Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Akuntansi Sumber Daya Manusia”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
mahasiswa serta untuk memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akuntansi
Keperilakuan.
Kami yakin bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................iii
A. Latar belakang................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah..........................................................................................iii
C. Tujuan.............................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................1
A. Istilah Akuntansi Sumber Daya Manusia.......................................................1
B. Lingkup dan Sasaran Dari Akuntansi Sumber Daya Manusia.......................2
C. Perkembangan Sejarah Akuntansi Sumber Daya Manusia............................10
D. Konsep Awal Akuntansi Sumber Daya Manusia...........................................12
E. Asumsi Dasar dan Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia........................14
F. Nilai Aset dari Pengorgansasian Manusia.......................................................15
G. Peran Penting Sistem Informasi Sumber Daya Manusia...............................22
H. Pengukuran Biayadan Nilai Sumber Daya Manusia......................................23
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................30
Daftar Pustaka.....................................................................................................31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan
yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan
bisnisnya. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih
tindakan yang paling baik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka pada
aktivitas bisnisdan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan
bisnis perlu ada sumber daya manusia yang memadai dari pihak-pihak pengambil
keputusan. Organisasi perlu membuat perencanaan sumber daya manusia sebaik-
baiknya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
a) Istilah akuntansi sumber daya manusia.
b) Lingkup dan sasaran dari akuntansi sumber daya manusia.
c) Perkembangan sejarah akuntansi sumber daya manusia.
d) Konsep awal akuntansi sumber daya manusia.
e) Asumsi dasar dan tujuan akuntansi sumber daya manusia.
f) Nilai aset dari pengorgansasian manusia.
g) Peran penting sistem informasi sumber daya manusia.
h) Pengukuran biaya dan nilai sumber daya manusia.
C. TUJUAN
a) Memahami pengertian akuntansi sumber daya manusia.
b) Mengetahui lingkup dan sasaran dari akuntansi sumber daya manusia.
c) Mengetahui perkembangan sejarah akuntansi sumber daya manusia.
d) Mengetahui konsep awal akuntansi sumber daya manusia.
e) Memahami asumsi dasar dan tujuan akuntansi sumber daya manusia.
f) Memahami nilai aset dari pengorgansasian manusia.
g) Mengetahui peran penting sistem informasi sumber daya manusia.
h) Memahami pengukuran biaya dan nilai sumber daya manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kerangka konseptual
Secara konseptual, tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah
memasukkan nilai sumber daya manusia sebagai aset perusahaan pada neraca,
sama seperti aset umum lainnya. Di samping itu, nilai sumber daya juga
dimasukkan dalam beberapa kategori biaya, sebagaimana ditunjukkan pada
Tabel 23.1. Kerangka konseptual ini menggunaka kriteria-kriteria untuk
menentukan unsur-unsur yang dapat dicatat. Pada Tabel 23.2 dijelaskan
berbagai kemungkinan dalam mempertimbangkan sumber daya manusia
sebagai suatu aset dan sebagai suatu biaya yang ada.
Tabel 23.1 Biaya-biaya dari Sumber Daya Manusia
Biaya-biaya Definisi-definisi
Originalitas Arus keuangan terjadi pelatihan diperlukan
Pengganti Kejadian hari ini untuk mengganti sumber daya yang
digunakan dalam aktivitas yang menentukan
Kesempatan Nilai dari sumber daya manusia lebih menguntungkan jika
dialokasikan pada pengguna alternatif
juga seluruh barang-barang dan hak-hak perusahaan saat ini tidak dimiliki, tetapi
digunakan sendiri atau akan digunakan nanti berdasarkan atas kontrak-kontrak atau
perjanjian-perjanjian yang memengaruhinya.
