Você está na página 1de 27

A.

KONSEP MEDIS

1. Definisi DBD

Demam Berdarah Dengue/DBD adalah suatu penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh

melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ( Suriadi dan Rita Yuliani (2010 ).

Demam dengue/DF dan Demam Berdarah Dengue/DBD

(Denguehaemorragic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang

disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri

otot dan nyeri sendi yang disertai leucopenia ruam, limfadenopati,

trombositopenia dan ditesis hemoragik.Pda DBD terjadi perembesan

plasma yang di tandai dengan hemokosentrasi (peningkatan hemotokrit)

atau penumpukan cairan di rongga tubuh.Sindrom renjatan dengue

(dengue syhock syndrome) adalah demam berdarah dengue yang di tandai

oleh renjatan/syok.(Sudoyo Aru,dkk 2009).

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit saat seseorang

terinfeksi salah satu serotip untuk pertama kalinya.Misalnya DEN-1 atau

DN-2. Hal ini terjadi peling tidak 6 bulan sampai 5 tahun sebelum

sesorang terinfeksi virus DBD. Demam dengue merupakan akibat paling

ringan yang di timbulkan oleh dengue. Orang tidak mengerti sering

menyebutkan gejala demam berdarah. Hal ini dikarenakan karena gejala

hamper serupa,seperti demam tinggi mendadak,sakit kepala berat, nyeri

persendian dan otot, mual,muntah dan dapat timbul ruam.

8
2. Etiologi

Virus dengue termasuk genus plavivirus,keluarga

flaviridae.Terdapat 4 serotip yaitu DEN-1,DEN-2,DEN-3 dan DEN-

4.Keempatnya ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 serotype

terbanyak. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibodi yang

terbentuk terhadap serotype yang bersangkutan,sedangkan antibodi yang

terbentuk terhadap serotype lain sangat kurang, sehingga tidak dapat

memberikan perlindungan memadai terhadap serotype tersebut.

Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi oleh 3

atau 4 serotipe selama hidupnya. (Sudoyo Aru,dkk 2009).

3. Klasifikasi DBD

Klasifikasi derajad DBD menurut WHO,diantaranya:

a. Derajat 1

Demam disertai gejala tidak klas dan satu-satunya manifestasi

perarahan adalah uji tourniquet positif

b. Derajat 2

Derajad 1 disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan

lain

c. Derajat 3

Ditemukanya tanda kegagalan sirkulasi,yaitu nadi cepat dan

lemah,tekanan nadi menurun ( ≤ 20 mmHg ) atau hipotensi disertai

kulit lembab,dingin,dan pasien menjadi gelisah

9
d. Derajat 4

Syok berat,nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat di ukur.

(Suriadi dan Rita Yuliani 2010).

4. Manifestasi Klinis

a. Demam Dengue

Merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari,di tandai dengan

dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut:

1) Nyeri kepala

2) Nyeri retro-orbital

3) Mialgia/artralgia

4) Ruam kulit

5) Manifestasi perdarahan ( petekie atau uji bendung positif )

6) Leukopenia

7) Pemeriksaan serologi dengue positif;atau ditemukan DD/DBD

yang sudah di konfirmasi pada lokasi dan waktu yang sama.

b. Demam Berdarah Dengue

Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD di tegakan

bila semua hal di bawah ini di penuhi :

1) Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari,biasanya

bersifat bifasik.

2) Manifestasi perdarahan yang biasanya berupa :

a) Uji tourniquet positif

b) Petekie,ekimosis,atau purpura

10
c) Perdarahan mukosa (epistakstis,perdarahan gusi),saluran

cerna serta bekas tempat suntkan

d) Hematemesis atau melena

3) Trombositopenia < 100.00/ul.

4) Kebocoran plasma di tandai dengan

a) Peningkatan nilai hematrokrit > 20% dari nilai baku sesuai

umur dan jenis kelamin,

b) Penurunan nilai hematokrit > 20% setelah pemberian cairan

yang adekuat.

