Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Keperawatan adalah sebuah entitas yang telah diakui secara yuridis, dalam
hal penyembuhan, pemulihan, dan pengendalian, berdasarkan ilmu keperawatan.
Di Indonesia sekitar 60% tenaga kesehatan merupakan perawat. Banyaknya
jumlah perawat di Indonesia ini turut mempengaruhi layanan kesehatan
masyarakat, dan ini sangat diperhatikan dalam undang-undang. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, perawat sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan
selain itu perawat perlu mengamalkan keilmuannya secara otonom sehingga ada
kejelasan atas kewenangan dan batas tangung jawab dalam pelayanan kesehatan,
untuk totalitas melayani masyarakat. Undang-undang keperawatan dapat
menjamin kepastian dan jaminan hukum bagi tenaga perawat dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan, selain juga dapat menjamin kepastian dan jaminan hukum
bagi masyarakat (pasien) yang akan memanfaatkan pelayanan keperawatan.
Dengan adanya undang-undang ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas,
keterjangkauan, dan mutu pelayanan keperawatan, serta mempercepat
keberhasilan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang merujuk
kepada Standar Praktik Keperawatan.
Penelitian ini mempergunakan pendekatan yuridis normatif. Maksud dari
istilah,”pendekatan/approach” adalah sesuatu hal atau (perbuatan atau usaha)
mendekati atau mendekatka, Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif analitis yaitu menggambarkan mengenai peran pelindungan pasien dari
standar praktik keperawatan untuk mewujudka kepastian hukum,Sumber-sumber
penelitian dalam penelitian ini bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan
hukum sekunder,Analisis data pada penelitian hukum normatif pada hakekatnya
adalah kegiatan untuk mengadakan ssitematika terhadap bahan-bahan hukum
tertulis.
Pelaksanaan Standar Praktik Keperawatan yang dilaksanakan dan dipatuhi
seperti yang diatur dalam Undang-undang Keperawatan memberikan kepastian
hukum bagi pasien dalam mendapatkan pelayanan keperawatan yang prima yang
terjamin kualitas dan mutu asuhannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan sebagai hak asasi manusia yang diakui secara konstitusional
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai hak warga negara dan tanggung jawab negara. Hak asasi bidang
kesehatan ini harus diwujudkan melalui pembangunan kesehatan yang
diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan individu, keluarga, dan
masyarakat dengan menanamkan kebiasaan hidup sehat. Pelayanan
kesehatan merupakan hal yang penting yang harus dijaga dan ditingkatkan
kualitasnya sesuai standar pelayanan yang berlaku agar masyarakat dapat
merasakan kualitas layanan dan hak-haknya dapat terpenuhi.
Penjelasan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan;
“Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan
dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan”.1
1
Penjelasan Undang-Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3
2
http//sinta.unja.ac.id/unja/index
3
http//sinta.unja.ac.id/unja/index
4
Sri Praptiningsih. Kedudukan Hukum Perawat dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di
Rumah Sakit. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm 126.
4
5
Ibid, hlm 126.
5
6
Kamus Besar Bahasa Indonesia
7
Lihat pada Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
6
BAB II
METODE PENELITIAN
perlindungan hukum bagi pasien dari standar praktik keperawatan saat ini
8
Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, hlm 4.
7
yang digunakan terhadap masalah ini tidak dapat terlepas dari pendekatan
pada nilai.9
1. Spesifikasi Penelitian
dan pendapat para ahli yang bertujuan untuk mencari dan mendapat
2. Metode Pendekatan
9
Barda Nawawi Arief, Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan dengan
Pidana Penjara, Semarang, Badan Penerbit UNDIP, 1996, hlm. 61.
10
Ronny Hanitijo, Soemitro, Metode penelitian Hukum dan Jurumetri, Ghalia Indonesia,
Jakarta, hlm. 45.
8
BAB III
PEMBAHASAN
11
Soerjono, Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif "Suatu Tinjauan Singkat",
Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 14
9
12
Syafruddin Kalo, Penegakan Hukum Yang Menjamin Kepastian Hukum Dan Rasa
Keadilan Masyarakat Suatu Sumbangan Pemikiran, Makalah disampaikan pada
“Pengukuhan Pengurus Tapak Indonesia Koordinator Daerah Sumatera Utara”, pada hari
Jum’at, 27 April 2007, bertempat di Gayo Room Garuda Plaza Hotel, Jl. Sisingamangaraja
No. 18 Medan.
