Você está na página 1de 3

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Malaria merupakan suatu penyakit yang bersifat akut maupun kronik, yang
disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium, yang ditandai dengan demam,
anemia dan pembesaran limpa.
2. Plasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies, yaitu P. falciparum,
P. ovale, P. vivax, dan P. malariae.
3. Klasifikasi malaria ada 4 yaitu P. falciparum, P. ovale, P. vivax, dan P. malariae.
4. Patofisologi malaria ada 2 yaitu fase seksual (dalam tubuh nyamuk anopheles
betina) dan fase aseksual (dalam tubuh manusia).
5. Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara parasit, inang dan
lingkungan.
6. Manifestasin klinik dari penyakit malaria ditandai dengan gejala prodromal, trias
malaria (menggigil-panas-berkeringat), anemia dan splenomegali.
7. Pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan mikroskopik (darah dan Pulasan
Intradermal (Intradermal Smears) dan Tes Diagnostik Cepat (Rapid Diagnostic
Test).
8. Penatalaksanaan untuk malaria falsiparum, lini pertama: artesunat + amodiakuin +
primakuin, lini kedua: kina + dosksisiklin/tetrasiklin + primakuin. Pengobatan
malaria vivax dan ovale, lini pertama: klorokuin + primakuin, jika resistensi
klorokuin: kina + primakuin, jika relaps: naikkan dosis primakuin. Pengobatan
malaria malariae diberikan klorokuin. Untuk profilaksis dapat digunakan
dosksisiklin dan klorokuin.
9. Pencegahan ditujukan untuk orang yang tinggal di daerah endemis maupun yang
ingin pergi ke daerah endemis : Pengendalian vektor, Proteksi personal/Personal
Protection, dan Vaksin Malaria.
10. Komplikasi pada penyakit malaria adalah malaria otak, anemia berat dan edema
paru.
11. Prognosis Prognosis malaria berat tergantung pada kecepatan dan ketepatan
diagnosis serta pengobatan. Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi, maka
mortalitas yang dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan
meningkat sampai 50%. Prognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi
organ lebih baik daripada gangguan 2 atau lebih fungsi organ.
B. Saran
Perlunya dilakukan program pemberantasan malaria melalui kegiatan:
1. Menghindari atau mengurangi kontak atau gigitan nyamuk anopheles.
a) Membunuh nyamuk dewasa dengan menggunkan berbagai insektisida.
b) Membunuh jentik baik secara kimiawi (larvasida) maupun biologik (ikan, dan
sebagainya).
c) Mengurangi tempat perindukan.
d) Mengobati penderita malaria.
e) Pemberian pengobatan pencegahan.
2. Penatalaksanaan yang efektif dan efisien kepada pasien yang meliputi diagnosis
secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
3. Menganjurkan kepada masyarakat yang akan bepergian ke daerah endemis malaria
agar mengkonsumsi kemoprofilaksis malaria.
DAFTAR PUSTAKA

Você também pode gostar