Dengan demikian, berdasarkan hasil diagnosa yang dilakukan oleh banyak
ahli telah dicapai suatu kesepakatan mengenai konsep aset utama. Persoalan ini
dapat dijelaskan dengan dua permasalahan penting yang dijumpai ketika kita
mengacu pada jenis-jenis aset tak berwujud (intangible), antara lain identifikasi
biaya aset dan estimasi periode dimana aset itu harus diamortisasi. Di dalam
akuntansi internasional, selain dengan jelas mengenali beberapa materi sebagai aset
(kas, saham, mesin, danseterusnya) terdapat perdebatan besar mengenai apakah
item-item lain dapat dipertimbangkan sebagai modal. Pendekatan ini dikenal
sebagai tagihan yang ditangguhkan (deferral) dalam literatur akuntansi.
Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa tidak hanya terdapat batas-batas yang belum
jelas antara aset tak berwujud, aset tetap, dan tagihan yang ditangguhkan,
melainkan juga terdapat unsur-unsur yang mempertimbangkan sumber daya
manusia sebagai aset dan unsur-unsur yang mempertimbangkannya sebagai biaya.
4. Perlakuan dari Perspektif Akuntansi Manajerial
Para karyawan yang bekerja di perusahaan merupakan personel yang benar-
benar mengambil bagian pada proses penciptaan nilai. Oleh karena itu, setiap
kegiatan ekonomi yang terdapat di perusahaan selalalu menciptakan terjadinya
biaya. Penggolongan secara tradisional dalam mempertimbangkan kategori-
kategori biaya pada umumnya memasukkan unsur-unsur bahan baku, perencanaan
industri, dan personel. Ketika memperoleh arus pendapatan dari penjualan barang
dan jasa organisasi di pasar dengan nilai yang lebih tinggi daripada arus biaya,
selisih ini dapat menjadi nilai tambah perusahaan. Nilai merupakan suatu
konsekuensi dari interaksi antara bahan baku dan sumber daya manusia dalam
produksi. Oleh karena itu, sulit untuk mengetahui dan mengukur nilai yang
sebenarnya. Akuntansi telah menggunakan ukuran-ukuran pengganti, seperti biaya
akuisisi, biaya substitusi, dan bahkan biaya kesempatan alternatif.
5. Biaya Historis
Ketika mengacu pada pelatihan, biaya historis berarti pengorbanan yang
diperlukan perusahaan untuk mengadakan dan melatih orang-orang yang ada guna
7
sumber daya manusia (biaya historis atau biaya pengganti) dan nilai sumber
daya mansuia (moneter atau moneneter). Oleh Karena itu riset didesain untuk
menformulasi manfaat sekarang dan potensial dari akuntansi sumber daya
mansuia sebagai suatu alat professional dalam pengelolaan sumber daya
manusia bagi para manajer lini dan pemakai eksternal informasi keuangan
perusahaan.
3. Tahun 1971-1976
Tahap ini mencakup banyak nilai akademik diseluruh dunia barat
Australia dan Jepang. Dalam masa ini terjadi peningkatan usaha untuk
menrapkan akuntansi sumber daya mnasuia dalam usaha organisasi, selama
tahap ketiga ini riset yang dilakukan meliputi, penilaian pengaruh potensial dari
informasi akuntansi sumber daya mansuia terhadap keputusan yang diambil
oleh professional sumber daya manusia, manajer lini, dan investor. Riset
tersebut juga mencakup kelanjutan pengembangan dari konsep serta model
untuk mengukur dan mempertanggungjawabkan biaya dan nilai sumber daya
manusia.
4. Tahun 1976-1980
Tahap ini merupakan periode menurunnya minat para akademik dalam
dunia perusahaan. Salah satu alasannya Karena kebanyakan riset pendahuluan
yang relatif mudah telah diselesaikan. Riset yang masih tersisa diperlukan
untuk mengembangkan akuntansi sumber daya manusia yang bersifat rumit dan
hanya dapat diselesaikan oleh relative sedikit akademisi dan memerlukan
kerjasama dengan organisasi yang ingin memberikan pelayanan sebagai tempat
riset untuk studi riset terapan.