5) Tanda kebocoran plasma seperti : hipoproteinemi,asites dan

efusi pleura.

c. Sindrom Syok Dengue

Seluruh kreteria DBD disertai dengan tanda kegagalan sirkulasi yaitu

1) Penurunan kesadaran

2) Nadi cepat dan lemah

3) Hipotensi

4) Tekanan darah turun ≤ 20 mmHG

5) Perfusi perifer menurun

6) Kulit dingin dan lembab.

(Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma 2013)

Menurut Suriadi dan Rita Yuliani ( 2010 ) tanda dan gejala dari

Demam Berdarah Dengue/DBD adalah :

a) Demam tinggi selama 5-7 hari

11
b) Perdarahan terutama bawah kulit ; ptechie,ekhimosis dan

hematoma

c) Epiktaksis,hematemesis,melena dan hematuria

d) Mual,muntah, tidak ada nafsu makan,diare dan konstipasi

e) Sakit kepala

f) Pembengkakan sekitar mata

g) Pembesaran hati,limfa dan kelenjar getah bening

h) Tanda-tanda renjatan seperti sianosis, kulit lembab dan dingin,

tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua

detik, nadi cepat dan lemah.

5. Pencegahan dan Pengendalian DBD

Menurut para ahli cara terbaik dan tepat untuk membasmi

nyamuk-nyamuk itu adalah dengan memberntas pertumbuhan jentik-

jentik yaitu:

a. Bersihkan bak mandi sedikitnya 1 kali seminggu

b. Jangan pernah lupa untuk selalu menutup tempat penampungan air

c. Buanglah sampah-sampah plastik dan kaleng-kaleng atau bowlbotol

yang dapat mengenangi air hujan. Terlebih baik lagi bila sampah itu

di bakar, di tanam atau di kubur di dalam tanah.

d. Gantilah air di dalam vas atau jambangan bunga atau tempat-tempat

minum untuk hewan-hewan peliharaan.

e. Abatesasi ( pemberian abate ) tersebut di ulang-ulang 2-3 bulan

sekali. (Suriadi dan Rita Yuliani,2010 ).

12
Menurut Anggraeni,(2010) pencegahan penyakit demam berdarah

dikenal dengan istilah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dapat

di lakukan dengan bebeapa teknik, yaitu : kimia, biologi dan

fisika.Adapun masing-masing uraiannya adalah sebagai berikut :

a. Pemberantasan secara kimiawi

1) Pengasapan (fogging),yaitu suatu upaya menggunakan malathion dan

fenthion yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan aedes

aegypti denga batas tertentu

2) Pemberantasan larva nyamuk dengan zat kimia

b. Pemberantasan secara hayati

1) Predator, yaitu suatu upaya pemberantasan sarang nyamuk dengan

menggunakan pemangsa alami

2) Parasitik,yaitu suatu bentuk pemberantasan sarang nyamuk secara

biologis dengan simbiosis dari dua individu yang slah satu di antara

individu tersebut menyerang atau memangsa individu lainnya.

3) Patogenik,yaitu suatu bentuk pemberantasan sarang nyamuk dengan

beberapa pathogen yang dalam kondisi lingkungan tertentu merupakan

faktor mortalitas utama pada populasi serangga

c. Pemberantasan secara fisika

1) Menguras, yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin,

minimal jika air sudah mulai keruh, seperti bak mandi dan kolam.

2) Menaburkan bubuk abate

3) Menutup tempat penampungan air

4) Menimbung barang-barang bekas yang dapat menampung air.

13
6. Perawatan DBD di Rumah

a. Minum yang cukup, di selingi minuman sari buah-buahan ( tidak

hanya jus jambu ) dan ukur jumlah cairan yang keluar dan yang

diminum

b. Upayakan untuk makan dan istirahat yang cukup

c. Untuk perlindungan gunakan obat anti nyamuk yang mengandung

DEET saat mengunjungi tempat endemic dengue

d. Cegah perkembangbiakan nyamuk dan kenali tanda dan gejalanya

e. Buang sampah pada tempatnya dan perbaiki tempat penyimpanan air

untuk mencegah nyamuk berkembang biak dengan menutup tempat

penamungan, mengosongkan air tergenang dari ban bekas, kaleng

bekas, dan pot bunga.

