Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
74
masing-masing dan melaporkan hasilnya kepada Presiden melalui Menteri
Gambar 4.1.
Mekanisme Pelaporan Kormonev Berjenjang
75
3. Kelembagaan Kormonev
4. Tugas Pokok
adalah :
76
program-program pemberantasan korupsi, penyusunan laporan
yang diwakili.
5. Fungsi
Kormonev Nasional :
77
Gambar 4.2.
Struktur Organisasi Kormonev Nasional
1. Pengujian Validitas
tentang variabel komitmen anggota (X1), budaya kerja (X2), dan kinerja
pegawai (Y).
bantuan SPSS Ver 17.0 dan diperoleh hasil seperti tampak pada lampiran
78
2. Hasil analisis data berupa angka korelasi (r hitung) yang kemudian
0,398, maka butir pernyataan tersebut valid dan jika nilai r hitung < 0,398
Tabel 4.1.
79
Pada Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 27 butir
tidak valid ini terdapat pada item X1_8, X1_15, X1_X22, dan X1_23,
dimana hal ini disebabkan nilai r hitung ketiga butir ini (pada kolom
corrected ítem-total correlation) lebih kecil dari r tabel (r hitung < 0,398).
80
Tabel 4.2.
Item-Total Statistics
pernyataan tentang budaya kerja (X2), hanya 7 butir yang tidak valid.
Ketujuh butir pernyataan tentang budaya kerja (X2) yang tidak valid ini
terdapat pada item X2_6, X2_10, X2_14, X2_20, X2_23, X2_24, dan
X2_26, dimana hal ini disebabkan nilai r hitung kedua butir ini (pada kolom
corrected ítem-total correlation) lebih kecil dari r tabel (r hitung < 0,398).
81
Dengan demikian, dari 27 butir pernyataan tentang budaya kerja (X2)
butir yang tidak valid. Kesebelas butir pernyataan tentang kinerja pegawai
(Y) yang tidak valid ini terdapat pada item Y_5, Y_6, Y_10, Y_15, Y_18,
Y_22, Y_23, Y_28, Y_33, Y_37, dan Y_41, dimana hal ini disebabkan nilai
r hitung kedua butir ini (pada kolom corrected ítem-total correlation) lebih
kecil dari r tabel (r hitung < 0,398). Dengan demikian, dari 42 butir
valid. Pada Tabel 4.3 berikut adalah hasil pengujian validitas untuk
82
Tabel 4.3.
Item-Total Statistics
83
Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian validitas pada
oleh 23 butir pernyataan yang sudah valid. Untuk variabel budaya kerja
(X2), akan diwakili oleh 20 butir pernyataan yang sudah valid. Sedangkan
untuk variabel kinerja pegawai (Y), akan diwakili oleh 31 butir pernyataan
2. Pengujian Reliabilitas
bantuan SPSS Ver 17.0 dan diperoleh hasil seperti tampak pada lampiran
2. Hasil analisis data berupa angka Alpha Cronbach (Alpha hitung) yang
Alpha hitung ≥ 0,398, maka butir pernyataan tersebut reliabil dan jika nilai
Alpha hitung < 0,398 maka butir pernyataan tersebut tidak reliabil. Pada
penelitian tersebut :
84
Tabel 4.4.
menghasilkan nilai Alpha hitung sebesar 0.956. Ketiga nilai Alpha hitung
dari ketiga variabel ini jauh lebih besar daripada nilai Tabel yang hanya
butir-butir pernyataan ketiga variabel penelitian yang sudah valid ini juga
C. Karakteristik Responden
85
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.5.
Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
(Orang) (%)
Pria 47 78
Wanita 13 22
Jumlah 60 100
Gambar 4.3.
50
40
30 47
20
10 13
0
Pria
Wanita
Jenis Kelamin
86
dari total responden. Sedangkan sisanya sebanyak 13 orang atau 22 %,
2. Golongan Kepangkatan
Tabel 4.6.
IIA – IID 5 8
IIIA - IIID 8 14
IVA - IVD 47 78
Jumlah 60 100
Gambar 4.4.
