Você está na página 1de 20

1

BAGIAN I: DESKRIPSI BISNIS

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


PT. Biothical Wana Sejahtera akan bergerak pada industri fashion, tetapi dengan keunikan
yang kami punya yaitu menggunakan konsep ramah lingkungan. Konsep ramah lingkungan
disini bahwa perusahaan kami tidak menggunakan bahan kimia sintetis dalam
produksinya. Bahan baku kain kami dapatkan dari produsen kain serat alami tanaman,
yang sudah kami pastikan tidak menggunakan bahan sintetis. Pewarnaan selama produksi
kami memakai pewarna alami dari tumbuhan-tumbuhan dan alam. Dengan adanya
perusahaan ini, kami tidak menerapkan konsep eksploitasi lingkungan untuk mendapat
bahan baku industri fashion, tetapi kami bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan
bahayanya bahan kimia fashion yang ada saat ini terhadap lingkungan, karena kita harus
menjaga kelestarian lingkungan.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


Visi :
1. Komitmen kami dalam standar kualitas dan ramah lingkungan untuk menciptakan
lingkungan yang tetap lestari dan mampu berkancah di pasar dunia yang sangat
kompetitif. Biothical akan menjadi nama salah satu fashion icon yang inovatif dan
terkemuka. Standar kualitas kami, ramah lingkungan dan dampak yang inovatif yang
unik. PT. Biothical Wana Sejahtera akan menjadi salah satu simbol terkemuka produk
berkualitas dalam industri fashion yang ramah lingkungan.
2. Di balik berdirinya perusahaan ini, Direksi dan tim memiliki visi yang lengkap dalam
pikiran bersama untuk membuat organisasi mereka sebagai salah satu dari peringkat
perusahaan. Berikut adalah pernyataan visi kami:
3. "Untuk mencapai kepemimpinan pasar melalui kualitas tak tertandingi, campuran
produk yang beragam dan unik, karyawan diberdayakan, sistem kelas dunia, dan
standar etika dan profesional tertinggi."
Misi :
"PT. Biothical Wana Sejahtera dikhususkan untuk mencapai peningkatan yang konsisten
dalam sistem menyediakan fashion ramah lingkungan & Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan dengan cara Kualitas dan Nilai, serta tetap menjaga lingkungan."
C. PENENTUAN STRATEGI UMUM
Berdasarkan hasil penghitungan matriks strategi umum, diketahui bahwa untuk
pengembangan kedepan, perusahaan ini perlu melakukan strategi agresif. Dimana dalam
strategi ini perusahaan memfokuskan pada kegiatan-kegiatan pengembangan produk dan
penetrasi pasar. Berkenaan dalam hal tersebut kami memutuskan untuk melakukan
stategi pengembangan produk (serat organik), dengan peningkatan mutu, atribut maupun
model, serta melakukan upaya standardisasi untuk produk-produk yang akan kami
produksi.

2
BAGIAN II: PEMASARAN

A. KONSEP, SASARAN, DAN TARGET PASAR


Target pasar kami adalah remaja hingga dewasa baik pria maupun wanita, karena
kalangan ini pasti membutuhkan pakaian setiap harinya. Target ini dapat berkembang
seiring dengan berjalannya dan kondisi pasar nantinya. Dalam masa rintisan ini kami
mencoba mengotimpalkan pemasaran dalam skala lokal yaitu di Kota Bandung, dan akan
dikembangkan dalam skala nasional mengengingat desain pada baju berisi gambar
biodivesitas endemik Indonesia. Untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari
proses transportasi dan distribusi produk secara lokal, kami akan mengoptimalkan store
pemasaran pada satu tempat terpusat, agar konsumen dapat datang dan mendapatkan
edukasi secara jelas dan langsung. Kami melayani pemesanan online, dan kami sudah
bekerjasama dengan perusahaan pengiriman barang terdekat agar dapat kami jangkau
dengan sepeda maupun berjalan kaki.

B. PESAING DAN KONDISI PERSAINGAN


Pesaing yang akan menjadi tantangan dalam usaha ini adalah banyaknya perusahaan yang
bergerak pada industri fashion dengan keunikan dan kreatifitasnya tersendiri. Pengalaman
serta strategi yang dimiliki oleh setiap perusaahaan tentu akan lebih baik dibandingkan
dengan perusahaan yang baru dirintis, seperti strategi potensi yang sedang dicari pasar,
harga, masa promo hingga sistem penjualan. Namun saat ini belum terlalu banyak
perusahaan fashion yang bergerak dengan dasar bahan alami dan ramah lingkungan, hal
ini akan menjadi nilai tambah dalam pasar persaingan. Bila konsumen sudah tergerak dan
paham akan kondisi lingkungan saat ini dan industri fashion salah satu penyebab
kerusakannya, konsumen akan sadar dan tergerak untuk membeli produk ini.

