Você está na página 1de 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama manusia bekerja dengan logam, maka akan terus menerus
mencari proses yang lebih baik dan juga cara memperbaiki proses yang
sudah ada, perkembangan yang mulanya dari menggunakan kekuatan otot
dan menggunakan mesin, perkembangan telah berjalan dari penambahan
kemampuan dengan menggunakan pengontrolan, sehingga memotivasi
manusia untuk membuat produk dengan cepat dan efisien dengan
menambah intelegensi dalam bentuk otomasi yang kemudian dikenal
dengan mesin Perkakas CNC (computer numerical control).

Mesin CNC pada saai ini sudah banyak mengalami perkembangan


yang sangat pesat dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Terurtama mesin yang digunakan di PT DIRGANTARA INDONESIA yang
saat ini menggunakan mesin CNC YASDA YBM 850 V, yang saat ini
digunakaan untuk membuat komponen-komponen pesawat terbang yang
diproduksi oleh PT DIRGANTARA INDONESIA.

PT DIRGANTARA INDONESIA sangat banyak menggunakan mesin


CNC, terutama di divisi Aerostructures yang membuat bagian rangka dari
pesawat terbang, terutama rangka bagian sayap pesawat terbang dan di
PT DIRGANTARA INDONESIA ini terdapat tiga divisi lagi, yaitu divisi Aircraft
Intergration, divisi Aircraft Service dan divisi Technology & Development.
Pada divisi Aerostuctures bukan hanya mesin CNC YASDA YBM 850 V saja
yang digunakan, tetapi masih banyak mesin-mesin CNC yang lainnya untuk
digunakan, dari model terbaru hingga model mesin CNC paling lama.

Mesin CNC dikenal memiliki tingkat presisi dan produksi tinggi.


Namun karena komponen pesawat memiliki batasan toleransi yang sangat
kecil bahkan mencapai ukuran micron. Sehingga dibutuhkan mesin CNC

1
yang memiliki kemampuan presisi yang tinggi pula. Namun seiring dengan
usia pemakaian sebuah mesin CNC dibutuhkan perawatan secara berkala
yang bertujuan menjaga agar kondisi mesin tersebut sama atau mendekati
kondisi barunya. Salah satu perawatan yang harus dilakukan untuk mesin
dengan tingkat presisi tinggi yaitu dengan melakukan tes tingkat kepresisian
mesin tersebut. Di PT. Dirgantara Indonesia itu sendiri dilakukan tes
tersebut menggunakan sebuah alat yang dikenal dengan Ballbar Test.

Hasil ballbar test ini dapat menginformasikan kelayakan sebuah


mesin dengan menampilkan sebuah nilai untuk berbagai masalah-masalah
yang mungkin terjadi pada setiap axis mesin CNC yang diuji tersebut

1.2 Batasan Masalah


Laporan kerja praktek ini dibatasi pada analisa masalah-masalah
yang terjadi pada 2 axis yaitu axis X dan Z pada mesin CNC YASDA YBM
850 V yang didapatkan dari hasil ballbar test.

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :

 Mendapatkan masalah yang mempengaruhi kinerja mesin


YASDA YBM 850 V.
 Menganalisa penyebab masalah-masalah tersebut terjadi.

1.4 Ruang Lingkup


Dalam penulisan laporan kerja praktik ini di batasi dengan
ruang lingkup kajian diantaranya :

 Analisa masalah hanya dilakukan pada 2 axis atau 1 bidang


pada mesin YASDA YBM 850 V.
 Masalah yang dibahas didapat dari hasil Ballbar Test.

2
1.5 Metodologi Kajian
Pada tahap ini penulis mengambil data di PT. DIRGANTARA
INDONESIA (Indonesian Aerospace/IAe) dengan melakukan kerja praktek
selama 1 bulan dengan mengambil lokasi pada bagian Maintenance
Engineering. Data – data yang diperoleh melalui :
1. Pembacaan literatur.
Penulis mengumpulkan data yang tentang Ballbar test dengan
cara mempelajari, memahami, dan menuangkannya dalam
laporan. Data tersebut bersumber dari literatur dan software yang
tersedia.
2. Observasi di lapangan ( PT. DIRGANTARA INDONESIA (Indonesian
Aerospace/IAe)).
Penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap objek kegiatan yang ada
hubungannya dengan penelitian.
3. Wawancara dengan teknisi.
Penulis mengumpulkan data dengan cara tanya jawab
langsung dengan tenaga ahli yang terkait dengan objek yang di
amati atau di analisis.
4. Konsultasi dengan pembimbing kerja praktek.

Penulis melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing


terkait judul yang diangkat selama kerja praktek selama di
perusahaan, maupun setelah kerja praktek di perusahaan selesai
pada batas waktu yang ditentukan oleh perusahaan, sampai
dengan laporan ini selesai dibuat, hal ini dilakukan agar
memperoleh bimbingan yang optimal. Sehingga diharapkan
mendapatkan hasil yang baik.

3
1.6 Sistematika Penulisan
Didalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis
menyajikannya kedalam 5 bab, adapun penyajiannya adalah sebagai
berikut :

Pada Bab Pendahulun membahas mengenai latar belakang ,


rumusan masalah , tujuan , ruang lingkup serta sistematika penulisan
laporan kerja praktek ini.

Pada Bab II dibahas mengenai teori- teori yang mungkin


dibutuhkan untuk membantu penulisan laporan kerja praktek ini dan
salah satunya mengenai Renishawa Ballbar Test.

Pada Bab III dibahas hasil dan pembahasan penulisan


laporan dan hasil dari pengujian Mesin Yasda menggunakan Ballbar
Test.

Pada BAB IV dibahas kesimpulan dan saran dari hasil


pengujian mesin Yasda dengan menggunakan Ballbar Test dan
kesimpulan yang menjawab tujuan penulisan laporan ini.

Daftar Pustaka berisi referensi buku dan artikel di internet


yang digunakan serta menjadi acuan dalam penulisan laporan ini.

Lampiran berisi keterangan-keterangan yang tambahan yang


berhubungan dengan penulisan laporan ini.

Você também pode gostar