50
40
30
20 47
10
5
0 8
IA - ID
IIA - IID
IIIA - IIID
IVA - IVD
Golongan Kepangkatan
87
Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.4 di atas dapat dilihat
3. Pengalaman Kerja
Tabel 4.7.
88
Gambar 4.5.
30
Frekuensi (Orang)
20
10 16
9 21
14
0
<5 5 - 10
tahun 11 - 20
tahun 21 - 30
tahun > 30
tahun
tahun
Pengalaman Kerja
orang atau 15 %.
4. Pendidikan Terakhir
89
Tabel 4.8.
Diploma/ Akademi 0 0
Pascasarjana S2/ S3 21 35
Jumlah 60 100
Gambar 4.6.
40
30
20 33
21
10
6
0
SMU D3 S1 S2 / S3
Pendidikan Terakhir
para pegawai yang berasal dari lulusan Diploma atau Sarjana S1, dengan
90
berjumlah sebanyak 21 orang atau 35 % dan sisanya sebanyak 6 orang
Pada sub bab ini akan dideskripsikan data dari tiga variabel
dari jawaban atau tanggapan pegawai Tim Kormonev Nasional pada dari
Data yang disajikan pada bagian deskripsi ini adalah data dari dua
variabel bebas, yaitu komitmen anggota (X1) dan budaya kerja (X2) dan
satu variabel terikat yaitu kinerja pegawai (Y). Penyajian deskripsi data
91
1. Komitmen Anggota
Anggota, diperoleh nilai terendah adalah 55 dan nilai tertinggi adalah 106
tersebut diperoleh dari tranformasi jumlah total skor ke-23 butir pernyataan
menghasilkan : (1) Nilai rata-rata 78,65: (2) Simpangan baku 11,082: (3)
Tabel 4.9 menampilkan sebaran atau distribusi data dari variabel variabel
grafik batang.
92
Tabel 4.9.
2 66 - 76 9 15
3 77 - 87 27 46
4 88 - 98 11 18
5 99 - 109 2 3
Jumlah 60 100
Gambar 4.7.
30
Frekuensi (Orang)
25
20
15
27
10
11
5 9 11
0
2
55 - 65 66 - 76 77 - 87
88 - 98
99 - 109
Rentang Skor Komitmen Pegawai
93
Berdasarkan sebaran skor yang terdapat pada Tabel 4.9 dan
yang berada pada interval kelas 66 - 76, berada pada posisi keempat
Anggota di Tim Kormonev Nasional sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat
skor data berdasarkan butir-butir pernyataan ini, maka akan diketahui skor
Anggota.
94
Tabel 4.10.
Pada Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa tiga skor penilaian
yang lebih baik jika bekerja ditempat kerja lain), dan X1_19 (Kesetiaan
pada kantor ini dengan meredam keinginan untuk pindah ke tempat lain).
memiliki nilai tertinggi adalah butir X1_10 (Kerugian yang rasakan jika
keluar dari organisasi ini), X1_9 (Perasaan bersalah, jika organisasi ini
95
2. Budaya Kerja
rentangan nilai sebesar 51. Nilai variabel budaya kerja tersebut diperoleh
dari tranformasi jumlah total skor ke-20 butir pernyataan variabel budaya
menghasilkan : (1) Nilai rata-rata 68,15: (2) Simpangan baku 10,557: (3)
Tabel 4.11.
2 51 - 60 8 13
3 61 - 70 24 40
4 71 - 80 17 28
5 81 - 90 7 12
Jumlah 60 100
96
Gambar 4.8.
30
24
Frekuensi (Orang)
20 17
10 8
4 7
0
41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 81 - 90
Rentang Skor Budaya Kerja
97
sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata data variabel budaya
kerja (sebesar 68,15) yang berada pada kategori cukup baik (interval
kelas 61 - 70).
data berdasarkan butir-butir pernyataan ini, maka akan diketahui skor data
Tabel 4.12.
