Você está na página 1de 4

Amenorea

 Definisi

Amenore adalah kelainan di mana tidak adanya perdarahan menstruasi, dapat sementara atau
menetap selama periode lebih dari enam bulan. Amenore merupakan gambaran normal pada
prepubertas, kehamilan dan wanita post-menopause. (Widijanti A, dkk. Amenore primer pada
empty sella. Medicinus. 2014; 27(2)

 Epidemiologi
World Health Organization(WHO) memperkirakan bahwa kejadian amenorea pada remaja
adalah 10-15%, sedangkan di negara maju seperti: Belanda, persentase amenorhoe cukup besar
yaitu 13%. Angka kejadian amenorea di di Indonesia cukup tinggi. Menurut survei yang
dilakukan oleh Departemen Kesehatan pada beberapa sekolah di Indonesia pada tahun 2008.
Hasilnya 17.665 remaja putri 6.855 yang mengalami masalah dengan menstruasinya (40%).
Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara angka kejadian amenorea dari 1.600 remaja
yang mengalami kejadin amenorea mencapai 170 remaja (10%-13%) khususnya di beberapa
sekolah negeri maupun swasta (Yusril, 2010).

( Bolon CMT. Gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya amenorea pada remaja putri di
desa Helvetia timur kecamatan Helvetia medan periode april-juni tahun 2012. Jurnal ilmiah
keperawatan. 2015; 1(1) )

 Etiologi
Etiologi amenorea primer dan sekunder, penyebab yang lebih sering pada amenorea primer
adalah kelainan genetik dan kelainan anatomik. Sedangkan pada amenorea sekunder disebabkan
oleh proses anovulasi, yang sering termanifestasi sebagai beberapa penyakit, di antaranya
sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome, PCOS), kegagalan ovarium prematur
(premature ovarian failure, POF), (Heffner, 2006).

( Bolon CMT. Gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya amenorea pada remaja putri di
desa Helvetia timur kecamatan Helvetia medan periode april-juni tahun 2012. Jurnal ilmiah
keperawatan. 2015; 1(1) )

 KLASIFIKASI

Klasifikasi amenorea adalah sebagai berikut :

1. Amenorea primer

mengacu pada masalah ketika wanita muda yang berusia lebih dari 16 tahun belum
mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan maturasi seksual, atau menstruasi mungkin
tidak terjadi sampai usia 14 tahun tanpa disertai adanya karakteristik seks sekunder.

2. Amenorea sekunder
tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah menarke normal pada masa
remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan emosional minor yang berhubungan dengan
berada jauh dari rumah, masuk ke perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas. Penyebab
kedua yang paling umum adalah kehamilan, sehingga pemeriksaan kehamilan harus
dilakukan.

 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya Amenore ,siklus menstruasi normal terjadi karena perubahan kadar
hormon dibuat dan dikeluarkan oleh indung telur. Ovarium merespon sinyal hormon dari
kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak, yang, pada gilirannya, dikendalikan oleh hormon
yang diproduksi di hipotalamus otak. Gangguan yang mempengaruhi setiap komponen siklus
peraturan dapat menyebabkan amenore. Namun, penyebab umum amenore pada wanita muda
kadang-kadang diabaikan atau disalahpahami oleh individu dan lain-lain, adalah kehamilan yang
tidak terdiagnosa. Amenore pada kehamilan merupakan fungsi fisiologis normal. Kadang-
kadang, masalah mendasar yang sama dapat menyebabkan atau memberikan kontribusi baik
untuk amenore primer atau sekunder. Sebagai contoh, masalah hipotalamus, anoreksia atau
olahraga ekstrim dapat memainkan peran utama dalam menyebabkan amenore tergantung pada
usia orang dan jika ia telah mengalami menarche.(Dipiro TJ 2008)

 KOMPLIKASI
komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran
setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya muncul gejala-gejala lain akibat hormone
seperti osteoporosis (Dipiro TJ 2008).

 GEJALA KLINIS
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah
kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-tanda pubertas seperti
pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk
tubuh.

Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran
perut. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut
jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab. Sindroma Cushing menyebabkan
wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan serta tungkai yang kurus.
(Dipiro TJ 2008).
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore (Dipiro TJ 2008)
1. Sakit kepala
2. Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui)
3. Gangguan penglihatan (pada tumor hipofisa)
4. Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
5. Vagina yang kering

 TANDA KLINIS
Tanda-tanda terjadinya penyakit amenore yaitu (Dipiro TJ 2008) ;
1. Tidak mengalami kehamilan
2. Penglihatan berkurang
3. Rambut sering rontok
4. Bulu wajah yang berlebihan

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada amenorrhea primer : apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder
maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur, rahim, perekatan dalam
rahim). Melalui pemeriksaan USG, histerosal Pingografi, histeroskopi dan Magnetic Resonance
Imaging (MRI), apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka
diperlukan pemeriksaan kadar hormone FSH dan LH setelah kemungkinan kehamilan
disingkirkan pada amenorrhea sekunder maka dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating
Hormon (TSH) karena kadar hormone thyroid dapat mempengaruhi kadar hprmone prolaktin
dalam tubuh (Dipiro TJ 2008).

 PENATALAKSANAAN
Dapat dilakukan dengan cara ;
a. Tarapi non-farmakologi
Terapi non-farmakologi untuk amenore bervariasi tergantung pada penyebab yang
mendasari. Pada wanita usia muda yang melakukan kegiatan olahraga berlebihan kemungkinan
dapat menjadi penyebab dasar amenore, maka treatmentnya adalah pengurangan terhadap
exercise yang berlebihan (Dipiro TJ 2008).
b. Terapi Farmakologi
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas maka diet dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk
mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu. Pembedahan
atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer (Dipiro TJ 2008)

(Dipiro TJ, Talbert LR, Yee CG, Matzke RG, Wells GB, Posey ML, 2008,Pharmacotherapy: A
Phatophysiologi Approach 7th ed, The Mc Graw-Hill Companies Inc.USA)

Você também pode gostar