Você está na página 1de 5

NAMA : ADE YULYANTO (160722614672)

OFF/TAHUN : G/2016

INTERAKSI ANTAR WILAYAH DI KABUPATEN JOMBANG

Jumlah
No Kecamatan Penduduk Jarak ke Ibukota (km) m₁m₂ r2 m₁m₂/r2 Rangking
Bandar Kedung
11
1 Mulyo 44159 6403849862 121 52924379.02 7
2 Perak 52513 7 7615330234 49 155414902.7 4
3 Gudo 51470 16 7464076460 256 29156548.67 11
4 Diwek 105505 6 15300124090 36 425003446.9 1
5 Ngoro 70277 23 10191429986 529 19265463.11 15
6 Mojowarno 88785 17 12875423130 289 44551637.13 9
7 Bareng 50684 24 7350092312 576 12760576.93 17
8 Wonosalam 31800 30 4611572400 900 5123969.333 19
9 Mojoagung 76677 17 11748343234 289 40651706.69 10
10 Sumobito 81013 15 11748343234 225 52214858.82 8
11 Jogoroto 67594 10 2530922142 100 25309221.42 12
12 Peterongan 67177 7 9741874186 49 198813758.9 3
13 Jombang 145018 0 0 0 0 21
14 Megaluh 37443 9 5429908974 81 67035913.26 6
15 Tembelang 50789 6 7365319202 36 204592200.1 2
16 Kesamben 61567 23 8928323206 529 16877737.63 16
17 K u d u 28574 19 4143744332 361 11478516.16 18
18 Ngusikan 21377 26 3100049786 676 4585872.464 20
19 P l o s o 39606 9 5743582908 81 70908430.96 5
20 K a b u h 39656 16 5750833808 256 22464194.56 13
21 Plandaan 35619 16 5165396142 256 20177328.68 14
INTERAKSI ANTAR WILAYAH DI KABUPATEN
JOMBANG
1. INTERAKSI ANTARA KECAMATAN JOMBANG DENGAN KECAMATAN
NGUSIKAN (rendah)

Ngusikan adalah sebuah kecamatan yang Terletak di bagian utara Kabupaten Jombang,
berbatasan pula dengan wilayah Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto. Kecamatan
Ngusikan merupakan hasil pemekaran wilayah kecamatan Kudu pada tahun 2001 dengan jarak
26 km dan 21.377 penduduk. Ngusikan merupakan berada di paling ujung sebelah utara
Kabupaten Jombang dengan jumlah penduduk paling sedikit. Dimana jarak antara dua
Kecmaatan yang jauh dan popolasi yang sedikit menyebabkan rendahnya interaksi. Penduduk
di Ngusikan polanya memanjang mengikuti aliran sungai Brantas. Dimana secara geografis
Kecamatan Ngusikan mempunyai fisiologi mendatar atau merupakan dataran rendah dengan
ketinggian rata-rata 500 meter di atas permukaan air laut. 43% wilayahnya adalah daerah hutan
yaitu: 1.607 Ha meliputi desa Asemgede, Cupak, Kromong, sebagian Mojodanu, Ngampel,
dan Sumbernongko yang merupakan daerah perbukitan atau berbukit-bukit dengan kemiringan
2-15 % sehingga cocok untuk tanaman hutan jati. Pemukiman/Perumahan yang ada 16 % atau
603 Ha, Sawah 40 % atau 1.505 Ha, Tegalan 1 % atau 54 Ha, Hutan 43 % atau 1.607 Ha.