Pada Tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa tiga skor penilaian
98
tidak menyalahkan organisasi), dan X1_25 (Selalu berpikir positif terhadap
butir pernyataan tentang variabel budaya kerja yang memiliki nilai tertinggi
adalah butir X2_7 (Para pegawai mengetahui bahwa setiap pegawai harus
3. Kinerja Pegawai
diperoleh nilai terendah adalah 56 dan nilai tertinggi adalah 125 dengan
diperoleh dari tranformasi jumlah total skor ke-31 butir pernyataan variabel
99,53: (2) Simpangan baku 15,283: (3) Median sebesar 100: dan (4)
99
4.13 menampilkan sebaran data variabel variabel kinerja pegawai dalam
Tabel 4.13.
2 70 - 83 5 8
3 84 - 97 18 30
4 98 - 111 19 32
5 112 - 125 15 25
Jumlah 60 100
Gambar 4.9.
25
Frekuensi (Orang)
20 18 19
15 15
10
3 5
5
0
56 - 69 70 - 83 84 - 97 98 - 111 112 - 125
Rentang Skor Kinerja Pegawai
100
Berdasarkan sebaran skor yang terdapat pada Tabel 4.13 dan
berada pada interval kelas 112 - 125 berada pada posisi ketiga dengan
yang berada pada interval kelas 70 - 83, berada pada posisi keempat
pegawai Tim Kormonev Nasional sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-
rata data variabel kinerja pegawai (sebesar 99,53) yang berada pada
data berdasarkan butir-butir pernyataan ini, maka akan diketahui skor data
101
Tabel 4.14.
Pada Tabel 4.14 di atas dapat dilihat bahwa tiga skor penilaian
memiliki nilai tertinggi adalah butir Y_35 (Kesediaan untuk selalu hadir
dalam rapat tim), Y_4 (Tingkat keakuratan hasil kerja), dan Y_36
102
E. Pengujian Persyaratan Analisis
homogenitas.
1. Pengujian Normalitas
Dalam analisis regresi, data dari tiap-tiap variabel yang dianalisis harus
kecil dari alpha 5% (Steel, 1999: 365). Tabel 4.15 berikut menampilkan
Tabel 4.15.
Hasil Pengujian Normalitas Pada Data Variabel Penelitian
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Komitmen Anggota (X1) .110 60 .069 .979 60 .380
Budaya Kerja (X2) .086 60 .200* .968 60 .122
Kinerja (Y) .078 60 .200* .972 60 .188
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
103
Hasil pengujian normalitas pada Tabel 4.15 di atas menunjukkan
bahwa :
dilihat dari nilai signifikansi KS hitung data variabel ini yang lebih besar
tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansi KS hitung data variabel ini yang lebih besar dari alpha
tersebut telah memenuhi asumsi normalitas. Hal ini dapat dilihat dari
nilai signifikansi KS hitung data variabel ini yang lebih besar dari alpha
dilanjutkan.
104
2. Pengujian Homogenitas
Dalam analisis regresi, data dari tiap-tiap variabel yang dianalisis harus
Tabel 4.16.
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Komitmen Anggota (X1) .837 2 57 .438
Budaya Kerja (X2) 1.748 2 57 .183
Kinerja (Y) .918 2 57 .405
menunjukkan bahwa :
105
signifikansi Uji Levene hitung data variabel ini yang lebih besar dari
signifikansi Uji Levene hitung data variabel ini yang lebih besar dari
asumsi homogenitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi Uji
Levene hitung data variabel ini yang lebih besar dari alpha 5 % (0,405
> 0,05).
kerja (X2), dan variabel kinerja (Y) telah terpenuhi. Sehingga pengujian
dilanjutkan.
F. Pengujian Hipotesis
106
bersama-sama. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk menguji tiga hipotesis yang telah ada dirumuskan terlebih dahulu :
dan Korelasi.
107
Dasar pengambilan keputusan dalam uji signifikansi hipotesis diatas
(1) Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel), maka Ho
(2) Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel), maka Ho
sebesar 30,397 dan slope (b) sebesar 0,879. Dengan demikian bentuk
0,879X1.
tersebut, dilakukan dengan melihat uji F atau uji t. Untuk suatu persamaan
regresi yang hanya terdiri dari satu variabel bebas (X) maka melihat ada
terhadap Y atau X2 terhadap Y), maka hal tersebut dapat dilihat dari nilai t
hitung. Hasil perhitungan analisis regresi ini dapat dilihat pada Tabel 4.17.
