Você está na página 1de 9

Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...

26-34

PENGARUH SUHU TERHADAP VISKOSITAS MINYAK PELUMAS (OLI)

Parmin Lumbantoruan1, Erislah Yulianti 2


e-mail: parmin_lt@yahoo.co.id
1
Dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang
2
Mahasiswa Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang

ABSTRACT

Research has been done on the effect of temperature to the viscosity of


lubricating oil. The purpose of this study was to compare the various types of oil.
Variables used researcher of temperature of 55C, 60C, 65C, 70C, 75C, 80C,
85C, 90C, 95C, 100C and the method used was the experimental method. The
research was conducted in the Lube Oil Department, Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)
Company, Palembang. Research used Saybolt viscometer. Oil used was a type of 2
oil-wheelers. The study found that the results of all three types of oil A at a
temperature of 55C oil viscosity became 90.895 cSt, at a temperature of 100C
viscosity became 20.875 cSt, oil B at a temperature of 55C viscosity became 86.825
cSt, at a temperature of 100C viscosity became 23.580 cSt, at 55C The viscosity of
oil C became 87.519 cSt, at a temperature of 100C viscosity became 21.397 cSt.
These results indicated that the higher the temperature, the lower the value of viscosity
and the oil became more watery. From the three types of the oil, the oil C had no
significant change when heated.

Keywords: Lubricating Oil, Temperature, Saybolt viscometer, viscosity

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh suhu terhadap viskositas minyak


pelumas (OLI). Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan berbagai jenis oli.
Variabel yang digunakan peneliti berupa suhu dari 550C, 600C, 650C, 700C, 750C,
800C, 850C, 900C, 950C, 1000C dan metode yang digunakan adalah metode
eksperimen. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2015 di
Department Lube Oil PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang. Penelitian dengan
menggunakan alat saybolt viscometer. Oli yang digunakan adalah jenis oli kendaraan
roda 2. Dari penelitian ini yang dilakukan maka diperoleh hasil ketiga jenis oli yaitu
oli A pada suhu 550C nilai viskositas menjadi 90.895 cSt, pada suhu 1000C nilai
viskositas menjadi 20.875 cSt, oli B pada suhu 550C nilai viskositas menjadi 86.825
cSt, pada suhu 1000Cnilai viskositas menjadi 23.580 cSt, oli C pada suhu 550Cnilai
viskositas menjadi 87.519 cSt, pada suhu 1000C nilai viskositas menjadi 21.397 cSt.
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu maka semakin kecil nilai viskositas
dan oli akan menjadi encer.Dari ketiga jenis oli tersebut oli B tidak mengalami
perubahan signifikan saat dipanaskan