f. Pada pasien DBD tidak boleh diberikan asetol, aspirin, antiinflamasi,

nonsteroid karena potensial mendorong terjadinya perdarahan

g. Melakukan abatesasi tempat-tempat penampungan air untuk

mencegah berkembangbiakan nyamuk.Untuk abate yang ditaburkan

kedalam bak tendon air, satu sendok makan abate untuk bak ukuran

1m×1m atau 10 mg dalam 100 L air.Jangan dikuras 1 bulan karena

obat ini melapisi diding bak air sehingga kalau ada jentik, jentik akan

mati.

h. Lakukan cara pencegahan dengan 3 M + Plus, yaitu:

1) Menguras tempat penampungan air secara rutin

2) Menutup tempat-tempat penampungan air

14
3) Mengubur barang – barang yang tidak terpakai yang dapat

memungkinkan terjadinya genangan air

4) Plus dari 3 M yaitu membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah

di tempat air yang sulit dikuras

7. Pemeriksaan Penunjang

a. Trombositopenia (100.000/mm3)

b. Hb dan PCV meningkat (20%)

c. Leukopeni (mungkin normal atau lekositosis)

d. Isolasi virus

e. Serologi (uji H) : Respon antibodi sekunder

f. Pada renjatan yang berat, periksa hb, PV berulang kali (setiap jam

atau 4-6 jam apabila sudah menunjukan tanda perbaikan), Faal

hemostasis, FDP,EKG, Foto dada, BUN,Cretenin serum

8. Penatalaksanaan DBD

a. Pemberian cairan pada tersangka DBD dewasa diruang rawat

suspek dbd, perdarahan


syok(-)spontan dan masif (-)

 Hb, Ht (n) Hb, ht meningkat


 Trombo <100.000  Hb, Ht meningkat >20%
 Infuse kristaloid 10-20% Trombo <100.000
 Hb, Ht, Trombo  Trombo <100.000
tiap 24 jam  Infuse kristaloid
 Hb, Ht, Trombo Protocol
sit tiap 24 jam pemberian cairan
DBD dengan HT
meningkat ≥ 20%

15
b. Penanganan DBD tanpa syok

Keluhan DBD
kreteria DBD (1997)

Hb, ht Hb. Ht normal, Hb. Ht Hb. Ht


trombosis trombo 100.000 normal, meningkat
normal - 150.000 trombo trombo
<100.000 normal/turun

Observasi, Observasi, Rawat Rawat


rawat jalan, rawat jalan,
periksa hb, periksa hb,
ht, Ht,
leuko, Protocol penanganan
Leukopeni,
trombo/24 rawat inap untk DBD
trompo/24
jam PROTOCOL 2
jam

16
B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Nama perawat : KLP 3

Tanggal pengkajian : 8 – 10 – 2017

Jam pengkajian :-

a. Biodata pasien

Nama : Tn. A

Umur : 28 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Tani

Status pernikahan : Sudah menikah

Alamat : Andonohu

Tggl masuk RS : 25 – 03 – 2018

Diagnosa medis : DHF

Penanggung jawab

Nama : Ny. B

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Status pernikahan : Sudah menikah

Alamat : Andonohu

Hub. Dengan klien : Istri klien

17
b. Keluhan utama

Klien mengatakan sesak demam disertai sakit kepala dan badan, kurang

lebih 4 hari sebelum pengkajian

c. Riwayat kesehatan

1) Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan sesak nafas demam dan rasa nyeri pada kepala dan

badan saat pengkajian

2) Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan tidak pernah mengalami gejala serupa dengan yang

dialaminya saat ini, tidak ada kelainan kongenital.

3) Riwayat penyakit keluarga

Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang pernah mengidap

penyakit seperti yang dialami olehnya saat ini.

Genogram :

G1 X X X X

G2
→50 ?

G3 ? ?

Keterangan

= Laki - laki

18
= Perempuan

= Pasien

50 = Umur

= Garis Keturunan

= Tinggal Serumah

X = Telah Meninggal

? = Umur Tidak Diketahui

G1 = Pada garis keturunan pertama tidak ada riwayat penyakit yang

sama yang dialami oleh klien saat ini.

