Você está na página 1de 1

Negara – negara ini berhasil karena mereka berpartisipasi dalam perdagangan dunia,

yang membantu menarik investasi asing, misalnya China dan india, sayangnya, perdagangan
dunia menurun drastis dialami pleh 75 Negara berkembang dan negara – negara eks Blok
Timur, yang disebabkan masalah struktural, kebijakan dan institusi yang lemah, dan proteksi.
Selama periode 1977-1999, LCD ( least developed countries ) mengalami tingkat
pertumbuhan perdagangan yang jauh lebih rendah dari perdagangan dunia.

Data komparatif lain menunjukkan bahwa pada dekade tahun 1990-an perdagangan
dunia tumbuh rata-rata tiap tahun, lebih daru dua kali lipat output dunia tahunan yang Cuma
3,2%. Keuntungan dari globalisasi tidaklah sama untuk semua negara atau wilayah. Bahkan,
jika dilihat secara detail lagi, terdapat data yang lebih mengerikan. Jika negara-negara di
dunia ini dibagi secara proposional dalam lima kategori ( dari mulai negara yang termiskin
sampai yang terkaya), maka 20% negara terkaya di dunia menguasai sekitar 80% distribusi
pendapatan ( kemakmuran ) dunia. Lainnya, 20% negara yang masuk dalam kuantil kedua
terkaya di dunia memeroleh bagian sekitar 10% saja dari pendapatan dunia. Sisanya, masing-
masing kuantil hanya mendapatkan kurang dari 3% pendapatan dunia ( UNDP, 1992 ; dalam
Wade, 2001 : 37 ). AS, misalnya, pada 2008 jumlah penduduknya sekitar 4,54% dari total
penduduk dunia, namun pada tahun tersebut PDB-nya menyumbang 23,44% terhadab total
PDB dunia ( Investor Daily, 9/11/2009).

Fakta-fakta tersebut memunculkan fenomena lain yang keliahatannya berbeda secara


diametral dengan proses globalisasi, yakni menjamurnya blok-blok perdagangan yang
esensinya adalah melindungi perekonomian domestik/regional. Blok-blok perdagangan
semacam NAFTA di Amerika Utara, AFTA di Asia Tenggara, APEC di Asia Pasifik, dan
EEC di Eropa ; merupakan “jaringan pengaman”bagi negara-negara untuk menahan laju
penetrasi negara asing maju kepasar ekonomi domestik ataupun regional.

Sebelum semua itu ketahuan akhirnya, ada beberapa kemungkinan yang bisa dideteksi
dari munculnya blok-blok perdagangan tersebut. Pertama, sangat boleh jadi blok
perdagangan merupakan instrumen yang digunakan sebagai batu loncatan untuk menapak
pada proses globalisasi. Kedua, dalam perkembangannya nanti blok perdagangan akan
digunakan sebagai “induk” bagi negara-negara tertentu yang kalah dari kompetisi global.

Você também pode gostar