Você está na página 1de 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak orang yang belum mendapatkan pekerjaan untuk
mencukupi kehidupan hidup. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal tersebut,
diantaranya adalah minimnya pendidikan yang miliki,tidak memiliki ketrampilan
yang cukup, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya perhatian dari
pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka.
Sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang usaha
agar tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus
memiliki pola pikir yang dinamis dan kreatif dalam upaya meminimalisir adanya
krisis ekonomi dan berusaha untuk mengembangkan kewirausahaan dalam rangka
mensejahterakan masyarakat.
Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah memiliki
konsep dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis berjalan lancar dan
dapat mengatasi problematika yang terjadi sekarang ini. Konsep dasar kewirausahaan
merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha dan juga menentukan berhasil
tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha seseorang akan
berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima di masyarakat.
Dengan demikian kami berharap generasi muda lebih termotivasi untuk kreatif,
inovatif untuk menciptakan sebuah usaha yang dapat membangun perekonomian
negara lebih baik dari sebelumnya.

B. Tujuan kewirausahaan yaitu:

a. Menumbuh kembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas.


b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat
terhadap masyarakat.
c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dam kemampuan kewirausahaan di
kalangan masyarakat.
C. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mengembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas?
b. Bagaiman cara meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang
tangguh dan kuat terhadap masyarakat?
c. Bagaimana cara mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha
untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat?
d. Bagaiman cara membudayakan semangat, sikap, perilaku dam kemampuan
kewirausahaan di kalangan masyarakat?

B. Manfaat kewirausahan:
a. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran.
b. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan dan kesejahteraan.
c. Mengerikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi
yang unggul yang patut untuk diteladani.
d. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan
jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan
tidak boros.
BAB II

ISI

A. Dasar Teori

Pengertian kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari


tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi
tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
mungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis, menurut ThomasW. Zimmerer
(1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis
penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
Dahulu, kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan.
Sebab itu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir, sehingga
kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang kewirausahaan
bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan lapangan, tapi juga dapat
dipelajari dan diajarkan.
Sejalan dengan tuntutan perubahan yang cepat pada paradigma
pertumbuhan yang wajar dan perubahan ke arah globalisasi yang menuntut
adanya keunggulan, pemerataan, dan persaingan, maka dewasa sedang terjadi
perubahan paradigma pendidikan. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan
sebagai suatu displin ilmu tersendiri yang independen. Hal itu menurut
Soeharto Prawirokusuma (1997) dikarenakan,
1. Kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan nyata
(distinctive), yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi “venture start-up” dan
“venture-growth”, ini tidak jelas masuk dalam kerangka pendidikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan
usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha
dan pemerataan pendapatan.
Disiplin ilmukewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi
yang pesat, yaitu berkembang bukan hanya pada dunia usaha semata
melainkan juga pada berbagai bidang seperti bidang industri, perdagangan,
pendidikan, kesehatan, dan institusi- institusi lainnya, misalnya birokrasi
pemerintah, perguruan tinggi, dan swadaya lainnya. Pada mulanya,
kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan. Dalam bidang-bidang
tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan
perubahan, pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya dapat
digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek tapi juga sebagai kiat
kehidupan secara umum yang berjangka panjang untuk menciptakan peluang.

Sasaran kewirausahaan:
a. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan
kelompok masyarakat.
b. Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi)
c. Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan.

Asas kewirausahaan:
a. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan
b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemapuan berkarya dalam kebersamaan denga etika bisnis yang sehat.

Sikap dan perilaku wirausahawan:


Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:
a. Mempu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif
c. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan
berani mengambil resiko.
Ruang lingkup (lapangan kerja) kewirausahaan:
a. Lapangan agribisnis (pertanian, perkebunan dan kehutanan)
b. Lapangan perikanan (pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan,
pengangutan ikan)
c. Lapangan peternakan ( ternak burung/unggas, ternak bangsa binatang menyusui)
d. Lapangan Perindustrian dan kerajinan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
g. Lapangan pemberi jasa

Sedangkan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:


a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain,
berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya)
b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba,
tekun dan tabah, mempunyai motifasi tinggi dan kerja keras)
c. Pengambul resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada
tantangan, bertingkahlaku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran da kritik)
d. Keorisinilan ( inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahu banyak
hal)
e. Berorintasi pada masa depan (optimis pada masa depan)

Disamping harus memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas eorang wirausaha
harus juga memiliki ketrampikan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu
ketrampilan dasar dan ketrampilan khusus.

