Você está na página 1de 7

MAKALAH HIDROGENASI LEMAK MENJADI

FATTY ALKOHOL

Disusun Oleh :

Nama NIM
Rizqi Auliaur Rahman (1509065002)
Fitri Febriyanti (1509065014)
Aditia Ramadhan (1509065015)

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
HIDROGENASI

1. Pengertian
Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik, Reaksi ini
terjadi dengan penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap
dari molekul yang tidak jenuh sehingga dihasilkan suatu produk yang jenuh.
Proses hidrogenasi merupakan salah satu proses yang penting danbanyak
digunakan dalam pembuatan bermacam-macam senyawa organik. Proses ini
umumnya terdiri dari adisi sepasang atom hidrogen ke sebuah molekul.
Reaksi dilakukan pada suhu dan tekanan yang berbeda tergantung pada
substrat dan aktivitas katalis.

Untuk menghasilkan fatty alcohol, maka metil ester harus


direduksi/dihidrogenasi menggunakan gas hidrogen dan katalis logam
berbasis tembaga. Reaksi hidrogenasi adalah sebagai berikut:
RCOO-CH3 (metil ester) + H2 (hidrogen) <=> RCOH (fatty alcohol) +
CH3OH (metanol)
Asam lemak pun bisa langsung dihidrogenasi dengan reaksi sebagai berikut:
R-COOH (asam lemak) + H2 (hidrogen) <=> RCOH (fatty alcohol) + H2O
(air)

Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon


asam lemak atau minyak Setelah proses hidrogenasi selesai, minyak
didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah
minyak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
2. Macam- Macam Hidrogenasi
a. Hidrogenasi transfer
Proses hidrogenasi umumnya memanfaatkan gas hydrogen, namun
ada juga yang menggunakan sumber lain yang memiliki atom
hydrogen di dalamnya. Namun tujuannya sama, yaitu : menambahkan
atom hydrogen dalam suatu senyawa.
b. Hidrogenasi Minyak
Proses hidrogenasi minyak membuat mengerasnya tanaman dan ikan
yang diturunkan minyak, yang memungkinkan mereka untuk menjadi
pengganti efektif untuk lemak hewani.
c. Hidrogenasi Etena
Etena bereaksi dengan hydrogen pada suhu sekitar 150° C dengan
adanya sebuah katalis nikel (Ni) yang halus.Reaksi ini menghasilkan
etana. Reaksi ini tidak begitu berarti, sebab etena merupakan senyawa
yang jauh lebih bermanfaat disbanding etena yang dihasilkan.

3. Proses Hidrogenasi
a. Substrat
Penambahan H2 ke alkena dalam reaksi protypical :
RCH = CH2 + H2 → CH2RCH3 (R= alkil, aril) Hidrogenasi sensitive
terhadap halangan sterik menjelaskan selektivitas untuk reaksi dengan
exocyclic ikatan ganda tetapi tidak ikatan ganda internal.

b. Katalis
Penggunaan katalis diperlukan agar reaksi yang berjalan efisien dan dapat
digunakan.Hidgrogenasi non-katlik hanya berjalan dengan kondisi
temperature yang sangat tinggi. Dengan pengecualian langka, tidak ada
reaksi di bawah 480° C (750 K atau 900° F) terjadi antara H2 dan senyawa
organic dalam ketiadaan katalis logam. Katalis logam non-mulia, terutama
yang didasarkan pada nikel (seperti nikel Raney dan nikel Urushibara) juga
telah dikembangkan sebagai alternatif ekonomis, tetapi mereka sering
terlambaat atau memerlukan suhu yang lebih tinggi.Trade off adalah
kegiatan kecepatan reaksi vs biaya katalis dan biaya aparat yang diperlukan
untuk penggunaan tekanan tinggi. Perhatikan bahwa nikel Raney-
hydrogenations katalis membutuhkan tekanan tinggi :
Ada dua keluarga yang dikenal dengan katalis-katalis homogen dan katalis
heterogen.
1. Katalis homogen
Katalis homogen termasuk rhodium senyawa berbasis yang dikenal
sebagai katalis Wilkinson dan iridium berbasis katalis Crabtree.
Contohnya adalah hidrogenasi carbon. Hidrogenasi sensitive terhadap
halangan sterik menjelaskan selektivitas untuk reaksi dengan exocylic
ikatan ganda tetapi tidak ikatan ganda internal.
2. Katalis heterogen
Katalis heterogen untuk hidrogenasi lebih umum ke industri. Seperti
dalam katalis homogeny, aktivitas disesuaikan melalui perubahan di
lingkungan sekitar logam, yaitu lingkup koordinasi. Demikian pula
katalis heterogen dipengaruhi oleh dukungan materi dengan katalis
heterogen terikat. Misalnya : kegiatan layar Kristal katalis heterogen
yang berbeda.
Dalam banyak kasus, modifikasi yang sangat empiris melibatkan selektif
“racun”. Dengan demikian, katalis dipilih dengan cermat dapat digunakan
untuk beberapa kelompok fungsional hydrogenate tanpa mempengaruhi
orang lain. Seperti hidrogenasi selektif alkines ke alkena menggunakan
katalis Lindlar. Ketika katalis palladium ditempatkan pada barium sulfat dan
kemudian diobati dengan quinoline, katalis yang dihasilkan mengurangi
alkines hanya sejauh alkena. Katalis Lindlar telah diterapkan untuk konversi
phenylacetylene untuk stirena.