108
Tabel 4.17.
Kormonev Nasional
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 30.397 11.081 2.743 .008
Komitmen Anggota (X1) .879 .140 .637 6.300 .000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
regresi Y = 30,397 + 0,879X1 sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (6,300 > 1,645) yang berarti
bahwa setiap kenaikan satu skor komitmen anggota, maka akan mampu
pada arah yang sama. Dengan kata lain, semakin baik komitmen anggota
maka akan semakin baik pula kinerja Tim Kormonev Nasional. Dan
maka hal tersebut juga akan semakin memperburuk kinerja Tim Kormonev
109
Nasional. Sedangkan konstanta regresi sebesar 30,397 menunjukkan
bahwa nilai kinerja pegawai Tim Kormonev Nasional akan sebesar 30,397
jika tidak ada komitmen dari anggotanya (X1). Hasil perhitungan analisis
Tabel 4.18.
Hasil Pengujian Koefisien Korelasi Antara Komitmen Anggota Terhadap
Kinerja Tim Kormonev Nasional
Correlations
Komitmen
Anggota (X1) Kinerja (Y)
Komitmen Anggota (X1) Pearson Correlation 1 .637**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Kinerja (Y) Pearson Correlation .637** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
110
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.18 di atas
Tim Kormonev Nasional sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r
hitung tersebut yang lebih besar dari r tabel (0,637 > 0,254). Hal ini
Nasional.
Kormonev Nasional.
Tabel 4.19.
Model Summary
111
sebesar 0,406. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel
demikian dalam penelitian ini, makin baik budaya kerja yang ada di
112
Kormonev Nasional maka akan semakin baik pula kinerja Tim Kormonev
Nasional.
(1) Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel), maka Ho
(2) Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel), maka Ho
40,032 dan slope (b) sebesar 0,873. Dengan demikian bentuk hubungan
tersebut, dilakukan dengan melihat uji F atau uji t. Untuk suatu persamaan
regresi yang hanya terdiri dari satu variabel bebas (X) maka melihat ada
113
dilihat melalui nilai F hitung atau t hitung. Namun jika persamaan
dapat dilihat dari nilai t hitung. Hasil perhitungan analisis regresi ini dapat
Tabel 4.20.
Kormonev Nasional
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 40.032 10.455 3.829 .000
Budaya Kerja (X2) .873 .152 .603 5.758 .000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
40,032 + 0,873X2 sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung
yang lebih besar dari t tabel (5,758 > 1,645) yang berarti terjadi penolakan
Kormonev Nasional.
koefisien budaya kerja (X2) sebesar 0,873. Hal ini menunjukkan bahwa
114
setiap kenaikan satu skor budaya kerja, maka akan mampu meningkatkan
kinerja pegawai Tim Kormonev Nasional sebesar 0,873 pada arah yang
sama. Dengan kata lain, semakin baik penerapan budaya kerja di Tim
Kormonev Nasional, maka akan semakin baik pula kinerja Tim Kormonev
Nasional maka hal tersebut juga akan semakin memperburuk kinerja Tim
sebesar 40,032 jika di Tim Kormonev Nasional tidak ada budaya kerjanya
(X2). Hasil analisis regresi untuk pengaruh budaya kerja (X2) terhadap
sebesar 0,254. Uji signifikansi korelasi antara budaya kerja dengan kinerja
115
Tabel 4.21.
Correlations
Budaya
Kerja (X2) Kinerja (Y)
Budaya Kerja (X2) Pearson Correlation 1 .603**
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
Kinerja (Y) Pearson Correlation .603** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Kormonev Nasional sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung
tersebut yang lebih besar dari r tabel (0,603 > 0,254). Hal ini
Kormonev Nasional, maka akan semakin baik pula kinerja Tim Kormonev
Nasional maka hal tersebut juga akan semakin memperburuk kinerja Tim
Kormonev Nasional
116
koefisien determinasi antara budaya kerja dengan kinerja Tim Kormonev
Nasional.
Tabel 4.22.
Model Summary
budaya kerja (X2) terhadap kinerja Tim Kormonev Nasional (Y) sebesar
0,364. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel budaya kerja (X2)
0,873X2.
