Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok : II ( dua )
Kelas : Farmasi B
JURUSAN FARMASI
2017-2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
khusunya di daerah Sulawesi Selatan yang memiliki banyak jenis tanaman yang
dibudidayakan karena bermanfaat bagi manusia dalam hal pengobatan terutama pada
Pada percobaan kali ini tentang anatomi buah dan biji terdapat banyak
manfaat khusunya untuk diri sendiri yang bisa mengenali jenis struktur selnya pada
buah dan biji, bisa mengamati langsung pada mikroskop bagaimana bentuk sel-sel
bagian penyusunnya pada buah dan biji dan menambah pengalaman dan
pembelajaran untuk masa depan. Selain bermanfaat pada diri sendiri juga bermanfaat
bagi orang lain karena yang telah melakukan percobaan ini mereka juga bisa
Percobaan pada anatomi buah dan biji dilakukan untuk mengetahui bagaimana
bentuk dari sel makhluk hidup yang lebih spesifik pada sel tumbuhan dan dapat
menggambarkan bagaimana bentuk dari sel yang diamati. Adapun hal yang ingin
dicapai pada percobaan ini ialah mendapatkan bentuk sel yang sesuai dengan jelas
dengan perbesaran yang tinggi, agar struktur sel yang diamati jelas terlihat bagian-
dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S Al-An’am
: 95)
Dalam ayat ini dijelaskan tentang bagaiamana kuasa Allah menciptakan buah
dan biji-bijian, dengan mempelajari ayat dan kandungan dari ayat ini akan
meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah yang telah menciptakan segala sesuatu
dengan kuasanya di bumi seperti buah dan biji-bijian yang tidak lain hanya untuk
Dalam dunia farmasi, proses pembuatan obat-obatan ada yang berasal dari
bahan kimia adapun yang berasal dari bahan alam yaitu tumbuh-tumbuhan. Salah satu
bagian tumbuhan yang memiliki khasiat yaitu buah dan biji. Pada buah banyak sekali
mengandung vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Contohnya yaitu
pada buah jeruk yang dimana banyak sekali kandungan vitamin yang sudah bisa
dijadikan sebagai bahan-bahan untuk membuat obat. Adapun obat yang mengandung
1. Maksud Percobaan
Maksud diadakannya percobaan ini adalah untuk mengamati bentuk sel dan
2. Tujuan Percobaan
diantaranya buah adas (Foeniculum vulgare), buah buncis (Phaseolus vulgaris L.),
buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens L.), buah jagung segar (Zea mays),
C. Prinsip Percobaan
bagian anatomi buah dan biji pada sampel buah adas (Foeniculum vulgare), buah
buncis (Phaseolus vulgaris L.), buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens L.),
buah jagung segar (Zea mays), dan biji kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dimana
sampel diiris setipis mungkin dan diletakkan pada objek glass. Kemudian preparat
tersebut ditutup dengan deg glass lalu diamati pada perbesaran 4x dan 10x
menggunakan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
dan bakal biji berkembang menjadi biji. Zigot yang terdapat dalam biji juga
berkembang menjadi embrio. Pada saat yang sama, bunga mengalami perubahan
yang menyebakan perkembangan bakal buah menjadi buah. Perhiasan bunger dan
benang sari biasanya layu, lalu gugur, dan kemudian, setelah polinasi, tangkai putik
(stilus) mengering. Namun, bakal buah bertambah besar dan mengalami berbagai
untuk penyebaran biji. Jika diikuti perkembangannya, buah sebenarnya terdiri dari
meluas ke arah plassenta dan ovarium. Bertambahnya ukuran buah disebabkan oleh
adanya dua proses, yaitu pembelahan sel (yang diawakili dengan membesarnya,
sebelum pembelahan mitosis) dan pembesaran sel selanjutnya. Biasanya awal
terjadinya pembesaran sel tergantung pada pembelahan sel, dan dimulai sebelum
antesis, kemudian berlanjut sampai buah nyata. Tingkat ini kemudian secara
berangsur diganti dengan perkembnagn sel dan diikuti oleh pertumbuhan memanjang
Setelah terjadi pembuahan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan
bakal biji menjadi biji. Namun ada pula peristiwa pembentukan buah yang tidak
didahului dengan pembuahan. Peristtiwa itu disebut partenokarpi. Pada dasarnya
jaringan penyusun buah berasal dari perkembangan jaringan penyusun bakal buah.
