Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
COLLI”
DI RUANG 24 B IRNA I
RSU dr. SAIFUL ANWAR MALANG
KELOMPOK 8
WAHID NUR ALFI 1101100112
RANGGA PANDU MAHENDRA 1101100096
EKA YUYUD MUJIYANTI 1101100090
EKA FERDIANTI 1101100075
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
Oktober 2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
III. Materi
a) Pengertian Ca. Colli
b) Penyebab Ca. Colli
c) Tanda dan gejala serta komplikasi dari Ca. Colli
d) Penatalaksanaan pasien dengan Ca. Colli
e) Pencegahan Ca. Colli.
IV. Metode
a) Ceramah
b) Tanya jawab
V. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
3 5 menit Evaluasi:
Meminta kepada audiens untuk Bertanya dan menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara, meliputi:
4 2 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
salam
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b) Alat dan tempat siap
c) Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d) Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi proses
a) Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
b) Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi hasil
a. 80 % peserta dapat memahami pengertian dan penyebab Ca. Colli.
b. 80 % peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala Ca Colli.
c. 80 % peserta dapat menyebutkan Penatalaksanaan dan pencegahan Ca Colli.
MATERI PENYULUHAN
Ca. COLLI
A. Pengertian Tumor
Dalam pengertian umum tumor adalah benjolan atau pembengkakan dalam tubuh.
disebabkan oleh neoplasma. (http://hidayat2.wordpress.com/)
Tumor coli adalah setiap massa yang di dapat baik kongenital maupun di dapat
yang timbul di segitiga anterior atau posterior leher antara klavikula pada bagian inferior
dan mandibula serta dasar tengkorak pada bagian superior. (Price, Sylvia Anderson)
B. Etiologi
1. Kelainan kongenital
kelainan yang dibawa sejak lahir, benjolannya dapat berupa benjolan yang timbul
sejak lahir atau timbul pada usia kanak-kanak bahkan terkadang muncul setelah usia
dewasa. Pada kelainan ini ,benjolan yang paling sering terletak di leher samping
bagian kiri atau kanan di sebelah atas , dan juga di tengah-tengah di bawah dagu.
Ukuran benjolan bisa kecil beberapa cm tetapi bisa juga besar seperti bola tenis
2. Inflamasi atau peradangan : limfadenitis sekunder karena inflamasi banal (acne faciei,
kelainan gigi dan tonsilitis) atau proses infamasi yang lebih spesifik (tuberculosis,
tuberculosis atipik, penyakit garukan kuku, actinomikosis, toksoplasmosis).
Disamping itu di leher dijumpai perbesaran kelenjar limfe pada penyakit infeksi
umum seperti rubella dan mononukleosis infeksiosa.
3. Karsiogenik (bahan kimia, dan radiasi)
Bahan kimia: karsinogen yang memerlukan perubahan metabolisme akan menjadi
karsinogen aktif, sehingga menimbulkan perubahan RNA, DNA, atau protein sel
tubuh. Radiasi : Berkaitan dengan ultraviolet yang menyebabkan kanker kulit, karena
terkana sinar radiasi UV yang dapat menimbulkan dimmer yang merusak rangka
fasfodiester DNA.
Adapun contoh makanan yang berkarsinogen : gorengan, protein, daging, maupun
bahan pengawet buatan yang dipanaskan dalam suhu tinggi bisa menyebabkan
perubahan sel dalam tubuh menjadi lebih cepat dan akhirnya bisa menimbulkan
kanker serta makanan yng diolahnya dengan cara dibakar ataupun dipanggang.
4. Gaya hidup,
Gaya hidup yang tidak sehat merupakan salah satu faktor pendukukng tumor atau
kanker. Contoh gaya hidup yang tidak sehat misalnya merokok, terlalu banyak
mengkonsumsi makanan cepat saji yang banyak mengandung pengawet, dan
mengkonsumsi minum-minuman beralkohol, serta kurang berolahraga.
F. Pemeriksaan Laboratrium
Ada beberapa jenis pemeriksaan untuk mendukung apakah benjolan –benjolan yang ada
di leher ganas atau jinak :
Biopsi (FNAB) pengambilan jaringan pada tumor
USG, untuk mendeteksi nodul yang kecil atau yang berada di posterior yang secara
klinis belum dapat di palpasi.
CT Scan, untuk membantu menentukan ukuran tumor, penyebaran tumor ke jaringa
sekitar.
E. Cara Pencegahan
Mengurangi makan-makan yang mengandung karsinogenik (contohnya makanan yang
diolah dengan cara dipanggang, mengurangi makan cepat saji, jangan terlau lama
memanggang makanan
Hindari minuman yang terkena langsung sinar matahari
Cucilah buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
Tidak merokok
Olahraga teratur sesuai kemampuan tubuh
Istirahat-tidur yang cukup.
Suatu benjolan di leher yang menetap lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke
dokter.
E. Komplikasi
1. Penyempitan jalan nafas akibat tumor yang semakin membesar menghambat jalan
nafas
2. Sepsis, karena benjolan pecah
3. Metastase pada organ-organ sekitar.
F. Penatalaksaan
1. Pembedahan (colli otomi, tiroidektomi)
- Harus melaksakan pemerikasaan klinis untuk menentukan nodul benigna atau
maligna
- Eksisi tidak hanya terbatas pada bagian utama tumor, tapi eksisi juga harus di
lakukan terhadap jaringan normal sekitar jaringan tumor. Cara ini memberikan
hasil operasi yang lebih baik.
- Metastase ke kelanjar geteh bening umumnya terjadi pada setiap tumor sehingga
pengangkatan, kelenjar di anjurkan pada tindakan bedah.
- Satu hal mutlak di lakukan sebelum bedah adalah menentukan stadium tumor dan
melihat pola pertumbuhan (growth pattern) tumor tersebut.
- Tirodektomi adalah sebuah operasi yang dilakukan pada kelenjar
- Colliotomi adalah operasi yang dilakukan pada leher yang terkena tumor
2. Obat-obatan
- Immunoterapy : interleukin 1 dan alpha interferon
- Kemoterapi : kemampuan dalam mengobati beberapa jenis tumor
- Radioterapy : membenuh sel kanker dan sel jaringan normal, dengan tujuan,
meninggikan kemampuan untuk membunuh sel tumor dengan kerusakan serendah
mungkin pada sel normal.
DAFTAR PUSTAKA
Doherty G M. 2006. Current Surgical and Treatment. USA: MC Graw Hill
Sabiton, David C. 1999. Buku Ajar Bedah. Penerbit buku kedokteran. Jakarta: EGC
Schwartz. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah ed 6. Penerbit buku kedokteran. Jakarta:
EGC
Sjamsuhidayat. R, Wim De Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah ed 2. Penerbit buku
kedokteran. Jakarta: EGC