Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
segala kemuliaan_Nya. Sehingga atas izinnya tugas mengenai “Askep
Hipertensi” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga
akhir zaman.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Terutama Dosen selaku pembimbing
secara keseluruhan, dan teman-teman sekalian serta semua pihak yang tak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
B. Etiologi
C. Patofisiologi
E. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal
jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
F. Prognosis
Tekanan darah tinggi biasanya terdeteksi antara usia 30 dan 55 tahun. Laki-
laki dan perempuan memiliki resiko yang sama untuk terkena hipertensi.
Berdasarkan pengamatan, komplikasi yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi
lebih sering terjadi pada lelaki dibanding dengan perempuan.
Mortalitas 5 tahun ( % )
G. Penatalaksnaan
Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,
bersepeda atau berenang.
Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
a. Aktivitas/ Istirahat.
b. Sirkulasi
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, tikikardi,
murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin
(vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.
c. Integritas Ego.
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal
pada masa yang lalu.)
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta
kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkat/turun)
Riowayat penggunaan diuretic.
f. Neurosensori
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek, proses
piker, penurunan keuatan genggaman tangan.
g. Nyeri/ ketidaknyaman
h. Pernafasan
i. Keamanan
j. Pembelajaran / Penyuluhan
B. Diagnosa
Identitas Klien
Nama : Tn. S
Suku : Bugis
Nama : Ny. W
Hubungan : Istri
B. Riwayat Penyakit
x x x
?
G2: 44 44
4 4 3
6 0 9
G3: 20 1
8
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Tinggal bersama
: Klien
B. Minum
Sebelum MRS : Klien minum kira-kira ± 7 – 10 gelas (1200 – 2000
cc)/hari. Semua jenis minuman disukai, tidak ada
minuman pantangan
Setelah MRS : Klien tetap minum setiap kali merasa haus, klien minum
kira-kira 5 – 6 gelas (± 1000 cc), terpasang infus RL 26
tts/mnt.
C. Tidur
Sebelum MRS : Klien jarang tidur siang karena harus bekerja, saat
malam hari klien biasanya tidur jam 21.00 dan baru
bangun jam 05.00 pagi.
Setelah MRS : Klien tetap tidur namun waktunya tidak tentu, klien tidur
saat malam hari dan siang hari klien juga banyak tidur
D. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Klien biasa BAB dengan frekuensi 1x sehari terutama
saat pagi hari dengan konsistensi lunak, warna kuning
Setelah MRS : Klien tetap BAB tapi biasanya sekali dalam 2 hari.
E. Eliminasi Urin/BAK
Sebelum MRS : Klien BAK lancar 4 – 5x/sehari dengan warna jernih
Setelah MRS : Klien berbaring di tempat tidur dan sesekali duduk. BAK
dan BAB dilakukan sendiri. Klien tampak lemah.
G. Personal hygiene
Sebelum MRS : Klien biasa mandi 2x. Kuku klien cukup rapi,
penampilan cukup rapi.
Setelah MRS : Klien tidak pernah mandi hanya dilap basa oleh
perawat. Penampilan klien cukup bersih.
Konsep diri
Faktor stressor
Klien merasa tidak cemas akan penyakitnya
B. Sosial
Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Klien kurang komunikatif dan berbicara terbata-bata, sesekali kurang
nyambung.
Aktivitas sosial
Klien mau mengikuti kegiatan di masyarakat sebatas kemampuannya
Keadaan lingkungan
Lingkungan sekitar rumah klien agak kotor, kandang ayam di samping
rumah, dan hanya sekali-kali dibersihkan baik itu halaman rumah
maupun lingkungan sekitarnya.
C. Spiritual
Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Klien beragama Islam dan percaya kepada Allah SWT. Klien selalu
menjalankan kewajibannya sebagai orang muslim (shalat) tapi saat
dirawat klien jarang shalat
1. Keadaan umum
N = 55 x / menit
S = 36 ºC
P = 28 x/menit
Ciri-ciri tubuh : Klien terlihat lemah, muka pucat, suhu tubuh rendah.
2. Head to toe
Kulit/integument
Kulit terlihat kering dan tidak ada lesi, sianosis (-).
