Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
halaman
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
I. Pendahuluan 3
II. Tujuan Survey 3
III. Metode 4
I. PENDAHULUAN
Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang merupakan salah unit
pelayanan publik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar di wilayah
kerja Kecamatan Singosari. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Puskemas Ardimulyo Kabupaten
Malang senantiasa ingin memberikan pelayanan terbaik dan seoptimal mungkin
kepada masyarakat, khususnya Kecamatan Singosari dan umumnya mayarakat
pengguna pelayanan kesehatan di Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang
sebagai pelanggan. Sebagai unit pelayanan kesehatan dasar, Puskesmas
Ardimulyo Kabupaten Malang selalu melakukan pembenahan dan inovasi di
dalam memberikan pelayanan kepada msayarakat / publik.
Seiring berjalannya waktu, dalam menjalankan tugas pengabdian kepada
masyarakat, kadang masih kita jumpai beberapa kekurangan / kelemahan. Hal
ini dapat kita lihat dari adanya berbagai komplain / keluhan dari masyarakat baik
melalui media massa bersifat umum terhadap pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas, maupun secara langsung melalui media elektronik terhadap
pelayanan yang kita berikan. Apabila hal ini dibiarkan terus, lambat laun akan
mengurangi kualitas pelayanan dan memperburuk citra Puskesmas Ardimulyo
Kabupaten Malang sebagai pelayan masyarakat.
Bertolak dari itu semua, Puskesmas Ardimulyo Kabupaten Malang
bertekad untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat secara
tepat dan paripuna dalam pelayanan kesehatan dasar, serta senantiasa
instropeksi diri guna perbaikan dan melakukan inovasi untuk perbaikan kualitas
pelayanan
III. METODE
2. Populasi
Adalah Wilayah generasi yang terdiri atas atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan ( Sugiono.2002)
Dalam survey ini yang menjadi populasinya adalah masyarakat yang
berdomisili di wilayah kerja puskesmas Ardimulyo dan bersedia menjadi
responden
3. Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
populasi ( Nursalam.2003 ) dalam Pengambilan sampling survey dilakukan
secara acak dengan menggunakan rumus “SLOVIN” yaitu sebanyak 398
responden yang terdiri dari masyarakat umum di 8 Desa di wilayah
Puskesmas Ardimulyo
4. Pengumpulan Data :
a. Dilaksanakan selama kurang lebih 7 hari (14 – 21Desember 2016) dengan
alat bantu kuisioner yang berisi penilaian terhadap 8 program upaya
kesehatan masyarakat.
b. Pengisian kuisioner dilakukan sendiri oleh responden dibantu bidan desa
dan perawat desa serta kader kesehatan di masing-masing desa di
wilayah Puskesmas Ardimulyo kabupaten Malang
IV. HASIL SURVEY
1. Program KIA&KB
2. Program Gizi
3. Program Promkes
4. Program PHN
5. Program UKS
6. Program Lansia
7. Program Kesling
8. Program P2M meliputi Imunisasi, TBC, DBD, HIV/AIDS
9. Program NAPZA
10. Program Jiwa
2. Pendidikan :
a. Tidaksekolah 74 18,5
b. SD 106 26,8
c. SMP 96 24,4
d. SMA 77 19,6
e. Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a. PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b. Pegawai Swasta 79 19,8
c. Wiraswasta 58 14,3
d. Petani 80 20,1
e. Lain – lain 139 35
2. Pendidikan :
a. Tidak sekolah 74 18,5
b. SD 106 26,8
c. SMP 96 24,4
d. SMA 77 19,6
e. Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa karakteristik responden
yang terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 55,3% dengan
tingkat pendidikan rata-rata SD (26,8%). Sedangkan dilihat dari jenis
pekerjaannya responden didominasi oleh masyarakat dengan pekerjaan
lain-lain 35%, petani sebanyak 20,1%, pegawai swasta 19,8%,
wiraswasta 14,3%, PNS/TNI/POLRI 10,8%
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
d.SMA 77 19,6
e.Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
c.Petani 80 20,1
d.Lain – lain 139 35
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
d.SMA 77 19,6
e.Sarjana (Diploma) 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
2. Pendidikan : 18,5
a.Tidak sekolah 74 26,8
b.SD 106 24,4
c.SMP 96 19,6
d.SMA 77 10,7
e.Diploma 45
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
d.SMA 77 19,6
e.Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
e.Petani 80 20,1
f.Lain – lain 139 35
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
e.SMA 77 19,6
f.Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
d.SMA 77 19,6