Ketrampilan dasar:
a. Memilki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha

Ketrampilan khusus:
a.Ketrampilan konsep (concewptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh bersarakan konsep yang dibuat.
b.Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu
dalam mengelola usaha.
c. Human Skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama
usahawan.

Ruang lingkup (lapangan kerja) kewirausahaan:


a. Lapangan agribisnis (pertanian, perkebunan dan kehutanan)
b. Lapangan perikanan (pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan,
pengangutan ikan)
c. Lapangan peternakan ( ternak burung/unggas, ternak bangsa binatang
menyusui)
d. Lapangan Perindustrian dan kerajinan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
g. Lapangan pemberi jasa

2. Karakteristik wirausahawan
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang.
Jadi karakteristik seorang wiraushawan adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki
seorang wirausahawan yang menbedakan dengan orang lain.
Berikut adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
a. Disiplin
Dispilin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan seseorang
untuk mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai,
dilanrang atau diteruskan.
b. Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya
dengan sealu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Seorang pengusaha yang mempuyai komitmen tinggi adalah orang mentaati atau
memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus
mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik konsumen
maupun mitra bisnisnya.
Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi adalah:
1) Konsisten, tegas, adil
2) Suri tauladan
3) Konsentrasi pada manusia

c. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu
sebagaimana adanya.
Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah adalah bila diberi
kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar dan bila berjanji selalu
ditepati.

d. Kreatif dan Inovatif


Secara umum kreatif dapat diartikan untuk membuat kombinasi baru atau
produk baru. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan seseoarang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas
yang berbeda yaitu menciptakan, memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan.
Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha
menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Inovatif merupakan suatu
terobosan baru yang tercipta karena adanya kreatifitas yang tinggi.

e. Mandiri
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang
harus dilakukan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan kemampuan
sendiri sekaligus berani mengambil resiko dalam bisnis.
Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat menbangun
kepribadian yang kuat antara lain:
1) Berkemauan keras
2) Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi
3) Kejujuran dan tanggungjawab
4) Ketahanan fisik dan mental
5) Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
6) Pemikiran yang kontruktif

f. Realistis
Realistis berari kenyataan. Berfikir secara realistis merupakan cara berfikir
yang sesuai dengan akal sehat.
Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan dan
kekalahan sehingga dapat menyelaraskan dengan kelebihan-kelebihan yang
dimiliki
Seseorang yang realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan kebutuhan sehingga menimbulkan inisiatid dan kreativitas.

Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan


karakteristik wirausahawan
Ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha yaitu:
a. Tidak adanya perencanaan yang matang
b. Bakat yang tidak cocok
c. Kurang pengalaman
d. Tidak mempunyai semangat berwirausaha
e. Kurangnya modal
f. Lemahnya pemasaran
g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

Beberapa faktor yang menunjang keberhasilan wirausahawan:


a. Jujur (jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan terhadap tujuan yang akan dicapai)
b. Disiplin dan berani
c. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik.

Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif


Berbuat dan bekerja prestatif adalah merupakan modal dasar untuk
keberhasilan sorang wirausahawan. Berikut akan dijelaskan pengertian, ciri-ciri dan
sifat kerja prestatif serta sikap-sikap perilaku kerja prestatif.
Pengertian, ciri-ciri dan sifat kerja prestatif
Pengertian dari bekerja prestatif adalah seorang wirauasaha dalam bekerja
harus selalu berambisi ingin maju di segala bidang.
Berambisi selalu ingin maju ini harus melihat beberapa hal yaitu persaingan
bebas, perubahan yang semakin cepat dan serasnya arus informasi yang makin
mengglobal tanpa mengenal batas negara.
Hakekatnya persaingan bebas adalah persaingan disegala bidang yang
memungkinkan terjadinya 3 hal yaitu: Menang, Bertahan atau Tergilas.
Perubahan yang semakin cepat di segala bidang terutama dalam
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi dan semakin derasnya arus informasi
menuntut sikap dan prilaku kerja prestatif.
Menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s First ada empat sisi
potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:
a. Sikap mawas diri (Self Awareness)
b. Mempertajam suara hati (Conscience)
c. Pandangan independent untuk bekal bertindak (Independent Will)
d. Berfikir mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi serta
adaptasi yang tepat (Creative Imagination)

