Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Latar Belakang
Isu lingkungan sekarang sudah merupakan isu yang penting. Pentingnya isu
lingkungan tersebut ditandai dengan maraknya pembicaraan dalam agenda politik,
ekonomi dan sosial, khususnya masalah pencemaran lingkungan dan penurunan
kualitas hidup. Berbagai hal yang berkaitan dengan isu-isu lingkungan, dampaknya
akan meluas ke bidang yang lainnya.
Pemerintah dan masyarakat telah menyadari pentingnya isu lingkungan ini.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dapat dilihat dari dibentuknya
lembaga lembaga atau gerakan peduli lingkungan. Gerakan-gerakan kesadaran
lingkungan ini ditumbuhkan sebagai pemicu dari adanya kekhawatiran mengenai
kepunahan margasatwa, kerusakan hutan, pencermaran makanan dan minuman,
pembuangan limbah industri. Sedangkan usaha dari pemerintah adalah ditetapkannya
berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur kelestarian alam, pencegahan
efek limbah beracun dari operasi industri, pelarangan perusahan elemen lingkungan.
Dunia industri harus merespon secara proaktif terhadap gerakan kesadaran dan
peraturan mengenai lingkungan agar dapat bertahan dalam jangka panjang. Manajemen
perusahaan sudah tidak lagi berfokus pada maksimalisasi laba dan bertanggung jawab
kepada pemegang saham, kreditur, dan pemerintah. Tetapi manajemen juga harus
memiliki tanggung jawab sosial di sekitarnya. Tidak hanya bertanggungjawab pada
stockeholder tetapi juga ikut bertanggung jawab pada stakeholder. Audit Lingkungan
adalah salah satu cara yang ditempuh agar manajemen perusahaan dapat menilai
mengenai operasi produksi perusahaan sehingga dapat memenuhi regulasi pemerintah
yang berkaitan dengan lingkungan.
PEMBAHASAN
Dua definisi Audit Lingkungan yang dikembangkan oleh Thomson and Simpson
(1993), yaitu:
1. Sistem manajemen lingkungan adalah struktur pertanggungjawaban dan kebijakan
perusahaan, praktik-praktik, prosedur, proses, dan sumber-sumber untuk
melindungi lingkungan dan mengelola masalah-masalah lingkungan.
2. Audit Lingkungan adalah bagian integral dari sistem manajemen lingkungan yang
digunakan oleh manajemen untuk menentukan apakah sistem pengendalian
lingkungan perusahaan cukup untuk menjamin kepatuhan pada peraturan dan
kebijakan internal.
Sehingga audit lingkungan internal dipertimbangkan sebagai proses evaluasi diri
yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memenuhi
tujuan kebijakan internal dan hukum.
Program audit lingkungan dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Pada sisi
yang positif, program audit dapat menghasilkan sejumlah keuntungan yang berarti,
termasuk diantaranya :
1. Menimbulkan pentaatan yang lebih baik; dengan melakukan audit lingkungan
maka manajer perusahaan akan menjadi lebih taat akan peraturan dan standar yang
berlaku.
2. Menimbulkan lebih sedikit kejutan; dengan adanya audit lingkungan ini maka
segala sesuatu yang ada di lokasi perusahaan terpantau secara baik sehingga jika
ada hal yang menyimpang atau kurang tepat dapat diketahui sedini mungkin.
3. Menimbulkan lebih sedikit denda dan gugatan; dengan adanya program audit maka
diharapkan bahwa perusahaan berjalan/dioperasikan sesuai dengan peraturan dan
standar yang berlaku sehingga dapat menghindari denda akibat kelalaian
pengoperasian dan gugatan dari pihak yang bersengketa.
4. Menimbulkan persepsi yang lebih baik kepada masyarakat dan pembuat peraturan;
dengan melakukan program audit maka masyarakat akan mengetahui keadaan
perusahaan tersebut dan dapat menilainya sehingga dapat menimbulkan persepsi
yang lebih baik, khususnya yang berkaitan dengan kesadaran akan lingkungan.
5. Mengakibatkan penghematan biaya yang potensial; dengan adanya program audit
maka dapat diketahui efisiensi pengoperasian perusahaan mulai dari penyimpanan
bahan baku sampai dengan penyimpanan barang jadi, sehingga jika terjadi
ketidakefisienan dapat segera diketahui dan dicarikan jalan keluarnya, hal ini
memungkinkan dilakukan penghematan.
6. Meningkatkan pengalihan informasi; dengan melakukan audit lingkungan maka
informasi tentang kebijakan yang berkaitan dengan peraturan dan standar yang
sebelumnya kemungkin belum diketahui dapat segera diperoleh melalui konsultan
pelaksana audit.
7. Meningkatkan kesadaran akan lingkungan; dengan melakukan audit lingkungan
maka dapat diketahui secara tepat apakah proses produksi dan limbah yang
dihasilkan akan menimbulkan pencemaran lingkungan atau tidak, sehingga hal ini
dapat meningktakan kesadaran akan lingkungan bagi pemilik dan karyawan
perusahaan tersebut.
