Você está na página 1de 3

Dari daerah asal

1. Minta surat pengantar untuk pindah domisili dari ketua RT. Jangan lupa untuk membawa
KK dan KTP beserta fotokopiannya ya.
2. Minta cap dari sekretaris RT dan juga tanda tangan ketua RW.
3. Bawa dokumen ke kelurahan untuk dibuatkan surat pengantar yang baru untuk dibawa ke
kecamatan.
4. Bawa semua dokumen ke kecamatan. Di kecamatan, nama kita akan dihapus dari KK lama
(bye Jogja, hiks).
5. Bawa semua dokumen ke Disduk Capil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil). Disana
kita diminta untuk menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan, termasuk KTP lama kita.
Setelah berkas diserahkan, kita hanya perlu menunggu sekitar 7-14 hari kerja untuk
mengambil surat guna membuat KTP di domisili yang baru.
6. Kalau kamu berencana untuk kembali ke domisilmu yang sekarang menggunakan
kereta api maupun pesawat terbang, kamu bisa minta keringanan supaya KTP-nya
tidak diambil dulu. Just in case, kalau terjadi sesuatu sepanjang perjalanan dan
diminta untuk menunjukkan kartu identitas yang sah. Pengalaman saya kemarin,
saya juga diminta untuk mengumpulkan KTP yang lama di Disdukcapil Jogja. Tapi
karena keesokan harinya saya akan kembali ke Medan, petugas membolehkan saya
tetap membawa KTP tersebut dengan catatan ketika memperbaharui KTP di Medan,
KTP yang lama dikumpulkan. *Walaupun ternyata ketika membuat KTP di Medan
saya tidak perlu mengumpulkan KTP lama saya, hehe. Lumayan buat kenang-
kenangan
7. Segera urus surat kepindahan dan buat dokumen yang baru, jangan ditunda-tunda
karena kita tidak tahu kapan kita membutuhkan dokumen tersebut.

. Untuk menghindari penyalahgunaan KTP karena tidak memiliki masa berlaku, maka ada
beberapa kondisi yang mewajibkan pemilik KTP untuk mengganti KTP, yaitu: perubahan status
perkawinan, alamat, serta kehilangan. Untuk pembuat baru atau yang memperpanjang KTP,
masa berlaku tetap seumur hidup. Sedangkan untuk e-KTP lama yang sudah tersebar dan masih
mencantumkan masa berlaku, maka e-KTP tersebut berlaku sama dengan e-KTP baru.

Pemberlakuan e-KTP seumur hidup memang lebih praktis dan tidak boros, karena tidak perlu
ganti KTP baru setiap 5 tahun. Namun jika Anda memutuskan pindah alamat, segeralah
mengurus KTP baru, demi kelancaran aktivitas di tempat baru. Selain itu perubahan data base
kependudukan juga akan mempengaruhi arah kebijakan pemerintah/instansi yang bersangkutan.
KTP merupakan identitas pribadi, buatlah seakurat mungkin. Jika ada perubahan status atau
pindah alamat segera laporkan dan urus KTP baru.

Pindah Antar Provinsi


Dan apabila pindah antar provinsi, akan dikeluarkan serta ditandatangani oleh Kepala
Instansi Kependudukan serta Pencatatan sipil kabupaten.

Untuk memegang surat pindah domisili, ada beberapa proses serta dokumen yang
diperlukan, seperti :
1. Surat Pengantar dari RT / RW
2. KK (Kartu Keluarga) yang Asli
3. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Asli
4. Pas Foto 5 lembar dengan ukuran 3 x 4

Meski persyaratan dokumen yang dibutuhkan sama, namun dari setiap klasifikasi
pindah mempunyai sedikit perbedaan dalam tata caranya. Berikut adalah tata cara dari
salah satu klasifikasi yakni pindah dalam satu wilayah desa :

1. Menyiapkan surat pengantar yang dibuat oleh RT/RW


2. Surat pengantar dibawa ke pihak kelurahan disertai berbagai persyaratan yang dibutuhkan. Kemudian
Kepala Desa membuatkan serta menandatangani surat pindah.
3. KTP yang asli milik pemohon orang yang akan pindah) akan dicatut kelurahan/desa
4. Menuju ke kecamatan untuk membuat KK baru dengan mencoret pihak pemohon/yang akan pindah.
Sebagai dasar pembuatan KK baru, nama dari yang akan pindah dicoret pada KK yang sebelumnya.

Surat Pindah dibuat sebanyak 5 rangkap, yakni :

 Lembar 1 diperuntukkan bagi pemohon


 Lembar 2 diperuntukkan bagi RW yang akan dituju (lokasi dimana akan pindah)
 Lembar 3 diperuntukkan bagi Desa yang akan dituju
 Lembar 4 diperuntukkan bagi pihak Kecamatan
 Lembar 5 diperuntukkan bagi Desa sebagai arsip.

Read more: http://keenaninstereo.blogspot.co.id/2017/03/persyaratan-cara-mengurus-surat-


pindah.html#ixzz59AlD4mr2

Você também pode gostar