Você está na página 1de 11

PUTUSAN

Nomor : 28/XI/2011/PTUN.SMD.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang yang memeriksa, memutus dan meyelesaikan
sengketa Tata Usaha Negara dalam tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan
putusan, dalam perkara

ANTARA

Nama : Ikramina Yustika Barito, S.Ts


Umur : 28 Thn
Pekerjaan : Penanggung Jawab Kontraktor
Alamat : Jl. Juanda, Wijaya Kusuma IV
Dengan ini memberikan Kuasa Khusus kepada :

Nama : Fernando Liberty , S.H.


Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Advokat Kantor Balai Hukum , Samarinda
Alamat : Jl. Gatot Subroto , No. 5A
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 02 Desember 2011 untuk selanjutnya disebut
sebagai PENGGUGAT;

MELAWAN

Nama : Andi Wahyuni, S.H


Jabatan : Kepa Bidang Perbaikan Dinas Pekerjaan Umum
Alamat : Jl. Pemuda No.56 Kutai Kartanegara
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.;
Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut ;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda
tertanggal 28 November 2011 Nomor : Pmd-198/PTUN/XI/2011
Penetapan pemeriksaan acara ini dengan acara biasa;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda
tertanggal 28 November 2011 Nomor : 053/PEN-MH/PTUN-SMG/1999 Tentang
Penunjukkan Majelis Hakim yang memeriksa dan menyidangkan perkara tersebut;
- Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis tertanggal 11 Maret 1999 Nomor
PDM – 25/SLMN/XI/2011
- Tentang Penetapan Hari Sidang Pemeriksaan Persiapan yang pertama yaitu pada Hari
Senin tanggal 28 November 2011 sekira jam 10.00
- Telah membaca surat-surat Bukti dan mendengar keterangan kedua belah pihak yang
berperkara dipersidangan ;
- Telah membaca dan memeriksa berkas perkara yang bersangkutan;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, Bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 27 November


2011 yang dibuat dan ditandatangani oleh Kuasanya, telah menggugat Tergugat Ikramina
Yustika Barito,S.Ts
Surat gugatan diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang pada tanggal 28 November 2011 dengan mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Penggugat mempunyai Kontrak Kerjasama dengan memberikan kepercayaan
dan tugas untuk memperbaiki dan membenahi Jembatan Kukar yg menghubungkan
Samarinda- Tenggarong ini dengan No. Surat 147/KS/09/2011. Bentang bebasnya,
atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter, dari total panjang
jembatan yang mencapai 710 meter. Jembatan ini merupakan sarana penghubung
antara Kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke
Kota Samarinda .
2. Bahwa untuk Jembatan yg mencapai panjang 710 meter tersebut Penggugat telah
mengajukan permohonan kepada Tergugat dengan surat tertanggal 07 Agustus 2011
untuk menerbitkan IMB atas nama Penggugat.
3. Bahwa Tergugat dengan suratnya No. Surat 147/KS/09/2011 tanggal 10 Oktober
2011 dengan isi surat yang akan mempertanggungjawabkan atas semua yang
dipekerjakan oleh Tim Kontruktor
4. Bahwa alasan Tergugat pada angka 3 diatas yang menyatakan Pengawasan
dilakukan pada saat jam istirahat, jadi Penggungat tidak sedang melakukana
pengawasan di lokasi tersebut
5. Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi Semarang No. 83/Pdt/2011 PT SMG Yo Putusan
MA Reg. No. G 66/K/Pdt/2011 adalah antara Andi Wahyuni sebagai pemberi
kebijakan perbaikan Jembatan lawan Ikramina Yustika Barito sebagai Penanggung
Jawab Kontuktor di Lokasi

Adapun alasan-alasan diajukannya gugatan ini adalah sebagai berikut :

Bahwa karena hal tersebut diatas Penggugat sangat dirugikan atas perbaikan jembatan Kukar
ini karena berdasarkan Kontrak Kerjasama No. Surat 147/KS/09/2011 Tergugat yang lalai
dalam tugas berdasarkan Pasal 359 Ayat 1 KUHP
Bahwa berdasarkan Pasal 55 UU No 9 Tahun 2004 gugatan ini Penggugat ajukan dalam
tenggang waktu 90 hari sejak Keputusan TUN No. 640/0030/44/II diterima.

