Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KROMOSOM KELAMIN
Disusun oleh :
Nama : Jesaya Surbakti
NIM : 4133341034
Dosen Pengampu : Drs.P.Sihombing
PENDAHULUAN
Panjang jari telunjuk dipengaruhi oleh gen-gen yang dominannya bergantung dari jenis
kelamin individu. Apabila kita meletakkan tangan kanan atau tangan kiri kita pada sehelai kertas
yang terdapat sebuah garis mendatar sedemikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis
tersebut, maka dapat kita ketahui apakah jari teluntuk kita lebih panjang atau lebih pendek dari
jari manis. Pada kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis, itu berarti jari
telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk lebih pendek dari jari manis disebabkan oleh
gen yang dominan.
Biasanya gen yang dominan memperlihatkan pengaruh pada individu jantan atau laki-laki
maupun betina atau perempuan. Dalam keadaan homozigotik resesif, pengaruh dominan itu tidak
akan menampakkan diri dalam fenotif.Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai gen dominan atau genotip dari setiap orang termasuk untuk diri sendiri maka perlu
dilakukan praktikum.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh jenis kelamin pada gen autosomal yang
mempengaruhi panjang pendeknya jari telunjuk.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh setelah membaca laporan ini ialah dapat mengetahui
bahwa jenis kelamin dapat memberi pengaruh pada gen autosomal yang mempengaruhi panjang
pendeknya jari telunjuk.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Andai kata seorang laki laki bertelunjuk panjang kawin dengan seorang perempuan
bertelunjuk pendek (keduanya homozigotik), maka semua anaknya laki laki bertelunjuk panjang,
sedangkan semua anak perempuannya bertelunjuk pendek. Semua sifat keturunan atau kejadian
yang diterangkan di muka ditentukan oleh gen gen yang terdapat pada autososm. Selain gen gen
itu dikenel pula gen gen yang terdapat pada kromosom kelamin. Gen gen yang demikian ini
disebut gen gen terangkai kelamin atau dalam bahasa inggrisnya : “sex linkage”. Biasanya gen
dominan memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki laki / jantan maupun perempuan /
betiana. Baru dalam keadaan homozigotik reseif, pengaruh dominan ini tidak akan
menampakkan diri dalam fenotip(Kimball. 2000).
Menurut ilmuwan, pertumbuhan jari jari tangan manusia berbeda-beda tergantung kadar
hormon testosteron dan estrogen di dalam rahim saat bayi dikandung ibunya. Kadar testosteron
yang tinggi diyakini mendukung perkembangan bagian otak yang berhubungan dengan
kemampuan matematika dan pandang ruang. Hormone itu pula yang menyebabkan jari manis
tumbuh lebih panjang. Estrogen juga mendorong efek yang sama pada bagian otak namun yang
berhubungan dengan kemampuan verbal. Namun, hormone ini juga mendukung pertumbuhan
jari telunjuk sehingga lebih panjang daripada jari manis (Suryo.2004).
BAB III
PELAKSANAAN PERCOBAAN
ALAT
BAHAN
No Prosedur Kerja
1 Meletakkan tangan pada suatu alas terdepat pada garis horizontal sehingga jari manis
menyinggung garis horizontal tersebut.
2 Memperhatikan jari telunjuk berada dibawah garis Horizontal (yang berarti telunjuk lebih
pendek) atau melewati garis horizontal (yang berarti jari telunjuk lebih panjang)
3 Menentukan jari mana yang lebih panjang antara jari manis atau jari telunjuk
4 Menentukan kemungkinan genotif berdasarkan keterangan berikut :
Genotip Laki laki Perempuan
TT Telunjuk Pendek Telunjuk Pendek
Tt Telunjuk Pendek Telunjuk Panjang
Tt Telunjuk Panjang Telunjuk Panjang
BAB IV
a. Data Kelompok
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, sebagian besar anggota kelompok VIII memilki
gen bertelunjuk pendek (TT) dan gen bertelunjuk panjang (tt).