Kata Kunci : Minyak pelumas, Suhu, Saybolt viscometer, Viskositas

ISSN. 1829 586X 26


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

PENDAHULUAN
minyak bumi yang dilakukan melalui
Pada permesinan tidak lepas proses destilasi bertingkat berdasarkan
adanya kontak mekanik antara elemen titik didihnyaMenurut temperatur
satu dengan elemen lainya.Kontak lingkungan minyak pelumas dibagi
mekanik tersebut mengakibatkan menjadi dua, yaitu Minyak pelumas
terjadinya keausan (wear), keausan ada dingin (kode W/winter ), Minyak
yang memang diperlukan dan ada yang pelumas panas (kode S/summer). Di
harus dihindari. Keausan yang memang daerah panas/tropis seperti indonesia
diperlukan misalnya proses dianjurkan menggunakan pelumas
grinding(penggerinda), dingin (W), sedangkan didaerah
cutting(memotong), pembubutan dan subtropis/dingin dianjurkan untuk
lain lain, sedangkan keausan yang memakai pelumas panas (S)
harus dihindari adalah kontak mekanik (Darmanto, 2011 ).
pada elemen mesin yang digunakan Temperatur minyak pelumas
untuk mentransmisikan daya sangat berperan penting dalam sebuah
(Darmanto, 2011). pelumasan pada mesin, karena apabila
Minyak pelumas atau yang temperatur minyak pelumas yang
lebih dikenal dengan nama oli dapat terlalu tinggi akan mengakibatkan
didefinisikan sebagai suatu zat yang kurangnya efisiensi dari pelumasan
berada diantara dua permukaan yang tersebut. Adapun temperatur normal
bergerak secara relatif agar dapat pelumasan yaitu 45°C-50°C dan
mengurangi gesekan antar permukaan temperatur tidak normalnya 50°C-
tersebut. Prinsip dasar dari pelumasan 70°C, selain hal diatas temperatur
itu sendiri adalah mencegah terjadinya media pendingin yang terlalu tinggi
solid friction(gesekan padat). Bahan juga dapat menyebabkan naiknya
pelumas berasal dari minyak bumi temperatur minyak pelumas(Sukirno,
yang merupakan campuran beberapa 2010).
organik, terutama hidrokarbon Minyak pelumas memiliki
(Silaban, 2011) ciri-ciri fisik yang penting antara lain
Secara umum fungsi pelumas Viscosity atau kekentalan, Viscosity
adalah untuk mencegah atau Index (ketahanan kekentalan), Flash
mengurangi keausan dan gesekan. Point(titik nyala), Pour Point (titik
Selain berfungsi mengurangi gaya tuang), Total Base Number (TBN),
gesek, pelumas juga berfungsi Carbon Residue (karbon residu),
mendinginkan dan mengendalikan Density(massa jenis), Spesific Grafity
panas yang keluar dari mesin serta (berat jenis), Colour (warna)
mengendalikan kontaminan atau (Sudarmaji, 2007).
kotoran guna memastikan mesin Viskositas adalah ukuran yang
bekerja dengan baik. Bagian menyatakan kekentalan suatu fluida
mekanisme mesin yang sulit dilumasi yang menyatakan besar kecilnya
membutuhkan pelumas yang cukup gesekan dalam fluida.Semakin besar
banyak. Oli biasanya diperoleh dari viskositas fluida, maka semakin sulit
pengolahan minyak bumi yang suatu fluida untuk mengalir dan juga
dilakukan melalui proses destilasi menunjukan semakin sulit suatu benda
bertingkat berdasarkan titik didihnya. bergerak dalam fluida tersebut
Raharjo, (2010) menjelaskan (Ariyanti dan Agus, 2010). Viskositas
oli biasanya diperoleh dari pengolahan dalam zat cair yang berperan adalah