Ciri-ciri dan sifat kerja prestatif:


Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri-ciri
karakteristik prestatif sebagai berikut:
CIRI-CIRI PRESTATIF SIFAT-SIFAT PROFIL WIRAUSAHAWAN

Percaya diri Keyakinan

Ketidaktergantungan

Individualistik

Optimisme

Berorientasi pada hasil o Kebutuhan akan prestasi/Berorintasi pada laba

o Ketekunan dan Ketabahan


o Kerja keras, mempunyai dorongan kuat

Pengambilan resiko Energik dan inisiatif

Kemampuan mengambil resiko

- Suka pada tantangan

Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin

Dapat bergaul dengan orang lain

Menanggapi saran dan kritik

Keorisinilan Inovatif

Punya banyak sumber

Mengetahui banyak hal

Berorientasi ke masa depan Pandangan kemasa depan

Perseptif

Sikap-sikap prilaku kerja prestatif


Dalam prilaku kerja prestatif terdapat beberapa sikap-sikap kerja yaitu:
a. Kerja ikhlas
b. Kerja mawas diri dari rasa emosional
c. Kerja cerdas
d. Kerja keras
e. Kerja tuntas

MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH


A. Pengertian Masalah
a. Masalah adalah segala sesuatu yang dapat menghambat tercapainya tujuan
yang ingin dicapai.
b. Masalah adalah hambatan yang dihadapi seseorang dalam mencapai tujuan
dan orang tersebut tidak mampu memecahkannya pada saat itu juga
B. Teknik-Teknik Pemecahan Masalah dan Pembuat Keputusan
a. Pemecahan masalah merupakan kegiatan yang penting dalam usaha atau
bisnis
3 hal yang harus diketahui seorang wirausaha dalam memecahkan masalah:
1. Informasi tentang masalah yang dihadapi
2. Pengetahuan atau pengalaman yang dimilikinya
3. Memiliki keahlian dan keterampilan
Teknik pengambilan keputasan dalam memecahkan masalah yaitu:
1. Intuisi, pemecahan masalah berdasarkan perasaan orang yang membuat
keputusan.
2. Fakta, keputusan diambil berdasarkan fakta (kejadian) yang sebenarnya di
lapangan
3. Pengalaman, memerhatikan kejadian-kejadian di masa lalu sebagai pentunjuk
membuat keputusan.
4. Keterampilan, didasarkan pada keterampilan sehingga mampu mengendalikan
keinginan dan kemauannya
C. Mengidentifikasi Masalah dan Penyebabnya
Langkah dalam memecahkan suatu masalah yaitu mengidentifikasi, mencari
penyebab timbulnya masalah.
Untuk mengidentifikasi masalah, seorang wirausaha harus memiliki sumber
informasi. Jenis-jenis informasi yang diperlukan yaitu:
1. Informasi kuantitaif, berisi nilai yang dapat dihitung
2. Informasi kualitatif, berisi nilai yang dapat dirasa, seperti perubahan
produk, mutu produk
3. Informasi kontrol, berisi tentang pemberian petunjuk tentang perubahan
produk
4. Informasi simbol, berisi tentang pentujuk-petunjuk dalam rambu-rambu
bisnis
Informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalah, yaitu:
1. Aktual: terbaru, terkini
2. Terpercaya: berasal dari sumber yang dipercaya, jelas
3. Jelas dan lengkap: integration, berdasarkan fakta dan bersifat menyeluruh
Bentuk informasi yang diperlukan wirausahawan yaitu:
1. Informasi atas orang (gaji/upah)
2. Informasi investasi
3. Informasi operasi dan modal (pencatatan dan laporan)
4. Informasi pendukung (pesaing, gudang atau pemasaran)
C. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk menentukan dan mengambil keputusan yang tepat, kita harus
mempunyai beberapa alternatif untuk dipilih.
Menurut Basu Shwasta, ada 3 macam teknik dalam menganalisis alternatif pemecahan
masalah, yaitu:
1. Operation Research
Operation research disebut managemen science. Merupakan pendekatan utama
untuk menyelesaikan masalah.
5 tahap penerapan operation research:
1. Merumuskan masalah
2. Membuat model matematis untuk menggambarkan sistem yang sedang diteliti
3. Membuat pemecahan dari model tersebut
4. Menguji motel tersebut dan membuat penyelesainnya
5. Mengendalikan pemecahan tersebut