e.Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
d.SMA 77 19,6
e.Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
a. Karakteristik Responden
2. Pendidikan :
a.Tidak sekolah 74 18,5
b.SD 106 26,8
c.SMP 96 24,4
d.SMA 77 19,6
e.Diploma 45 10,7
3. Pekerjaan :
a.PNS/TNI/POLRI 42 10,8
b.Pegawai Swasta 79 19,8
c.Wiraswasta 58 14,3
d.Petani 80 20,1
e.Lain – lain 139 35
V. KESIMPULAN
Dari hasil survey dapat diambil kesimpulan:
Sebanyak 45% responden menyatakan untuk memantau jumlah
bumil, bulin, dan bayi sebaiknya dilakukan kegiatan mengumpulkan
informasi dari RT dan Kader, 32% responden menyatakan perlu
kegiatan kunjungan rumah ibu hamil yang ada di wilayah dan 23 %
responden menyatakan perlu penjaringan ibu hamil di puskesmas dan
jaringan
Sebanyak 58% responden menyatakan adanya penyuluhan pada ibu
hamil untuk memantau kesehatan ibu hamil resti, 39% responden
menyatakan perlu penyuluhan pada ibu hamil, 3% responden
menyatakan perlu adanya kunjungan rumah/ PHN oleh petugas
kesehatan
Sebanyak 65% responden menyatakan kegiatan konseling oeh
petugas kesehatan pada PUS untuk peningkatan penggunaan alat
kontrasepsi dalam rangka mendukung program KB, 23% responden
menyatakan perlu penyuluhan pembinaan kader kesehatan, 12%
responden menyatakan perlu adanya kunjungan rumah PUS oleh
kader kesehatan
Sebanyak 51% responden menyatakan kegiatan pemantauan
KADARZI untuk mengetahui seberapa banyak keluarga yang telah
sadar gizi, 45% responden menyatakan perlu adanya pemantauan
gizi balita saat posyandu, 4% responden menyatakan perlu adanya
kegiatan pendataan rumah
Sebanyak 61% responden menyatakan adanya pemantauan
distribusi vitamin A agar distribusi vitamin A balita pada bulan
februari dan agustus tepat sasaran, 32% responden menyatakan
perlu adanya kegiatan pendataan balita, 7% responden menyatakan
perlu adanya pemantauan distribusi vitamin A
Sebanyak 64% responden menyatakan adanya bantuan berupa PMT
Pemulihan 90 hari untuk balita dengan status gizi buruk/BGM serta
ibu hamil dengan KEK, 24% responden menyatakan perlu
pendampingan balita gizi buruk, 12% responden menyatakan perlu
Penyuluhan gizi buruk
Sebanyak 74% responden menyatakan perlu adanya kegiatan
pendampingan kader dalam pemberian PMT untuk balita gizi buruk,
15% responden menyatakan perlu adnya pemantauan status gizi,
11% responden menyatakan perlu adanya sweeping balita
Sebanyak 67% responden menyatakan perlu dilaksanakan sosialisasi
bahaya rokok guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ber-
PHBS, 18% responden menyatakan perlu adanya pelatihan ASI
eksklusif,15% responden menyatakan perlu adanya pendaftaran
pasien JKN
Sebanyak 65% responden menyatakan perlu adanya pos UKK di
Industri Minuman dan Makanan dan Barang Jadi, 19% responden
menyatakan perlu adanya pos UKK di industry transportasi dan jasa,
16% responden menyatakan perlu adanya pos UKK di industry
pertanian dan peternakan
Sebanyak 45% responden menyatakanperlukegiatan pemantauan
kesehatan lingkungan tempat kerja untuk dikembangkan di pos UKK,
30% responden menyatakan perlu penyuluhan penyakit akibat kerja,
25% responden menyatakan perlu adanya pembentukan kader
kesehatan kerja
Sebanyak 56% responden menyatakanperlu adanya pertemuan
kader setiap bulan sebagai media komunikasi kader posyandu
dengan petugas kesehatan, 29% responden menyatakan perlu
adanya pembinaan posyandu oleh petugas saat posyandu, 15%
responden menyatakan perlu adanyapertemuan atau konseling
langsung
Sebanyak 66% responden menyatakanperlu adanya kegiatan
pelatihan dan refresing kader oleh petugas kesehatan, 17 %
responden menyatakan perlu adanya coordinator kader mengikuti
pertemuan linsek, 15% responden menyatakan perlu adanya
kegiatan pembuatan buku panduan untuk kader
Sebanyak 40% responden menyatakan perlu adanya kegiatan PHN
(Perawatan Kesehatan Masyarakat oleh Petugas), 36% responden
menyatakan perlu adanya kegiatan PHN ( Perawatan Kesehatan
Masyarakat oleh Petugas ), 24% responden menyatakan perlu
kegiatan satgas pemantauan penyakit
Sebanyak 64% responden menyatakan perlu adanya pemeriksaan
berkala untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa sekolah, 18%
responden menyatakan perlu adanya pemeriksaan siswa baru, 18%
responden menyatakan perlu adanya pemeriksaan golongan darah
Sebanyak 43% responden menyatakan perlunya perhatian khusus
untuk penyakit Diabetes Melitus dari Puskesmas, 40% responden
