Você está na página 1de 9

Analisis Lukisan The Third of May

Karya Francisco De Goya


(1746-1828)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Tengah Semester

Mata Kuliah Sejarah Seni Rupa Barat

Oleh:

Mufid Islam

C0714023

S1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
”Lukisan adalah suatu bentuk ungkapan batin seseorang dari hasil
suatu pengolahan ide berbakat pengalaman indrawi maupun pengalaman
jiwa melalui susunan unsur-unsur estetis dengan ukuran dwi marta (dua
dimensi). Ungkapan atau pernyataan batin yang juga disebut ekspresi
dalam suatu karya seni, haruslah memiliki nilai kebebasan dan
mengandung unsur keindahan. Tampilnya keindahan tidak selalu dalam
pewujudan fisik dan visual semata-mata, tetapi dapat pula secara moral
(perasaan) atau secara kedua-duanya.”
M. Affandi, Ekspresi Simbolik, Religius dan Estetika dalam Karya
Lukis Kaligrafi, (Yogyakarta: FPBS-IKIP, 1994), hlm. 134.

Dalam Seni lukis terdapat banyak aliran yang terus berkembang


seiring dengan berjalanya waktu di masa modern ini, beberapa aliran
dalam seni lukis yaitu
realisme,naturalisme,romantisme,impresionisme,kubisme dan masih
banyak lagi.

Salah satu aliran yang cukup terkenal adalah aliran romantisme, Aliran
ini lebih menampilkan nilai-nilai fantastis, indah, irasional, dan
absurd. Umumnya menceritakan kisah-kisah romantis atau dramatis. Salah
satu tokoh aliran romantisme yang terkenal adalah Francisco De Goya
(1746-1828) dia adalah pelukis asal Spanyol dan salah satu karyanya yang
terkenal adalah The Third of May.

B. Batasan Masalah
Lukisan dari Francisco de Goya memiliki banyak karya lukisan yang
terkenal, Batasan lukisan yang akan dianalisis adalah karya lukisan
dengan judul The Third of May.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam


analisis ini, sebagai berikut :

1. Bagaimana ciri-ciri dari lukisan dengan aliran romantisme ?


2. Apakah pesan yang terdapat dalam lukisan The Third of May
karya Francisco De Goya ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan analisis ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana ciri-ciri dari lukisan dengan aliran


romantisme.
2. Mengetahui pesan yang terkandung dalam lukisan The Third of
May karya Francisco De Goya.

E. Manfaat Analisis
Manfaat analisis ini sebagai berikut :
1. Analisis ini diharapkan dapat memberikan edukasi tentang
aliran aliran seni lukis khususnya aliran romantisme.
2. Analisis ini diharapkan dapat memberikan referensi mengenai
pesan yang terkandung dalam lukisan The Third of May karya
Francisco De Goya.
BAB II

ANALISIS

A. Aliran Romantisme
Romantisisme berasal dari kata Perancis, roman (cerita), dan
memang dalam gaya Romantisisme juga mencerminkan adanya
pengaruh sastra roman Perancis. Terutama dalam melukiskan cerita-
cerita tragedi yang dasyat, kejadian dramatis yang mencekam.

Romantisisme atau Romantisme adalah gerakan seni rupa yang


muncul pada akhir abad ke-18. Dalam Romantisme unsur emosi lebih
diutamakan dari pada pikiran, tetapi seniman Romantis tidak hanya
bekerja dalam satu gaya saja. Tidak seperti Neo-Klasikisme, yang
dapat disebut sebagai gaya, Romantisisme lebih merupakan falsafah
atau pandangan. Aliran ini mendorong orang untuk menghayati
perasaan melalui penghayatan indera serta lebih mempercayai intuisi
dari pada pikiran. Romantisisme muncul dalam beberapa gaya, tetapi
seni lukis di Perancis khususnya menunjukkan ciri khas Neo-Baroq,
yang merupakan pengaruh Rubens.