Kuku
Kuku tampak cukup bersih
Mata/penglihatan
Pupil isokhor kiri dan kanan, ikterus (-), refleks terhadap cahaya
kurang bagus, perdarahan retina, fungsi penglihatan tidak baik.
Hidung/penghiduan
Telinga/pendengaran
Bentuk simetris kiri dan kanan, peradangan (-), pendengaran tidak
terganggu dan tidak ada nyeri, perdarahan (-), fungsi pendengaran
baik
Leher
Tidak ada distensi pada vena jugularis, leher dapat digerakkan bebas,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar paratiroid membesar
(+)
Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, frekuensi pernafasan 28 x/menit,
batuk (+), massa (-), nyeri tekan (-).
Abdomen
Bentuk simetris, pusar berada di tengah, tidak ada massa/cairan,
peristaltik (+)
Palpasi : ------------
Perkusi : ------------
VI. PATOFLODIAGRAM
HIPERTENSI
Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan.
Penatalaksanaan Farmakologis.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan
penghambat konversi rennin angitensin.
Data Subjektif:
Klien mengatakan susah bergerak
Klien mengatakan sangat lemas
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas jika di bantu
Klien mengatakan tidak dapat menahan nyeri pada kepala
Klien selalu merintih
Gelisah
Klien mengatakan sangat khawatir dengan penyakitnya
Klien mengatakan kurang optimis penyakitnya dapat sembuh
Klien mengatakan pasrah terhadap penyakitnya
Klien mengatakan tidak selera makan
Klien mengatakan merasa mual dan muntah
Klien mengatakan tidak mengetahui penyakitnya samasekali
N = 55 x / menit
S = 36 ºC
P = 28 x/menit
Nutrisi Inadekuat
Data Subjektif
Klien mengatakan tidak selera makan
Klien mengatakan merasa mual dan muntah
Data Objektif :
Klien Tampak Lemah
Anoreksia
Ansietas
Data Subjektif:
Klien mengatakan tidak mengetahui penyakitnya samasekali
Data Objektif:
Klien tampak cemas
X. ANALISIS DATA
melakukan aktifitas
sendiri Kelemahan Umum
Created By Yayuk Septiningsih 24
Data Subjektif:
Klien mengatakan Hipertensi Inefektif koping
PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Perencanaan
Diagnosa
No Hari/Tanggal Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan
Kriteria Hasil
1. Kamis Nutrisi Tujuan : Menganalisa
19 Feb 2009 inadekuat Kaji sejauh mana penyebab dalam
BB pasien
berhubungan ketidakadekua melakukan
kembali
dengan tan nutrisi intervensi
normal
penurunan klien
berat badan Kriteria : Mengidentifik
Perhitungkan/perk asi
Nutrisi kembali
Data Subjektif irakan kekurangan/kebu
terpenuhi
Klien pemasukan tuhan nutrisi
mengata kalori, jaga berfokus pada
kan tidak komentar masalah
selera tentang nafsu membuat
makan makan sampai suasana negatif
Klien minimal dan
mengata mempengaruhi
kan pemasukan
merasa Mengawasi
mual dan Timbang BB keefektifan
muntah sesuai indikasi secara diet
Tidak
Data Objektif : memberi rasa
Klien Beri makan sedikit bosan dan
Tampak tapi sering pemasukan
Lemah nutrisi dapat di
Bantu pasien
dalam
mengidentifika
si faktor-faktor
resiko Faktor-faktor
kardiovaskuler resiko dapat
yang dapat di meningkatkan
ubah, proses penyakit
misalnya : atau
Jelaskan
tentang obat
yang di resep
bersamaan
dengan
rasional,
dosis, efek
samping yang
diperkirakan
serta efek
yang
merugikan.
menimba intervensi 1, 3, 4, 5
09.45
ng BB sesuai indikasi dan 6
09.50
memberi
makan sedikit tapi sering
menganj
10.00
urkan kebersihan oral
20 Feb 09 sebelum makan
2. Gangguan rasa
menawar
09.30 nyaman nyeri :
kan minum saat makan Jam : 10.15
sakit kepala
bila toleran
berhubungan S:Klien mengatakan
dengan sudah nyeri sakit
Mengkaji toleransi pasien
peningkatan kepala sudah
terhadap aktivitas dengan
tekanan berkurang
menggunkan parameter :
vaskuler
frekwensi nadi 20 per O:Klien tidak tampak
1
cerebral menit diatas frekwensi meringis
istirahat, catat peningkatan
A : tujuan tercapai
TD, dipsnea, atau
09.35 nyeridada, kelelahan berat P : Pertahankan
dan kelemahan, intervensi
berkeringat, pusing atau
pingsan.