C. ESTIMATED MARKET SHARE AND SALES


Marketing yang akan dilakukan diawali dengan soft launching, digelar dengan kemasan
edukasi dimana setiap pengunjung yang datang akan mendapatkan penjelasan mengenai
latar belakang produk ini tidak hanya semata-mata untuk kebutuhan manusia saja. Dalam
paket kemasan pakaian pun akan ada informasi yang dapat membuat konsumen semakin
paham. Aksi sosial dalam produksi ini yaitu setiap pakaian yang terjual akan berkontribusi
pada pelestarian lingkungan. Selain itu dilakukan dengan promosi dalam media sosial dan
bekerjasama dengan para komunitas dan NGO yang bergerak dalam pelestarian
lingkungan.

D. ONGOING MARKET EVALUATION


Evaluasi dari segi kualitas produk, kepuasan konsumen, edukasi kebermanfaatan produk,
juga keberlangsungan lingkungan akan selalu dikontrol dan di evaluasi oleh tim. Hal ini
akan menjadi sangat penting karena latar belakang perusahaan bukan hanya bekerja
untuk bisnis dan ekonomi namun juga pelestarian. Evaluasi dapat berupa penyebaran
kuesioner maupun wawancara para pembeli.

3
BAGIAN III: STRATEGI PEMASARAN
A. STRATEGI PEMASARAN
Target pasar kami adalah remaja hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan, karena
kalangan ini pasti membutuhkan pakaian setiap harinya. Target ini dapat berkembang
seiring dengan berjalannya dan kondisi pasar nantinya. Dalam masa rintisan ini kami
mencoba mengotimpalkan pemasaran dalam skala lokal yaitu di Kota Bandung, dan akan
dikembangkan dalam skala nasional mengengingat desain pada baju berisi gambar
biodivesitas endemik Indonesia.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan strategi pemasaran yang efisien. Strategi awal
yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan promosi terkait produk yang akan kami
produksi. Kami melakukan promosi produk kami melalui jalur online dan offline. Jalur
online yakni melalui media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan website
sendiri. Jalur offline yaitu melalui poster-poster yang ditempel di sekitar kampus dan kota
bandung, serta menyebarkan promosi di kampus dan di car free day. Kemudian kami juga
akan melakukan promosi melalui kegiatan partnership atau kerjasama dengan pelaku
bisnis yang lain guna meningkatkan penjualan dan pengenalan produk. Selain itu kami
akan melakukan promosi melalui NGO yang bergerak di bidang konservasi lingkungan
hidup seperti WWF, TNC, Walhi, GreenPeace, dsb, dengan menjadi official partnership
wardrobe.

B. PENETAPAN HARGA
Harga yang akan ditawarkan untuk produk ini adalah Rp120.000,00/pcs. Harga yang
ditetapkan tidak terlalu tinggi di tahun awal bisnis agar dapat menarik minat konsumen
terhadap produk kemasan sayur organik ini sehingga yang diharapkan pada akhirnya
adalah memiliki konsumen yang tetap dan akan terus bertambah seiring berjalannya
waktu. Harga akan dinaikan seiring dengan peningkatan kualitas dari produk.

C. TEKNIK PENJUALAN
Teknik penjualan yang dilakukan oleh perusahaan kami untuk produk “Bioetihcs”, yaitu
dengan melakukan penjulalan secara online maupun offline. Penjualan secara online
dilakukan dengan memanfaatkan website resmi perusahaan. Sedangkan untuk offline
dilakukan dengan menggunakan toko. Selain itu kita memiliki program mengajak para
mahasiswa untuk menjadi student partner program “Biothical” dan mendapatkan
pengalaman baru. pada tahun kedua, ketiga, dan seterusnya, pengembangan dan
keberlanjutan akan perusahaan akan terus dilakukan tanpa keluar dari visi misi di awal,
yaitu Bio and Ethics.

D. KEBIJAKAN PEMBERIAN JAMINAN PRODUK


Untuk menjamin originalitas produk, dan menjamin kualitas dari produk yang kita
produksi kita tidak memiliki rencana untuk membuka cabang. Selain itu kami memberikan
jaminan kepada pengguna produk kami bahwa produk yang kita keluarkan merupakan
produk yang ramah lingkungan dengan menyertakan sertifikat ramah lingkungan.

4
BAGIAN IV: DESAIN DAN RENCANA PENGEMBANGAAN

A. KONDISI SAAT INI


Saat ini, dunia fashion sedang berkembang pesat di Indonesia. Namun tidak banyak
industri yang mengaitkan nilai-nilai lingkungan dalam produk yang dihasilkannya. Biothical
menawarkan produk yang menggunakan bahan baku ramah lingkungan dengan desain
yang menyuarakan pentingnya melestarikan lingkungan dan menjaga biodiversitas yang
dimiliki oleh Indonesia.

