Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Judul :
Pengaruh Terapi Puzzle Terhadap Tingkat Demensia Lansia Di
Wilayah Krapakan Caturharjo Pandak Bantul
Dyah Nastiti Nawangsasi
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: dyahnastitinawangsasi@gmail.com
I. PERTANYAAN
P : Pasien Demensia
I : Terapi Puzzle
C : Terhadap Tingkat Demensia Lansia
O : Penurunan tingkat demensia.
II. CRITICAL APPRAISAL JURNAL
Di seluruh dunia, 35,6 juta orang memiliki demensia, dengan lebih dari
menengah. Setiap tahun, ada 7,7 juta kasus baru. Jumlah ini akan berlipat ganda
pada 2030 dan lebih dari tiga kali lipat pada tahun 2050 (WHO, 2012).
Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India, dan Jepang. Menurut
data-data diatas prevalensi dan insidensi demensia dapat diatasi dengan berbagai
kerusakan fungsi kognitif pada seseorang yang bersifat progresif dan biasanya
2007). Beberapa tanda dan gejala demensia hampir tidak kelihatan dan tidak jelas,
namun tanda gejala secara umum yaitu bingung, mulai lupa, kehilangan
2010).
berkeluyuran pada malam hari sehingga mudah hilang (Brooker, 2009; Carpenito,
2009). Jumlah penderita demensia meningkat seiring dengan beberapa faktor dan
yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner dengan daftar pertanyaan
Kuesioner ini terdiri dari 11 item pertanyaan dengan skor total 30. Pertanyaan ini
dibagi menjadi 5 bagian yaitu orientasi, registrasi memori, atensi dan kalkulasi,
terapi puzzle terhadap penurunan skor depresi pada lansia dengan nilai p value
0.003 (α ≤ 0.05). Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan ada pengaruh terapi
puzzle terhadap tingkat demensia lansia. Selain itu, terdapat selisih nilai mean
pada hasil pretest dan posttes kelompok kontrol sebanyak -0.47 poin, hal ini
menunjukan bahwa terdapat kenaikan dan penurunan skor MMSE pada kelompok
kontrol, sedangkan pada kelompok intervensi terdapat selisih mean pada pretest
dan posttest sebanyak 1.41 poin, yang menunjukan adanya kenaikan skor MMSE
5. Were there any untoward events during the conduct of the study?
Peneliti yang baik adalah peneliti yang jujur, menuliskan dengan jelas dan
detil bagaimana proses penelitian sehingga bisa dijadikan rujukan untuk perbaikan
penelitian selanjutnya.
Belum ada hasil penelitian yang sama mengenai demensia di wilayah yang
sama.
Penelitian ini bisa disertakan dalam praktek klinik gerontik Dapat digunakan
sebagai salah satu inovasi terapi tentang terapi alternative yang bisa digunakan