Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari/Tanggal : Minggu, 14 Februari 2016
Lokasi : LaboratoriumMekanika Tanah UMSU
Kelompok : 5 ( Lima )
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gradasi pembagian butiran dari suatu contoh tanah
perbutiran kasar.
2. Untuk mengklasifikasikan tanah.
3. Untuk mengetahui koefisien keseragaman ( Cu ) dan koefisien gradasi
(Cc)
B.TEORI TAMBAHAN
Distribusi ukuran partikel tanah berbutir halus atau fraksi butir halus dari
tanah berbutir kasar dapat ditentukan dengan metode pengendapan (sedimentasi).
Metode ini didasarkan pada hukum Stokes yang mengatur kecepatan
pengendapan partikel berbentuk bola dalam suatu suspensi makin besar paartikel
makin besar pula kecepatan pengendapannya dan sebaliknya. Hukum tersebut
tidak berlaku pada partikel partikel yang berukuran > 0,0002 mm, dimana
pergerakannya dipengaruhi oleh gerak Brown. Ukuran partikel ditentukan
sebagai diameter sebuah bentuk bola yang akan turun mengendap dengan
kecepatan yang sama dengan partikel. Conto tanah yang akan diuji terlebih
dahulu dibersihkan dari material material organik dengan menggunakan hidrogen
peroksida.
Contoh tersebut kemudian dibuat menjadi suspensi didalam air suling
dari larutan pemisah butir butir ditambah agar partikel – partikel satu sama lain
saling terpisahkan. Suspensi yang telah jadi ditempatkan didalam tabung
pengendap. Dari hukum Stokes, dapat dihitung waktu turun (t) partikel
berukuran D yaitu diameter yang ekivalen dengan penurunan sejauh kedalaman
tertentu dalam suspensi. Jika setelah waktu tertentu conto tanah diambil dengan
pipet pada kedalaman tertentu pula maka conto tanah tersebut hanya akan
mengandung partikel – partikel yang ukurannya lebih kecil dari D dengan
konsentrasi yang sama dengan pada awal pengendapan. Jika dalam suatu waktu
diambil conto tanah dari beberapa kedalaman yang berbeda, maka dapat
ditentuksn distribusi ukuran butiran partikel dari berat tanah yang terambil.
Alternatif lain selain pengambilan conto dengan pipet adalah pengukuran
suspensi tersebut dengan alat hidrometer.
Ukuran-ukuran saringan berkisar dari lubang berdiameter 4,750 mm (No.4)
sampai 0,075 mm (No.200). semua lubang terbentuk bujur sangkar jadi apa yang
disebut sebagai diameter partikel tanah sebenarnya hanyalah merupakan patokan
akademis saja, sebab kemungkinana lolos nya suatu partikel pada suatu saringan
yang berukuran tertentu akan tergantung pada ukuran dan orentasinya terhadap
lubang saringan.
Ukuran saringan berhubungan dengan ukuran lubang dari 4,750 mm – 0,075
mm maka saringan tersebut dengan nomor-nomor. Berikut merupakan tabel
ukuran ayakan standard.
Sumber :
https://ilmusipil.co.id/2010/05/03/analisis-saringan
V. PROSEDUR PERCOBAAN
2.Neraca
Berfungsi untuk menimbang massa tanah yang di uji.
2. Palu Karet
Berfungsi untuk menghancurkan tanah yang masih menggumpal atau
belum terlalu halus.
A. No Saringan 4
Diameter lubang saringan = 4,750 cm
Berat tanah yang tertahan saringan = 10 gr
10
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100% = 3,333
300
%
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 3,333 %
% Tanah yang lolos saringan = 100% -3,333% = 96,667%
B. No Saringan 10
Diameter lubang saringan = 2000 cm
Berat tanah yang tertahan saringan = 65 gr
65
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 %= 21,667
300
%
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 3,333 % + 21,667% =
25%
% Tanah yang lolos saringan = 96,667% -21,667% = 75%
C. No Saringan 20
Diameter lubang saringan = 0,850 cm
Berat tanah yang tertahan saringan = 70 gr
70
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 %= 23,333
300
%
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 25 % + 23,333% =
48,133%
% Tanah yang lolos saringan = 75% -23,333% = 51,667%
D. No Saringan 20
Diameter lubang saringan = 0,425
Berat tanah yang tertahan saringan = 41 gr
41
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 %= 13,667
300
%
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 48,133 % + 13,667% =
61,8%
% Tanah yang lolos saringan = 51,667% -13,666% = 38%
E. No Saringan 60
Diameter lubang saringan = 0,250
Berat tanah yang tertahan saringan = 42 gr
42
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 %= 14 %
300
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 61,8 % + 14% = 75,8%
% Tanah yang lolos saringan = 38% -14% = 24%
F. No Saringan 100
Diameter lubang saringan = 0,150
Berat tanah yang tertahan saringan = 38 gr
38
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 % = 12,667
300
%
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 75,8 % + 12,667% =
88,767%
% Tanah yang lolos saringan = 24% -12,667% = 11,133%
G. No Saringan 200
Diameter lubang saringan = 0,075
Berat tanah yang tertahan saringan = 28 gr
28
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 %= 9,333
300
%
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 88,76 % + 9,333 % =
98%
% Tanah yang lolos saringan = 11,133% -9,333% = 2%
H. Pan
Berat tanah yang tertahan saringan = 6 gr
6
Presentase berat tanah tertahan saringan x 100 %= 2 %
300
% Kumulatif dari tanah yang tertahan = 98 % + 2 % = 100%
% Tanah yang lolos saringan = 2% -2% = 0%
GRAFIK ANALISA BUTIRAN
a. Kesimpulan
1. Dari percobaan yang dilakukan kita dapat mengetahui (%) tanah
yang lolos dan (%) yang tertahan dari tiap-tiap saringan.
2. Hasil dari (%) kumulatif dari tanah yang tertahan saringan4 adalah
3.33%.
3. Hasil dari (%) tanah yang lolos saringan adalah 2 %.
b. Saran
1. Agar alat diperbaharui sehingga praktikum dapat berjalan dengan
lancar.
2. Lebih menegaskan praturan selama praktikum berlangsung kepada
praktikan agar praktikum berjalan dengan lancar.
3. Bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum agar mendapat
ilmu dari praktikum yang dilakukan