5. Tahun 1980-sekarang
Tahap ini adalah awal kebangkitan minat dalam teori dan praktik
akuntansi sumber daya manusia. Tanda kebangkitan ini dibuktikan dengan
dilakukannya riset baru yang signifikan tekait dengan pengembangan dan
penerapan akuntansi SDM dan semakin meningkatnya usaha untuk menerapkan
akuntansi SDM oleh organisasi terkemuka. Dalam perkembangannya di
Indonesia akuntansi SDM cukup diperhatikan dengan adanya kasus
pembajakan tenaga professional dan kekayaan intelektual seperti pembajakan
12
buku, lagu dan lain-lain. Kasus tersebut merupakan acuan bagi pengusaha di
Indonesia untuk menyadari bahwa SDM yang berkualitas akan mampu
mengelola peusahaan secara efisien jika diberikan nilai tinggi untuk SDM-nya,
dan manfaat yang didapatkan juga akan berdampak jangka panjang.
diantara para peneliti maupun diantara perusahaan berkaitan denga nisi yang tepat
dari akuntansi sumber daya manusia. Lebih lanjut, ketika akuntansi sumber daya
manusia dipertimbangkan sebagai alat manajemen atau teknik akuntansi, terdapat
suatu kecenderungan untuk melihat perbedaan dan potensi konflik kepentingan
disekitar akuntansi sumber daya manusia.
harus dibuat oleh seorang manajer untuk meningkatkan yang satu dengan
menurunkan yang lain. Oleh karena itu, sering sekali tidaklah memungkinkan
untuk memprediksi konsekuensi ekonomi dari tindakan alternatif dalam
kaitannya dengan manusia.
Penjelasan tentang nilai sumber daya manusia akan memberikan solusi
yang mungkin bagi masalah-masalah ini. Penjelasan ini dapat memberikan
tujuan dan kriteria bagi manajemen sumber daya manusia. Secara lebih
spesifik, tujuan manajemen sumber daya manusia dapat dipandang sebagai
kebutuhan untuk memberikan kontribusi bagi nilai organisasi secara
keseluruhan dengan mengoptimalkan nilai aset manusianya. Kriteria efektifitas
dapat berupa perubahan pengukuran nilai sumber daya manusia organisasi.
Jika tujuan manajemen sumber daya manusia dipandang sebagai
optimisasi nilai sumber daya manusia, maka desain tugas, seleksi, penetapan
peranan, pengembangan, pengkajian kinerja, dan kompensasi bukan hanya
sekedar kumpulan fungsi-fungsi pelayanan yang akan dilaksanakan, melainkan
merupakan kumpulan strategi yang ada dan dapat diterapkan untuk merubah
nilai sumber daya manusia dan juga nilai organisasi secara keseluruhan. Apa
artinya hal ini bagi seorang manajer? Hal ini berarti bahwa seorang manajer
tersebut akan memiliki kerangka teoretis untuk mengarahkan pemikiran,
termasuk tindakan, keputusan-keputusannya dalam kaitannya dengan manusia.
Kerangka kerja atau paradigma menegaskan bahwa pedoman untuk mutlak
dalam pengambilan keputusan yang melibatkan manusia adalah tingkat sampai
sejauh mana nilai sumber daya manusia dioptimalkan. Hal ini berarti bahwa
manajer akan menerima pengukuran selama nilai manusia bagi organisasi dapat
dioptimalkan.
7. Evaluasi dan Imbalan Sumber Daya Manusia
Evaluasi dan imbalan sumber daya manusia adalah proses pengkajian
atau menelaah nilai manusia bagi suatu organisasi. Evaluasi meliputi
produktivitas (kinerja kerja) dan daya promosi orang tersebut. Dewasa ini,
sumber daya manusia dievaluasi secara khusus dengan metode-metode non-
moneter. Namun demikian, metode-metode akuisisi, pengembangan, alokasi,
21
tidak kecil. Bagian kunci dari tantangan itu adalah meraih kerja sama dari pihak-
pihak lain di dalam organisasi yang menyediakan informasi yang berlimpah bagi
departemen sumber daya manusia.