PETITUM

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal pasal 53 ayat (1) UU No
9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara mohon kepada Ketua Pengadilan TUN
untuk memutus :
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
- Menyatakan batal Keputusan TUN No. 640/0030/44/II.
- Menghukum Tergugat untuk menerbitkan IMB atas nama Lie Pie Khong.
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

Menimbang , bahwa atas gugatan Penggugat tersebut pihak Tergugat telah mengajukan
jawaban tertulisnya pada tanggal 1 April 1999 dengan mengemukakan alasan-alasan sebagai
berikut:

DALAM EKSEPSI.

Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang tidak Berwenang Memeriksa, Mengadili dan
Memutus Perkara a quo.
1. Bahwa kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa tata
usaha negara sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan bahwa Peradilan Tata Usaha
Negara adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan terhadap sengketa tata usaha negara.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan Sengketa Tata Usaha Negara
adalah adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang
atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di
pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha
negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Bahwa yang dimaksud Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
4. Bahwa kemudian pada Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa yang tidak termasuk dalam pengertian
Keputusan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang
merupakan perbuatan hukum perdata.
5. Bahwa dalam Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa Eksepsi tentang kewenangan absolut
Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak
ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal
itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak berwenang
mengadili sengketa yang bersangkutan.
6. Bahwa berdasarkan dasar hukum yang telah Tergugat kemukakan terlihat jelas bahwa
sengketa a quo tidak mengandung sengketa tata usaha negara, dengan alasan sebagai
berikut :
a. Bahwa Tergugat dengan suratnya No. 640/0030/44/II tanggal 9 Desember 1998
tentang penangguhan penerbitan IMB untuk Penggugat sudah sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Hal ini dikarenakan adanya bangunan liar yang belum
dibongkar diatas tanah tersebut sesuai dengan Surat Kepala Dinas Tata Kota
Kotamadia Daerah Tk. II Semarang tanggal 15 September 1990.
b. Bahwa adanya Putusan Pengadilan Tinggi Semarang yang sudah memiliki
kekuatan hukum tetap tanggal 3 Desember 1990 No. 83/Pdt/1989 PT SMG Yo
Putusan MA Reg. No. G 66/K/Pdt/1990 tanggal 23 Pebruari 1993 yang belum
dieksekusi.
c. Bahwa menurut pendapat Tergugat, pangkal dari sengketa gugatan ini adalah
adanya penangguhan penerbitan IMB oleh Tergugat melalui surat No.
640/0030/44/II tanggal 9 Desember 1998, dimana hal ini disebabkan adanya
bangunan liar yang belum dibongkar diatas tanah yang terletak diatas tanah
tersebut, selain itu juga adanya Putusan Pengadilan Tinggi Semarang yang sudah
memiliki kekuatan hukum tetap tanggal 3 Desember 1990 No. 83/Pdt/1989 PT
SMG Yo Putusan MA Reg. No. G 66/K/Pdt/1990 tanggal 23 Pebruari 1993 yang
belum dieksekusi mengenai pembongkaran bangunan liar yang ada diatas tanah
tanah seluas 335 m2 yang terletak di Jl. Hiri No. 18 Kelurahan Karangtempel
Semarang dengan sertifikat HM No. 1383/1979. Oleh karenanya materi dan
substansi objek sengketa merupakan tindakan hukum dalam ruang lingkup hukum
perdata.

Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima dan menyatakan bahwa
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang tidak berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini

DALAM POKOK PERKARA.

Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil-dalil Penggugat kecuali dalil-dalil yang diakui
dengan tegas kebenarannya oleh Tergugat ;
Bahwa dalil-dalil yang dikemukan oleh Tergugat dalam Eksepsi di atas mohon dianggap
sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan (integral) dengan dalil-dalil dalam pokok
perkara ;
1. Bahwa penerbitan surat No. 640/0030/44/II tanggal 9 Desember 1998 tentang
penangguhan penerbitan IMB Oleh Tergugat telah sesuai dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Bahwa penerbitan surat No. 640/0030/44/II tanggal 9 Desember 1998 didasari
adanya surat dari Surat Kepala Dinas Tata Kota Kotamadia Daerah Tk. II Semarang
tanggal 15 September 1990 No. 496/TB/1989 yang menyatakan bahwa Diatas tanah
tersebut sudah ada bangunan tanpa izin yang belum dibongkar.
3. Bahwa telah ada Putusan dari Pengadilan Tinggi Semarang tanggal 3 Desember 1990
No. 83/Pdt/1989 PT SMG Yo Putusan MA Reg. No. G 66/K/Pdt/1990 tanggal 23
Pebruari 1993 yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap tetapi belum dieksekusi.
Hal sesuai dengan pasal 7 ayat (2) Perda No. 12 Tahun 2000 Tentang Bangunan,
dimana dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa Apabila terjadi sengketa yang ada
hubungannya dengan persyaratan ijin mendirikan dan atau penggunaan bangunan,
penyelesaian permohonan ijin dimaksud dapat ditangguhkan sampai ada
penyelesaian sengketa.
4. Bahwa tindakan Tergugat dalam menerbitkan surat No. 640/0030/44/II tanggal 9
Desember 1998 tentang penangguhan penerbitan IMB sudah sesuai dengan pasal 7
ayat (3) Perda No. 12 Tahun 2000 Tentang Bangunan yang mana dalam pasal
tersebut dijelaskan bahwa Penangguhan penyelesaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diberitahukan secara tertulis kepada pemohon dengan disertai alasan.

Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-
undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim
berkenan untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.

PETITUM

Berdasarkan uraian dan dasar hukum yang Tergugat sampaikan, baik dalam Eksepsi dan
Jawaban, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara yang memeriksa dan
mengadili perkara ini untuk memutus :

DALAM EKSEPSI :

1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan surat No. 640/0030/44/II tanggal 9 Desember 1998 tentang penangguhan
penerbitan IMB yang diterbitkan oleh Tergugat sah menurut hukum;
3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang tertera dalam Berita Acara Biasa dalam perkara ini
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :

DALAM GUGATAN:
Bahwa karena hal tersebut diatas Penggugat sangat dirugikan dengan Keputusan TUN No.
640/0030/44/II karena berdasarkan pasal 53 ayat (1) UU No 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan
Tata Usaha Negara tindakan Tergugat sebagai Walikota Pemkot Semarang dalam
menerbitkan Keputusan TUN No. 640/0030/44/II bertentangan dengan Undang-Undang.

Bahwa berdasarkan Pasal 55 UU No 9 Tahun 2004 gugatan ini Penggugat ajukan dalam
tenggang waktu 90 hari sejak Keputusan TUN No. 640/0030/44/II diterima.

Bahwa berdasarkan hal tersebut maka Penggugat berdasarkan Pasal pasal 53 ayat (1) UU No
9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara mohon kepada Ketua Pengadilan TUN
untuk memutus :
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
- Menyatakan batal Keputusan TUN No. 640/0030/44/II.
- Menghukum Tergugat untuk menerbitkan IMB atas nama Lie Pie Khong.
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.

