Você está na página 1de 9

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Puting Beliung

Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang

bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut

angin puting beliung adalah angin leysus, di daerah sumatera disebut angin bohorok dan masih

ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di amerika yaitu tornado mempunyai kecepatan

sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter.

Angin putting beliung adalah angin kencang tapi angin kencang belum tentu dikatakan

angin putting beliung. Tergantung kecepatan angin yang menyertainya, angin puting beliung

kejadiannya singkat antara 3- 5 menit. Setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur-angsur

keceptannya melemah, sedangkan angin kencang dapat berlangsung lebih dari 30 menit.

Bahkan bisa lebih dari satu hari dengan kecepatan rata-rata 20 – 30 knot, sementara

puting beliung biasa kecepatannya dapat mencapai 40 – 50 km/jam atau lebih dengan durasi

yang sangat singkat dan tidak sama dengan fenomena badai tornado yang sering melanda di

negara amerika, australia, filipina, jepang, korea maupun china.


Frekuensi kejadian putting beliung pada tahu 2006 di sumatera dan jawa lebih sering

bulan nopember yaitu pada saat memasuki musim penghujan dan bulan maret pada saat

memasuki musim kemarau. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari

pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena

dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.

2. Penyebab terjadinya

A. Sebab alam

Penyebab terjadinya angin puting beliung disebabkan karena udara panas dan dingin

bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karen dalam

awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal

es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.

B. Sebab sosial

Angin puting beliung ini biasanya terjadi di daerah yang jumlah vegetasinya kurang atau

sedikit, contohnya pada sebuah kota yang didalamnya terdapat banyak gedung yang

menyebabkan suhu didalamnya menjadi panas. Selain itu penyebab lain angin puting beliung

adalah pemakaian alat elektronik seperti kulkas, ac, televisi, mesin cuci dan sebagainya yang

dapat menimbulkan efek rumah kaca dan menyebabkan terjadinya global warming sehingga

udara panas terperangkap dalam atmosfer bumi dan berbenturan dengan udara yang lebih

rendah sehingga menyebabkan terjadinya angin puting beliung.


3. Karakteristik angin puting beliung

Puting beliung merupakan dampak ikutan awan cumulonimbus (cb) yang biasa tumbuh

selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan cb akan menimbulkan

angin puting beliung.

a) Kehadirannya belum dapat diprediksi.

b) Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal.

c) Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.

d) Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.

e) Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

4. Potensi puting beliung

Potensi kejadian angin puting beliung biasa terjadi pada musim peralihan, baik

peralihan musim hujan ke kemarau ataupun dari musim kemarau ke penghujan seringnya

kejadian tersebut disertai hujan, karena terbentuknya daerah – daerah konvergen atau tempat

berkumpulnya massa udara yang membentuk awan konvektif (awan yang berpotensi hujan).

Awan konvektif selanjutnya menjadi awan kumulonimbus yang menyebabkan hujan turun

disertai petir. Selain itu, awan cumulusnimbus yang tiba-tiba gelap, menjadi pertanda

munculnya angin puting beliung.

Potensi akan terjadinya angin puting beliung sulit untuk diprediksi kemunculannya,

tetapi patut di tambahkan kejadian angin puting beliung di suatu daerah tidak akan terjadi pada

waktu dan lokasi yang sama (tidak ada angin puting beliung susulan), tetapi pada suatu daerah

tertentu dapat terjadi angin puting beliung pada waktu yang berbeda (misal, berbah pada 2007
pada musim peralihan kemarau ke hujan terjadi, bisa terjadi lagi pada musim peralihan hujan

ke kemarau pada tahun 2008).

Angin semacam itu bertiup karena pemanasan yang tidak merata, dan terkait

konsentrasi penguapan serta adanya perbedaan cuaca yang ekstrem pada musim peralihan

(terjadi penguapan yang cukup tinggi, namun di sisi lain curah hujan cukup rendah). Proses

terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu

udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh

awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik

dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang

tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Memprediksi kehadiran angin puting beliung masih sulit dilakukan, karena mekanisme

dan dinamika atmosfir pembentukannya bersifat sangat lokal, sangat cepat dan berlangsung

singkat. Pelepasan energi dari awan pada masa matang yang disertai oleh semburan angin di

bawah awan inilah yang harus diwaspadai karena memiliki potensi terjadinya angin puting

beliung yang merusak.semburan angin kencang puting beliung biasanya berlangsung sekitar 5

hingga 15 menit, karena awan-awan cumulusnimbus di daratan tumbuh secara sendiri-sendiri.