B. TANTANGAN DAN RISIKO


Kesulitan yang mungkin dialami sebelum dan setelah produksi adalah tingkat ketahanan
bahan baku terhadap degradasi lingkungan. Beberapa serat tanaman sangat mudah
didegradasi, sehingga baju yang dihasilkan dapat menipis saat dicuci. Maka, pengolahan
dilakukan dengan hati-hati dengan melibatkan zat pewarna alami. Sehingga resiko
penipisan baju karena reaksi kimia dapat diminimalisasi.

C. PENGEMBANGAN PRODUK
Produk yang dihasilkan Biothical menunjukkan beberapa keunggulan dibandingkan
dengan produk lainnya, diantaranya penggunaan bahan baku berupa kain dari limbah
serat tanaman, benang dari serat tanaman, dan pewarna alami. Sehingga, baju nyaman
dipakai, dingin, menyerap keringat, tidak karsinogenik, dan mengedukasi pengguna
maupun masyarakat secara luas. Produk meliputi kaos untuk laki-laki dan perempuan,
mulai dari remaja hingga dewasa. Berikut ini adalah salah satu produk yang kami rancang.

D. BIAYA
Untuk memperoleh satu unit produk, kami mengestimasi biaya yang dikeluarkan
sebanyak Rp50.000, yang dapat dirinci sebagai berikut:
Bahan baku serat tumbuhan (1,5 m) = Rp. 30.000,00
Pewarna alami = Rp. 7.500,00
Upah kerja = Rp. 10.000,00
Kemasan = Rp. 2.500,00 +
Biaya produksi per unit produk = Rp. 50.000,00

5
BAGIAN V: RENCANA OPERASI PEMBUATAN PRODUK

A. SIKLUS OPERASI

Persiapan
bahan baku

Proses desain
Pemasaran
produk

Pengemasan Penjahitan

QC (Quality
Control)

B. LOKASI PRODUKSI
Proses produksi dilakukan di Kabupaten Bandung. Secara operasional, tanah dan
bangunan di Kabupaten lebih murah dan upah minimum kerja dapat masyarakat yang
terlibat dalam produksi dapat dipenuhi. Walaupun terletak di Kabupaten, jangkauan
pemasaran produk di Kota Bandung, Jabodetabek, dan beberapa kota besar sepeti Jogja,
Semarang, dan Surabaya masih terjangkau.

C. FASILITAS PRODUKSI
Fasilitas yang telah tersedia adalah kantor, pabrik, gudang penyimpanan bahan baku,
mesin jahit, mesin sablon, komputer, ruang sortir, gudang produk, ruang kesehatan, dan
mushola. Terdapat prosedur khusus bagi pengunjung dan pegawai saat memasuki pabrik,
yakni menggunakan baju dan sepatu khusus. Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas
produk agar terhindar dari kontaminasi, mengingat bahan baku yang digunakan bersifat
ramah lingkungan.
Selain itu perusahaan kami menjamin bahwa akan meminimalisir limbah yang dihasilkan
oleh perusahaan kami, dengan membuat water treatment process yang memanfaatkan
teknologi bioremidiasi dan fitoremidiasi.

6
D. STRATEGI DAN PERENCANAAN PRODUKSI
Strategi diterapkan setelah melakukan analisis SWOT
Peluang : Pasar AFTA, Pasar MEA, Indonesia Fashion Week, Pioneer
Kekuatan :Ramah lingkungan, serat mudah terurai, kesehatan terjamin,
kontribusi terhadap lingkungan, produk aman, reuse, safe production.
Ancaman :Persaingan usaha, peranan teknologi, terbatasnya bioresources,
kurang pemahaman masyarakat
Kelemahan : Standarisasi kualitas, harga mahal

PENEMPATAN STRATEGI
LINGKUNGAN INTERNAL
KUAT LEMAH
PELUANG - Pertumbuhan - Strategi berbenah diri
terkonsentrasi
- Patungan dan merger
- Integrase horizontal
- Aliansi strategic
- Integrase vertical
LINGKUNGAN - konsorsium
EKSTERNAL - Pengembangan produk
- Pengembangan pasar
ANCAMAN - Diversifikasi konsentrik - bertahan
- Diversifikasi konglomerat - divestasi
- inovasi - likuidasi

TABEL EKSTERNAL
Unsur Keadaan usaha Nilai Persen Proporsi
PELUANG
Pasar AFTA Tinggi 3 13.04 0.13
Pasar MEA Tinggi 3 13.04 0.13
Indonesia Sangat Tinggi 4 17.39 0.17
Fashion Week
Pioneer Sangat Tinggi 4 17.39 0.17
ANCAMAN
Persaingan usaha Rendah 1 4.34 0.04
Peranan Rendah 1 4.34 0.04
teknologi

