Você está na página 1de 5

Meskipun etiologi sebenarnya dari kanker paru belum diketahui, tetapi ada beberapa

faktor insiden kanker paru :


1. Merokok
Tak diragukan lagi merupakan faktor utama. Suatu hubungan statistik yang defenitif telah
ditegakkan antara perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru
(karsinoma bronkogenik). Perokok seperti ini mempunyai kecenderung sepuluh kali lebih
besar dari pada perokok ringan. Selanjutnya orang perokok berat yang sebelumnya dan
telah meninggalkan kebiasaannya akan kembali ke pola resiko bukan perokok dalam waktu
sekitar 10 tahun. Hidrokarbon karsinogenik telah ditemukan dalam ter dari tembakau rokok
yang jika dikenakan pada kulit hewan, menimbulkan tumor.
2. Radiasi
Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang kobalt di Schneeberg dan penambang
radium di Joachimsthal (lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan
adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga merupakan agen etiologi
operatif.
3. Kanker paru akibat kerja
Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar dengan karbonil nikel (pelebur
nikel) dan arsenic (pembasmi rumput). Pekerja pemecah hematite (paru – paru hematite)
dan orang – orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan kromat juga mengalami
peningkatan insiden.
4. Polusi udara
Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka kanker paru yang lebih tinggi dari pada
mereka yang tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya karsinogen dari industri
dan uap diesel dalam atmosfer di kota. (Thomson, Catatan Kuliah Patologi,1997).
5. Genetik
Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru, yakni:
a. Proton oncogen
b. Tumor suppressor gene
c. Gene encoding enzyme
6. Diet
Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi betakaroten, seleniumdan vitamin A menyebabkan
tingginya resiko terkena kanker paru. (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
Kanker paru merupakan tumbuhnya sel epitel dalam sistem pernafasan bagian bawah
yang berasal percabangan bronkus dan diperkirakan bahwa inhalasi jangka panjang dari bahan
karsino genetik diantaranya rokok yang mengandung neutal fraktion dan basik fraktion, polusi
udara, faktor genetik, terpajan zat karsinogen, dan diit yang tidak baik.
Terjadinya metastase didaerah paru plura dinding paru, tulang, atau syaraf, dicolumna
vetebralis torakal dan lumbal dapat terjadi infasi pad asyaraf nyeri kronik dan keterbatasan
gerakan dinding dada sehingga sekret tidak bisa dikeluarkan dan tertelan ditraktus digestifus
maka mengakibatkan mual.
Pada lobus paru mak dilakukan tindakan medis yaitu pembedahan (lobustomi) pada
bagian lumbal atau columna vetebralisyang akan mengakibatkan klien keterbatasan gerak.
Metastase epiglotis mengakibatkan suara serak, tidak jelas dan hilang dan pada
metastase sistem peredaran darah dapat mengenai kerja jantung pada arteri koronaria sehingga
terjadi infark miokard, gangguan fungsi jantung dan penurunan kerja jantung
Metastase pada pleura dinding paru, tulang dan saraf, dikolumna vetebralis toraka dan
lumbal dapat terjadi infasi pada saraf, nyeri kronik dan keterbatasan dinding dada sehingga
sekret tidak bisa dikeluarkan dan tertelan sehingga mengakibatkan mual
(Tabrani rab, 1996)

Keluhan utama:
1. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari 3 minggu
2. Batuk darah
3. Sesak napas
4. Suara serak
5. Nyeri dada yang persisten
6. Sulit/sakit menelan
7. Benjolan di pangkal leher
8. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang
hebat.
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru,
seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah
tulang. Ada pula gejala dan keluhan tidak khas seperti :
1. Berat badan berkurang
2. Nafsu makan hilang
3. Demam hilang timbul
4. Sindrom paraneoplastik, seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis
vena perifer dan neuropatia.

E. Komplikasi
1. Hematorak
2. Peneumutorak
3. Empiema
4. Endokarditis
5. Abses paru
6. Atetektasis

H. Pemeriksaan diagnostic
1. Radiologi.
a. Foto Thorax Posterior-Anterior (PA) dan lateral serta Tomografi dada.
Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker
paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa
udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau vertebra.
b. Bronkhografi.
Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.
2. Laboratorium.
a. Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).
Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma.
b. Pemeriksaan fungsi paru dan GDA
Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
c. Tes kulit, jumlah absolute limfosit.
Dapat dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi imun (umum pada kanker paru).
3. Histopatologi.
a. Bronkoskopi
Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi
(besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui).
b. Biopsi Trans Torakal (TTB)
Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran < 2
cm, sensitivitasnya mencapai 90 – 95 %.
c. Torakoskopi.
Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara
torakoskopi.
d. Mediastinosopi.
Untuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.
e. Torakotomi.
Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam-macam
prosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.

Pencitraan
1. CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura.
2. MRI, untuk menunjukkan keadaan mediastinum.