ISSN. 1829 586X 27


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

gayakohesi antar partikel zat cair partikel yang terlarut, gesekan antar
(Martoharsono, 2006). Sedangkan partikel semakin tinggi dan
dalam zat gas, viskositas disebabkan viskositasnya semakin tinggi
oleh tumbukan antara molekul (Bird, pula.Berat molekul terlarut ialah
2004). viskositas berbanding lurus dengan
Kekentalan merupakan sifat berat molekul terlarut. Tekanan ialah
cairan yang berhubungan dengan semakin tinggi tekanan maka semakin
hambatan untuk mengalir.Beberapa besar viskositas suatu cairan (Sani,
cairan ada yang dapat mengalir dengan 2010).
cepat namun ada yang mengalir secara
lambat.Fluida yang mengalir lambat BAHAN DAN METODE
seperti gliserin, madu dan minyak atso,
ini dikarenkan mempunyai viskositas Alat dan bahan yang digunakan dalam
besar. Jadi viskositas menentukan penelitian ini terdiri dari :
kecepatan mengalirnya cairan 1. Saybolt Viscometer
(Halliday dan Resnick, 2000) 2. Labu saybolt 60 ml
Salah satu faktor terpenting 3. Pemanas
yang harus dimiliki oleh minyak 4. Stopwatch
pelumas adalah viskositasnya. Jika 5. Corong filter kasa 100
viskositas minyak pelumas rendah mesh
maka minyak pelumas tersebut akan 6. Termometer
mudah terlepas akibat besarnya 7. Pompa vakum
tekanan dan kecepatan dari bagian- 8. Beaker Glass250 ml
bagian yang bergerak dan saling 9. 3 jenis oli dengan merk
bergesekan. Jika minyak pelumas berbeda, dilabeli dengan A,
terlepas berarti memperbesar gesekan B, dan C
dan mempercepat keausan dari bagian- Metode yang digunakan dalam
bagian yang bergerak tersebut penelitian ini adalah menggunakan
(Hidayat, 2008) metode eksperimen. Dalam penelitian
Faktor yang mempengaruhi ini yang akan di uji secara langsung
viskositas ialah suhu, kosentrasi pengaruh suhu terhadap viskositas oli
larutan, berat molekul terlarut, dan dimulai dengan suhu 55C, 60C,
tekanan.Jadi viskositas berbanding 65C, 70C, 75C, 80C, 85C, 90C,
terbalik dengan suhu. Jika suhu naik 95C, 100C.
maka viskositas akan turun, dan begitu Adapun langkah kerjanya adalah
sebaliknya. Semua minyak pelumas sebagai berikut:
jika suhu tinggi dipanaskan akan 1. Menyiapkan alat dan bahan
menjadi lebih encer dan pada suhu 2. Viscometer saybolt (Orifice
yang rendah akan menjadi kental. standar) ditutup dengan
Pengukuran viskositas minyak pelumas menggunakan gabus.
dengan standar SAE 2. Konsentrasi 3. Oli di masukkan kedalam beaker
larutan ialah viskositas berbanding glasssebanyak 100 ml, setelah itu
lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu dipanaskan dan di aduk
larutan dengan konsentrasi tinggi akan menggunakan termometer, ketika
memiliki viskositas yang tinggi pula, alat termometer menunjukkan
karena konsentrasi larutan menyatakan angka suhu 550C angkat beaker
banyaknya partikel zat yang terlarut glass dan langsung masukkan ke
tiap satuan volume. Semakin banyak

ISSN. 1829 586X 28


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

viscometer saybolt (orifice Tabel 1. Hasil penelitian Oli A


standar). N viskosita
4. Sampel oli yang telah dipanaskan Suhu (ᵒC) t
o s
dituangkan kedalam viscometer 1 55ᵒC 414.64 90.895
saybolt (orifice standar)sehingga
2 60ᵒC 326.27 71.365
mencapai permukaan bagian
dalam, biarkan beberapa saat. 3 65ᵒC 319.62 69.894
5. Siapkan labu saybolt 60 ml dan 4 70ᵒC 295.9 64.641
letakkan dibawah lubang 5 75ᵒC 213.25 46.281
viscometer saybolt (orifice 6 80ᵒC 167.56 36.057
standar). 7 85ᵒC 133.13 28.274
6. Buka tutup gabus pada lubang 8 90ᵒC 127.48 26.986
viscometer saybolt (orifice 9 95ᵒC 114.38 23.983
standar) bersamaan dengan
10 100ᵒC 100.92 20.875
stopwatch dihidupkan, sampel oli
yang mengalir dan ditampung
Tabel 2. Hasil penelitian Oli B
dengan labu saybolt.
7. Apabila sampel oli mencapai N Suhu Viskosita
t
tanda garis labu saybolt, o (ᵒC) s
stopwatch dimatikan dan catat 1 55ᵒC 396.21 86.825
waktu yang diperlukan dalam 2 60ᵒC 358.16 78.418
satuan detik. 3 65ᵒC 330.18 72.230
8. Selanjutnya kerjakan pada suhu 4 70ᵒC 280.49 61.226
550C, 600C, 650C, 700C, 750C, 5 75ᵒC 256.27 55.852
800C, 850C, 900C, 950C, 1000C
6 80ᵒC 192.15 41.570
dengan cara yang sama.
9. Hitung viskositas oli 7 85ᵒC 166.22 35.756
8 90ᵒC 140.77 30.010
Untuk menentukan nilai viskositas 9 95ᵒC 134.74 28.640
digunakan rumus berikut : 10 100ᵒC 112.04 23.580
U = 0.220
Tabel 3. Hasil penelitian Oli C
Keterangan :
t = Hasil detik jatuh oli (SUS) N viskosita
Suhu (ᵒC) t
u = Viskositas (cSt) o s
1 55ᵒC 399.35 87.519
HASIL DAN PEMBAHASAN 2 60ᵒC 353.44 77.375
3 65ᵒC 307.14 67.131
Setelah dilakukan penelitian pada 4 70ᵒC 259.4 56.547
beberapa jenis oli yaitu oli A, oli B dan 5 75ᵒC 209.48 45.441
ada oli C.Oli terlebih dahulu dilakukan
6 80ᵒC 158.3 33.973
pemanasan dengan suhu yaitu 550C,
600C, 650C, 700C, 750C, 800C, 850C, 7 85ᵒC 143.78 30.692
900C, 950C, 1000C. Oli yang telah 8 90ᵒC 123.77 26.138
dipanaskan dilihat viskositas dengan 9 95ᵒC 107.29 22.345
menggunakan saybolt viscometer.Hasil 10 100ᵒC 103.05 21.397
penelitian ditunjukkan pada tabel 1.