7
Unsur Keadaan usaha Nilai Persen Proporsi
Terbatas Tinggi 3 13.04 0.13
bioresources
Kurangnya Sangat tinggi 4 17.39 0.17
pemahaman
masyarakat
Jumlah 23 100 1

Unsur Bobot proporsi Rating Nilai


PELUANG
Pasar AFTA 0.13 3 0.39
Pasar MEA 0.13 3 0.39
Indonesia Fashion Week 0.17 4 0.68
Pioneer 0.17 4 0.68
ANCAMAN
Persaingan usaha 0.04 -1 -0.04
Peranan teknologi 0.04 -1 -0.04
Terbatas bioresources 0.13 -3 -0.39
Kurangnya pemahaman 0.17 -4 -0.68
masyarakat
Jumlah 1

TABEL INTERNAL
Unsur Pengaruh Nilai Persen Proporsi
KEKUATAN
Ramah lingkungan Sangat 3 9.99 0.09
Tinggi
Serat mudah terurai Tinggi 3 9.99 0.09
Kesehatan terjamin Tinggi 3 9.99 0.09
Kontribusi pada Tinggi 4 13.33 0.13
ekologi
Produk positif (aman, Tinggi 4 13.33 0.13
lembut)
Reuse (bahan sisa Tinggi 3 9.99 0.09
organic)

8
Unsur Pengaruh Nilai Persen Proporsi
Safe production Tinggi 3 9.99 0.09
KELEMAHAN
Standarisasi kualitas Tinggi 3 9.99 0.09
Harga mahal Tinggi 3 9.99 0.09
Jumlah 30 100 1

Unsur Proporsi Rating Nilai


KEKUATAN
Ramah lingkungan 0.09 3 0.297
Serat mudah terurai 0.09 3 0.297
Kesehatan terjamin 0.09 3 0.297
Kontribusi pada ekologi 0.13 4 0.52
Produk positif (aman, 0.13 4 0.52
lembut)
Reuse (bahan sisa 0.09 3 0.297
organic)
Safe production 0.09 3 0.297
KELEMAHAN
Standarisasi kualitas 0.09 -3 -0.297
Harga mahal 0.09 -3 -0.297
Jumlah 1 1.93

Penentuan Strategi Umum


LINGKUNGAN INTERNAL
4 1.93 4-
0
4
1
LINGKUNGAN
EKSTERNAL 0

4-

9
Strategi umum yang sesuai dengan kuadran tersebut:
Berdasarkan hasil penghitungan matriks strategi umum, diketahui bahwa untuk
pengembangan kedepan, Perusahaan ini perlu melakukan strategi agresif. Dimana dalam
strategi ini perusahaan memfokuskan pada kegiatan-kegiatan pengembangan produk dan
penetrasi pasar. Berkenaan dalam hal tersebut kami memutuskan untuk melakukan
stategi pengembangan produk (serat organik), dengan peningkatan mutu, atribut maupun
model, serta melakukan upaya standardisasi untuk produk-produk yang akan kami
produksi.

E. REGULASI TERKAIT PRODUK


Regulasi yang Biothical gunakan dalam proses produksi adalah sustainable development
dan konsep green economy. Sustainable development adalah upaya untuk menciptakan
keseimbangan antara sosial, ekonomi dan lingkungan. Dimana permintaan masyarakat
tetap terpenuhi tanpa merugikan generasi di masa yang akan datang. Sedangkan green
economy adalah upaya untuk meningkatkan produksi dengan melibatkan proses yang
ramah lingkungan.

10
BAGIAN VI: MANAGEMENT TEAM

A. ORGANIZATION
PT. Biothical Wana sejahtera yang berdiri pada 22 Agustus 2016 ini memiliki struktur
utama yang berperan penting dalam keberlangsungan kehidupan dari perusahaan ini.
Struktur utama perusahaan kami terdiri dari CEO yaitu Puji Eka Purnama. Manajer
Produksi dan Pemasaran (Marketing) adalah Mentari Qorina Alwasilah. Manajer Keuangan
(Finansial) adalah Emma Permata Hati. Serta manajer Research and Development adalah
Regina P. Octavianda. CEO dan manajer-manajer yang ada akan saling bekerja secara tim
dalam memajukan dan mengembangkan perusahaan ini sehingga dapan memunculkan
manajemen tim yang efektif dan efisien, serta dapat menyediakan lapangan kerja bagi
orang lain. Adapun yang berperan sebagai konsultan atau penasehat ekonomi dan pasar,
yaitu Ibu Sudrajati Ratnaningtyas.
Adapun staff-staff yang akan dibawahi oleh masing-masing manajer, yang mana akan
membantu manajer dalam menyelesaikan tugas pada tiap project yang dilakukan. Selain
itu, perusahaan ini juga menyediakan program part-time job atau intership bagi
mahasiswa atau para pemuda yang akan membantu dalam pekerjaan administratif
perusahaan, serta berperan sebagai sales promotion, dan customer care.