I. Penatalakasanaan
Tujuan pengobatan kanker dapat berupa :
1. Kuratif
Memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka harapan hidup klien.
2. Paliatif.
Mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.
3. Rawat rumah (Hospice care) pada kasus terminal.
Mengurangi dampak fisis maupun psikologis kanker baik pada pasien maupun keluarga.
4. Supotif.
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif dan terminal sepertia pemberian nutrisi, tranfusi
darah dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti infeksi.
(Ilmu Penyakit Dalam, 2001 dan Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan, 2000)

Pembedahan
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengankat
semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru – paru
yang tidak terkena kanker.

1. Toraktomi eksplorasi.
Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks khususnya
karsinoma, untuk melakukan biopsy.
2. Pneumonektomi pengangkatan paru)
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
3. Lobektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb atau bula
emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulois.
4. Resesi segmental
Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
5. Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit peradangan yang
terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaan paru – paru berbentuk baji
(potongan es).
6. Dekortikasi
Merupakan pengangkatan bahan – bahan fibrin dari pleura viscelaris

Radiasi
Radioterapi adalah penggunaan sinar pengion dalam upaya mengobati penderita kanker.
Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan memberikan dosis yang tepat pada
volume tumor / target yang dituju dan menjaga agar efek radiasi pada jaringan sehat
disekitarnya tetap minimum
1. Kemoterafi
Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi
reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan
memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker

Você também pode gostar

  • Laporan PLKK Stase Komunitas
    Laporan PLKK Stase Komunitas
    Documento170 páginas
    Laporan PLKK Stase Komunitas
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Data Anket Word
    Data Anket Word
    Documento3 páginas
    Data Anket Word
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • ASKEP
    ASKEP
    Documento20 páginas
    ASKEP
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Kasus Uretritis
    Kasus Uretritis
    Documento5 páginas
    Kasus Uretritis
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Documento5 páginas
    Asuhan Keperawatan
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMALKAN USAHA
    OPTIMALKAN USAHA
    Documento9 páginas
    OPTIMALKAN USAHA
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Documento15 páginas
    Laporan Pendahuluan Dermatitis
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar Usaha
    Kata Pengantar Usaha
    Documento3 páginas
    Kata Pengantar Usaha
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • PEMOHONAN BANTUAN SERAGAM
    PEMOHONAN BANTUAN SERAGAM
    Documento8 páginas
    PEMOHONAN BANTUAN SERAGAM
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • COVER Usaha
    COVER Usaha
    Documento2 páginas
    COVER Usaha
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • COVER Usaha
    COVER Usaha
    Documento2 páginas
    COVER Usaha
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • SPSS
    SPSS
    Documento11 páginas
    SPSS
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Usaha
    Usaha
    Documento2 páginas
    Usaha
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Usaha
    Usaha
    Documento2 páginas
    Usaha
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMALKAN USAHA
    OPTIMALKAN USAHA
    Documento9 páginas
    OPTIMALKAN USAHA
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Rundown Acara Dies Natalis Stikes Wira Medika 2016
    Rundown Acara Dies Natalis Stikes Wira Medika 2016
    Documento1 página
    Rundown Acara Dies Natalis Stikes Wira Medika 2016
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • 627 Lovindy Putri Lebalado
    627 Lovindy Putri Lebalado
    Documento40 páginas
    627 Lovindy Putri Lebalado
    Peter Indra Septian
    Ainda não há avaliações
  • OPTIMALKAN USAHA
    OPTIMALKAN USAHA
    Documento9 páginas
    OPTIMALKAN USAHA
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Yang Terhormat Kuliah Stikes Wiramedika Bali
    Yang Terhormat Kuliah Stikes Wiramedika Bali
    Documento1 página
    Yang Terhormat Kuliah Stikes Wiramedika Bali
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Infertilitas
    Infertilitas
    Documento49 páginas
    Infertilitas
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • SPSS
    SPSS
    Documento2 páginas
    SPSS
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • KLP 1
    KLP 1
    Documento13 páginas
    KLP 1
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Diatasi Dengan Segera
    Diatasi Dengan Segera
    Documento1 página
    Diatasi Dengan Segera
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Anggaran Biaya Dies Natalis
    Anggaran Biaya Dies Natalis
    Documento1 página
    Anggaran Biaya Dies Natalis
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Yang Terhormat Kuliah Stikes Wiramedika Bali
    Yang Terhormat Kuliah Stikes Wiramedika Bali
    Documento1 página
    Yang Terhormat Kuliah Stikes Wiramedika Bali
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Bab I
    Bab I
    Documento9 páginas
    Bab I
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Diatasi Dengan Segera
    Diatasi Dengan Segera
    Documento1 página
    Diatasi Dengan Segera
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Intervensi Keperawatan Keracunan Non Korosif
    Intervensi Keperawatan Keracunan Non Korosif
    Documento7 páginas
    Intervensi Keperawatan Keracunan Non Korosif
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações
  • Rencana Anggaran
    Rencana Anggaran
    Documento2 páginas
    Rencana Anggaran
    Made Va Raiyawan
    Ainda não há avaliações