Namun karena kekuatan angin yang cukup kencang dan berputar, maka angin akan bersifat

destruktif dan sangat merusak benda-benda yang dilaluinya.

5. Mitigasi puting beliung

1. Sebelum bencana:

a) Sosialisasikan puting beliung kepada masyarakat, baik tanda-tanda maupun cara

berlindung.
b) Menyusun peta rawan bencana puting beliung

c) Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh

d) Selalu ikuti informasi prakiraan cuaca

e) Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap dan

menggantung

f) Siapkan lokasi aman untuk mengungsi

2. Saat bencana:

a) Berlindung pada bangunan yang kokoh dan aman begitu angin kencang menerjang

b) Segera menjauh dari lokasi kejadian jika memungkinkan, karena puting beliung

berlangsung sangat cepat

c) Jika sedang di dalam rumah semi permanen/rumah kayu hingga bangunan bergoyang,

segeralah keluar rumah untuk mencari perlindungan di tempat lain karena bisa jadi

rumah tersebut akan roboh

d) Hindari berteduh di bawah pohon besar, baliho, papan reklame dan jalur kabel listrik

e) Bersabarlah untuk tetap berlindung di tempat aman. Angin puting beliung biasanya

terjadi 5-10 menit.

3. Setelah bencana:

a) Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam pertolongan para korban

b) Mendirikan posko dan evakuasi korban yang selamat

c) Mendirikan tempat penampungan korban bencana secara darurat

d) Melakukan koordinasi bahan bantuan

e) Melakukan evaluasi pelaksanaan pertolongan dan perkiraan kerugian material


6. Proses terjadinya puting beliung

Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada

siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di

siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan

arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan

kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara

acak.

Angin puting beliung terbentuk oleh gelombang udara. Udara lembab yang hangat

bertemu udara kering yang dingin hingga terbentuklah awan petir. Setelah awan petir

terbentuk, udara yang hangat naik dan ketika udara hangat mendesak udara kosong semakin

banyak, udara mulai berputar. Udara yang berputar membentuk angin puting beliung.
7. Tanda-tanda akan adanya angin puting beliung

a) Biasanya kalau ada suhu udara sangat panas terutama satu hari sebelumnya udara panas

pada malam hari ini patut di waspadai karena kalau tidak hujan ada angin kencang.

b) Pada pagi hari sekitar sebelum pukul 12 terlihat tumbuh awan yang berlapis-lapis dan

diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas

berwarna abu-abu menjulang tinggi. Apalagi kalau angin tersebut sangat hitam kelabu

maka biasanya hujan dan anginpun tiba.

c) Awan yang berlapis tersebut proses berikutnya adalah awan tersebut akan cepat

berubah warna menjadi hitam sangat gelap, seperti penjelasan poin 2.

d) Di sekitar rumah anda banyak pohon coba amati dan perhatikan pepohonan tersebut,

apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang sangat cepat. Biasanya tidak akan

lama lagi hujan dan angin kencang pun akan tiba.

e) Selanjutnya udara dingin terasa disekitar kita ketika langit gelap gulita mendung

berwarna hitam gelap dan pepohonan sudah menampakkan bergoyang.


f) Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan tiba-tiba dengan sangat deras,

kalau hujan gerimis maka angin kencang masih jauh dari linkungan kita.

g) Adanya sambaran petir yang cukup keras meski tidak hujan, apabila kejadian tersebut

dirasakan oleh kita maka tidak menutup kemungkinan hujan lebat dan petir serta angin

kencang akan terjadi.

h) Adanya hujan sangat lama hingga berhari-hari maka bisa menimbulkan angin puting

beliung, jangankan hanya hujan 1 jam saja angin sudah kencang.

8. Dampak Terjadinya Puting Beliung

Dampak terjadinya puting beliung antara lain:

a) Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah

b) Dapat menimbulkan korban jiwa.

c) Rusaknya kebun-kebun warga

d) Kerugian material.

e) Banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan

f) Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.

Você também pode gostar