B. KEY MANAGEMENT PERSONNEL


Struktur utama tim dalam perusahaan ini memiliki tugas pokok sebagai berikut
1. CEO
CEO sebagai pemilik perusahaan, memiliki tugas dalam mengatur dan memonitoring
keberlangsungan usaha, memberi keputusan dalam berbagai kebijakan dalam
perusahaan, serta membantu dalam menghubungkan perusahaan dengan investor.
CEO, Puji Eka Purnama sudah berkecimpung dalam dunia investasi sejak tahun 2010.
Kemudian menanamkan saham pada beberapa perusahaan fashion lain di beberapa
negara, yaitu eropa dan amerika. Dalam bidangnya, Puji Eka Purnama bisa
menanam saham hingga 35% pada keseluruhan perusahaan fashion di eropa dan
amerika.
2. Manajer Produksi dan Pemasaran (Marketing)
Manajer Produksi dan Pemasaran (Marketing) memiliki tugas dalam bertanggung
jawab pada proses produksi secara keseluruhan. Manajer Produksi dan Pemasaran
(Marketing) harus memiliki pengetahuan mengenai proses produksi dari hulu ke
hilir, serta memiliki pengalaman dalam bidang produksi dan pemasaran. Selain itu
juga, Manajer Produksi dan Pemasaran (Marketing) bertugas untuk mengatur dan
memonitoring staff-staff ataupun pegawai part-time atau intership yang masuk
dalam tim sales promotion.
Manajer Produksi dan Pemasaran, Mentari Qorina memiliki background dalam
bidang produksi dan pemasaran selama 5 tahun pada Rumah Encit, serta Mentari
dapat memajukan Rumah Encit dengan pendapatan awal hanya 10 juta rupiah
perbulannya hingga menjadi 150 juta perbulannya dari tahun 2010-2015.

11
3. Manajer Keuangan (Finansial)
Manajer Keuangan memiliki tugas yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan
mengelola berbagai aliran uang dan dana perusahaan dan bertanggung jawab
terhadap seluruh aset perusahaan. Selain itu, Manajer Keuangan juga berperan
dalam membantu CEO dalam melakukan transaki dengan investor.
Manajer Keuangan, Emma Permata Hati pernah bekerja untuk Elsbeauty, salah satu
perusahaan kosmetik yang berpengaruh di Indonesia, ketika Emma bekrja pada
Elsbeauty tahun 2015-2016, Emma dapat menaikan keuntungan operasional dari
10% menjadi 15%.
4. Manajer Research and Development
Manajer Research and Development memiliki tugas yang bertanggung jawab dalam
membuat inovasi untuk keberlangsungan produksi perusahaan. Membuat SOP
dalam pengembangan serta penelitian untuk memajukan perusahaan.
Manajer Research and Development, Regina Pradistia O. pernah bekerja sebagai
Quality Control pada Rumah Encit bersama Mentari dari tahun 2010-2015, dalam
bidangnya Regina telah sangat membantu dalam mengembangkan ide-ide kreatif
untuk design dan development Rumah Encit.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan
dalam menyediakan fashion terbaru yang dibutuhkan bagi wanita. Perusahaan ini akan
mencapai sustainable profitability pada tiap bulan ke-7 dan mencapai keuntungan hingga
5 miliyar rupiah pada tahun ke-3. Kami akan membuat 10% margin off dari Rp. 550.000
penjualan. Dengan berbagai macam pelayanan kombinasi harga, customer care yang
menarik, sales promotion yang menarik, dan tim manajemen yang baik. Perusahaan ini
akan cepat naik pasar fashion dan reputasinya akan setara dengan perusahaan eropa dan
amerika.

C. MANAGEMENT COMPENSATION AND STOCK OPTION AND BONUS PLANS


Bentuk perusahaan sebagai Peseroan Terbatas dengan pemegang keputusan terbesar
diberikan kepada dewan pemegang saham dan CEO sebagai pemilik dari perusahaan.
Pemilikan saham perusahaan ini adalah sebagai berikut :
 40% : CEO (Puji Eka Purnama)
 45% : Emma, Mentari, Regina
 15% : Pemegang saham lainnya

12
D. BOARD OF DIRECTORS

(Puji Eka Purnama)


Manajer Produksi dan Pemasaran
(Mentari Qorina)

CEO Manajer Keuangan


(Emma Permata Hati)

Manajer RnD
(Regina P.O.)