2. Capital Budgeting
4 tahap dalam pengambilan keputusan dalam pengeluaran modal:
1. Membuat beberapa alternative proyek investasi
2. Mengevaluasi pro dan kontra dari masing-masing alternatif
3. Memilih satu alternatif
4. Menerapkan keputusan
3. Break Event Analysis/Titik Impas
Analisis break event membantu menentukan volume penjualan yang akan
menghasilkan keuntungan atau kerugian.

break event yaitu titik dimana penghasilan sama dengan biaya


4 konsep pokok dari analisis break event:
1. Fixed cost (biaya tetap), yaitu biaya yang tidak berubah meski volume produksi
berubah
2. Variabel cost (biaya bahan baku/variabel), yaitu biaya yang berubah sesuai dengan
perubahan volume produksi
3. Revenue (pendapatan), yaitu jumlah pendapatan yang diterima.
4. Profit (laba), yaitu sisa penghasilan setelah dikurangi biaya tetap dan biaya variabel

D. Proses Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan satu di antara kunci keberhasilan dalam
manajemen bisnis
3 sifat penting dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan:
1. Sistematis, teratur menurut pola yang tersusun rapi
2. Analisis, setiap data dan fakta yang diolah, dianalisis secara cermat dan tepat
3. Rasional (logis), dalam diterima oleh akal yang pikiran yang sehat

E. Pertimbangan-pertimbangan dalam Merumuskan Masalah


Faktor-faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan:
1. Faktor orang, harus memerhatikan orang-orang yang terkena dampak
keputusan yang dihasilkan
2. Faktor psikologis, memerhatikan masalah dalam diri kita sendiri
3. Faktor sasaran, harus mendorong tercapainya sasaran
4. Faktor fisik, harus ditransferkan ke arah tindakan (action)
5. Faktor waktu, menggunakan waktu yang efektif dan efisien
6. Faktor pelaksanaan, akan menimbulkan suatu rangakaian
7. Faktor sarana, penggunaan alat dalam memperlancar keputusan yang diambil
Pertimbangan dalam membuat keputusan didasarkan kepada:
1. Keputusan yang diambil harus objektif
2. Tindakan dalam mengambil keputusan tepat dan akurat
3. Konsekuensi pilihan dengan cara menilai layak tidaknya suatu pilihan
4. Tindakan pelaksanaan

F. Dampak Pengambilan Keputusan


Keputusan yang diambil harus dipertimbangkan, jangan asal-asalan.
Syarat keputusan yang baik, yaitu:
1. Harus dapat diterima seluruh pihak terkait
2. Harus memiliki data dan fakta yang jelas
3. Harus sesuai dengan perubahan yang terjadi di dunia bisnis

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA WIRAUSAHA


1. Faktor-faktornya
semangat kerja wirausaha sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a.peluang usaha atau bisnsinya.
b. minat dalam usaha atau bisnisnya.
c. modalnya, apakah sudah tersedia atau belum.
d. relasinya, apakah dari keluarga, teman yang sudah menekuni usaha yang sama aatau usaha
yang akan dikembangkan ada relevansinya dalam usaha tersebut.

