Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1. Judul
Evaluasi Kinerja Primary Reformer (101-B) di Unit Ammonia PUSRI-IB
Berdasarkan Analisis Neraca Massa.
3.3. Tujuan
102
3.4. Manfaat
Dengan diketahuinya evaluasi kinerja primary reformer (101-B) ditinjau dari
produk H2, konversi CH4 dan rasio steam to carbon, maka dapat digunakan
sebagai informasi serta masukan kepada pihak Departement Operasi PUSRI-IB
mengenai kondisi kinerja alat primary reformer (101-B) pada unit ammonia
pabrik PUSRI-IB yang dilakukan dengan perhitungan berdasarkan data kondisi
desain dan aktual dengan menggunakan metode analisis neraca massa.
1. Radiant Section
Pada bagian ini terjadi proses Steam Reforming, yaitu semua hidrokarbon
gas proses direaksikan menjadi karbon monoksida, karbon dioksida, dan
hidrogen. Kebutuhan energi reaksi tersebut dipenuhi dari panas pembakaran
yang berpindah dari bagian pembakar ke tube yang berisi katalis melalui proses
radiasi. Pada Radiant Section, burner dalam Steam Reformer diposisikan diatas
dan diantara tube katalis agar penyebaran panas lebih merata (top firing).
2. Convection Section
Pada bagian ini, perpindahan panas terjadi secara konveksi. Convection
Section terdiri atas Coil Heat Exchanger yang bertujuan memanfaatkan panas
yang terbawa oleh Flue gas dari main burner. Pemanfaatan panas pada coil
diantaranya adalah :
103
Pemanfaatan panas untuk mix feed natural gas dan steam input Primary
Reformer
Pemanfaatan panas untuk superheated steam
Pemanfaatan panas untuk udara input Secondary Reformer
Pemanfaatan panas untuk fuel gas preheat coil
Flue gas keluar dari convection section temperaturnya sudah turun dan
dilepas ke atmosfer melalui cerobong (stack). Reaksi steam reforming
berlangsung didalam tube yang berisi katalis nikel oksida. Tabel 3.1 menunjukkan
jumlah tube dan burner pada pabrik PUSRI IB
Tabel 3.1. Jumlah Tube dan Burner Primary Reformer
Item Jumlah
Tube catalyst/row 56
Jumlah row 4
Total tube catalyst 224
Riser 4
Burners/row 22
Jumlah row burner 5
Total burner 110
Sumber : Deskripsi Proses Ammonia P-IB, PT PUSRI 2017
Aliran gas akan masuk melalui bagian atas tube lalu mengalir ke mainfold atau
bottom collector dibagian bawah tube. Kemudian gas akan dialirkan menuju ke
riser yang berada dibagian dalam dari bundle tube. Riser akan mengalirkan gas
keluar melalui bagian atas primary reformer menuju ke transfer line yang
menghubungkan antara primary dan secondary reformer. Penampang primary
reformer yang diambil dari PFD dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :
104
Gas proses dan uap air (steam) dimasukkan ke dalam primary reformer yang
terdiri dari reaktor-reaktor tabung yang berisi katalis Nickel Oksida agar terjadi
reaksi steam reforming. Reaksi steam reforming terjadi pada temperatur 780-820
⁰C dan secara keseluruhan bersifat endotermis. Panas untuk reaksi tersebut
berasal dari pembakaran fuel gas. Adapun reaksi steam reforming tersebut
adalah:
CH 4(g) + H2O(g) + Q(endotermis) CO(g) + 3H2(g) .....................(3.1)
2. Kenaikan tekanan reaksi akan menyebabkan konversi metan menurun. Hal ini
disebabkan selisih koefisien stoikiometri reaktan dengan produk adalah -2.
Berdasarkan azas Le Chatelier tentang kesetimbangan, jika tekanan reaksi
meningkat, maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas yang memiliki jumlah
koefisien stoikiometri yang lebih kecil.
Persen metan, CH4 outlet primary reformer 1-101-B dirancang sebesar 12,36
%-volum. Jika nilai konsentrasi metan di atas nilai ini, maka proses yang terjadi di
primary reformer dapat dikatakan tidak berlangsung sempurna. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya temperatur proses reformer tidak
mencapai temperatur set point yang telah ditetapkan, terjadi deaktivasi katalis
reformer sehingga reaksi steam reforming tidak berlangsung secara sempurna.
Data yang diambil adalah data perbulan yaitu pada tanggal 30 Januari 2017, 27
Februari 2017, 27 Maret 2017, 24 April 2017 dan 29 Mei 2017. Data
didapatkan dari Main Laboratory PT Pupuk Sriwidjaja, Control Panel PUSRI-
IB, Departemen Rendal Produksi dan laboratorium panel.
2. Menghitung neraca massa proses dan fuel gas
Secara umum, neraca massa dapat dirumuskan sebagai berikut:
Massa masuk = Massa keluar
3. Menghitung %Konversi CH4
%Konversi CH4 dapat dihitung dengan persamaan :
%Konversi = x 100%
3.8. Pembahasan
Evaluasi kinerja dari alat primary reformer (101-B) dari variabel-variabel
yang ditinjau adalah sebagai berikut :
2.8.2. Produk H2
Produk H2 yang dihasilkan oleh primary reformer (101-B) ditunjukkan oleh
grafik pada gambar 3.4 berikut :
3.9.2. Saran
Setelah menganalisis neraca massa dan neraca energi untuk mendapatkan
evaluasi kinerja alat primary reformer (101-B) pada radiant section pabrik PUSRI
IB, maka penulis dapat menyarankan kepada Departemen Operasi Ammonia
PUSRI-IB untuk dapat lebih memperhatikan dan mengontrol komposisi umpan
yang masuk terutama steam agar tidak menimbulkan kerusakan pada alat,
ketidakstabilan proses dan produk yang tidak memenuhi target desain.
113