E. OTHER SHARE HOLDERS, RIGHTS, AND RESTRICTIONS


Pendekatan shareholder sebagai para pemilik modal untuk memaksimalkan kepentingan
shareholder, yakni memperoleh pendapatan dari investasi yang mereka lakukan. Paling
tidak ada dua mekanisme yang dirancang untuk menjamin kepentingan shareholder, yaitu:
1. Rapat umum pemegang saham, yaitu CEO, para manajer utama, serta pemegang
saham lainnya sebagai forum tertinggi untuk menentukan hal-hal strategis
perusahaan.
2. Kehadiran dewan konsultan atau pengawas, yaitu Ibu Sudrajati Ratnaningtyas dalam
perusahaan bertugas mengawasi jalannya perusahaan agar selalu sesuai dengan
kepentingan para pemilik modal.
Dalam hal ini, para manajer yang menjalankan tanggungjawab pokok dan tanggung jawab
sebagai pihak industri untuk menghemat dan meningkatkan kekayaan yang dipercayakan
shareholders kepadanya tanpa kecurangan. Inidkator yang digunakan adalah tindakan yang
dilakukan mampu menimbulkan kekayaan dan keuntungan bagi perusahaan.

F. SUPPORTING PROFESSIONAL ADVISORS AND SERVICES


Adapun yang berperan sebagai konsultan atau penasehat ekonomi dan pasar, yaitu
Ibu Sudrajati Ratnaningtyas.

13
BAGIAN VII: SUSTAINABILITY AND IMPACT

A. ISSUES AND SUSTAINABILITY OF THE VENTURE


Terdapat 6 area utama dalam keberlanjutan sebuah bisnis, untuk membangun
manajemen infrastruktur dan budaya organisasi dalam mewujudkan bisnis yang
berkelanjutan harus memiliki hal-hal kunci seperti:
a. Strategi berkelanjutan untuk mengembangkan bisnis, yaitu dengan membuat
terobosan dalam design fashion terbaru, serta mengajak pemuda untuk mengetahui
bagaimana pentingnya menjaga lingkungan, yaitu salah satunya dengan
memanfaatkan bahan sandang yang ramah lingkungan. Perusahaan kami juga akan
mengadakan program penanaman pohon tiap 2 kali setahun, serta memberi
pemahaman kepada masyarakat akan guna lain dari pohon yang ditanam.
b. Mengatur manajemen untuk implementasi yang efektif, mengatur penggunaan
bahan yang digunakan untuk produksi. Karena perusahaan kami merupakan
perusahan yang memiliki branding “Bio and Ethics”, maka kami akan menggunakan
bahan dari serat tumbuhan yang biasanya menjadi residu dan menjadi limbah
produksi, serta meminimalisir hingga tidak penggunaan bahan kimia yang
membahayakan bagi lingkungan.
c. Optimasi proses-proses operasi internal dan eksternal (rantai pasok), dalam hal ini,
kami akan bekerja sama dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas di
Indonesia sebagai student partner program. Dimana perusahaan kami juga akan
memberikan pembinaan kepada student partner program mengenai perusahaan
kami, serta akan membantu perusahaan kami dalam mempromosikan produk
melewati program campaign maupun sosial media.
d. Melaporkan segala hasil dari seluruh kegiatan perusahaan, dalam setiap kegiatan
produksi maupun marketing perusahaan, tiap manajer harus memberikan laporan
berupa laporan kegiatan, laporan progres, serta laporan keuangan yang akan
dievaluasi tiap bulannya dalam rapat antara CEO serta manajer-manajer utama
perusahaan.
e. Mengajak pegawai dan stakeholder dalam keberlanjutan perusahaan, hal ini sangat
penting, karena keberlangsungan dan keberlanjutan perusahaan tidak akan terjadi
jika pegawai dan stakeholder tidak merasa nyaman berada di perusahaan ini. Oleh
karena itu, perusahaan akan berusaha untuk membuat pegawai dan stakeholder
nyaman bekerja di perusahaan ini dengan memberikan tunjangan kesehatan bagi
keluarga, serta yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai dan stakeholder.
f. Mengkomunikasikan kesuksesan kepada customer, hal ini juga penting karena hal ini
akan membuat customer yang loyal pada perusahaaan. Hal ini bisa diwujudkan
dengan cara membentuk acara yang berhubungan dengan lingkungan dan
mengundang para customer yang loyal, salah satunya adalah acara penanaman
pohon.

14
B. IMPACT ON THE ENVIRONMENT
Dampak yang dihasilkan dengan adanya produk “Biothical” adalah mengurangi
produksi fashion dengan limbah hasil produksi dari produk sintetis. Kemudian,
dengan adanya produk “Biothical” bisa menjadi campaign untuk masyarakat
bagaimana cara untuk melestarikan lingkungan.