Pendirian akademi pada masa Neoklasikisme bertujuan untuk


meneruskan dan mempertahankan tradisi klasik dan sekaligus sebagai
pusat kegiatan seni istana. Gaya seni akademi ini selanjutnya
diteruskan oleh seni Romantisisme, sehingga sangat wajar jika kedua
gaya seni ini (Neoklasisisme dan Romantisisme) dinamakan seni
akademisme. Hal ini menjadi ciri perkembangan seni Perancis di abad
ke-18 dan ke-19.

Munculnya Aliran Romantisme adalah menentang aliran seni


neoklasikisme yang sudah bertahan puluhan tahun di Perancis, Kaum
Romantisme menentang Neoklasikisme dengan berbagai alasan,
yaitu :

1. Neoklasik terlalu rasional dalam berkarya;


2. Neoklasik menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai
cermin kehidupan bangsawan;
3. Neoklasik tidak menonjolkan peranan unsur pribadi.\
Sedangkan kaum Romantisisme justru sebaliknya :

1. Romantisisme berkarya melalui pendekatan emosional;


2. Romantisisme lebih banyak menampilkan tema-tema
kehidupan dunia misteri, cerita roman, tema yang eksotik
(cerita dari negeri China, Islam, Afrika);
3. Romantisisme menonjolkan peranan perasaan pribadi
seniman, misalnya dalam segi komposisi yang dinamis
(diagonal) dan unsur warna dengan gelap terang yang
didramatisir.

karya seni Romantisisme memiliki ciri-ciri khasnya sebagai


berikut:

1. Komposisi lukisan tidak statis, tetapi komposisi yang


mengungkapkan kesan dramatik, misalnya dengan
komposisi diagonal.
2. Unsur warna dan gelap terang ditonjolkan untuk mencapai
kesan dramatiknya. Pelukis yang terkenal dengan
menampilkan ciri-ciri tersebut ialah Delacroix (1798-1863).
Jiwa Romantisnya tampak pada kebiasaan hidup
berpetualang (bohemianisme), meskipun ia sukses dalam
lingkungan salon. Ia pemuja pelukis Rubens dan
Michelangelo (dari periode Renesan). Karya-karya
Delacroix yang terkenal di antaranya ―Pembunuhan besar-
besaran di Scio‖ (1824), Perburuan Senja, dan Perampokan
Rebecca‖.

B. Francisco De Goya

Goya lahir di Fuendetodos, Aragon, Spanyol, pada tahun 1746


dari Jose Benito de Goya y Franque dan Gracia de Lucientes y
Salvador. Ia menghabiskan masa kecilnya di Fuendetodos, dimana
keluarganya tinggal di sebuah rumah bantalan puncak keluarga ibunya.
Ayahnya, yang asal Basque, mencari nafkah sebagai tukang menyepuh
emas 1749, keluarga itu membeli sebuah rumah di kota Zaragoza dan
beberapa tahun kemudian pindah ke kesana.. Goya mungkin telah
bersekolah di Escuelas Pias. Dia membentuk sebuah persahabatan
dekat dengan Martin Zapater saat ini, dan korespondensi mereka dari
1770-an sampai 1790-an adalah sumber berharga untuk memahami
awal karir Goya di istana Madrid. Pada usia 14, belajar di bawah Goya
pelukis Jose Luzan. Dia pindah ke Madrid di mana ia belajar dengan
Anton Raphael Mengs, seorang pelukis yang populer dengan royalti
Spanyol. Ia bentrok dengan tuannya, dan pemeriksaan itu tidak
memuaskan. Goya mencoba untuk masuk Royal Academy of Fine Art
pada tahun 1763 dan 1766, namun ditolak.

Francisco Goya kemudian pindah ke Roma, di mana pada


tahun 1771 ia memenangkan hadiah kedua dalam kompetisi lukisan
yang diselenggarakan oleh City of Parma. Belakangan tahun itu, ia
kembali ke Zaragoza dan melukis bagian kubah dari Basilika Pilar
(termasuk Pemujaan Nama Allah), siklus lukisan-lukisan dinding di
gereja monastik dari Charterhouse of Aula Dei, dan lukisan dinding
dari Sobradiel Palace. Ia belajar dengan Francisco Bayeu y Subias dan
lukisannya mulai menunjukkan tanda-tanda tonalities halus yang
menjadikannya terkenal.

