Você está na página 1de 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap manusia yang lahir di dunia ini, pasti membawa naluri yang mirip dengan hewan, letak

perbedaannya karena naluri manusia disertai dengan akal. Sedangkan naluri hewan tidak

demikian halnya. Oleh karena itu naluri manusia dapat menentukan tujuan yang

dikehendakinya. Segala sesuatu itu dinilai baik atau buruknya, terpuji atau tercela, semata-

mata karena syara’ (al-Qur’an dan Sunnah) hati nurani atau fitrah dalam bahasa al Qur’an

memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia di ciptakan oleh Allah Swt

memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaannya (QS. Ar-Rum: 30-30). Hati nurani manusia

selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt.

Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari

luar misalnya pengaruh pendidikan, lingkungan, pakaian dan juga pergaulan. Masyarakat

yang hati nuraninya sudah tertutup dan akal fikiran sudah di kotori oleh sikap dan perilaku

yang tidak terpuji. Namun bukan Cuma perilaku yang harus diperbaiki asupan dalam

tubuhpun harus dijaga agar tetap halal. Karena itulah diperlukan adanya suatu jaminan dan

kepastian akan kehalalan produk pangan yang dikonsumsi umat Islam.


1.2 RUMUSAN MASALAH

1.pengertian ahlak dalam islam

2. Konsepsi ahlak dalam islam

3. pentingnya ahlakdalam islam


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ahlak

Dari segi etimologi pengertian akhlak dalam Kamus Besar Indonesia, akhlak di
artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dalam bahasaArab kata akhlak (akhlaq)
diartikan sebagai tabiat, perangai,kebiasaan, bahkan agama. Meskipun kata akhlak
berasal dari bahasaArab, tetapi kata akhlak tidak terdapat di dalam al
Qur’an.Kebanyakan kata akhlak di jumpai dalam hadis. Satu-satunya katayang
ditemukan semakna akhlak dalam al Qur’an adalah bentuk tunggal, yaitu khuluq
tercantum dalam surat al Qalam ayat 4;Artinya : Sesungguhnya engkau (Muhammad)
berada di atas budi pekerti yang agung.Sedangkan hadis yang sangat populer
menyebut akhlak adalah hadisriwayat malik;Artinya : Bahwasanya aku (Muhammad)
di utus menjadi rosul tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia.

Dari segi istilah menurut para ahli di antaranya menurut Prof. Dr.Ahmad Amin ,
ilmu akhlak (Etika) adalah suatu ilmu yangmenjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnyadi lakukan oleh setengah manusia kepada lainnya ,
menyatakantujuan yang harus di tuju oleh manusia di dalam perbuatan merka
danmenunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus di perbuat.