ovarium, tetapi pada prakteknya kadang-kadang kulit buah tidak hanya berasal dari
dinding ovarium saja. Buah semu tidak dibentuk dari bakal buah saja tetapi mungkin
selalu demikian. Buah pada banyak tumbuhan, seperti misalnya varietas tertentu dari
Musa, Citrus, dan Vitis, berkembang tanpa pembentukan bijinya. Fenomena ini
hypogaea), buahnya itu hanya berkembang setelah ginofor atau tiang putih menembus
kedalam tanah dengan membawa serta karpel atau daun buah dengan ovul atau bakal
Berdasar struktur kulit buahnya dapat dibedakan buah kering dan buah
berdaging. Buah bedaging adalah buah yang mempunyai kulit buah tebal dan
berdaging. Sedangkan buah kering mempunyai kulit buah yang tipis. Perikarp dapat
mengalami diferensiasi menjadi 2 bagian, yang luar disebut ektokarp dan bagian
dalam menjadi endokarp. Pada babarapa jenis buah, perikarp berdiferensiasi menjadi
3 bagian, yaitu eksokarp, mesokarp, dan endokarp. Pada buah terkadang hanya
mempunyai lebih dari satu ruangan berisi satu biji atau beberapa biji. Adapula buah
yang mempunyai lebih dari satu ruang dan setiap ruang dapat berisi satu biji atau
dalam biji tersebut ditemukan embrio yang merupakan calon tumbuhan baru. Untuk
berkecambah biji memerlukan tenaga yang diperoleh dari cadangan makanan.
Berdasarkan letak cadangan makanannya yaitu jaringan biji yang albuminus dan
eksalbuminus. Biji dibentuk dengan adanya perkembangan bakal biji. Pada saat
menempatkan dua buah inti gamet jantan padanya. Satu diantaranya bersatu dengan
inti sel telur dan yang lain bersatu dengan inti polar atau hasil penyatuannya, yakni
Selain cadangan makanan kulit biji juga mempunyai struktur yang bermacam-
kadang tidak hanya integument saja. Jaringan yang mungkin membentuk kulit biji
adalah kalaza, raphe, dan sebagian jaringan nuselus, sel tannin, sel skelerenkim, dsb.
Jaringan yang mugkin tampak pada penampang melintang biji diantaranya : jaringan
kulit biji yang tersusun dari lapisan sel makrosklereida atau osteosklereida, hilum,
endospermae yang berisi butir amilum atau bahkan mungkin aleuron, embrio dsb.
1. Bagian-Bagian Biji
Bagian-bagian biji dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu: bagian dasar biji
dan bagian non dasar biji.
1. Embrio, adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-
gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya
hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman
embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut
koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut
pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya
yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal
haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang
tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji
bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi
3. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm
dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari
berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan
bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari
kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.Dalam
hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas
makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambhakan
serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon :
cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai
dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga
Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri
a. Lapisan Kulit Luar (testa), ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada
yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagian biji
yang di dalam. Lapisan luar ini dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, mempunyai
permukaan keriput.
b. Lapisan Kulit Dalam (tegmen), tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit
ari. Pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih
dalam daripada integumentumnya, misalnya lain bagian jaringan nuselus yang terluar.
Biji yang kulitnya terdiri atas dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuhan biji
malahan mempunyai tiga lapisan seperti pada biji belinjo (Gnetum gnemon K),
padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu
integementum saja. Ketiga lapisan kulit biji seperti pada melinjo itu masing-masing
dinamakan:
muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2) Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,
erat pada inti biji Pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain,
misalnya:
1) Sayap (ala), alat tambahan berupa sayap pada kulit luar biji, dan
dengan demikian biji mudah dipencarkan oleh angin, ch. pada spatodea (Spathodea
2) Bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa
rambut-rambut yang halus, memudahkan biji ditiup oleh angin, ch. pada kapas
3) Salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar,
tali pusar. Melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis
5) Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit luar biji bekas perlekatan dengan
tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan
bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong,
misalnya ; Kacang panjang (Vigna Sinensis Edl), kacang merah (Phaseolus vulgaris
L). Dll.Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk
sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang inii seringkali tumbuh
Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut
pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis
vinifera.L).
7) Tulang biji (raphe), yaitu tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan
pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji
biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricinus
communis L).
tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya bijii terlepas dari
tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal
3. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis), ialah semua bagian biji yang terdapat
di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji, inti biji terdiri
dari:
makanan sendiri.
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji,
asalnya, misalnya : Integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji
B. Uraian Bahan
Rumus struktur :
hilang.
Rumus struktur :
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95% dan
dalam eter.
formylum triiodatum.
Rumus molekul : I2
Rumus molekul : KI
C. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spematophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Family : Apiaceae
Genus : Foeniculum
b. Deskripsi
daun runcing. Bunga majemuk bentuk paying. Buah lonjong, beralur, warna
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spematophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Family : Apiaceae
Genus : Phaseolus
menyerbuk sendiri. Warna dan ukuran polong bervariasi. Warna dan bentuk
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spematophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
b. Deskripsi
Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang khas dan
berkayu, berwarna hijau gelap, berbentuk bulat, halus dan bercabang banyak.
