Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DI SUSUN OLEH
SYUKRI IRWANDA.S.KEP
DOSEN PEBIMBING :
T.Irwani,M.Ed
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah yang kami buat ini dapat terselesaikan. Dengan berbagai sumber
referensi yang didapat akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”5
lapisan-lapisan sosial dan masyarakat. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Antropologi
Kesehatan.
Pada kesempatan kali
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosenpembimbing kami : Surya Darma,
SKM, MM
selaku dosen membimbing dalam proses pembuatan makalah ini.
Taklupa pula kami mengucapkan terimakasih pada teman-teman yang
telahbekerjasama dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini terdapat masih banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan
pengetahuan kami, maka kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun demi menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumus Masalah...................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Pelapisan Sosial.................................................................................... 2 - 10
B. Lapisan Masyarakat....................................... ..................................... 10 - 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 12
A. Simpulan.....................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal
tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Kalau suatu masyarakat lebih menghargai
kekayaan material dari pada kehormatan, maka mereka yang mempunyai kekayaan material
akan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Apabila dibandingkan dengan pihak lain.
Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan pembedaan seseorang atau
sekelompok orang dalam kedudukan yang berbeda secara vertikal. Sedangkan pelapisan
sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam
kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas
yang lebih rendah di dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan adalah :
1. Pengertian lapisan sosial dan lapisan masyarakat
2. Penyebab terjadinya lapisan sosial dan lapisan masyarakat
3. Unsur terjadinya lapisan sosial dan lapisan masyarakat
A. Pelapisan Sosial
1. Pengertian Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik
antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokinbahwa pelapisan sosial merupakan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi
dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J.
Boumanmenggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu
golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak
istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max
Weber.Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu ditemukan dalam
masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu yang dihargai demikian
menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga
Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda yang lain yang bernilai
ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang rendah itu disebabkan karena di dalam
masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau ketimpangan (inequality) dalam pembagian
sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga
masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula
mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan yang mendapatkan lebih besar mendapatkan
kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih
rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama atau
organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan antara satu
dengan yang lain secara teratur dan tersusun biak secara perorangan maupun kelompok,
setiap orang akan mempunyai situasi sosial (yang mendorong untuk mengambil posisi sosial
tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir, 2000)
2. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin
nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai tulisan. Pelapisan
masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak
dan kewajiban
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak
istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan
hukum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi
B. Lapisan Masyarakat
1. Terjadinya Lapisan Masyarakat
Stratifikasi berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya lapisan/tingkatan. Di dalam
masyarakat terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbeda-beda. Hal itu tidak lain
karena di masyarakat terjadi perbedaan sosial. Seorang sosiolog Pitiram A.osorkin, dalam
bukunya yang berjudul social and cultural mobility mengemukakan bahwa sistem berlapis-
lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Ia
menyebut sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu dengan istilah social stratification.
Selanjutnya, dikatakan bahwa social stratification adalah penggolongan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dan wujudnya adalah kelas-kelas tinggi
dan kelas-kelas rendah. Bahkan pada zaman kuno dahulu, filosof Aristoteles (Yunani),
mengatakan di dalam Negara ada tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, yang melarat,
dan yang berada diantara keduanya.ucapan demikian sedikit banyak membuktikan bahwa
pada zaman itu, dan sebelumnyaorang telah mengakui adanya lapisan masyarakat yang
mempunyaikedudukan yang bertingkat-tingkat dari yang bawah sampai yang atas. Biasanya
golongan lapisan masyarakat atas tifak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang
dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat komulatif. Mereka
yang memilki uang banyak, akan mudah sekali mendapatkan tanah,
kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedang mereka yang mempunyai kekuasaan besar
mudah menjadi kaya dan mengusahakan ilmu pengetahuan.System lapisan dalam masyarakat
tersebut, dalam sosiologi ddikenal dengan social stratification. Kata stratification berasal dari
stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa social
stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas yang bertingkat-
tingkat (hirarkis).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang
melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya.Status
yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha
(achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Terjadinya
Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu: Terjadi dengan Sendirinya Proses ini berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.Adapun orang-orang yang menduduki
lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh
masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifat yang
tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi
menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku. Terjadi
dengan Sengaja Sistem pelapisan ini dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan
bersama.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran
yaitu:Sebagai mahasiswi /a kita harus mampu memahami lapisan-lapisan yang ada dalam
kehidupan bermasyarakat. perbedaan itu karena orang-orang memiliki kecakapan, watak,
keahlian dan kapasitas yang berbeda-beda
DAFTAR PUSTAKA
http://wordpress.com/2011/03/23/lapisan-sosial.masyarakat.html
http://www.academia.edu/9426680/teori-lapisan-sosial.
http://www.berpendidikan.com/2015/06/jenis-lapisan.sosial -.html
http://www.google.co.id/definisi-lapisan- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search..kumpulan-contoh-sosial-pelapisan-.html