Selanjutnya, Simamora menambahkan bahwa landasan keputusan-
keputusan sumber daya manusia yang sehat adalah informasi sumber daya manusia
yang baik. Informasi sumber daya manusia patut disediakan bagi manajer sumber
daya manusia dan manajer lini sedemikian rupa, sehingga memfasilitasi
pengambilan keputusan. Konsep seperti ini disebut sistem dukungan (decision
support system-DSS). Sistem dukungan keputusan mnempatkan informasi untuk
pengambilan keputisan secara harfiah di tangan para pengambil keputusan. Dengan
menggunakan komputer pribadi manajer sumber daya manusia dan manajer-
manajer lini dapat memanggil semua informasi yang dibutuhkan untuk keputusan-
keputusan sehubungan dengan perekrutan, promosi, penggajian, atau
pengembangan sumber daya manusia.
Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia adalah prosedur
sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh organisasi yang berkaitan dengan sumber
daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik-karakteristik unit
organisasinya. Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia yang efektif
penting bagi pengambilan keputusan sumber daya manusia yang sehat. Sistem ini
biasanya menggunakan komputer dan teknologi canggih lainnya untuk memproses
data yang mencerminkan aktivitas-aktivitas suatu perusahaan, yang
diorganisasikan dalam bentuk informasi untuk memudahkan proses pengambilan
keputusan. Suatu sistem informasi akuntansi sumber daya manusia tidak perlu
harus rumit atau terkomputerasasi.
Sistem akuntansi sumber daya manusia dapat saja hanya berbentuk catatan-
catatan gaji ataupun kartu hadir untuk restoran-restoran kecil atau butik-butik, atau
berbentuk formal atau ekstensif seperti bank data sumber daya manusia yang
terkomputerisasi dari perusahaan-perusahaan besar, seperti bank, pabrik, dan
lembaga pemerintah. Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia dapat
menunjang perencanaan dengan informasi mengenai pemasokan tenaga kerja dan
ramalan-ramalan permintaan. Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia
23
daya manusia. Konsep ini sejalan dengan konsep biaya awal untuk aset-aset
lainnya. Misalnya, biaya awal pabrik dan peralatan merupakan biaya yang
terjadi untuk memperoleh sumber daya ini.
Biaya awal dari sumber daya manusia khususnya mencangkup
biaya-biaya, seperti rekrutmen, seleksi, penyewaan, penempatan, orientasi,
dan pelatihan kerja. Gambar 23.1 menunjukkan beberapa item yang
merupakan biaya langsung dan biaya tidak langsung.
BAB III
KESIMPULAN
Akuntansi sumber daya manusia bukan hanya suatu sistem untuk mengukur
biaya dan nilai manusia bagi organisasi, melainkan juga suatu cara berpikir
mengenal manajemen manusia. Akuntansi sumber daya manusia mengusulkan
kebutuhan untuk memandang manusia sebagai sumber daya organisasional yang
berharga, yaitu sumber daya yang nilainya dapat ditingkatkan atau dihabiskan
sebagai akibat dari cara-cara dengan mana sumber daya tersebut dikelola.
Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia adalah prosedur
sistematis untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh organisasi yang berkaitan dengan sumber
daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik-karakteristik unit
organisasinya. Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia yang efektif
penting bagi pengambilan keputusan sumber daya manusia yang sehat.
Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia dapat menunjang
perencanaan dengan informasi mengenai pemasokan tenaga kerja dan ramalan-
ramalan permintaan. Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia juga dapat
menunjang penyusunan perencanaan dengan informasi mengenai kesepakatan
kerja, pemberhentian dan kualifikasi pelamar, dan pengembangan karyawan beserta
informasi mengenai biaya-biaya program pelatihan dan kinerja pemagang.
Sistem informasi akuntansi sumber daya manusia juga menunjang
kompensasi dengan informasi mengenai kenaikan-kenaikan gaji, ramalan gaji,
anggaran gaji, dan hubungan karyawan berkaitan dengan negosiasi kontrak dan
kebutuhan bantuan karyawan.
DAFTAR PUSTAKA