ISSN. 1829 586X 29


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

Untuk menentukan nilai menggunakan alat saybolt viscometer,


viskositas digunakan persamaan didalam alat saybolt viscometer ada
berikut, dibawah ini merupakan contoh tutup gabus yang ada dipermukaan
untuk menentukan nilai viskositas, bawah , tutup gabus tersebut harus
yaitu : dibuka agar olinya keluar dan
U = 0.220 mendapatkan waktu jatuhnya oli.
Selain tutup gabus dialat saybolt
= 0.220 viscometer ada untuk mengatur suhu
= 91.2208 – 0.32558 sesuai yang ingin dianalisa, agar ketika
= 90.895cSt dimasukin oli suhu nya stabil.Pada
penelitian ini dipelajari hasil nilai
Analisa viskositas terhadap suhu viskositas akibat setelah terjadi
dilakukan di department laboratorium perubahan suhu.
lube oil PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)
Provinsi Sumatera Selatan dengan

Gambar 1. Grafik Hubungan Suhu terhadap Nilai Viskositas Oli A

Berdasarkan hasil Gambar 1. menunjukkan oli menjadi encer.


terlihat bahwa pada suhu 550C-700C Semakin besar suhu pada suatu cairan
nilai viskositas besar dan oli masih akan mengakibatkan suatu oli menjadi
mengalami kekentalan, ketika suhu lebih encer, perubahan yang terlihat
berada pada 750C-1000C nilai tidak begitu signifikan akan tetapi nilai
viskositas kecil dan oli sudah kelihatan perubahan yang dialami cenderung
encer, nilai perubahan yang dialami makin kecil.
cenderung makin turun seiring dengan Dari data penelitian yang
penambahan suhu.Pada suhu 550C diperoleh dihubungkan dengan
yaitu 90.895 cSt sedangkan pada suhu persamaan linier, yang dimisalkan X
1000C yaitu 20.875 cSt. Menurut adalah Suhu dan Y adalah
Sukirno, (2010) teori viskositas Viskositas.Gambar 1 ditunjukkan
menjelaskan bahwa Pada saat suhu bahwa nilai R² sebesar 0.9368 yang
rendah nilai viskositas besar dan oli artinya hubungan antara suhu dengan
masih kental sedangkan pada saat suhu viskositas sangat erat.
tinggi nilai viskositas kecil dan ini

ISSN. 1829 586X 30


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

Gambar 2. Grafik Hubungan Suhu terhadap Nilai Viskositas Oli B

Berdasarkan hasil Gambar 1. menunjukkan oli menjadi encer.