C. IMPACT ON THE COMMUNITY AND NATION


Dampak sosial yang ditimbulkan dari pembuatan produk ini, dapat memberikan
lapangan kerja baru bagi orang-orang yang belum bekerja dan menambah taraf hidup
pekerja. Selain itu, mengajak anak-anak muda (mahasiswa) dalam student partner
program untuk mempromosikan produk “Biothical” serta melakukan environmental
campaign.

15
BAGIAN VIII: OVERALL SCHEDULE

Tahun pertama, “Biothical” akan mulai memasarkan produk melalui sosial media
berupa website, facebook, dan instagram. Selain itu, “Biothical” akan mulai sosialisasi
di berbagai universitas di Indonesia, seperti ITB, UGM, UI, dan UB, serta mengajak
para mahasiswa untuk menjadi student partner program “Biothical” dan
mendapatkan pengalaman baru. pada tahun kedua, ketiga, dan seterusnya,
pengembangan dan keberlanjutan akan perusahaan akan terus dilakukan tanpa
keluar dari visi misi di awal, yaitu Bio and Ethics.

Tahun 2016 2017 2018


Kuartal 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
kegiatan
Survey
Eksperimen
Mencari
peluang pasar
Kerja sama
dengan
pemasok
bahan baku
Recruitment
pegawai
fulltime dan
part-time
Produksi
Sosialisasi ke
universitas
untuk student
partner
program
Pengembangan
usaha

16
BAGIAN IX: RESIKO DAN ASUMSI

A. KELEMAHAN PRODUK
a. Standardisasi Kualitas
Komitmen membuat produk dengan label bahan alami memiliki tantangan
tersendiri karena standarisasi kualitas dan keterjaminan alaminya akan selalu
dipertanyakan oleh konsumen. Sehingga pemahaman bahan baku alami yang
digunakan dan standar kualitasnya harus terpercaya dan dipertahankan, namun
asumsi yang dimiliki oleh konsumen pasti berbeda dan tidak semua konsumen
tertarik dengan standar kualitas yang diberikan ini.
b. Harga Relatif Mahal
Bahan baku alami memiliki nilai lebih karena dalam pengelolaan produksi
mempertimbangkan banyak aspek, sehingga biaya produksi lebih besar, hal ini
mengakibatkan harga produk lebih dari rata-rata.

B. TANTANGAN
a. Usaha
Tidak terhitung berapa perusahaan yang bergerak pada bidang industri fashion,
tingginya kepuasaan konsumen terhadapa pakaian terutama atas nama-nama
perusahaan yang sudah mendunia dapat menjadi tantangan bagi perusahaan ini.
b. Teknologi
Semakin baik teknologi yang digunakan maka akan semakin baik pula produk yang
dihasilkan, ini menjadi tantangan perusahaan mampukah mengimbangi permintaan
dan kepuasan konsumen akan kebutuhannya.
c. Limitted Bioresources
Bahan alami berkomitmen untuk tidak menggunakan bahan baku yang dalam proses
pembuatannya menggunakan bahan sintetis, serta menggunkan bahan sisa yang
tidak tergunakan lagi seperti ampas tebu ataupun ampas kayu. Adakalanya sumber
daya ini menjadi limit, tantangan perusahaan untuk memanajemen sumber daya ini
agar tetap tersedia.

C. ASUMSI
Mengeluarkan produk bahan alami memiliki dua asumsi, yang pertama konsumen akan
tertarik dan merasa menjadi bagian untuk menjadi bumi dan alam semestanya karena
produk yang dihasilkan ramah lingkungan dan berkontribusi pada pelestarian. Sehingga
konsumen akan puas dan ada nilai tambah dari setiap pakaian yang dibelinya. Namun
tentu akan ada konsumen yang tidak tertarik, dan memiliki pemahaman yang berbeda
mengenai cara peduli terhadap bumi dan alam semesta.

17
BAGIAN X: ANALISA KEUANGAN DAN EKONOMI

A. PENENTUAN MODAL
Modal yang akan diinvestasikan adalah Rp.700.000.000,00. Modal ini akan diperoleh
dengan penanaman modal dari Investor dan Sebagian Aset Tetap merupakan asset
perusahaan PT.Biothical Wana Sejahtera. Rincian modal dapat dilihat sebagai berikut:
Uraian Satuan Jumlah (Rp)
Aset Tetap
Sewa Pabrik dan Bangunan 1500 m2 50.000.000,00
Kantor
Meubeulair 1 unit 100.000.000,00
Bangunan WTP 1 unit 30.000.000,00
Sewa Showroom 1 unit 15.000.000,00
Sewa Kendaraan Roda 4 2Unit 75.000.000,00
Mesin Pencelupan Kain 3 unit 90.000.000,00
Mesin Pembuat Baju 25 unit 125.000.000,00
Material Packaging 5000 Paket 5.000.000,00