2.2 Ruang Lingkup Ilmu Akhlak

Ruang yaitu sela-sela antara dua (deret) tiang atau rongga yang berbatas
terlingkung oleh bidang tertentu. Lingkup ialah luasnya subjek yang tercakup di
dalamnya. Ruang lingkup etika ialah cara menetapkan seberapa luas materi etika yang
dibahas, sumber-sumbernya, tokoh-tokohnya, tema-temanya, dan cakupannya yang
mendalam. Menentukan ruang lingkup pembahasan etika, setiap ahli belum ada kata
sepakat dan keseragaman, karena masing-masing memberikan materi yang berbeda
dan bervariasi. Ini terbukti, tiap-tiap buku yang mereka susun ternyata mengejutkan,
ruang lingkup (scope) pembahasan etika ternyata tidak sama (berbeda-beda), baik
mengenai isi, sumber-sumbernya, tokoh-tokohnya, tema-temanya, materi maupun
pembahasannya.
Etika menyelidiki segala perbuatan manusia menetapkan hukum baik atau buruk.
Akan tetapi, bukanlah semua perbuatan dapat diberi hukum. Perbuatan manusia ada
yang timbul bukan karena kehendak, seperti bernafas, detak jantung, dan meicingkan
mata dengan tiba-toba waktu berpindah dari gelap ke cahaya. Hal tersebut bukan
persoalan etika dan tidak dapat memberi hukum pokok persoalan etika.
Etika menaruh perhatian pada prinsip pembenaran tentang kepuutsan yang telah
ada. Etika tidak akan memberikan kepada manusia arah yang khusus atau pedoman
yang tegas dan tetap tentang individu hidp dengan kebaikan. Etika menaruh perhatian
pada pembicaraan mengenai prinsip pembernaran tentang kepuusuan yang telah ada.
Ruang lingkup etika tidak memberikan arah yang khusus atau pedoman yang
tegas terhadap pokok-pokok bahasannya, tetapi secara umum ruang lingkup etika
adalah sebagai berikut :
1. etika menyelidiki sejarah dalam berbagai aliran, lama, dan baru tentang tingkah
laku manusia;
2. etika membahas tentang cara-cara menghukum, menilai baik dan buruknya suatu
pekerjaan;kebiasaannya, lingkungannya, kehendak, cita-citanya, suara hatinya,
motif mendorongnya berbuat dan masalah pendidikan etika;
3. etika menyelidiki faktor-faktor penting yang mencetak, mempengaruhi dan
mendorong lahirnya tingkah laku mausia, meliputi faktor manusia itu sendiri,
fitrahnya (nalurinya), adat kebiasaannya, lingkungannya, kehendak, cita-citanya,
suara hatinya, motif yang mendorongnya berbuat dan masalah pendidikan etika;
4. etika menerangkan mana yang baik dan mana pula yang buruk. Menurut ajaran
Islam etika yang baik itu harus bersumber pada Alquran dan Hadits nabi. Ini tidak
dapat ditawar-tawar lagi, karena jika etika didasarkan pada pemikiran manusia
(filsafat), harsilnya sebagian selalu bertentangan dengan fitrah manusia;
5. etika mengajarkan cara-cara yang perlu ditempuh, juga untuk meningkatkan
budi pekerti ke jenjang kemuliaan, misalnya dengan cara melatih diri untuk
mencapai perbaikan bagi kesempurnaan pribadi. Latihan adalah cara yang sangat
tepat untuk membiasakan manusia beretika luhur bukan hanya teori saja, tetapi
benar-benar mengakar dalam hati sanubari setiap insan;

2 . 3 Pentingnya ahlak dalam islam

Urgensi ilmu akhlak dalam kehidupan bermasyarakat darimasa ke masa dan


dari berbagai lingkungan kehidupan sangat pegang peranan penting, karena
manusia sebagai makhluk satu sama lain baik sesama manisia , waktu maupun
lingkungan alam sekitarnyayang tidak lepas dari berbagai permasalahan sebagai
akibat dariinteraksi di antara mereka sesama manusia maupun sitiasi dankondisi
yang ada, hal ini di perlukan sekali adanya norma yangdisepakati dalam mengatur
kehidupan sehari-hari . Norma tersebut baik yang secara formal maupun
konfensional akan axis sebagaikonsekuensi dari interaksi sesama makhluk yang
memerlukankehidupan yang teratur dan terpuji.Sesuai dengan tujuan ilmu akhlak
untuk mengetahui perbedaan-perbedaanerngai manusia yang baik dan
buruk,agar manusia dapat memegang dengan perangai-perangai yang baik
danmenjauhkan diri dari perangai-perangai yang jahat, sehingga terciptalah tata
tertibdalam pergaulan masyarakat dimana tidak ada bencimembenci, curiga
mencurigaiantara satu dengan yang lain, di manatidak ada perkelahia,
persengketaan dan tidak ada pukul memukulantara sesam ahamba Allah yang
hidup di muka bumi ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan uraian tersebut di atas dapat di ambil kesimpulan bahwasesuatu


dengan perkembangan kehidupan manusia yang di pengaruhi perkembangan
zaman dan lingkungannya. Maka akhlak pun mengalami perubahan . Urgensi ilmu
akhlak di perlukan dalam rangkamenyelaraskan norma-norma pendidikan sesuai
zaman dan tempatnya

Você também pode gostar