terlihat bahwa pada suhu 550C-750C Semakin besar suhu pada suatu cairan
nilai viskositas besar dan oli masih akan mengakibatkan suatu oli menjadi
mengalami kekentalan, ketika suhu lebih encer, perubahan yang terlihat
berada pada 800C-1000C nilai tidak begitu signifikan akan tetapi nilai
viskositas kecil dan oli sudah kelihatan perubahan yang dialami cenderung
encer, nilai perubahan yang dialami makin kecil.
cenderung makin turun seiring dengan Dari data penelitian yang
penambahan suhu.Pada suhu 550C diperoleh dihubungkan dengan
yaitu 86.825 cSt sedangkan pada suhu persamaan linier, yang dimisalkan X
1000C yaitu 23.580 cSt. Menurut adalah Suhu dan Y adalah Viskositas.
Sukirno, (2010) teori viskositas Gambar 2 ditunjukkan bahwa nilai R²
menjelaskan bahwa Pada saat suhu sebesar 0.9741 yang artinya hubungan
rendah nilai viskositas besar dan oli antara suhu dengan viskositas sangat
masih kental sedangkan pada saat suhu erat.
tinggi nilai viskositas kecil dan ini

Gambar 3. Grafik Hubungan Suhu terhadap Nilai Viskositas Oli C

ISSN. 1829 586X 31


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

Berdasarkan hasil gambar 1. menunjukkan oli menjadi encer.


Terlihat bahwa pada suhu 550C-750C Semakin besar suhu pada suatu cairan
nilai viskositas besar dan oli masih akan mengakibatkan suatu oli menjadi
mengalami kekentalan, ketika suhu lebih encer, perubahan yang terlihat
berada pada 800C-1000C nilai tidak begitu signifikan akan tetapi nilai
viskositas kecil dan oli sudah kelihatan perubahan yang dialami cenderung
encer, nilai perubahan yang dialami makin kecil.
cenderung makin turun seiring dengan Dari data penelitian yang
penambahan suhu. Pada suhu 550C diperoleh dihubungkan dengan
yaitu 87.519 cSt sedangkan pada suhu persamaan linier, yang dimisalkan X
1000C yaitu 21.397 cSt. Menurut adalah Suhu dan Y adalah
Sukirno, (2010) teori viskositas Viskositas.Gambar 3 ditunjukkan
menjelaskan bahwa Pada saat suhu bahwa nilai R² sebesar 0.9741 yang
rendah nilai viskositas besar dan oli artinya hubungan antara suhu dengan
masih kental sedangkan pada saat suhu viskositas sangat erat.
tinggi nilai viskositas kecil dan ini

Gambar 4. Grafik Hubungan Ketiga Jenis Oli

Berdasarkan hasil penelitian dan oli C mengalami penurunan


jenis oli yang dianalisa pada suhu 550C dibandingkan oli B, pada suhu 800C-
oli A kekentalan nya cukup baik 1000C ketiga oli tetap mengalami
dibandingkan dengan oli B dan C penurunan yang stabil. Dari ketiga
tetapi pada saat suhu 600C oli A jenis oli tersebut oli B tidak mengalami
mengalami penurunan kekentalan perubahan signifikan saat dipanaskan.
dibanding oli B dan oli C, dan pada Dari data penelitian yang
suhu 650C oli C mengalami penurunan diperoleh menunjukkan bahwa
dibandingkan oli A dan B, pada suhu hubungan antara suhu dengan
700C oli A dan oli C tetap mengalami viskositas sangat erat.Sebab
penurunan dan oli B tetap pada berdasarkan tabel korelasi jika nilai R²
penurunan kekentalan yang normal, mendekati 1, maka mempunyai
pada suhu 750C oli B tetap pada hubungan yang sangat erat. Dari ketiga
penurunan yang baik sedangkan oli A gambar grafik tersebut, gambar 2