117
yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya kerja (X2) terhadap
kinerja Tim Kormonev Nasional (Y). Hasil analisis korelasi dan koefisien
makin baik komitmen anggota maka akan semakin baik pula kinerja Tim
Kormonev Nasional.
tersebut, dilakukan dengan melihat uji F atau uji t. Untuk suatu persamaan
regresi yang hanya terdiri dari satu variabel bebas (X) maka melihat ada
118
Rumusan hipotesis pengujiannya adalah sebagai berikut :
Kormonev Nasional
Nasional
(1) Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel (F hitung > F tabel), maka
(2) Jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel (F hitung < F tabel), maka Ho
119
Tabel 4.23.
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7698.076 2 3849.038 36.068 .000a
Residual 6082.857 57 106.717
Total 13780.933 59
a. Predictors: (Constant), Budaya Kerja (X2), Komitmen Anggota (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja (Y)
kinerja Tim Kormonev Nasional (Y) sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat
dari nilai F hitung yang nilainya sebesar 36,068 sedangkan nilai F tabel
pada alpha 5% sebesar 3,168. Sehingga dapat dilihat bahwa nilai F hitung
lebih besar daripada F tabel, dimana (36,068 > 3,168) yang berarti terjadi
anggota (b1) sebesar 0,658 dan slope budaya kerja (b2) sebesar 0,611.
120
dan budaya kerja secara bersama-sama terhadap kinerja Tim Kormonev
Tabel 4.24.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.150 11.080 .555 .581
Komitmen Anggota (X1) .658 .131 .477 5.016 .000
Budaya Kerja (X2) .611 .138 .422 4.435 .000
a. Dependent Variable: Kinerja (Y)
informasi bahwa koefisien komitmen anggota (X1) sebesar 0,658. Hal ini
sebesar 0,658 pada arah yang sama. Dengan kata lain, semakin baik
komitmen anggota maka akan semakin baik pula kinerja Tim Kormonev
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor budaya kerja, maka akan
121
0,611 pada arah yang sama. Dengan kata lain, semakin baik penerapan
budaya kerja di Tim Kormonev Nasional maka hal ini akan membuat
Nasional.
nilai kinerja pegawai Tim Kormonev Nasional akan sebesar 6,150, jika
tidak ada komitmen dari anggotanya (X1) dan tidak ada budaya kerjanya
pengaruh komitmen anggota (X1) dan budaya kerja (X2) secara bersama-
sama terhadap kinerja Tim Kormonev Nasional (Y) dapat dilihat pada
Lampiran 7.
122
melihat nilai koefisien korelasi (ryx) hitungnya. Hasil perhitungan
Tabel 4.25.
Model Summary
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung tersebut yang lebih besar
dari r tabel (0,747 > 0,254). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik
Nasional, maka kinerja Tim Kormonev Nasional juga akan semakin baik.
budaya kerja yang ada di Tim Kormonev Nasional, maka hal tersebut juga
kerja terhadap kinerja Tim Kormonev Nasional, yaitu sebesar 0,559. Hal
123
ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel komitmen anggota (X1) dan
data variabel kinerja Tim Kormonev Nasional (Y) sebesar 55,9%, melalui
dan dan budaya kerja secara (X2) bersama-sama terhadap kinerja Tim
G. Pembahasan
124
Tim Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi (Kormonev) Nasional. Hal ini
dapat dilihat dari nilai t hitung komitmen anggota yang lebih besar dari t
tabel (6,300 > 1,645) dan juga didukung oleh hasil analisis korelasi yang
menunjukkan nilai r hitungnya sebesar 0,637 yang lebih besar dari nili r
tabel sebesar 0,254 (0,637 > 0,254). Hal ini mengindikasikan bahwa
Kormonev Nasional ke arah yang lebih baik lagi. Dan sebaliknya, semakin
buruk komitmen anggota Tim Kormonev Nasional maka hal tersebut juga
Kormonev Nasional sebesar satu satuan maka hal tersebut akan diikuti
oleh kenaikan nilai kinerja Tim Kormonev Nasional sebesar 0,879 pada
Kormonev Nasional ini dapat disebabkan oleh tekad yang kuat dari para
anggota Tim Kormonev Nasional yang ingin mencapai kinerja yang tinggi.
