Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Gas Nyata
2. kompresibilitas
3. viskositas
4. faktor volume formasi
5. kelarutan gas dalam minyak
6. sifat termodinamika (misalnya tekanan gelembung, dew point pressure,
equilibrium ratios).
1. POROSITAS
Porositas adalah perbandingan volume rongga pori pori terhadap volume total batuan,
perbandingan ini biasanya di lakukan dengan persen.
Berdasarkan proses pembentukannnya, porositas dikelompokkan menjadi:
Porositas primer yaitu porositas yang terbentuk bersamaan dengan waktu proses
pengendapan batuan.
Porositas sekunder yaitu porositas yang terbentuk kemudian setelah proses
pengendapan sebagai akibat dari proses geologi.
2. Permebilitas
Pada prinsipnya, Data permebilitas digunakan untuk menentukan kemampuan air
resevoir permebilitas didefinisakan sebagai kemampuan resevoir untuk membawa
fluida melaui pori yang saling berhubungan.
3. Saturasi Fluida
Saturasi fluida adalah perbandingan antara volume pori batuan yang ditempati oleh stu
fluida tertentu dengan volume pori batuan.
4. Kompresibilitas
Menurut Geertsma, terdapat tiga macam kompressibilitas pada batuan yaitu :
a. Kompressibilitas matriks batuan, yaitu fraksional perubahan volume dari material
padatan batuan (grain) terhadap satuan perubahan tekanan.
b. Kompressibilitas batuan keseluruhan, yaitu fraksional perubahan volume dari
volume batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
c. Kompressibilitas pori-pori batuan, yaitu fraksional perubahan volume pori-pori
batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
5. Wettabilitas
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain yang
tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda padat, maka salah
satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda padat tersebut
6. Tekanan kapile
Tekanan kapiler (pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada antara
permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas) sebagai akibat dari
terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
3. Sifat fisik gas?
Adalah perbandingan antara berat molekul gas tersebut terhadap berat molekul
udara kering pada tekanan dan temperatur yang sama.
Faktor volume formasi gas (Bg) didefinisikan sebagai perbandingan volume gas dalam
kondisi reservoir dengan volume gas dalam kondisi permukaan.
Kompressibilitas isothermal dari gas diukur dari perubahan volume per unit volume
dengan perubahan tekanan pada temperatur konstan.
Viskositas adalah gesekan dalam fluida (resistance) untuk mengalir. Jika gesekan
antara lapisan fluida kecil (low viscosity), gaya shearing yang ada akan mengakibatkan gradien
kecepatan besar sehingga mengakibatkan fluida untuk bergerak. Jika viskositas bertambah
maka masing-masing lapisan fluida mempunyai gaya gesek yang besar pada persinggungan
lapisan, sehingga kecepatan akan menurun. Viskositas dari fluida didefinisikan sebagai
perbandingan shear force per unit luas dengan gradien kecepatan. Viskositas dinyatakan
dengan Centipoise (cp).
Densitas gas (ρg) didefinisikan sebagai massa gas per satuan volume.
Disebut gas kering karena, tidak adanya / terbentuknya liquid baik di dasar sumur
maupun di permukaan. Komposisi gas di permukaan sama dengan komposisi gas di
reservoir dan SG gas di permukaan sama dengan SG gas di reservoir. Sample diambil di
permukaan kemudian dianalisa dan akan menghasilkan komposisi, atau SG untuk
menghitung properties gas lainnya.
3. Viskositas Gas
ukuran keengganan suatu fluida untuk mengalir.
4. Nilai kalor
Jumlah panas yang dihasilkan dari pembakaran gas secara sempurna. Satuan
dari nilai kalor adalah : British Thermal Unit / SCF Atau BTU/SCF.
a. Gas Basah
Adalah berupa gas bumi yang mengandung hydrocarbon yang leih berat dalam jumlah
banyak dan mudah dipisahkan dalam bentuk cairan.
Separator adalah suatu alat yang digunakan untuk memisahkan fluida reservoir
menjadi satu fasa yang bernilai ekonomis dari beberapa fasa. Seperti pemisahan minyak dan
air, gas dan minyak dsb. Separator secara garis besar terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Separator 2 fasa
Separator dua fasa digunakan untuk pemisahan dua jenis substansi dalam satu larutan,
misalnya pemisahan antara minyak dengan air, atau gas dengan air. Sebagai contoh, pada
proses distilasi minyak mentah akan dihasilkan fraksi gas, kemungkinan besar fraksi gas
tersebut masih mengandung uap air. Untuk menghilangkan kandungan air pada gas
tersebut maka dilakukan pemisahan dengan menggunakan separator dua fasa, dimana air
akan berada pada bagian dasar sedangkan gas akan berada pada bagian atas, sehingga
pada tahap akhir akan diperoleh gas yang minim kandungan airnya.
b. Separator 3 fasa
Separator tiga fasa digunakan untuk memisahkan 3 jenis substansi (air, gas dan minyak)
pada satu larutan. Sebagai gambaran, kegiatan produksi pada sumur minyak
menghasilkan larutan yang mengandung tiga jenis substansi yaitu air, minyak mentah dan
gas. Untuk menghilangkan kandungan air tersebut, maka dilakukan pemisahan dengan
menggunakan separator tiga fasa. Pada proses pemisahanannya, substansi air akan
berada pada bagian bawah karena densitasnya paling tinggi, sementara minyak berada
pada bagian tengah dan gas pada bagian atas. Karena yang dibutuhkan hanya minyak dan
gas, maka air akan dikeluarkan dan kemudian dibuang, sementara gas dan minyak akan
dialirkan ke tangki penampungan.