DALAM EKSEPSI :

Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Pihak Penggugat adalah pada pokoknya
seperti terurai diatas;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan pihak Tergugat setelah Majelis teliti dan
telaah dengan seksama maka kami berpendapat bahwasanya eksepsi yang diajukan tersebut
merupakan eksepsi yang seyogyanya diajukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :

1. Bahwa kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara adalah mengadili sengketa tata
usaha negara sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan bahwa Peradilan Tata Usaha
Negara adalah salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan terhadap sengketa tata usaha negara.
2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yang dimaksud dengan Sengketa Tata Usaha Negara
adalah adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang
atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di
pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha
negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Bahwa yang dimaksud Keputusan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 1 angka 9
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara adalah
suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
4. Bahwa kemudian pada Pasal 2 huruf a Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa yang tidak termasuk dalam pengertian
Keputusan Tata Usaha Negara adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang
merupakan perbuatan hukum perdata.
5. Bahwa dalam Pasal 77 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara dijelaskan bahwa Eksepsi tentang kewenangan absolut
Pengadilan dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan, dan meskipun tidak
ada eksepsi tentang kewenangan absolut Pengadilan apabila Hakim mengetahui hal
itu, ia karena jabatannya wajib menyatakan bahwa Pengadilan tidak berwenang
mengadili sengketa yang bersangkutan.

Oleh karena itu, Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk menolak gugatan
Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima dan menyatakan bahwa
Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang tidak berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa telah ada Putusan dari Pengadilan Tinggi Semarang tanggal 3 Desember 1990
No. 83/Pdt/1989 PT SMG Yo Putusan MA Reg. No. G 66/K/Pdt/1990 tanggal 23
Pebruari 1993 yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap tetapi belum dieksekusi.
Hal sesuai dengan pasal 7 ayat (2) Perda No. 12 Tahun 2000 Tentang Bangunan,
dimana dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa Apabila terjadi sengketa yang ada
hubungannya dengan persyaratan ijin mendirikan dan atau penggunaan bangunan,
penyelesaian permohonan ijin dimaksud dapat ditangguhkan sampai ada
penyelesaian sengketa.
2. Bahwa tindakan Tergugat dalam menerbitkan surat No. 640/0030/44/II tanggal 9
Desember 1998 tentang penangguhan penerbitan IMB sudah sesuai dengan pasal 7
ayat (3) Perda No. 12 Tahun 2000 Tentang Bangunan yang mana dalam pasal
tersebut dijelaskan bahwa Penangguhan penyelesaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diberitahukan secara tertulis kepada pemohon dengan disertai alasan.

Oleh karena objek sengketa diterbitkan telah didasarkan pada peraturan perundang-
undangan, maka sudah sepantasnyalah Tergugat mohon kiranya Majelis Hakim
berkenan untuk menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.;

Memperhatikan segenap Pasal daripada Peraturan perundang-undangan dan Peraturan-


peraturan hukum lain yang berkenaan dengan pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini ;

MENGADILI

DALAM EKSEPSI :

Menerima Eksepsi yang diajukan oleh pihak Tergugat ;

DALAM POKOK PERKARA :

Menolak gugatan yang diajukan oleh pihak Penggugat untuk seluruhnya ;

Menghukum pihak Penggugat untuk membayar biaya perkara yang berkenaan dengan
pengajuan gugatan Tata Usaha Negara ini;

Demikianlah diputuskan dalam suatu Rapat Permusyawaratan Majelis dan terdiri dari : HADI
RISTIYONO, S. H., sebagai Hakim Ketua, HANDOKO, S. H., dan BUDI HARTONO , S.
H. Masing-masing sebagai Hakim Anggota pada Hari : SENIN tanggal 28 Juni 1999, Putusan
mana diucapkan dalam suatu persidangan yang terbuka untuk umum pada hari : SENIN,
tanggal 5 Juli 1999 dengan susunan Majelis yang sama yang terdiri dari HADI RISTIYONO,
S. H., sebagai Hakim Ketua, HANDOKO, S. H., dan BUDI HARTONO , S. H. Masing-
masing sebagai Hakim Anggota dengan dibantu oleh DIRWAN B. MANALU sebagai
Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan Tergugat.

HAKIM KETUA

AGUS HARIR ISMAIL, S. H.

HAKIM ANGGOTA

ARIP INDRA GUNADI, S. H. EKO ADJI


WICAKSONO, S. H.

PANITERA PENGGANTI

WIWIK YUNARKO, S. H.

Você também pode gostar