Dengan persentase frekuensi fenotipe dan genotipe untuk laki-laki yang berjumlah 2 orang dari 5
siswa:
Telunjuk pendek (TT) adalah
= X 100% = 100 %
2
2
Telunjuk Panjang (tt) adalah
= X 100% = 0 %
0
2
Dengan persentase frekuensi fenotipe dan genotipe untuk perempuan yang berjumlah 3 orang
dari 5 siswa:
Telunjuk pendek (TT) adalah
= 3 X 100% = 100 %
3
Telunjuk Panjang (tt) adalah
0
= X 100% = 0 %
3
b. Data Kelas
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, sebagian besar mahasiswa Biologi kelas Ekstensi
A 2013 memilki gen bertelunjuk pendek (TT) dan gen bertelunjuk panjang (tt).
Dengan persentase frekuensi fenotipe dan genotipe untuk laki-laki yang berjumlah 6 orang dari
42 siswa:
Telunjuk pendek (TT) adalah
= X 100% = 83,3 %
5
6
Telunjuk Panjang (tt) adalah
= X 100% = 16,6 %
1
6
Dengan persentase frekuensi fenotipe dan genotipe untuk perempuan yang berjumlah 36 orang
dari 42 siswa:
Telunjuk pendek (TT) adalah
= X 100% = 80,6 %
29
36
Telunjuk Panjang (tt) adalah
= X 100% = 19,4 %
1
6
Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa praktikan kelas Biologi Ekstensi A 2013
memiliki fenotipe dan genotipe yang lazim ditemukan di masyarakat, Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Suryo (2004), bahwa biasanya gen dominan memperlihatkan
pengaruhnya pada individu laki-laki maupun perempuan dalam keadaan homozigot resesif,
pengaruh dominan tersebut tidak di tampakkan dalam keadaan fenotip.
Adanya perbedaan genotip pada setiap orang, dan adanya peranan gen seks pada
percobaan kali ini memberikan gambaran pada kita bahwa tidak hanya gen yang terdapat pada
genosom. Hal ini terjadi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Gun, G (2006), bahwa
terjadilah aliran informasi genetika yang terdapat dalam setiap sel makhluk hidup yang dikemas
dalam suatu bentuk materi genetik yang dikenal sebagai asam deoksiribunukleat (DNA). Kode
genetik yang ada di dalam DNA menentukan bagaimana protein disusun. Proses ekspresi gen
merupakan aspek yang fundamental dalam setiap organisme.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang kami lakukan maka di dapat kesimpulan bahwa:
1. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, sebagian besar anggota kelompok II memilki gen
bertelunjuk pendek (TT).Dengan persentase frekuensi fenotipe dan genotipe untuk laki-laki
yang berjumlah 2 orang dari 5 siswa yang memiliki telunjuk pendek (TT) adalah 100 % dan
yang memiliki telunjuk pendek (TT) adalah 0 %. Sedangkan persentase frekuensi fenotipe
dan genotipe untuk perempuan yang berjumlah 3 orang dari 5 siswa yang memiliki telunjuk
pendek (TT) adalah 100 % dan yang memiliki telunjuk pendek (TT) adalah 0 %.
2. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, sebagian besar Biologi Ekstensi A 2013 memilki
gen bertelunjuk pendek (TT) dan gen bertelunjuk panjang (tt). Dengan persentase frekuensi
fenotipe dan genotipe untuk laki-laki yang berjumlah 6 orang dari 42 siswa yang memiliki
telunjuk pendek (TT) adalah 83,3 % dan yang memiliki telunjuk pendek (TT) adalah 16,6
%. Sedangkan persentase frekuensi fenotipe dan genotipe untuk perempuan yang berjumlah
36 orang dari 42 siswa yang memiliki telunjuk pendek (TT) adalah 80,6 % dan yang
memiliki telunjuk pendek (TT) adalah 19,4 %
5.2 Saran
Saran saya dalam hal melakukan praktikum tentang percobaan ini yaitu sebelum memulai
praktikum semua alat dan bahan sudah harus dipersiapkan diatas meja praktikum. Agar
praktikum dapat dilaksanakan sesuai tepat waktu . Diharapkan kepada pratikan agar tidak ribut
ketika praktikum sedang berlangsung agar proses praktikum dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Rosana dan jafraenan. 2013. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Makassar : Universitas
Hasanuddin
Champbell, N.A. 2010. Biologi Edisi KeDelapan Jilid I. Jakarta : Erlangga
Kimball. 1983. Biologi Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Suryo, H. 1984. Genetika Manusia. Yogyakarta : UGM Press