Namun ada faktor lain yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha antara lain
faktor dukungan keluarga, famili, teman, pengalaman usaha, keadaan ekonomi, keadaan
lapangan kerja, dan sumber daya yang tersedia. selanjutnya ada faktor lain yang
mempengaruhi semangat kerja wirausaha, yaitu pertimbangan antara pengalaman dan spirit,
energi, dan rasa optimis dalam keberhasilan usaha atau bisnisnya.
Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi
peluang-peluang usaha, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk
memperoleh keuntungan.semangat wirausaha tergantung pada faktor-faktor kesediaan untuk
bertanggung jawab atas pekerjaannya. Wirausaha yang sukses, salah satu kuncinya adalah
harus mempunyai kepribadian yang menarik dan semangat etos kerja yang tinggi. bakat
seorang wirausaha akan berkembang dan bertambah berkat adanya pengetahuan dan
pengalaman yang diperolehnya dari hasil interaksi dengan lingkungan.
Menurut Murfhy and Peck (1980) ada delapan anak tangga untuk mencapai karir di dalam
wirausaha untuk mengembangkan semangat kerjanya dan profesinya dengan syarat :
a. Mau Bekerja keras. (capacity for hard work).
b. Bekerja sama dengan orang lain. (getting thing done with and thought people).
c. Penampilan yang baik. (good appearance).
d. Mempunyai Keyakinan (Self Confidence).
e. Pandai Membuat Keputusan (Making sound decision).
f. Mau menambah pengetahuan. (college education).
g. Ambisi untuk Maju. (ambition drive).
h. pandai berkomunikasi (ability communicate).
Tujuan Mengembangkan semangat wirausaha adalah untuk menghadapi persaingan bisnis
global. semakin banyak yang terdidik maka semakin banyak orang beminat dalam
berwirausaha. jika ingin menjadi wirausaha yang sukses dan mempunyai semangat kerja
yang tinggi, maka manfaatnya sebagai berikut :
a. menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran
b. memberi contoh bagaimana harus bekerja keras.
c. berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan nasional.
d. merupakan generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,
kesejahteraan, dsb.
e. menjadi contoh bagi masyarakat karena wirausaha itu orang terpuji, berani, dan
hidupnya tidak merugikan orang lain.
f. hidupnya efisien, efektif, tidak berfoya, dan tidak boros.

secara lebih terperinci, mengembangkan semangat kerja wirausaha dapat


diidentifikasikan sebagai berikut :

a.mempunyai keyakinan dalam berwirausaha.


b.mempunyai sikap mental yang positif.
c.mempunyai keyakinan penuh dan percaya pada dirinya sendiri.
d.mempunyai keunggulan di dalam berwirausaha.
e.bekerjanya penuh kreatif, inovatif dan prestatif.
f.bertingkah laku baik dan bertanggung jawab.
g.dapat mengelola waktu dan bertanggung jawab.
Adapun teknik keberhasilan di dalam mengembangkan semangat kerja wirausaha
ditentukan oleh :

a.kemampuan merumuskan tujuan usaha.


b.pemahaman tentang hakikat dan makna berwirausaha.
c.sikap dan kemauan serta tindakan-tindakannya.
d.keberanian untuk mengambil inisiatif dan inovatif.
e.kecakapan di dalam mengelola usahanya.
f. krativitas dan percaya diri.
g. pengalaman dan pendidikannya.

Jika ingin memulai mengembangkan semangat kerja wirausaha, sebaiknya dimulai dari
usaha kecil-kecilan terlebih dahulu. karena sesuatu yang besar itu diawali dari hal-hal
yang kecil.

2. Gunanya Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha.


Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha berikut ini, berguna di
dalam mengembangkan usahanya, yaitu :

a. memilih sasaran-sasaran positif didalam berwirausaha.


b. bergaul dengan orang-orang yang berpikir dan bertindak secara wirausaha.
c. percaya pada diri sendiri dan bakat-bakat dalam usaha.
d.jauhilah pikiran dan ide-ide yg negatif.
e. menggunakan pikiran secara produktif.
f. menghilangkan beban mental dengan mengambil tindakan positif.
seperti kita ketahui faktor yang mempengaruhi semangat kerja wirausaha yaitu naluri
bekerjanya, mengantisifasi unruk masa depan usahanya, menjaga keharmonisan dan
bekerja sama dalam kehidupan usaha atau bisnis. disini kepemimpinan wirausaha
merupakan faktor kunci untuk meningkatkan semangat kerja. faktor kepemimpinan
wirausaha yang unggul akan memperhatikan orientasi pada sasaran usaha, hubungan
kerja dan efektivitasnya.
Membangun Komitmen Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

A. Pengertian Komitmen

1. Komitmen adalah kesepakatan atau sikap konsisten terhadap tujuanyang hendak


dicapai.
2. Komitmen tinggi adalah fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan
selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausaha yang
mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya
untuk memajukan usaha bisnisnya setiap saat pikirannya tidak lepas dari
perusahaannya, mereka selalu menggunakan sumber daya secara efisien dan selalu
berusaha untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya yang
minimal.