menyatakan perlunya perhatian khusus untuk penyakit Hipertensi,
17% responden menyatakan perlunya perhatian khusus untuk
penyakit Jantung Koroner
Sebanyak 51% responden menyatakan perlu adanya Ruang Periksa
Lansia di Puskesmas, 39% responden menyatakan perlu adanya
pojok gizi lansia, 10% responden menyatakan perlu adanya loket
lansia
Sebanyak 67% responden menyatakan perlu adanya pelatihan kader
kesehatan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
dalam bidang kesehatan lingkungan, 18% responden menyatakan
perlu adanya peltihan kader kesehatan lingkungan, 15% responden
menyatakan perlu adanya survey sarana sanitasi oleh kader,
Sebanyak 70% responden menyatakan perlu adanya kegiatan
pelatihan STBM di dusun/ posyandu, 25% responden menyatakan
perlu adanya kegiatan Refreshing STBM umtuk kader, 5% responden
menyatakan perlu adanya kegiatan pelatihan STBM di sekolah
Sebanyak 62% responden menyatakan perlu adanya program
pemantauan rutin TPM oleh petugas kesling puskesmas, 23%
responden menyatakan perlu adanya kegiatan pengambilan sample
makanan jajanan untuk pemeriksaan laboratorium, 15% responden
menyatakan perlu adanya penyuluhan dan pembinaan pengelola
kantin sekolah
Sebanyak 40% responden menyatakan perlu pengambilan sample air
untuk mengetahui kondisi kualitas air, 35% responden menyatakan
perlu adanya pembinaan pengelola air, 25% responden menyatakan
perlu adanya penyuluhan kesehatan air
Sebanyak 56% responden menyatakan perlu adanya penyuluhan
rumah sehat, 36% responden menyatakan perlu adanya pemantauan
rumah oleh kader di wilayah masing-masing, 8% responden
menyatakan perlu adanya kegiatan pelatihan kader pemantauan
rumah di posyandu
Sebanyak 46% responden menyatakan perlu dilakukan imunsasi di
Posyandu untuk meningkatkan capaian imunisasi lengkap, 42%
responden menyatakan perlu pendataan imun isasi lengkap oleh
kader, 12% responden menyatakan perlu dilakukan pertemuan warga
Sebanyak 61% responden menyatakan perlu imunisasi lanjutan
setelah usia balita melalui BIAS (Bulan Imuisasi Anak Sekolah), 30%
responden menyatakan perlu imunisasi lanjutan setelah usia balita
melalui LIL (Lima Imunisasi dasr Lengkap), 9% responden
menyatakan perlu imunisasi lanjutan setelah usia balita melalui
Bosster Batita
Sebanyak 51% responden menyatakan perlu dilakukan
pendampingan minum obat untuk pasien TBC, 28% responden
menyatakan perlu pemgiriman dahak ke puskesmas, 21% responden
menyatakan perlu kunjungan rumah pasien TBC,
Sebanyak 55% responden menyatakan perlu adanya penyuluhan
tentang pengendalian penyakit DBD melaui kegiatan PSN-PJB di
posyandu maupun dusun/berdasarkan permintaan, 40% responden
menyatakan perlu pemantauan jentik oleh kader kesehatan di dusun
dan institusi, 5% responden menyatakan perlu pembentukan jumantik
di siswa sekolah
Sebanyak 48% responden menyatakan perlu diadakan kegiatan
penyuluhan IMS, HIV/AIDS dan pendidikan seks di sekolah, 35%
responden menyatakan perlu diadakan kegiatan penyuluhan kespro
di pertemuan masyarakat, 17% responden menyatakan perlu
pemasangan media poster dan konsuiltasi telepon / langsung ke
puskesmas
Sebanyak 59% responden menyatakan perlu dilakukan penyuluhan
NAPZA oleh petugas Puskesmas di masyarakat, 26% responden
menyatakan perlu pemasangan poster penyuluhan NAPZA di
pertemuan kader, 15% responden menyatakan perlu mendatangkan
petugas BNN untuk menyuluh di puskesmas
Sebanyak 61% responden menyatakan perlu kegiatan seperti Deteksi
dini Sehat Jiwa oleh kader untuk mengaktifkan kembali Desa Siaga
Sehat Jiwa, 25% responden menyatakan perlu deteksi dini sehat jiwa
oleh kader, 14% responden menyatakan perlu pertemuan linsek se
kecamatan Singosari
VI. SARAN
Hasil survey kebutuhan dan masyarakat ini dapat digunakan sebagai alat
ukur guna meningkatkan kinerja program Puskesmas khususnya program-
program UKM, yaitu:
- Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dilakukan dengan
kegiatan berbagai penyuluhan di berbagai pertemuan – pertemuan di
masyarakat
- Peningkatan derajad kesehatan masyarakat dilakukan dengan meningkatkan
kerjasama lintas program dan lintas sektor
- Peningkatan derajad kesehatan balita dan lansia dilakukan dengan kegiatan
Posyandu balita dan Posyandu lansia
- Peningkatan derajat kesehatan masyarakat diimbangi dengan peningkatan
kualitas SDM pelaksana program
VII. PENUTUP
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Ardimulyo