11
hukum juga harus dikorbankan dan begitu selanjutnya. Itulah yang disebut
dengan antimony yaitu sesuatu yang bertentangan namun tidak dapat
diperhatikan satu sama lainnya.13 Dalam menegakan hukum harus ada
kompromi antara ketiga unsur tersebut. Meski dalam prakteknya tidak selalu
mudah menjalankan kompromi secara seimbang antara ketiga unsur
tersebut.14
Menurut Gustav Radbruch tujuan hukum yaitu keadilan, kepastian
dan kemanfaatan. Keadilan harus mempunyai posisi pertama dan paling
utama dari pada kepastian dan kemanfaatan. Mochtar Kusumaatmadja
menyatakan bahwa untuk mencapai ketertiban diusahakan adanya kepastian
hukum dalam pergaulan manusia di masyarakat, karena tidak mungkin
manusia dapat menembangkan bakat secara optimal tanpa adanya kepastian
hukum dan ketertiban.15
Menurut Satjipto Raharjo, untuk mendirikan Negara hukum
memerlukan suatu proses yang panjang. Tidak hanya peraturan-peraturan
hukum saja yang harus ditata kelola dengan baik namun dibutuhkan sebuah
kelembagaan kuat dan kokoh dengan kewenangan-kewenangan yang luar
biasa dan independen, bebas dari intimidasi atau campur tangan eksekutif
dan legislatif. Dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang bermoral baik
dan bermoral teruji sehingga tidak mudah terjatuh diluar skema yang
diperuntukan baginya demi terwujudnya suatu kepastian hukum yang syarat
dengan keadilan.16
13
Teori Radburch tentang Tujuan Hukum, http://kuasa-legal.blogspot.com/2010/02/teori-
tujuan-hukum.html?m=1
14
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, hlm 161. Penerbit Universitas Atmajaya
Yogyakarta: Yogyakarta
15
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Ilmu Hukum, Suatu Pengenalan Pertama, Ruang
Lingkup Berlakunya Ilmu Hukum, hlm 3.
16
Dr. Fahmi, S.H., M.Hum., Kepastian Hukum hlm 21, mengutip Satjipto Raharjo dengan
judul Membedah Hukum Progresif, Harian Kompas, Media OKtober 2006 hlm 17.
17
Op Cit, Sudikno, hlm. 165.
12
18
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Cetakan Ketiga, Liberty,
Yogyakarta, 2002, halaman 85-87.
19
Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, Perihal Kaidah Hukum, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung 1993, halaman 88-92.
20
Harif Fadilah, dalam seminar One Step dengan tema “Optimalisasi Peran dan Fungsi
Mahasiswa Keperawatan melalui Character Building of Caring” di Graha Sanusi
Hardjadinata kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Sabtu (21/05). Acara ini
digelar oleh Fakultas Keperawatan (Fkep) Unpad dalam rangka Dies Natalis Fkep Unpad ke-
17.
21
Ibid.
22
Ibid.
14
23
Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan
Tata Usaha Negara di Indonesia, 2000, Liberty, Yogyakarta, hlm.8
15
24
Dellyana,Shant. 1988. Konsep Penegakan Hukum. Yogyakarta: Liberty hal 3
25
Ibid, hlm. 37.
26
Ibid, hlm. 39.
16
27
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegeakan Hukum
Cetakan Kelim, 2004, Jakarta : Raja Grafindo Persada,hlm 4
28
Lawrence M, Friedman, Law and Society An Introduction, New Jersey: Prentice Hall
Inc, 1977, hlm 6-7.
29
Lawrence M. Friedman, American Law: An invalueable guide to the many faces of the
law, and how it affects our daily lives, New York: W.W. Norton & Company, 1984, hlm
16.
18
30
Roger Cotterrell, The Sociology of Law An Introduction, London: Butterworths, 1984,
hlm. 25.
31
Roscoe Pound, 1989, Pengantar Filsafat Hukum, Jakarta: Bhratara, hal. 51. Mochtar
Kusumaatmadja, 1986, Fungsi dan Perkem-bangan Hukum dalam Pembangunan
Nasional, Bandung: Binacipta, hlm. 11.