Daun cabai rawit berbentu bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun
daun menyirip. Bunga tanaman cabai rawit merupakan bunga tunggal yang
berbentuk bintang. Buah cabai rawit dapat berbentuk bulat pendek dengan
ujung runcing atau berbentuk kerucut. Biji cabai rawit berwarna putih
kekuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun kelompok, ukuran biji cabai
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spematophyta
Kelas : Monocotyledonae
Sub Kelas :-
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Zea
b. Deskripsi
dengan ujung bercabang dua yang pendek. Buah masak berwarna kuning.
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Spematophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Phaseolus
b. Deskripsi
tumbuh majemuk, tiga anak helai daun per tangkai. Helaian daun berbentuk
oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau. Bunga kasang hijau
berpolong, panjangnya antara 6 cm-15 cm. Tiap polong berisi 6-16 butir biji.
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dan berwarna hijau sampai mengilap
(Rukmana, 1997: 16).
BAB III
METODE KERJA
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah deg glass, empulur ketela
pohon, jarum preparat, kobokan, lampu spritus, mikroskop cahaya, objek glass,
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah alkohol, asam klorida
25%, buah adas (Foeniculum vulgare), buah dan biji buncis (Phaseolus vulgaris),
buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens), buah jagung segar (Zea mays), biji
B. Cara Kerja
c. Diiris tipis secara melintang buah adas dengan bantuan empulur ketela pohon.
c. Diiris tipis secara melintang buah dan biji buncis dengan bantuan empulur ketela
pohon.
c. Diiris tipis secara melintang buah dan biji cabai rawit dengan bantuan empulur
ketela pohon.
c. Diiris tipis secara membujur buah jagung dengan bantuan empulur ketela pohon.
h. Ditetesi dengan reagen floroglusin, IKI/ lugol, dan HCl 25% pada masing-masing
preparat.
l. Dibandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian reagen floroglusin, IKI/ lugol,
BAB IV
A. Tabel Pengamatan
Keterangan
NO. Gambar yang diamati Gambar literatur
Buah adas (Foeniculum
vulgare)
Sebelum diberi reagen
Perbesaran 4×
1. Exocarp
1 1 2. Mesocarp
3. Endocarp
2 2
3 3
Perbesaran 10×
1 1
2 2
3 3
1.
Setelah diberi reagen
Perbesaran 4×
Perbesaran 10×
3
Buah jagung (Zea mays)
3 3
Perbesaran 10×
1 1
2 2
3 3
2.
Perbesaran 10×
3
Buah dan biji buncis
(Phaseolus vulgaris)
a. Buah buncis
Sebelum diberi reagen
Perbesaran 4×
1. Exocarp
1 1 2. Mesocarp
3. Endocarp
2 2
3 3
Perbesaran 10×
1 1
2 2
3 3
3.
Setelah diberi reagen
Perbesaran 4×
Perbesaran 10×
3
b. Biji buncis
Sebelum diberi reagen
Perbesaran 4×
1 1. Testa
1 2. Aleuron
2 2 3. Radikula
3 4. Endosperm
4 3 5. Hypokotil
5 6. kotiledon
6
Perbesaran 10×
1
1
2 2
3
5 3
6
Perbesaran 10×
1
2
3
5
6
Biji kacang hijau
(Phaseolus radiatus)
2 2
Perbesaran 10×
1 1
2 2
4.
Setelah diberi reagen
a) IKI/Lugol
Perbesaran 4×
1. Testa
2. Aleuron
1
Perbesaran 10×
2
b) Floroglusin
Perbesaran 4×
1
1. Testa
2 2. Aleuron
3. Embrio
3
Perbesaran 10×
c) HCl 25%
Perbesaran 4×
1. Testa
1
2. Aleuron
3. Embrio
2
Perbesaran 10×
3
Buah dan biji cabai rawit
(Capsicum frustescen)
a. Buah cabai rawit
Sebelum diberi reagen
Perbesaran 4×
1. Exocarp
1 1 2. Mesocarp
2 2
Perbesaran 10×
1 1
2 2
5.
Perbesaran 10×
2
b. Biji cabai rawit
Setelah diberi reagen
Perbesaran 4×
1 1. Testa
1 2. Aleuron
2 3. Embrio
2
3
3
Perbesaran 10×
1
1
2
2
3
3
1
1. Testa
2. Aleuron
2
3. Embrio
3
Perbesaran 10×
3
B. Pembahasan
Buah adalah organ pada tanaman berbunga yang merupakan hasil dari buah
dimana serbuk sari berhasil mencampai , maka akan terbentuk buah dan biji. Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terpisah dengan fungsi utama buah, sebagai pemencar biji tumbuhan. Pada buah
terdaapat buah kering dan buah berdaging yang bagiannya yaitu pada buah kering
terdapat pericarp dan seed. Sedangkan pada buah berdaging terdapat lapisan luar
Biji (bahasa latin : semen) adalah biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Biji bisa terlindungi oleh organ lain (Buah pada angiospermae atau
magnoliophyta). Pada anatomi biji ada dua yaitu biji dikotil dan biji monokotil. Pada
biji dikotil terdapat ; testa, aleuron, cotyledon, hypokotil, radicula. Pada biji
(Foeniculum vulgare), buah dan biji buncis (Phaseolus vulgaris), buah dan biji cabai
rawit (Capsicum frustescens), buah jagung segar (Zea mays), dan biji kacang hijau
(Phaseolus radiatus).