Goya menikahi Bayeu adik Josefa (dia menjulukinya "Pepa")


pada tanggal 25 Juli 1773. Pernikahan ini, dan keanggotaan Francisco
Bayeu tentang Royal Academy of Fine Art (dari tahun 1765)
membantu Goya untuk mendapatkan pekerjaan sebagai pelukis desain
untuk ditenun oleh Pabrik Tapestry Royal. Di sana, selama lima tahun,
ia merancang beberapa pola 42, banyak yang digunakan untuk
menghias (dan melindungi) dinding batu telanjang El Escorial dan
Palacio Real del Pardo, tempat tinggal yang baru dibangun dari
penguasa Spanyol dekat Madrid . Hal ini membawa bakat artistiknya
untuk perhatian penguasa Spanyol yang kemudian akan memberinya
akses ke istana. Dia juga melukis kanvas untuk altar Gereja San
Francisco El Grande di Madrid, yang menyebabkan pengangkatannya
sebagai anggota dari Royal Academy of Fine Art.

Iklim politik yang kemudian menjadi begitu tegang bahwa


Goya rela pergi ke pengasingan pada tahun 1824. Meskipun
kesehatannya yang buruk, Goya pikir dia mungkin lebih aman di luar
Spanyol. Goya pindah ke Bordeaux, Prancis, di mana dia
menghabiskan sisa hidupnya. Selama waktu ini, ia terus melukis.
Beberapa karya-karyanya berikutnya termasuk potret teman-teman
juga tinggal di pengasingan. Goya meninggal pada tanggal 16 April
1828, di Bordeaux, Prancis.
C. Lukisan The Third of May

Goya bekerja pada raja Spanyol, tetapi ia penganut


republikanisme. Goya mendukung penyerbuan tentara Napoleon ke
Spanyol dan berharap Napoleon akan melakukan reformasi di
negerinya. Namun, setelah Perancis menduduki Spanyol, harapan itu
musnah, karena melihat kekejaman tentara Napoleon. Setelah Perancis
berhasil dikalahkan, Goya mulai membuat serangkaian sketsa
berdasarkan pengamatannya tentang kekejaman tentara Napoleon.

Karya karya Francisco Goya juga digunakan saat ini catatan


seni tentang sejarah negara itu. Pada 1808, Perancis, yang dipimpin
oleh Napoleon Bonaparte, menginvasi Spanyol. Napoleon memakai
saudaranya Yusuf sebagai pemimpin baru negara itu. Sementara ia
tetap menjadi pelukis istana di bawah Napoleon, Goya menciptakan
serangkaian lukisan yang menggambarkan kengerian perang. Setelah
royalti Spanyol kembali tahta pada tahun 1814, ia kemudian melukis
"The Third May”.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas penulis mampu menarik kesimpulan. Lukisan


The Third of May karya Francisco De Goya merupakan kritik akan luapan
rasa kekecewaanya terhadap pasukan napoleon dari Perancis yang dia pikir
akan memberikan reformasi untuk Negara Spanyol serta adanya pembunuhan
masal rakyat Spanyol oleh pasukan Perancis . Maka dari itu Francisco De
Goya mulai membuat lukisan-lukisan yang bersifat kritik terhadap masyarakat
di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA

 http://blog-senirupa.blogspot.co.id/2014/08/francisco-de-goya-biografi-
artwok.html
 http://bahanbelajarsekolah.blogspot.co.id/2015/01/jenis-aliran-atau-gaya-
melukis.html
 http://www.pengertianpengertian.com/2012/09/pengertian-lukisan.html
 https://janicalewinsky.wordpress.com/2014/03/06/aliran-sen-romantisme/

Você também pode gostar