B.Faktor-faktor Pembangun Komitmen Tinggi


Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang
mentaati dan memenuh janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
Menunjukkan komitmen tinggi, bukan semata – mata membuat ide, melainkan terkait
adanya faktor-faktor pendudkung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi.
Faktor – faktor tersebut antara lain :
a. Konsisten, tegas dan adil (fair)
b. Mercusuar, Memberikan nasehat –nasehat kepada wirausahawan, selain
memberikan nasehat tetapi juga melakukannya
c. Konsentrasi pada manusia. Wirausahawan harus fokus atau benar-benar
memperhatikan pada pegawainya, dengan mau memperhatikan masalah, keinginan
dan perkembangan pegawainya.
C. Menerapkan Perilaku Tepat Waktu
Dalam waktu yang sangat pendek kita akan menemukan kemungkinan-
kemungkinan untuk maju / mendapatkan suatu keberhasilan.

1. Tepat waktu merupakan organisasi. Artinya keseluruhan dari kegiatan untuk


mencapai suatu tujuan
2. Tepat waktu merupakan kekuasaan. Artinya waktu yang kita hadapi sekarang dan
menentukan kejadian.
3. kejadian pada masa yang akan datang.
4. Tepat waktu merupakan nila uang. Artinya waktu yang diberikan seseorang untuk
dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang
5. Tepat waktu merupakan ukuran. Artinya menentukan berapa lama untuk
menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang akan kita abaikan sehingga
dapat menimbulkan kerugian.

Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat ditabung, semakin sore sungguh
semakin kehilangan waktu, uang dapat dicari dan diperoleh kembali, tetapi waktu
berlalu terus dan tidak dapat kembal lagi.

D. Menerapkan Perilaku Tepat Janji

Modal utama bagi para siswa di sekolah, yaitu kalau berkata harus jujur dan
kalau berjanji dengan teman-teman harus di tepati, tepat janji merupakan sifat yang
perlu di miliki oleh setiap siswa di sekolah karena sifat ini akan mendapat rasa
kepercayaan.
Ciri-ciri kepribadian seorang siswa sebagai calon wira usaha yaitu :
a. Bermoral tinggi dalam menepati janji
b. Bersikap mental tinggi dalam menempati janji
c. Terampill di dalam belajar dalam berusaha.
Penerapan tepat janji, pada siswa di lingkungan sekolah sebagai berikut :
a. Para siswa di biasakan sehari-harinya untuk menggunakan tepat janji.
b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar.
c. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji.
E. Menerapkan Kepedulian Terhadap Kualitas Hasil Kerja
Faktor pendukung agar hasil berkualitas
a. Ukuran
b. Tahan lamanya produk
c. Kepercayaan
Faktor yang mempengaruhi kualitas hasil kerja
a. Sumber daya manusia (SDM)
b. Peralatan
c. Bahan Baku
d. Pengendalian
e. Pengembangan
F. Menerapkan Komitmen Terhadap Pengendalian Diri
1. Ketabahan, adalah tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan
hidup.
2. Keuletan, artinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Keuletan merupakan
sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan didalam usaha diri, keluarga
dan masyarakat. Banyak orang yang cepat putus asa, menyerah kalah dalam
menghadapi tanda – tanda kegagalan.Mereka yang tidak putus asa adalah orang –
orang ulet, tabah, tekun dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan adalah
sumber keberhasilan dalam berwirausaha.
3. Disiplin, Mempunyai arti latihan dan ketaatan pada aturan. Dengan melaksanakan
disiplin, berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran dalam
belajar, bekerja dan berusaha.
4. Kerja Sama, Para wirausaha harus bisa hidup dengan tidak merugikan orang lain.
Pada hakekatnya kekuatan manusia terletak pada kemampuan untuk bekerja sama
dengan manusia lainnya.
Dengan sikap dan sifat demikian, akan terbinalah saling membantu dan saling
menolong serta bekerja sama :
1). Dengan keluarga sendiri
2). Dengan orang-orang yang sepropesi
3). Dengan masyarakat
4). Dengan pemerintah
G. Pentingnya Komitmen Tinggi Bagi Wirausaha
Berikut ini adalah beberapa hal yang penting dalam berkomitmen tinggi bagi
Wirausaha:
1. Pantang menyerah terhadap keadaan atau situasi apapun.
2. Memiliki semangat dan tahan uji dari sebab tantangan penderitaan, baik lahir
maupun batin.
3. Memiliki kesabaran dan ketabahan di dalam berusaha.
4. Selalu bekerja, berjuang dan berkorban.