G2 = Garis keturunan kedua hanya klien yang mengalami penyakit

gagal jantung yang dideritanya saat ini

G3 = Garis keturunan ketiga tidak ada masalah yang dialami oleh

anak – anak klien yang sama dengan kondisinya saat ini

Dengan kata lain tidak ada faktor genetik yang berhubungan dengan

keluhan klien saat ini.

d. Basic promoting physicology of Healt

1) Aktivitas dan latihan

a) Pekerjaan : Klien mengatakan pekerjaannya sebagai

petani

b) Olahraga : Klien mengatakan bertani adalah

berolahraga

c) Alat bantu : ( ) walker

( ) kruk

19
( ) kursi roda

( ) tongkat

d) Terapi : ( ) traksi

( ) gips

e) Kemampuan melakukan ROM : Pasif

f) Kemampuan ambulasi dan ADL : Mandiri/tergantung/dengan

bantuan

2) Tidur dan istirahat

a) Lama tidur : ± 6 jam tidur : Ya / Tidak

b) Kesulitan tidur di RS : tidak ada

c) Alasan : Tidak ada

d) Kesulitan tidur : ( ) menjelang tidur

( ) mudah / atau sering terbangun

( ) merasa tidak segar saat terbangun

3) Kenyamanan dan nyeri

Nyeri :

P : Klien mengatakan nyeri muncul tiba – tiba.

Q : Nyeri yang dirasakan seperti keram seluruh tubuh

R : Lokasi nyeri pada seluruh tubuh

S : Klien mengatakan nyeri bertambah apabila demam

meningkat

T : Waktu terjadinya nyeri saat demam

Klien nampak merasa lelah saat bergerak dengan skala nyeri 6

20
4) Nutrisi

a) Frekuensi makan : sehari 3X / hari

b) Berat badan / Tinggi badan : 60 kg / 150 cm

c) IMT & BBR :

BB (kg) BB (kg) 100%


TB(cm)2/100 TB (cm) – 100
= 55 = 55
1502/100 150 – 100
= 55 = 5.500 100%
1,52 50
= 55 = 110 %
2,25
= 24

d) BB satu bulan terakhir : ( √ ) Tetap

( ) Meningkat . . . Kg. Alasan

( ) Menurun . . . Kg. Alasan

e) Jenis makanan : Lauk pauk (daging/ikan), sayur dan

nasi

f) Makanan yang disukai : Makanan berlemak seperti daging

sapi dan unggas

g) Makanan pantang : Tidak ada maupun alergi

h) Nafsu makan : ( √ ) Baik

( ) Kurang, alasan . . .

i) Masalah pencernaan : ( ) Mual

( ) Muntah

( ) Kesulitan menelan

( ) Sariawan

21
Klien mengatakan tidak ada masalah pencernaan

j) Riwayat oprasi / trauma gastrointestinal :

klien tidak ada riwayat oprasi saluran pencernaan

k) Diit RS : ( √ ) Habis

( ) ½ porsi

( ) ¼ porsi

( ) Tidak habis, alasan

l) Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri / Tergantung / Dg

bantuan

5) Cairan, elektrolit dan asam basa

a) Frekuensi minum : ± 5 gelas/ hari : ±1,25 liter/hari

b) Turgor kulit : Elastis

c) Suport IV line : Ya jenis : RL Dosis: 2 kolf/hari

pemberian 16 tts/menit

d) Intake : 500 IV dan oral ± 1.000 ml

e) Output : IWL = (15 x BB)

24 jam

= (15 x 60)

24

= 900

24

= 37,5 cc/jam

22
f) Balance cairan : IWL = 37,5 x 24

= ±900 cc/hari

6) Oksigenisasi

a) Sesak nafas ( √ ) Ya

( ) Tidak

- Frekuensi : 30x/menit

- Kapan terjadinya : Saat pengkajian

- Kemungkinan faktor pencetus : Hipertermi

- Faktor yang memperberat : Suhu ruangan

- Faktor yang meringankan : Kompres air hangat

Klien nampak bernafas menggunakan alat bantu (oksigen)