Pada pengamatan pertama yaitu pada buah adas (Foeniculum vulgare), sel
yang diamati pada buah adas (Foeniculum vulgare), yang bertipe buah kering
jaringan-jaringan penyusun anatominya terdiri dari pericarp yang terdiri dari
Pada pengamatan yang kedua yaitu pada buah dan biji buncis (Phaseolus
vulgaris), sel yang di amati pada buah dan biji buncis (Phaseolus vulgaris) pada
endocarp, dan seed). Pada buah yang sudah di tetesi IKI/ lugol tampak terdapat butir-
Pada pengamatan yang ketiga yaitu pada buah dan biji cabai rawit (Capsicum
frustescens), sel yang di amati yaitu pada buahnya terlihat bagian penyusunnya di
antaranya eksocarp, mesocarp, endocarp, dan seed/inti. Pada buah yang telah ditetesi
IKI/lugol tampak butir butir amilum. Sedangkan pada bijinya bagian penyusun yang
Pada pengamatan yang keempat yaitu buah jagung segar (Zea mays), sel yang
diamati pada buah jagung (Zea mays), yaitu pada buahnya yang bertipe buah kering
coleorhiza, karena termasuk ke dalam biji monokotil. Pada buah jagung (Zea mays)
yang sudah di tetesi IKI/lugol tampak butiran-butiran amilum.
Pada pengamatan yang terakhir yaitu pada biji kacang hijau (Phaseolus
radiatus), sel yang diamati dimana jaringan penyusun yang terlihat yaitu pericarp,
radicula, hypocotil, dan cotyledon betuk selnya berlekuk dan setelah di tetesi
pada buah adas (Foeniculum vulgare), pada gambar literature terlihat jelas bagian
antar selnya. Bentuk selnya juga tampak jelas dan tidak terdapat gelembung.
Pada buah dan biji buncis (Phaseolus vulgaris), terlihat jelas bagian lekukan
dari sel, pada gambar literature warnanya lebih terang. Sedangkan pada pengamatan
Pada buah dan biji cabai rawit (Capsicum frustescens), warna pada
pengamatan langsung lebih terang daripada gambar literature yang kami dapatkan.
Pada buah jagung segar (Zea mays), hasil pengamatan dan literature tampak
selnya lebih rapat dan tidak terdapat bulatan. Perbedaannya hanya terdapat dari warna
Pada pada biji kacang hijau (Phaseolus radiatus) pada literature gambarnya
tampak lebih terang, yaitu berwarna hijau dan tampak terdapat berkas-berkas
reagen pada sampel yang terlalu banyak sehingga mengakibatkan jaringan penyususn
buah dan biji tampak kurang jelas, karena tertutupi oleh warna reagen yang terlalu
terang.
floroglusin bertujuan untuk member warna pada sel. Adapun pemberian reagen HCl
PENUTUP
A. Kesimpulan
buah ada yang berbentuk lonjong panjang dan ada pula yang bentuk lain. Pada buah
tampak jelas lapisan luarnya (exocarp) serta lapisan lainnya yaitu lapisan tengah
(mesocarp) dan lapisan dalam (endocarp). Sedangkan pada biji tampak lapisan luar
cadangan makanan, kotiledon sebagai bakal daun, embrio sebagai calon tanaman
baru, hypokotil sebagai calon batang dan radikula sebagai calon akar.
B. Saran
1. Untuk Asisten
Diharapkan para asisten lebih menguasai para praktikan pada saat praktikum
karena kebanyakan praktikan yang kurang fokus pada saat proses praktikum.
2. Untuk Laboratorium
penyediaan mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Bambang. Cabai Rawit: Teknik Budi Daya Dan Analisis Usaha Tani.
Dirjen, Pom. Farmakope Indonesia Edisi Iii. Departemen Kesehatan Ri. Jakarta. 1979
Nasikhun Amir, Muhammad. Sukses Bertani Buncis: Sayuran Obat Kaya Manfaat.
Rukmana, Rahmat. Kacang Hijau Budi Daya Dan Pascapanen. Kanisus. Yogyakarta.
1997
Sunanto, Hardi. 100 Resep Sembuhkan Hipertens, Asam Urat Dan Obesitas. Elex
SKEMA KERJA