yang bukan perokok mempunyai tingkat vitamin C serum, lebih rendah daripada
bukan perokok. Akhir-akhir ini penelitian yang dilakukan pada manusia bahwa
kebutuhan asam askorbat secara jelas meningkat pada mereka yang merokok.
asam askorbat serum pada subjek yang mengalami perlakuan dingin atau
peningkatan suhu dan stres akut lain termasuk operasi bedah dan trauma. Sebagai
0,75 mg/dl. Penggunaan pil anti hamil menurunkan konsentrasi asam askorbat
plasma pada wanita. Pentingnya efek ini masih belum jelas. Pada populasi orang
tua, tingkat asam askorbat seringkali dibawah normal, dan dapat diperbaiki
primer yang terjadi pada skorbut disebabkan karena fungsi vitamin C ialah dalam
Penyebab skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi, bila terjadi pada anak,
biasanya usia setelah 6-12 bulan. Gejalanya yaitu terjadinya pelembekan tenunan
kolagen, infeksi dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan dan pembengkakan
Bila terjadi defisiensi pada saat pembentukan bakal gigi, maka akan terjadi
defek vitamin C di dalam jaringan keras bakal gigi, terutama dentin. Kelainan
juga bisa menyerang mukosa bagian buccal dan palatum, maupun permukaan
lidah. Gejala-gejala dapat sembuh dalam waktu relatif cepat pada pengobatan
1994)
Tetapi konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap hari dapat
menimbulkan hiperoksaluria dan risiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. Dengan
konsumsi 5-10 gram vitamin C baru sedikit asam askorbat dikeluarkan melalui
urine. Risiko batu oksalat dengan suplemen dosis tinggi dengan demikian rendah,
tetapi hal ini dapat menjadi berarti pada seorang yang mempunyai kecenderungan
diare. Hal ini terjadi karena iritasi langsung pada mukosa usus yang
Hemolisis ringan terjadi pada penderita dengan defisiensi G6PD. Hemolisis akut
minuman ringan adalah produk yang diperoleh tanpa melalui proses fermentasi
dengan atau tanpa penambahan CO2, dapat langsung dinikmati atau diminum
setelah diencerkan, tidak termasuk susu, sari buah, teh, kopi, coklat, dan tidak
Minuman ringan ini pada pelabelan tidak disertakan kegunaan atau manfaatnya.
1. Minuman ringan es sirup adalah sejenis minuman ringan yang terbuat dari
2. Minuman ringan sinom adalah sejenis minuman ringan yang terbuat dari
2.3 Sinom
namun minuman ini digolongkan sebagai minuman ringan, karena pada pelabelan
jawa, kunyit (Curcuma domestica), asam jawa (Tamarindi pulpa crudum), dengan
volume air tertentu dan dengan suhu pemanasan tertentu pula. (Suharmiati, 2003)
itu sendiri, segeran, anti nyeri pada saat haid, pegal linu, demam, ambien dan
14
pencegah jerawat. Khasiat ini berasal dari bahan-bahan yang terkandung, seperti
sekresi empedu sebagai pelarut kolesterol, dan bermanfaat dalam pengobatan batu
tradisional kunyit dipakai sebagai obat untuk gejala diare atau disentri.
(Ganiswara, 1995)
juga dapat dipakai untuk obat sakit kulit. Asam dapat menghilangkan rasa mual
atau sakit karena usus bengkak, batuk, gusi bengkak, gejala flu serta nafas pendek,
Konsumsi sinom dengan berlebih akan menyebabkan diare. Hal ini karena
terjadi efek iritasi langsung pada mukosa usus yang menyebabkan peningkatan
peristaltik. Pada dasarnya efek samping sinom berasal dari vitamin C-nya.
iodium. Iodium merupakan oksidator yang relatif lemah. Potensial oksidasi dari
sistem iodium-iodida ini jauh lebih kuat dari pada potensial oksidasi-reduksi
brom- bromida.
I2 + 2 e 2 I- Eo = + 0,535 volt
15
kuat yaitu pada potensial oksidasinya rendah, maka sistem ini lebih
1. Titrasi yang dibutuhkan untuk zat-zat dengan potensial oksidasi yang lebih
rendah dengan sistem iodium-iodida. Pada titrasi ini dipakai larutan baku
iodium, dan metode ini dinamakan metode titrasi langsung atau iodimetri.
2. Titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan potensial oksidasi yang lebih
rendah dengan sistem iodium-iodida, zat-zat ini akan mengoksidasi iodida dan
Natrium Thiosulfat. Metode ini dinamakan metode titrasi tidak langsung atau
Pada titrasi ini pH larutan harus dijaga kurang dari 8 karena dalam
lingkungan yang bersifat alkalis, iod bereaksi dengan OH- membentuk iodida dan
hipoiodida dan selanjutnya terurai menjadi iodida dan iodat, seperti pada reaksi
berikut :
3 IO- 2 I- + IO3-
larutan KI sebagai spesies yang reaktif adalah I3-. Meskipun demikian semua
reaksi yang menyangkut dengan I2 tidak ditulis dengan I3-. Sebagai contoh adalah
2 S2O32- S4O62- + 2 e-
I2 + 2 e- 2 I-
16
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2 I-
iodium membentuk kompleks iod-amilum yang berwarna biru dan masih dapat
Reaksi :
Amilum Iod-amilum
Warna biru ini dikarenakan absorbsi ion tri iodida pada permukaan makro
molekul dapat membentuk warna biru dengan iod, warna biru ini menunjukan titik
vitamin C dengan iod akan bereaksi membentuk ikatan tunggal pada atom C.
O O
C C
HO – C O= C
HO – C O + I2 2 HI + O=C O
C H–C
HO – C – H HO – C – H
CH2OH CH2OH
Reaksinya :
2 S2O32- S4O62- + 2 e-
I2 + 2 e- 2 I-
2 S2O32- + I2 S4O62- + 2 I-
terjadinya warna biru dari iod-amilum. Selain I2, larutan Na2S2O3 juga perlu
distandarisasi dengan larutan KIO3 karena larutan Na2S2O3 bukan larutan standar
primer.
Reaksinya :
2 S2O32- S4O62- + 2 e-
IO3- + 6 H+ + 6 e- I- + 3 H2O
O 2 + 4 I- + 4 H + 2 I2 + 2 H2O
Reaksi ini mengarah ke kanan pada pH rendah. Selain itu reaksi dikatalisa
2. Pada pH tinggi I2 yang terbentuk akan bereaksi dengan air (hidrolisa) dan hasil
I2 + H2O HOI + I- + H+
sehingga titik akhir titrasi tidak kelihatan tajam lagi. Bila iod masih banyak
warna. Larutan 2,6-D dalam suasana netral atau basa akan berwarna biru, sedang
dalam suasana asam akan menjadi merah jambu. Apabila 2,6-D direduksi oleh
asam askorbat maka akan menjadi tidak berwarna, dan bila semua asam askorbat
sudah mereduksi 2,6-D maka kelebihan larutan 2,6-D sedikit saja sudah akan
terlihat dengan jelas yaitu terjadinya pewarnaan. Untuk perhitungan maka perlu
O O
C C
HO – C Cl O=C
HO – C O + HO – – N– =O O=C O
C Cl H H–C
HO – C – H HO – C – H
CH2OH CH2OH
Cl
HO – –N– – OH
Cl H
2,6 – D tereduksi
(Sudarmadji, 1996)