2L/menit nasal kanul

b) Batuk : Tidak

c) Sputum : Tidak

d) Nyeri dada : Tidak

e) Hal yang dilakukan saat nyeri dada : -

f) Riwayat penyakit : tidak ada

g) Riwayat merokok : Aktif

7) Eliminasi fekal/bowel

a) Frekuensi : 2 x sehari tidak menggunakan pencahar

b) Waktu : pagi dan sore hari

c) Warna : kuning pucat , konsistensi semi solid

d) Ggn eliminasi bowel : Tidak ada gangguan

23
e) Kebutuhan pemenuhan ADL bowel : Tergantung

8) Eliminasi urin

a) Frekuensi : ±8 x sehari tidak menggunakan

obat pencahar

b) Warna : bening

c) Ggn pada eliminasi bladder : tidak ada gangguan

d) Riwayat dahulu : klien mengatakan tidak ada riwayat

penyakit gangguan eliminasi urin

e) Penggunaan kateter : Tidak

f) Kebutuhan pemenuhan ADL bladder : Tergantung

g) Keluhan : Tidak ada keluhan

9) Sensori, presepsi dan kognitif

a) Gangguan penglihatan : Tidak

b) Gangguan pendengaran : Tidak

c) Gangguan penciuman : Tidak

d) Gangguan sensasi taktil : Tidak

e) Pengecapan : Makanan terasa hambar

f) Riwayat penyakit : Tidak ada riwayat penyakit selain

penyakit yang dialami klien saat ini

e. Pengkajian fisik

1) KU : Lemah

2) Vital sign

24
a) TD : 100/60 MmHg

b) N : 110 x/menit

c) P : 30 x/menit

d) S : 38,50C

3) Antopometri

a) Sebelum sakit

- TB : 150 cm

- BB : 60 kg

b) Saat sakit

-TB : 150 cm

- BB : 60 kg

4) Sistem Integumen

Terdapat bintik merah pada kulit, bentuk elastis warna agak kemerahan

5) Sistem panca indra

Klien mengatakan tidak ada gangguan (penglihatan, pendengaran,

penciuman,pengecapan, dan peraba)

6) System pernafasan

DS

- Klien mengeluh sesak nafas

- Klien mengatakan dia seorang perokok

- Klien mengatakan nyeri bertambah pada saat demam

DO

- Pernafasan klien kusmaul

25
- Askultasi suara nafas ronchi

- TTV

TD : 100/60 MmHg

N : 110 x/menit

P : 30 x/menit

S : 38,50C

7) Sistem kardiovaskuler

TTV

TD : 100/60 MmHg

N : 110 x/menit

P : 30 x/menit

S : 38,50C

8. System pencernaan

Tidak ada gangguan

9. System persyarafan

Tidak ada gangguan pada sistem persarafan

10. Sistem musculoskeletal

DS :

- Klien mengatakan merasa lemah

- Klien mengatakan seluruh aktifitasnya dibantu oleh keluarga

DO:

- Klien nampak berbaring

- Aktifitas klien dibantu oleh keluarga klien

26
- Ekstrimitas kekuatan otot

3 3

3 3

11. Sistem endokrin

Tidak ada tanda pembesaran kelenjar thyroid

12. Sistem perkemihan

Tidak ada gangguan pada sistem perkemihan

13. Reproduksi

Tidak dikaji

14. Sistem imunitas

Tidak ada gangguan infeksi pada klien

F. Personal hygiene

Klien mengatakan belum mandi selama dirawat dirumah sakit maupun

dirumah karena merasa lemah dan demam sehingga hanya pakaian yang

dapat diganti.

G. Pemeriksaan penunjang

- Trombositopeni 100.000 Mel

- Hb 20 g/dl

- PCV 60% dan leukosit 3.900/mm3

27
H. Therapi medis

Cairan IV

2 kolf / 1.000 ml Ringer Laktat

Obat oral

Sanmol 3 x 1/ 24 jam

Klasifikasi Data

DS :

- Klien mengatakan demam selam 4 hari disertai sesak, sakit kepala, dan

badan

- Klien mengatakan nyeri datang tiba – tiba

- Klien mengatakan nyeri seperti keram seluruh badan

- Klien mengatakan merasa nyeri jika demam meningkat

- Klien mengatakan dia seorang perokok

- Klien mengatakan merasa lemah

- Klien mengatakan seluruh aktifitasnya dibantu oleh keluarga

- Klien mengatakan selama sakit belum pernah mandi dan hanya mengganti

baju saja

DO :