G. 7 Kekuatan Yang DapatMembangun Kepribadian


Seorang wirausahawan yang berkomitmen tinggi di dalam berwirausaha setidak-
tidaknya harus memiliki 7 (tujuh) kekuatan yang dapat membangun kepribadan, yaitu
:
1. Keyakinan yang kuat untuk maju di dalam berwira usaha
2. Kemauan keras untuk maju di dalam berwira usaha
3. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif di dalam berwirausaha
4. Ketekunan dan keuletan di dalam berwirausaha
5. Kesabaran dan ketabahan di dalam berwirausaha
6. Ketahan fisik dan mental d dalam berwirausaha
7. Kejujuran dan tanggung jawab di dalam berwirausaha

Mengambil resiko usaha


1 Macam-macam resiko
Risiko (risk) adalah kegagalan, kendala, hambatan, akibatnya, bahayanya dan
kerugiannya. Begitu pula berhasilnya suatu usaha dipengaruhi oleh bagaiman cara
pengelolaannya.
Para wirausaha merupakan pengambil risiko usaha yang sudah diperhitungkan.
Menurut para ahli kewirausahaan, kegiatan usaha atau bisnis memiliki
berbagai macam resiko, dimana risiko ini dapat diidentifikasi kedalam berbagai
macam jenis yaitu:
a. Barang tidak laku
b. Barang tidak bisa terbayar
c. Barang tidak bermanfaat bagi konsumen
d. Adanya bencana alam
e. Adanya pencurian, penipuan
f. Adanya kredit macet
g. Utang yg besr tak terbayarkan
h. Adanya mogok kerja
i. Adanya sabotase terhadap usahanya
j. Harga barang turun naik
k. Adanay persaingan global
l. Adanya resesi dan inflasi
m. Adanya gejolak politik di dalam negeri
n. Tidak dipercaya oleh bank
o. Adanya cashflow yang tersendat
p. Tingkat penjualan yang rendah
q. Kacaunya distribusi
r. Sulitnya mencari bahan baku
s. Kacaunya manajemen produksi
Resiko dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya:
a. Keahlian dalam mengambil resiko
b. Resiko yang diketahui sebelumnya
c. Resiko pertengahan usaha
d. Inisiatif dan inovatif
e. Resiko usaha yang diasuransikan
f. Kerja prestatif dan antusiasme
2 Kemampuan memperkecil resiko
Jika wirausaha tidak berani mengambil resiko maka beliau tidak bisa
mewujudkan bakat berwirausahanya. Adapun kemampuan di dlam memperkecil
resiko usaha dapat ditingkatkan oleh:
a. Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses
b. Kemampuan dalam menghadapi situasi resiko menurut tujuan usaha
c. Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis
d. Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha
Berikut adalah prosedur menganalisis resiko usaha:
a. Tujuan dan sasaran resiko usaha
b. Meneliti alternatif resiko usaha
c. Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif
d. Taksiran resiko usaha
e. Mengumpulkan informasi resiko usaha
Membuat keputusan
1 Alternatif pemecahan masalah
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif
tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu
proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan.
Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan
membuat keputusan yang meningkatkan kemampuan bisnisnya pada masa yang akan
datang.
Pedoman untuk membuat alternatif pemecahan keputusan, kuncinya adalah
sebagi berikut:
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan
fakta-fakta.
Dibidang yang dikenal ini seorang wirausha harus menggunakan logika,
penalaran, dan intuisinya untuk membuat keputusan, serta peran teknologi informasi
harus optimal penggunaannya.
Informasi juga sangat penting untuk sebagai masukan bagi pengambilan suatu
keputusan dalam bisnis.
2 Solusi memecahkan masalah
Faktor solusi dan pertimbangan wirausaha dalam membuat pemecahan
keputusan akhir antara lain sebagai berikut:
a. Ukuran dan kompleksitas bisnis
b. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
c. Fasilitas yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem
d. kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia.
e. Jumlah transaksi yang harus diproses
f. Faktor-faktor keuangan
Faktor-faktor dan pertimbangan solusi dalam membuat pemecahan keputusan,
antara lain sebagai berikut:
a. Solusi membuat pemecahan keputusan
1) Faktor orang
Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan orang-orang yang akan
merasakan maslah akibat dari keputusan yg dibuat.
2) Faktor psikologi
Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan faktor psikologi
(emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, dan pengaruh kejiwaan lainnya)
3) Faktor fisik
Dalam mengambil keputusan perlu ditransfer ke dalam tindakan fisik.
4) Faktor sasaran
Dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan dan mendorong arah usaha
dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan
5) Faktor waktu
Dalam membuat keputusan masalah perlu memperhatikan waktu yang efektif
untuk menganalisa data-data dan permasalahnya.
6) Faktor pelaksanaan
Dalam mengambil keputusan perlu adanya follow up. Setiap keputusan perlu
rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan.
b. Pertimbangan membuat keputusan usaha
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan
sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk:
1) Merangsang daya imajinasi guna mendapatkan jawaban yang benar terhadap
suatu masalah.
2) Memperkaya alternatif-alternatif guna melahirkan keputusan yang lebih mantap
3) Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yang akan diambil
Macam macam keputusan:
1) Keputusan produksi
2) Keputusan penjualan
3) Keputusan permodalan
4) Keputusan kepegawaian
Dasar dan tenik pemecahan membuat keputusan usaha adalah:
1) Intuisi
2) Fakta
3) Pengalaman
4) Keterampilan