Jenis dari separator ini biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang
memiliki GLR (Gas Oil Ratio) rendah dengan kandungan padatan yang tinggi. Separator jenis
ini mudah untuk dibersihkan serta memiliki kapasitas penampungan cairan yang besar.
Kelebihan dan kekurangan: Kelebihan separator vertikal yaitu pengontrolan cairan yang
terbilang sangat mudah dan dapat menampung pasir dengan jumlah besar, mudah untuk
dibersihkan dan kecil kemungkinan akan adanya penguapan cairan. Sedangkan kekuranganya
yakni, memiliki harga yang mahal, susah dalam proses pengiriman, membutuhkan diameter
yang lebih besar untuk jenis gas tertentu.
Jenis separator ini sangat efektif untuk memisahkan fluida yang memiliki GLR tinggi
serta mengandung busa. Separator horisontal sendiri masih digolongkan dalam dua jenis,
yaitu type single tube horizontal separator dan double tube horizontal separator.
Kelebihan dan kekurangan: kelebihan dari separator horisontal yaitu lebih murah jika
dibandingkan dengan separator vertikal, lebih mudah ditransoptasikan, cocok untuk cairan
berbusa (foaming), lebih efisien untuk mengolah gas. Sedangkan kekurangannya ialah
memiliki sistem control valve (katup) yang lebih rumit, susah untu dibersihkan (dari larutan
lumpur, parafin dan pasir), memiliki ukuran kecil sehingga hanya dapat digunakan untuk
pemisahan dengan volume yang kecil.
Jenis separator ini memiliki kapasitas gas dan pemisahan yang terbatas, sehingga
umumnya digunakan untuk memisahkan zat yang memiliki GLR kecil hingga sedang.
Bentuknya yang bulat membuatnya dapat beroperasi pada tekanan tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan: Kelebihan dari separator bulat ialah memiliki harga yang paling
murah jika dibandingkan dari jenis-jenis separator lainnya, serta lebih mudah untuk
dibersihkan. Sementara kekurangannya yaitu memiliki sistem pengontrolan cairan yang rumit,
memiliki ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil.
3. “Cathodic Pretection” yaitu memasukkan arus listrik ke dalam logam, yang penggunaannya
sesuai dengan:
Resistivitas atau tanah sekeliling daerah tersebut
Karakteristik pipa yang digunakan
Scale merupakan kristalisasi dan pengendapan mineral yang berasal dari hasil reaksi
ion-ion yang terkandung dalam air formasi. Pengendapan dapat terjadi di dalam pori-pori
batuan formasi, lubang sumur bahkan peralatan permukaan.
Dua jenis air yang sebenarnya tidak mempunyai kecenderungan untuk membentuk
scale, bila bercampur kemungkinan membentuk suatu komponen yang tidak larut. Contoh
yang umum adalah pencampuran antara air injeksi dengan air formasi di bawah sumur,
dimana yang satu mempunyai kelarutan garam-garam barium yang tinggi, sedangkan yang
lainnya mengandung larutan sulfate.
Pencampuran ini akan mengakibatkan pembentukan endapan barium sulfate (BaSO4) yang
dapat menyumbat dan sulit untuk dibersihkan. Endapan carbonate dan sulfate akan menjadi
lebih keras dan makin bertambah apabila larutan mineralnya dalam keadaan bersentuhan
(kontak) dengan permukaan dalam waktu yang lama.
b. Penurunan Tekanan
Pada saat air formasi mengalir dari reservoir menuju lubang sumur, maka akan terjadi
penurunan tekanan. Penurunan tekanan ini dapat pula terjadi dari dasar sumur ke permukaan
dari well head ke tanki pengumpul. Penurunan tekanan ini akan menyebabkan terlepasnya
CO2 dan ion bikarbonat (HCO3-) dari larutan. Dengan terbebaskannya gas CO2 , sehingga akan
menyebabkan berkurangnya kelarutan CaCO3. Hal ini berarti penurunan tekanan pada suatu
sistem akan menyebabkan meningkatnya kemungkinan terbentuknya scale CaCO3.
c. Perubahan Temperatur
Pada saat terjadi perubahan (kenaikan) temperatur, maka akan terjadi penguapan,
sehingga terjadi perubahan kelarutan, dan hal ini akan mengakibatkan terjadinya
pembentukan scale. Temperatur mempunyai pengaruh pada pembentukan semua tipe scale,
karena kelarutan suatu senyawa kimia sangat tergantung pada temperatur. Misalnya
kelarutan CaCO3 akan berkurang dengan kenaikan temperatur dan kemungkinan
terbentuknya scale CaCO3 semakin besar.
a. Metoda Volumetris
7758.𝑎.ℎ. .(1−swi)
𝑂𝑂𝐼𝑃 = 𝐵𝑜𝑖
Sedangkan untuk menentukan besarnya Original Gas In Place (OGIP) dapat ditentukan
dengan persamaan :
43560.𝑎.ℎ. .(1−swi)
𝑂𝐺𝐼𝑃 = 𝐵𝑔𝑖
reservoir pada suatu lapangan minyak atau gas yang telah dikembangkan, dimana data-data
produksi yang diperoleh sudah cukup banyak. Prinsip penurunan persamaannya didasarkan
pada persamaan Schilthuis (1936), yang berdasarkan hukum kekekalan massa, dimana jumlah
massa dalam sistem adalah tetap atau terjadinya kesetimbangan volume antara produksi
4. Hubungan antara tekanan dan volume tidak tergantung pada masing-masing fluida
reservoir.
c. . Metoda Decline Curve