- Terdapat bintik merah pada kulit

- KU Lemah

- Klien nampak merasa lelah saat bergerak dengan skala nyeri 6

- Klien menggunakan alat bantu nafas oksigen 2L/menit nasal kanul

28
- Pernafasan kusmaul

- Askultasi suara nafas ronchi

- Pemeriksaan penunjang

- Klien nampak bernafas menggunakan alat bantu (oksigen) 2L/menit

o Trombositopeni 100.000 Mel

o Hb 20 g/dl

o PCV 60% dan leukosit 3.900/mm3

- TTV

o TD : 100/60 mmHg

o N : 100x/menit

o P : 30x/menit

o S : 38,5 0C

Analisa Data

Nama Pasien : Tn. A No. Register : P2017011XX

Umur : 28 Tahun Dx. Medis : DHF

Ruang Rawat : J4 Alamat : Andonohu

No. Hari/ Data Fokus Etiologi Masalah


Tanggal
1 DS Renjatan Ketidakefektifan
- Klien mengatakan hipovolemik dan pola nafas
Sesak selama hipotensi
demam
- Klien nampak
Kebocoran plasma
bernafas cepat
- Klien mengatakan
dia seorang Ke extravaskuler
perokok
DO : Paru – paru
- Klien nampak

29
menggunakan alat
bantu nafas Efusi Pleura
2L/menit nasal
kanul
Ketidakefektifan
- Pernafasan ronchi
- TTV pola nafas
o TD
100/90 mmHg
o N
110x/menit
o P
30x/menit
o S
38,8 0C
2 DS : Infeksi virus dengue Hipertermi
- Klien mengatakan
mengalami Mengaktifkan
demam sejak 4 sistem komplemen
hari yang lalu
sebelum
pengkajian Membentuk dan
- Klien mengatakan melepaskan zat C3a,
merasa lemas C5a
DO :
- KU Lemah PGF2 Hipotalamus
- TTV
o TD
Hipertermi
100/90 mmHg
o N
110x/menit
o P
30x/menit
o S
38,8 0C
3 DS : Kebocoran plasma Nyeri
- Klien
mengatakan Ke extravaskuler
sakit kepala
dan nyeri
Ascites
seluruh tubuh
- Klien
mengatakan Penekanan
merasa lemas Intraabdomen
- Klien
mengalami Nyeri
nyeri saat

30
terserang
demam
DO :
- KU Lemah
- Klien nampak
lelah bergerak
dengan skala
nyeri 6
DO :
- KU lemah
- TTV
o TD
100/90 mmHg
o N
110x/menit
o P
30x/menit
o S
- 38,8 0C

31
PATHWAY

Arbovirus (melalui nyamuk Beredar dalam aliran darah Infeksi virus dengue
aedes aegypti (Viremia)

PGE,Hipotalamus Membentuk & melepaskan Mengaktifkan system


zat C3a,C5a komplemen

Hipertermi Peningkatan reabsorbsi Na+ Permeabilitas membran


Dan H2O meningkat

Agregasi trombosis Kerusakan endotel Resiko syok hipovelemik


pembuluh darah

Trombositopenia Renjatan hipovelemik


Kerusakan endotel
dan hipotensi
pembuluh darah

Merangsang & mengatifasi Kebocoran plasma


factor pembekuan

8
DIC

Perdarahan
Resiko perdarahan
Resiko perfusi jaringan tidak efektif

Asidosis metabolik Hipoksia jaringan

Resiko syok (hipovelemik) Kekurangan volume cairan Ke extravaskuler

Paru-paru Abdomen
Hepar

Efusi pleura Ascites


Hepatomegali
Mual,muntah
Ketidakefektifan pola napas
Penekanan intra abdomen
Ketidakseimbangan nutrisi
Nyeri kurang dari kebutuhan

9
DAFTAR PUSTAKA

Anggracni,Dini Sitti. 2010. Stop Demam Berdarah Dengue. Publishing


House.Bogor

Nurarif Amin Huda,Kususma Hardhi.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda.Medi Action
Publishing.Yogyakarta

Suriadi,Yuliani Rita.2010.Asuhan Keperawatan Pada Anak.Sagung Seto.jakarta.

Você também pode gostar