32
Max Weber dalam A.A.G. Peters dan Koesriani Siswosoebroto, 1988, Hukum dan
Perkembangan Sosial (Buku I), Jakarta: Sinar Harapan, hlm. 483.
19
33
C.F.G. Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional,
Bandung: Alumni, hlm. 53.
34
Roeslan Saleh, 1979, Penjabaran Pancasila dan UUD 1945 Dalam Perundang-
undangan, Jakarta: Bina Aksara, hlm. 12.
20
35
R. Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta: PT.
Pradnya Paramitra, 2003, hlm 263.
36
St. Remy Sjahdeini dkk., Naskah Akademis Dalam Peraturan Perundang-undangan
tentang PErbuatan Melawan Hukum, Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Departemen Kehakiman RI, 1993/1994 hlm 18.
22
37
Timothy Lindsey, Introduction: An overview of Indonesian Law, dalam Syahrizal
Abbas, 2009, Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, & Hukum
Nasional , Jakarta, Kencana Prenada Media Group,hlm. 283.
38
Ibid, hlm 284.
25
39
Stephen B. Green, dalam Syahrizal Abbas, Ibid. hlm.285
40
Pringgodigdo, Tiga Undang-Undang Dasar dalam Syahrizal Abbas, Ibid, hlm.28
26
41
Susanti Adi Nugroho, Mediasi Sebagai alternative penyelesaian Sengketa, Telaga Ilmu
Indonesia, Jakarta, 2009
27
42
Rachmadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2003, hlm. 80
43
Ibid, hlm. 83
44
Ibid, hlm.84
45
Ibid, hlm. 85
28
BAB IV
SIMPULAN
1. Bagi perawat telah dibentuk dan diterbitkannya Undang-undang No.
dengan lebih tanggung jawab agar terpenuhi hak dan kewajiban pasien
yang pada akhirnya akan terpenuhi pula hak dan kewajiban perawat
DAFTAR PUSTAKA
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan (buku I. edisi 7). 2005. Jakarta.
Salemba Medika.
Phillipus M. Hadjon.1987. Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia.
Surabaya. PT. Bina Ilmu.
Poespowardoyo, Soeryanto. 1989. Filsafat Pancasila. Jakarta. Gramedia.
Purnadi Purbacaraka, Soerjono Soekanto. 1982. Renungan Tentang Filsafat
Hukum. Jakarta. Rajawali.
R. Subekti, Tjitrosudibio. 2003. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta.
PT. Pradnya Paramitra.
Rachmadi Usman. 2003. Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan.
Bandung. PT Citra Aditya Bakti.
Riduan Syahrani. 1999. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Bandung. Penerbit
Citra Aditya Bakti.
Ridwan HR. 2008. Hukum Administrasi Negara. Jakarta. RajaGrafindo Persada.
Robert, Priharjo. 2008. Konsep dan Prespektif Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: EGC.
Roeslan Saleh. 1979. Penjabaran Pancasila dan UUD 1945 Dalam Perundang-
undangan. Jakarta. Bina Aksara.
Roger Cotterrell. 1984. The Sociology of Law An Introduction. London.
Butterworths.
Ronny Hanitijo, Soemitro. Metode penelitian Hukum dan Jurumetri. Jakarta.
Ghalia Indonesia.
Roscoe Pound. 1989. Pengantar Filsafat Hukum. Jakarta. Bhratara.
S.F. Marbun. 1982. Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta.
Liberty.
Salim HS., Nurbani, Erlies Septiana. 2014. Penerapan Teori Hukum Pada
Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta. Rajawali Press.
Satjipto Raharjo. Ilmu hukum. Bandung. PT. Cipta Aditya Bakti.
Soerjono Soekanto, Herkutanto. 1987. Pengantar Hukum Kesehatan. Bandung.
Remadja Karya.
33
Perundang-undangan
34
ARTIKEL
OLEH:
AZIIZ MARDANARIAN ROSDIANTO
NPM. 148040012
36
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ilahi robbi atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya Artikel Perlindungan Pasien dari Standar Praktik Keperawatan
dalam Rangka Mewujudkan Kepastian Hukum dapat diselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada seluruh rekan yang telah memberikan masukan dengan
penuh keikhlasan dan kesabaran sehingga dapat terselesaikan artikel ini. Serta
berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dan dukungan moral sehingga artikel ini dapat diselesaikan.
Semoga mendapat balasan kebaikan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
DAFTAR ISI