3 Resiko keberhasilan dan kegagalan dalam pengambilan keputusan


Untuk mengurangi resiko usaha yang tidak diinginkan oleh seorang wirausaha
adalah dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi adalah salah satu bidang
yang sangat penting dalam proses kegiatan usaha/bisnis.
Dalam komunikasi ada tiga aspek yang diperlukan dan dipertimbangkan
dalam rangka pemecahan masalah keputusan usaha, yaitu:
a. Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses dalam pemecahan masalah
keputusan
b. Komunikasi mengangkut karyawan perusahaan
c. Komunikasi menyangkut informasi dalam pemecahan keputusan usaha/bisnis

Pentingnya komunikasi dalam usaha adalah untuk:


a. Dapat menimbulkan kesetiakawanan dan loyalitas karyawan
b. Mudah memperoleh keterangan/informasi
c. Meningkatkan tanggungjawab karyawan
d. Meningkatkan kegairahan kerja karyawan
e. Mengetahui kebijaksanaan, peraturan yang telah ditetapkan
f. Menimbulkan saling pengertian di antar karyawan
g. Adanya saling menghargai dalam pemecahan keputusan usaha
h. Dapat memutuskan keputusan ssesuatu masalah secara tepat dan logis
i. Dapat mendorong karyawan ke arah berfikir kreatif dan inovatif
Pemecahan masalah keputusan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan
analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari:
S = Strenght , berarti kekuatan usaha
W = Weakness , berarti kelemahan usaha
O = Opportunity , berarti peluang usaha
T = Threat , berarti ancaman usaha
Dengan analisis SWOT wirausaha akan menyiapkan jalan keluar secara
rasional, tegas dan lugas di dalam memecahkan keputusan masalah usahanya. Dengan
adanya alaisis SWOT dan adanya informasi dari dalam dan luar usaha/bisnis,
wirausaha akan dapat mengetahui:
a. Adanya kekuatan yang dapat mendukung dalam memecahkan masalah keputusan
usahanya.
b. Dimana peluang usahanya
c. Apakah kelemahan yang membatasi/menghambat kemampuan dalam membuat
pemecahan masalah keputusan usahanya
d. Apa saja yang mengancam dan membahayakan di dalam membuat pemecahan
masalah keputusan usahanya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
2. Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
3. Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.
4. Hakikat kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan
berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
5. Sikap dan kepribadian kewirausahaan adalah suatu sikap/ watak yang memiliki
ciri-ciri percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi kemasa depan.
6. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Selain itu
keberhasilan berwirausaha sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu kemauan,
kemampuan, peluang dan kesempatan.

Você também pode gostar