Persediaan
Kain serat organic 100 yard/Roll 25.000.000,00
Pewarna alami 20 Drum 15.000.000,00
Strain bakteri untuk 50 Inokulan 5.000.000,00
bioremediasi
Peralatan Jahit 1000 set 10.000.000,00

Beban Awal Running Office


Beban Gaji Pegawai 30 Org/bln 90.000.000,00
Beban Tagihan Air /bulan 5.000.000,00
Beban Tagihan Listrik /bulan 10.000.000,00
Beban Pemeliharan Aset /bulan 10.000.000,00

Jumlah 660.000.000,00
Sisa 40.000.000,00

B. FINANCIAL PLANNING
Harga awal yang ditetapkan adalah Rp.120.000,00 / pcs. Dengan nilai tersebut diharapkan
modal akan dapat kembali pada tahun lima. Harga akan dinaikan seiring dengan
peningkatan produktivitas dan kualitas sehingga diharapkan laba juga akan diperoleh
meningkat seiring berjalanya waktu di tahun-tahun berikutnya.

18
Tahun
Rincian 0 1 2 3 4 5
Harga Satuan 120,000.00 130,000.00 140,000.00 150,000.00 160,000.00
Perkiraan Penjualan 10,000.00 11,000.00 12,000.00 13,000.00 14,000.00
Nilai Penjualan 1,200,000,000.00 1,430,000,000.00 1,680,000,000.00 1,950,000,000.00 2,240,000,000.00
HPP 500,000,000.00 605,000,000.00 720,000,000.00 845,000,000.00 980,000,000.00
Fixed Costs 65,000,000.00 65,000,000.00 65,000,000.00 65,000,000.00 65,000,000.00
Pendapatan 635,000,000.00 760,000,000.00 895,000,000.00 1,040,000,000.00 1,195,000,000.00
sebelum pajak
Pajak 63,500,000.00 76,000,000.00 89,500,000.00 104,000,000.00 119,500,000.00
Pendapatan Bersih 571,500,000.00 684,000,000.00 805,500,000.00 936,000,000.00 1,075,500,000.00
Investasi Awal 700,000,000.00
Discount rate (12%) 0.89 0.80 0.71 0.64 0.57
Net Persent Value 301,924,528.28 380,593,328.51 470,562,737.79 572,295,722.43 686,156,419.92

C. RINCIAN FIXED COST/TAHUN


Fixed costs diperoleh dari biaya diluar biaya produksi yang akan menghasilkan produk.
Fixed costs kami hitung sebagai biaya kegiatan kantor dan lainnya. Rincian biaya tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut
Sewa Pabrik 1500 m2 50.000.000,00
dan Bangunan
Kantor
Sewa 1 unit 15.000.000,00
Showroom

D. RINCIAN HPP/TAHUN
Sedangkan untuk biaya HPP diperoleh dari perhitungan biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dalam menghasilkan produk hingga menjadi dalam bentuk kemasan yang
telah kami rancang. Biaya tersebut merupakan hasil perkalian antara HPP per unit barang
yaitu Rp50.000,00 dengan produksi tahunan sebanyak 10.000 unit yairu
Rp500.000.000,00.

E. BEP (BREAK EVENT POINT) ANALYSIS


Penghitungan BEP didapat dari rumus
BEP Unit = FC/(Harga Jual/unit-HPP/unit)
Berdasarkan rumus tersebut BEP untuk usaha pembuatan baju serat alami ini adalah:
BEP u = Rp65.000.000,00/(Rp120.000-Rp50.000)
BEP u = 928,7 ekivalen 930 unit kaos/tahun

Sedangkan nilai BEP Rupiah didapat dari pengalian nilai BEPu dengan harga jual/unit,
dengan begitu nilai BEP Rupiah untuk usaha ini adalah:
BEP Rupiah = 930 x Rp.120.000,00
BEP Rupiah = Rp111.600.000,00

19
F. ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dan dianalisis menggunakan rencana keuangan yang
telah dibuat sebelumnya. Dari rencana keuangan tersebut dapat dilihat usaha tersebut
dapat memberikan manfaat atau tidak.

CLASH FLOW
1.075.500.000
1.200.000.000,00
936.000.000,0 ,00
1.000.000.000,00 805.500.000,0 0
684.000.000,0 0
800.000.000,00 571.500.000,0 0
0
600.000.000,00

400.000.000,00

200.000.000,00

-
1 2 3 4 5

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa usahaini layak untuk dilakukan. Hal tersebut
dikarenakan ten clasflow dari usaha ini cenderung mengalami peningkatan dari taun ke
tahun. Selain itu nilai ROI dari usaha ini juga cukup tinggi yaitu 6,8%/bulan. ROI ini didapat
dari hasil pembagian laba bulanan pada tahun pertama dibagi dengan nilai investasi awal.

20

Você também pode gostar