Kecamatan Jombang merupakan pusat pelayanan pemerintahan, jasa, perdagangan,


pendidikan tinggi dan menengah, serta kesehatan. Yang tidak dimiliki Kecamatan Ngusikan
seperti rumah sakit, pendidikan yang baik yang membuat banyak yang pergi ke kota untuk
berobat, bersekolah bahkan bekerja disana.. Kecamatan Ngusikan ini merupakan sebagai jalur
alternatif atau jalan yang biasa dilalui untuk menuju ke arah Mojokerto, Gresik, dan Surabaya
dimana penduduknya mengelompok dan daerah tersebut lahan yang digunakan untuk
persawahan dan 43% masih merupakan hutan. Di Kecamatan Jombang yang merupakan
Ibukota Kabupaten terdapat pabrik kayu seng fong. Dimana pengambilan kayu juga diambil
dari Kecamatan Ngusikan karena terdapat banyak phon Jati. Interaksi yang terjadi karena
adanya kebutuhan yang tidak di miliki. Jarak antara Ngusikan dengan Ibukota cukup jauh dan
melalui sungai brantas. Meskipun akses menuju kota sudah baik tetapi jalan yang ada di tiap
desa masih ada yang rusak berat. Hal tersebut yang menyebabkan menghambatnya interaksi
baik interaksi manusia maupun barang. Dikota Jombang sendiri kekurangan adanya pertanian,
dan perkebunan. Hal ini menyebabkan adnya pergerakan barang yang mengambil hasil dari
Kecamatan Ngusikan seperti hasil hutan, perkebunana, dan pertanian karena akses juga baik
menuju ke kota. Jadi dapat disimpulkan interaksi yang terjadi tergolong lemah karena jumlah
penduduk yang paling rendah dan letaknya berada di ujung utara Kabupaten Jombang yang
merupakan kawasan tertinggal karena tidak mempunyai akses yang cukup terhadap pusat-
pusat pertumbuhan.

2. INTERAKSI ANTARA KECAMATAN JOMBANG DENGAN KECAMATAN


DIWEK (tinggi)

Diwek adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Indonesia. Diwek
dilalui jalan provinsi yang menghubungkan Jombang dengan Pare (Kediri) dan Malang.
Kecamatan ini terdapat Pondok Pesantren Tebuireng, serta makam pahlawan nasional Wahid
Hasyim. Pabrik Gula Tjoekir berada di desa Cukir, Diwek. Kecamatan Diwek berada di
sebelah selatan Kecamatan Jombang yang berbatasan langsung. Dari hasil menggunakan
model gravitasi Kecamatan Diwek merupakan interaksi yang kuat. Hal ini disebabkan karena
banyaknya populasi karena Kecmatan Diwek wilayah banayak sebagai perumahan dan jarak
antara Kecamatan Diwek yang berddekatan dengan Kecamatan Jombang karena orang
cenderung melakukan pergerakan dalam jarak yang dekat. Kecematan Jombang merupakan
pusat perekonomian dan merupakan pusat pengembangan mempunyai fasilitas umum yang
lengkap, sehingga menjadi tujuan bagi para masyarakat Kecamatan sekitar untuk mengakses
fasilitas yang ada. Pergerakan yang terjadi karena pusat pendidikan pesantren terbesar dan
adanya pabrik gula di Kecamatan Diwek. Interaksi lain yaitu karena merupakan jalan utama
yang dilalui jalan provinsi yang menghubungkan Jombang dengan kota besar lainnya.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Ngusikan,_Jombang. Diunduh 21 maret 2018.
http://jombangkab.go.id/index.php/page/detail/kecamatan-Ngusikan.html. diunduh 21
maret 2018.
http://suhandaeka.blogspot.co.id/2012/03/analisis-pengembangan-wilayah-
kabupaten.html. diunduh 21 maret 2018
http://mustoviaazahro.blogspot.co.id/2013/05/interaksi-keruangan.html. Diunduh 21
maret 2018.
Kasikoen, Ken Martina . 2016. KETERKAITAN ANTAR WILAYAH (STUDI KASUS :
KABUPATEN CILACAP). Jurusan Teknik Planologi. Universitas Esa Unggul.
Rohmadiani, Dede. 2017. Strategi Pengembangan Wilayah Hinterland Kabupaten
Gresik. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya: Surabaya.
Segrita, Atta, dkk. 2012. Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah
Sekitarnya. Universitas Diponegoro Semarang : Semarang.
Santoso, dkk. 2012. Analisis Keterkaitan Wilayah secara Sektoral Kawasan GKS Plus
terhadap Jawa Timur. Seminar Nasional CITIES 2012.

Você também pode gostar