125
mendefinisikan komitmen sebagai suatu tekad bulat untuk melakukan
membentuk nilai-nilai yang positif pada dirinya untuk berfokus pada tujuan
kuat atau tidak mempunyai rasa keterikatan pada satuan kerja. Seorang
hasil yang baik dibandingkan orang lain, dan pegawai tersebut akan terus
126
yang disebabkan oleh komitmennya terhadap organisasi tempat dia
organisasi, misi, dan visi yang ingin dicapai organisasi secara tepat dan
arah yang lebih baik lagi. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan
Tahun 2004, maka harus memiliki sumber daya manusia yang mempunyai
127
fungsi organisasi Tim Kormonev Nasional dapat berjalan dengan
Nasional.
320) dan Djati dan Khusaini (2003: 25 – 41) yang menemukan bahwa
ini juga seperti yang dikemukakan oleh Despande and Joseph (1995:50)
pegawai dalam bekerja akan dibentuk pula oleh falsafah, norma, dan nilai-
128
nilai dari lingkungan kerjanya. Sehingga agar kepribadian pegawai
tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif, maka tentunya
kepribadian tersebut harus didukung oleh suatu falsafah, norma, dan nilai-
individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya dimana individu
penelitian ini ditemukan pula bahwa budaya kerja juga merupakan faktor
ini dapat dilihat dari nilai t hitung budaya kerja terhadap kinerja Tim
Kormonev yang lebih besar dari t tabel (5,758 > 1,645) dan juga didukung
0,603 yang lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,254 (0,603 > 0,254). Hal
129
Pengaruh yang ditunjukkan budaya kerja terhadap kinerja Tim
akan semakin baik pula kinerja Tim Kormonev Nasional. Dan sebaliknya,
semakin buruk budaya kerja Tim Kormonev Nasional maka hal tersebut
budaya kerja terhadap kinerja ini didukung oleh hasil penelitian yang
dilakukan oleh Chatman dan Bersade (1997: 29 - 42) dan Bintoro (2002).
yang ada di suatu organisasi dan diterapkan dengan kuat oleh para
yang terdapat dalam budaya kerja makin baik kinerja organisasi tersebut.
nilai, atau norma-norma yang ada dalam budaya kerja tersebut sebagai
130
diwujudkan menjadi perilaku keseharian pegawai dalam bekerja, sehingga
yang ada, sistem dan teknologi, strategi perusahaan dan logistik, masing-
organisasi. Hal ini dapat disebabkan budaya kerja pada sisi internal
131
pengaruh kedua variabel ini sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai F
hitung kedua variabel yang lebih besar dari F tabel (36,0681 > 3,168). Hal
yang sama juga ditunjukkan dari hasil analisis korelasi antara komitmen
Kormonev Nasional yang menghasilkan nilai r hitung yang lebih besar dari
nilai r tabel (0,747 > 0,254). Demikian pula dengan nilai koefisien
kinerja Tim Kormonev Nasional atau antara budaya kerja terhadap kinerja
Tim Kormonev Nasional. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien
132
antara budaya kerja terhadap kinerja Tim Kormonev Nasional yang hanya
sebesar 36,4 %.
juga menunjukkan bahwa masih terdapat 44,1 % faktor lain yang mampu
kedua hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kinerja Tim Kormonev
Nasional. Selain itu karena rata-rata kedua variabel ini juga baru sebatas
cukup baik, sehingga agar kualitas hasil kerja para pegawai dapat
ditingkatkan ke arah yang lebih baik maka fungsi dan aplikasi yang positif
133
memperbaiki komitmen yang positif anggota dan menerapkan budaya
kerja yang bernilai manfaat bagi organisasi dari waktu ke waktu. Hal ini
terjadi tersebut.
H. Keterbatasan Penelitian
yang telah ditetapkan untuk hasil yang optimal. Namun demikian tidak
134
3. Variabel yang diteliti hanya komitmen anggota dan budaya kerja,
135