Sedangkan kerugiannya adalah :
1. Hanya memberi gambaran pengamatan yang sepintas dari pengoperasian proyek
pada waktu tertentu sehingga tidak dapat menggambarkan atau mewakili
pengoperasian yang sebenarnya
2. secara keseluruhan;
3. Tidak termasuk dalam sistem pengelolaan lingkungan Audit lingkungan masih
belum merupakan kewajiban bagi sebuah perusahaan. Audit lingkungan ini hanya
merupakan salah satu piranti pemantauan lingkungan dari sebuah kegiatan.
4. Belum adanya format yang seragam dalam melaksanakan audit dan sistem
penulisan laporan sehingga sulit memperbandingkan antara audit yang satu dengan
yang lain;
5. Karena kurangnya peraturan dan pedoman yang tersedia, audit lingkungan banyak
dilakukan berdasarkan kriteria yang subyektif dan lebih banyak dipengaruhi oleh
pendapat dari si penyusun berdasarkan pengalamannya;
6. Hasil dari audit lingkungan dapat digunakan untuk menuntut perusahaan, jika ada
issue yang kritis atau meresahkan;
7. Tanggung jawab terhadap sumber daya untuk menjalankan program; perusahaan
yang telah membuat laporan audit lingkungan wajib melaksanakan program yang
disarankan di dalamnya;
8. Selama proses audit kemungkinan terjadi penghentian sementara pengoperasian
pabrik; selama proses audit akan dilakukan peninjauan lapangan dan wawancara
yang melibatkan segenap pegawai dari perusahaan/pabrik tersebut sehingga akan
dapat menyebabkan penghentian proses produksi sementara;
9. Meningkatkan biaya untuk pengatur; biaya tersebut adalah untuk menjalankan
program yang telah disarankan di dalam laporan audit lingkungan;
10. Meningkatkan tanggung jawab yang salah satunya tidak dapat ditanggapi oleh
rekomendasi audit, termasuk di dalamnya adalah pembayaran modal yang berarti.
Analisis rinci secara metodologis terhadap proses perusahaan yang bertujuan untuk
meminimisasi atau bahkan menghilangkan limbah buangan dari unit proses.
Aktivitasnya meliputi:
1. pengamatan (obervasi)
2. pengukuran (measuring)
3. perekaman (recording), dan
4. analisis sampel limbah (analyzing)
Audit limbah yang baik, mempunyai ciri-ciri sbb.:
1. mengindentifikasi sumber, kuantitas dan jenis limbah yang dihasilkan
2. mengumpulkan seluruh data dari unit proses, produk, bahan baku, penggunaan air
dan timbulan limbah
3. menitikberatkan pada efisiensi dan inefisiensi proses
4. mengidentifikasi luasan limbah, kehilangan dan masalahnya
5. mengidentifikasi konstituen limbah
6. menyusun target untuk reduksi limbah
7. mendukung pembentukan strategi pengelolaan limbah yang efektif secara
ekonomis
8. meningkatkan pemahaman pekerja atas proses produksi dan penghargaan atas
keuntungan dari proses reduksi Limbah.
VII. Proses Audit Limbah
Proses audit adalah proses yang didasarkan pada kejadian pada Waktu tertentu
(snapshot in time), sehingga merupakan fungsi waktu. Karenanya audit harus dilakukan
setiap ada perubahan besar, termasuk:
a. perubahan biaya bahan baku
b. perubahan peraturan
c. perubahan biaya pembuangan limbah
d. perubahan proses
Biasanya data audit dapat dikumpulkan dalam waktu kurang dari dua minggu, yang
biasanya terdiri dari 3-4 orang auditor tergantung dari besarnya unit perusahaan.
Barito Pasific Timber Tbk, dan PT. Binajaya Roda Karya telah memperoleh
akreditasi ISO 14001, standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan
(EMS). Akreditasi diberikan pada tanggal 20 maret 2000 dan berlaku selama 3 tahun
dari tanggal tersebut “sesuai dengan implementasi berkesinambungan yang
memuaskan dari sistem manajemen operator” (BVQIISO 14001 Sertifikat 66596).
BVQI (Bureau Verlitas Quality Internasional) melaksanakan audit sertifikasi dan akan
terus melaksanakan audit-audit eksternal EMS pada interval 6 bulanan.
BVQI melaksanakan audit eksternal EMS dan selama itu ada beberapa poin
persoalan yang mendapat perhatian, yaitu:
Kesimpulan
Isu lingkungan telah menjadi perhatian utama dari konsumen, kreditur, investor,
pemerintah dan masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, para pemakai laporan
keuangan menghendaki informasi kinerja lingkungan perusahaan. Sehingga laporan ini akan
mempengaruhi posisi jangka panjang perusahaan.
Audit Lingkungan merupakan kegiatan evaluasi sistematik, obyektif atas dampak aktivitas
operasi perusahaan terhadap lingkungannya. Tujuan Audit Lingkungan adalah mengevaluasi
operasi dan kinerja perusahaan dengan mengacu pada kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
serta mengidentifikasi risiko.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Arif. 1999. “Dampak Isu Lingkungan Terhadap Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi”,
Artikel.
Thomson, R.P., and T.E. Simpson. 1993. “Environmental Auditing”, Internal Auditor, April,
P.19-22.
Helmi. 2012. Hukum Perizinan Lingkungan Hidup. Jakarta. Sinar Grafika.
Husin, Sukanda. 2009. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.Jakarata. Sinar Grafika.