c. Efek Samping Hidrogenasi


Efek samping dari hidrogenasi memiliki implikasi bagi kesehatan manusia
yaitu isomerisasi dari beberapa ikatan karbon tak jenuh yang tersisa. Efek
samping yang sangat menonjol dari hidrogenasi adalah lemak trans.
Undang-undang makanan di AS dank ode praktek di Uni Eropa telah lama
menyatakan bahwa diperlukannya label kandungan lemak dari makanan
dalam perdagangan, juga diperlukan deklarasi dari isi lemak trans. Lemak
trans di larang di Denmark dan New York City. Konsumsi lemak trans telah
terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol yang berbahaya sehingga
menyebabkan meningkatnya resiko penyakit jantung. Proses apapun yang
cenderung meningkatkan jumlah lemak trans dalam makanan sebaiknya
dihindari.

Fatty alkohol (lemak alkohol) adalah alkohol alifatis yang merupakan


turunan dari lemak alam ataupun minyak alam. Fatty alkohol merupakan
bagian dari asam lemak dan fatty aldehid. Fatty alkohol biasanya
mempunyai atom karbon dalam jumlah genap. Molekul yang kecil
digunakan dalam dunia kosmetik, makanan dan pelarut dalam
industri. Molekul yang lebih besar penting sebagai bahan bakar. Karena sifat
amphiphatic mereka, fatty alkohol berkelakuan seperti nonionic surfaktan.
Fatty alkohol dapat digunakan sebagai emulsifier, emollients, dan thickeners
dalam industri kosmetik dan makanan.

4. Kekurangan Hidrogenasi
Proses hidrogenasi langsung mempunyai beberapa kekurangan,
diantaranya :
a. Menghasilkan produk samping bernilai tinggi gliserin yang justru
mengalami proses hidrogenasi lanjut menghasilkan propilen glikol
yang bernilai rendah.
b. Komsumsi gas hidrogen yang cukup tinggi
c. Penggunaan katalis dalam jumlah besar
5. Fatty Alcohol
Fatty alcohol (lemak alkohol) adalah alkohol alifatis yang merupakan
turunan dari lemak alam ataupun minyak alam. Fatty alkohol merupakan
bagian dari asam lemak dan fatty aldehid. Fatty alkohol biasanya
mempunyai atom karbon dalam jumlah genap. Molekul yang kecil
digunakan dalam dunia kosmetik, makanan dan pelarut dalam industri.
Molekul yang lebih besar penting sebagai bahan bakar. Karena sifat
amphiphatic, fatty alkohol memiliki sifat seperti nonionic surfaktan. Fatty
alcohol dapat digunakan sebagai emulsifier, emollients, dan thickeners
dalam industri kosmetik dan makanan.
Contoh fatty alkohol :
a. Capryl alcohol (1-octanol) -- 8 carbon atoms
b. Pelargonic alcohol (1-nonanol) -- 9 carbon atoms
c. Capric alcohol (1-decanol, decyl alcohol) -- 10 carbon atoms
d. 1-dodecanol (lauryl alcohol) -- 12 carbon atoms
e. Myristyl alcohol (1-tetradecanol) -- 14 carbon atoms
f. Cetyl alcohol (1-hexadecanol) -- 16 carbon atoms
g. Palmitoleyl alcohol (cis-9-hexadecan-1-ol) -- 16 carbon atoms,
unsaturated,
h. Stearyl alcohol (1-octadecanol) -- 18 carbon atoms
i. Isostearyl alcohol (16-methylheptadecan-1-ol) -- 18 carbon atoms,
branched,
j. Elaidyl alcohol (9E-octadecen-1-ol) -- 18 carbon atoms, unsaturated,
DAFTAR PUSTAKA

Tambun, Rondang. 2006. Buku Ajar Teknologi Oleo Kimia. Universitas Sumatera
Utara. Medan.
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/statistik/2016/SAWIT.
Diakses tanggal 25 Desember 2017.
http://gapki.id/wp-content/uploads/2016/04/Buku-Mengenal-Minyak-Sawit-
Dengan-Beberapa-Karakter-Unggulnya-GAPKI. Diakses tanggal 25 Desember
2017.
http://ocw.usu.ac.id/fatty_alkohol. Diakses tanggal 20 Desember 2017

Você também pode gostar