Mengkaji kesiapan untuk
meningkatkan aktivitas
contoh : penurunan
kelemahan
/ kelelahan, TD stabil,
09.40 frekwensi nadi,
peningkatan perhatian
pada aktivitas dan
09.45 perawatan diri.
Mendorong memajukan
aktivitas / toleransi
perawatan diri.
Memberikan bantuan
sesuai kebutuhan dan
anjurkan penggunaan
09.50 kursi mandi,
menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan
3. Jam : 10.15
21 Feb 09 Intoleransi sebagainya.
aktivitas Mendorong pasien S : Klien mengatakan
09.10
berhubungan untuk partisifasi dalam sudah bisa melakukan
09.15 dengan memilih periode aktivitas. aktifitas sendiri.
kelemahan
O : Klien tidak tampak
2
umum, ketidak Mempert lemah.
seimbangan ahankan tirah baring
A : tujuan tercapai
antara suplai selama fase akut.
dan kebutuhan Memberi P : Pertahankan
O2. tindakan non farmakologi intervensi
untuk menghilangkan sakit
09.30 kepala, misalnya :
kompres dingin pada dahi,
pijat punggung dan leher
serta teknik relaksasi.
Menghila
ngkan / minimalkan
aktivitas vasokontriksi
09.40 panjang,dan
membungkuk.
Membant
u pasien dalam ambulasi
sesuai kebutuhan.
Memberi
09.45 kan cairan, makanan
lunak. Biarkan klien itirahat
selama 1 jam setelah
4. makan.
Inefektif koping Mengkolaborasi dengan Jam : 10.15
22 Feb 09
individu dokter dalam pemberian
S : Klien mengatakan
09.10 berhubungan obat analgetik, anti
agak tenang/optimis
dengan ansietas,
3
mekanisme diazepam dll. untuk sembuh
koping tidak Mengkaji keefektipan
O : Klien tidak tampak
efektif, harapan strategi koping dengan
cemas
yang tidak mengobservasi perilaku,
terpenuhi, Misalnya : kemampuan A : tujuan tercapai
09.15
persepsi tidak menyatakan perasaan dan
P : Pertahankan
realistic perhatian, keinginan
intervensi
berpartisipasi dalam
rencana pengobatan.
Mencatat laporan
gangguan tidur,
peningkatan keletihan,
kerusakan konsentrasi,
4
pengobatan.
Mendorong klien untuk
09.55
mengevaluasi prioritas /
tujuan hidup. Tanyakan
pertanyaan seperti :
apakah yang anda
5. lakukan merupakan apa
yang anda inginkan ?.
Jam : 10.15
Membantu klien untuk
23 Feb 09 Ansietas mengidentifikasi dan mulai S : Klien mengatakan
berhubungan merencanakan perubahan telah mengetahui
09.15
dengan hidup yang perlu. Bantu mengenai penyakitnya.
kurangnya untuk menyesuaikan
O : Klien tidak tampak
pengetahuan ketimbang membatalkan
09.20 cemas.
mengenai tujuan diri / keluarga
penyakitnya. A : tujuan tercapai
5
pasien dalam batas yang
di inginkan.
Membantu pasien dalam
mengidentifikasi faktor-
faktor resiko
09.30
kardiovaskuler yang dapat
di ubah, misalnya :
obesitas, diet, tinggi lemak
jenuh, dan kolesterol, pola
hidup monoton, pola hidup
penuh stres.
Mengatasi masalah
0935 dengan pasien untuk
mengidentifikasi cara
dimana perubahan gaya
hidup yang tepat dapat
6
yang di resep bersamaan
dengan rasional, dosis,
efek samping yang
diperkirakan serta efek
yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.blogdokter.net/2007/03/25/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/
Mubin halim, prof. DR, 2001. Ilmu Penyakit Dalam; diagnosis dan terapi.
EGC. jakarta