Você está na página 1de 2

Nama : Atikah Damayanti

NIM : 03031181520005

TUGAS TEKNOLOGI KRISTALISASI

Transfer Interaction Charge:


Definisi interaksi transfer muatan adalah kompleks transfer muatan dimana terjadi asosiasi
akseptor donor atau akseptor elektron yang transisi transfer muatan intermolekul elektronik
diamati. Sifat transisi ini akan dijelaskan dalam diskusi teoritis untuk diikuti, namun secara
eksperimental, kompleks transfer muatan biasanya diidentifikasi secara spektral.
Electrostatic Interactions:
Interaksi antara atom atau molekul yang memiliki muatan yang berbeda.
Induction Interaction:
Interaksi pada atom yang memiliki momen dipol permanen yang dapat memancing
molekul lain yang tidak memiliki momen dipol permanan, melainkan dipol terinduksi.
Dispersion Interaction:
Interaksi dispersi adalah interaksi intermolekuler yang ada antara dua partikel, terlepas dari
apakah mereka memiliki momen dipol permanen. Pendekatan model terhadap interaksi dispersi
didasarkan pada fluktuasi distribusi kerapatan elektron yang menghasilkan fluks berliku-liku
sesaat dipole (atau multipole) yang lebih tinggi bahkan pada molekul non-polar. Pada saat ini
memolarisasi distribusi densitas elektron molekul tetangga dan berinteraksi dengan deformasi
sesaat dari distribusi muatan (selain interaksi yang disebabkan oleh momen permanen, jika ada).
Overlap Interaction:
Interaksi overlap adalah interaksi dalam orbital pada atom yang berbeda namun di wilayah
ruang yang sama.
Gaya Keesom:
Gaya Keesom atau gaya elektrostatis adaah gaya yang terjadi antara dipol dengan dipol.
Interaksi ini merupakan interaksi antara sesama molekul polar (dipol). Interaksi ini terjadi antara
ekor dan kepala dimana jika berlawanan kutub maka akan tarik-menarik dan sebaliknya.
Contohnya adalah molekul HCl memiliki dipol permanen karena klor lebih elektronegatif
dibandingkan hidrogen. Molekul yang memiliki dipol permanen akan memiliki titik didih yang
lebih tinggi dibandingkan dengan molekul yang hanya memiliki dipol yang berubah-ubah secara
sementara.
Gaya Debye:
Gaya Debye dihasilkan dari interaksi antara dipol permanen dari molekul polar dan dipol
yang dapat mereka induksi dalam molekul yang sama dan pada molekul non-polar awalnya.
Interaksi ini terjadi antara molekul kovalen polar dan molekul kovalen nonpolar. Ketika molekul
nonpolar berdekatan dengan molekul polar, maka kutub positif dari molekul polar berinteraksi
dengan elektron pada molekul nonpolar sehingga molekul nonpolar menjadi terinduksi.
Gaya London:
Gaya London merupakan gaya tarik menarik antar molekul nonpolar akibat adanya dipol
terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain membentuk
dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar. Kemudahan
suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat mengimbas ke molekul sekitarnya disebut
polarisabilitas. Polariabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul.
Jika massa molekul relatif semakin besar maka molekul semakin mudah mengalami polarisasi
sehingga gaya London semakin kuat. Dengan massa molekul relatif yang sama besar molekul yang
bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan dengan molekul yang kecil,
kompak dan simetris.
Ionization and Dissociation of Surface Group:
Ionisasi pada gugus permukaan merupakan proses terjadinya penambahan atau
pengurangan partikel bermuatan pada gugus permukaan. Sementara disosiasi gugus permukaan
merupakan proses penguraian menjadi komponen yang lebih kecil, dapat berupa partikel, ion, dan
radikal. Proses ionisasi gugus permukaan partikel penerapannya pada proses mendapatkan muatan
untuk partikel koloid. Salah satu contohnya adalah pada detergen. Dalam pembuatan koloid sabun
pada konsentrasi relatif pekat, molekul ini dapat bergabung membentuk partikel berukuran koloid
yang disebut misel. Zat yang molekulnya bergabung secara spontan dalam suatu fase pendispersi
dan membentuk partikel berukuran koloid disebut koloid terasosiasi. Sabun adalah garam
karboksilat dengan rumus R-COO-Na+. Anion R-COO- terdiri dari gugus R- yang bersifat non
polar. Gugus R- atau ekor non-polar tidak larut dalam air sehingga akan terorientasi ke pusat.
Ion Adsorption from Solution:
Proses penyerapan ion pada suatu larutan secara adsorpsi dengan bantuan adsorben.
Adsorpsi melibatkan, secara umum akumulasi (atau penipisan) dari molekul zat terlarut pada
sebuah antarmuka (termasuk antarmuka gas-cair, seperti pada fraksinasi busa, dan antarmuka
cairan cair, seperti pada detergensi).
Crystal Lattice Defect:
Cacat kristal, ketidaksempurnaan dalam susunan geometris biasa dari atom dalam padatan
kristal. Ketidaksempurnaan ini diakibatkan oleh deformasi pendinginan padat dan cepat dari suhu
tinggi, atau radiasi berenergi tinggi (sinar-X atau neutron) yang menyerang padatan. Terletak pada
titik tunggal, sepanjang garis, atau pada permukaan keseluruhan di bagian padat, cacat ini
mempengaruhi perilaku mekanis, elektrikal, dan optiknya.

Você também pode gostar