ISSN. 1829 586X 32


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

memiliki nilai R² yang paling besar berkurang dengan meningkatnya


yaitu 0.9741, dimana nilai tersebut temperatur. (Muhson, 2003).
hampir mendekati nilai 1. Selain itu
juga dapat dilihat dari data bahwa suhu KESIMPULAN
yang tinggi mengakibatkan nilai
viskositas semakin kecil, ini Berdasarkan penelitian yang telah
menunjukkan bahwa oli semakin encer. dilakukan mengenai pengaruh suhu
terhadap viskositas oli bahwa semakin
Tabel 4. Taksiran Besaran tinggi suhu maka semakin kecil nilai
Koefisien Korelasi viskositas dan oli akan menjadi encer.
Interval Tingkat Pada oli A nilai viskositas pada suhu
Koefisien Hubungan 550C yaitu 90.895 cSt sedangkan pada
0,00 – 0,199 Sangat Rendah suhu 1000C yaitu 20.875 cSt, pada oli
0,20 – 0,399 Rendah B nilai viskositas pada suhu 550C yaitu
0,40 – 0,599 Sedang 86.825 cSt sedangkan pada suhu
0,60 – 0,799 Kuat 1000Cyaitu 23.580 cSt, pada oli C nilai
0,80 – 1,000 Sangat Kuat viskositas pada suhu 550Cyaitu 87.519
Sumber : (Sugiyono, 2013) cSt sedangkan pada suhu 1000C yaitu
21.397 cSt. Dari ketiga jenis oli
Ini terjadi karena dengan tersebut oli B tidak mengalami
menaiknya suhu, kecenderungan zat perubahan signifikan saat dipanaskan.
cair untuk menguap semakin besar atau
tekanan uap larutan semakin DAFTAR PUSTAKA
besar.Dengan demikian jarak antar
molekul pada zat cair tersebut menjadi Ariyanti, E.S. dan Agus, M, 2010,
semakin renggang dan viskositas “Otomasasi Pengukuran
menjadi lebih kecil. Selain itu ini Koefisien Viskositas Zat Cair
disebabkan gaya – gaya kohesi pada Menggunkan Gelombang
zat cair bila dipanaskan akan Ultrasonik,” Jurnal Neutrino, vol.
mengalami penurunan dengan semakin 2, No. 27 Agustus 2015
bertambahnya temperatur pada zat cair.
Viskositas adalah ukuran kekentalan Bird, T, 2004, “KimiaFisik Untuk
suatu pelumas. Universitas,” Gramedia Pustaka
Penurunan nilai viskositas oli akibat Utama, Jakarta
kenaikan suhu tersebut dikarenakan
molekul zat cair (seperti oli). Jaraknya Darmanto, 2011, Mengenal Pelumas
berdekatan dengan gaya kohesi yang Pada Mesin, Jurnal Momentum,
kuat antara molekul dan hambatan Vol.7, hal 5 – 10, Fakultas
terhadap gerak antara lapisan-lapisan Teknik Universitas Wahid
fluida yang bersebelahan berhubungan Hasyim, Semarang
dengan gaya antar molekul dengan
meningkatnya temperature, gaya Halliday dan Resnick, 2000, “Fisika,”
kohesi ini berkurang dan Erlangga, Jakarta Hidayat, B.
mengakibatkan berkurangnya 2008.Teknik Perawatan,
hambatan terhadap gerakan. Hal ini Pemeliharaan dan Reparasi
karena viskositas adalah indeks dari Sepeda Motor. Yogyakarta:
hambatan tersebut, maka viskositas Absolut

ISSN. 1829 586X 33


Pengaruh Suhu Terhadap,...Parmin L dan Erislah Y ,...Sainmatika,...Volume 13,...No.2,...Desember 2016,...26-34

Martoharsono, Soemanto. 2006. /2/MINYAK_PELUMAS.pdf p


Biokimia I. Universitas Gadjah ada tanggal 3 Mei 2015
Mada.Yogyakarta.
Sudarmaji. 2007. Analisa Gangguan
Wahyu Raharjo. 2010. The Use of Oil dan Cara Mengatasi Sistem
With Petroleum Blanded as Fuel Pelumasan Mazda MR.
In Burner Atomizing. Jurusan Semarang: Jurusan Teknik Mesin
Teknik Mesin. Universitas Universitas Negeri Semarang.
Sebelas Maret Surakarta
Sugiyono, 2013.Metode Penelitian
Sani, 2010.PENGARUH PELARUT Pendidikan. Jakarta:ALFABETA
PHENOL PADA REKLAMASI Sukirno. 2010. Kuliah Teknologi
MINYAK PELUMAS. Unesa Pelumas 3. Departemen Teknik
University Press. Diakses dari Kimia Fakultas Teknik
http://eprints.upnjatim.ac.id/3002 Universitas Indonesia.

ISSN. 1829 586X 34

Você também pode gostar