Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstract
Direct contact with the waste can be increasing health problems risk. The volume of waste
is affected by population, population activities, and lifestyle. Government enforces many
policy in order to address the waste problems. The purpose of this study was to find out
the waste problem in the Yogyakarta Municipality and to know the strategy to handling it.
Qualiative study was applied in this research. The informant was a delegation of stakehold-
er regarding waste management, with purposive sampling. Analysis data were performed
by using explanantion building using content analysis. The highest number of waste was
produced on March 2014 and the lowest on July 2014.. In Yogyakarta municipality, TPA
Piyungan gave biggest waste contribution. . The peak of waste volume was in 2012 and tend
to decrease until 2014. All the waste problems started from the downstream (community) ,
process (government who manage waste) and upstream (TPA). All problem were identified
and government made a policy about manage waste that involved all sectoral empowering
program by stakeholder on waste management.
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jl. Prof. Dr. Soetomo Janturan Warungboto Yogyakarta
Email : rahmasti_fkmuad@yahoo.com
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
97
Asti Mulasari, dkk / Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta
2 Pencemaran air sungai Pengembangan kapasitas dan Profil BLH Kota Yogyakarta
pemberdayaan untuk mengelola Tahun 2013
sampah
3 Perilaku masyarakat yang belum baik Pengembangan kapasitas dan Profil BLH Kota Yogyakarta
dalam mengolah sampah pemberdayaan untuk mengelola Tahun 2013
sampah
4 Keterbatasan umur teknis TPA Pengembangan kapasitas dan Profil BLH Kota Yogyakarta
Piyungan pemberdayaan untuk mengelola Tahun 2013
sampah
5 Keberlanjutan metode pengelolaan Studi banding ke TPA Bengkala Buletin Kartamantul Edisi I
sampah TPA Piyungan Kabupaten Buleleng Bali April-Mei Januari-April 2013
2013 Dan IV 2013
6 Keberadaan TPS Ilegal di perbatasan Pendampingan Kartamantul bek- Buletin Kartamantul Edisi II
Kota Yogyakarta erjasama dengan LSM Lestari Mei-Juni 2013
8 Amanat UU No. 18 Tahun 2008 Pemerintah DIY berperan serta Bulatin Kartamantul Edisi
menerapkan sanitary landfill ataupun dalam pengelolaan TPA Piyungan IV 2013
teknologi lain yang berbiaya besar
98
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
Gambar 1. Timbulan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk jumlah timbulan
sampah di Kota Yogyakarta yang dibuang ke TPA Piyungan Tahun 2014
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa per- adalah kurangya kesadaran masyarakat dalam
masalahan sampah di Kota Yogyakarta terkait mensikapi dan mengelola sampah. Masyarakat
dengan masalah jangkauan pelayanan, dampak masih banyak yang membuang sampah semba-
dari perilaku pembuangan sampah yang tidak rangan di sungai. Bahkan ketika sudah disedia-
baik, dan masalah teknis pengelolaan sampah kan tempat pembuangan sampah sememtara
di TPA Piyungan. (TPSS) di lingkungannya, masyarakat masih
Dari Gambar 1 terlihat penurunan yang tidak tertib dalam waktu ataupun tempat mem-
signifikan pada bulan Oktober dan Desember buang sampahnya. Konsep 3R (reuse, replace,
2014. Kerusakan tersebut tepatnya terjadi pada recycle) tidak diterapkan dengan baik dan per-
tanggal 01 Oktober 2014 - 23 Oktober 2014 ilaku membuang sampah sembarangan masih
serta pada tanggal 15 Desember 2014 - 31 De- tinggi.
sember 2014. Hal itu karena terjadi kerusakan Permasalah di bagian hilir karena
teknis jembatan timbang dan perhitungan di- kurangnya kesadaran masyarakat. Perilaku
lakukan manual, tidak dapat mencatat secara yang tidak baik sering kali disebabkan karena
akurat jumlah sampah yang masuk ke TPA Pi- tingkat pengetahuan dan sikap yang kurang
yungan. Kerusakan jembatan timbang sering baik. Hal tersebut sejalan dengan penelitian
terjadi pada setiap tahunnya, misalnya pada Mulasari (2014) yang menyebutkan bahwa
tahun 2009, 2009, dan 2010. banyaknya TPS ilegal kemunginan disebabkan
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa per- karena pengetahuan dan sikap masyarakat ten-
masalahan sampah di Kota Yogyakarta terkait tang lingkungan yang tidak baik. Pengetahuan
dengan masalah jangkauan pelayanan, dampak dan sikap yang tidak baik tersebut menyebab-
dari perilaku pembuangan sampah yang tidak kan perilaku membuang sampah yang tidak
baik, dan masalah teknis pengelolaan sampah baik pula.
di TPA Piyungan. Permasalahan persampahan Pada bagian proses, pelayanan publik bi-
Kota Yogyakarta dapat dipandang dari tiga dang persampahan di Kota Yogyakarta dilaku-
sudut pandang yaitu permasalahan dari hilir: kan oleh BLH Kota Yogyakarta. Cakupan pe-
penimbul sampah (masyarakat), permasala- layanan persampahan di Kota Yogyakarta baru
han dari proses: organisasi pengelola sampah mencapai 85%. Hal tersebut disebabkan karena
Kota Yogyakarta (BLH Kota Yogyakarta), dan keterbatasan sumber daya dan anggaran. Per-
permasalahan di hulu : pada pengelola sampah masalahan tersebut terus diupayakan untuk
akhir (TPA Piyungan). diatasi. Tindakan yang dilakukan dengan terus
Pada bagian hilir, permasalahan yang meningkatan kualitas dan kuantitas sarana-
muncul dari masyarakat penimbul sampah prasarana termasuk di dalamnya infrastruktur.
99
Asti Mulasari, dkk / Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta
Selain itu, direncanakan pula program pem- isasi pengelolaan sampah di daerah dan TPA.
berdayaan masyarakat untuk membantu pen- Sarana prasarana yang belum merata di seluruh
gelolaan sampah dari sumber penimbulnya. wilayah dan sumber daya manusia yang belum
Hal tersebut dinyatakan dengan tegas oleh in- terpenuhi menjadi permasalahan utama selain
forman dapat terlihat pula dari perencanaan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mem-
program yang dilakukan oleh BLH Kota Yog- buang sampah pada tempatnya dan mengolah
yakarta. sampah (Kosmanto, 2012).
Pada bagian hulu, pengelolaan TPA Pi- Di Zimbabwe, permasalahan dan keter-
yungan dirasa stakeholder belum dapat maksi- batasan pengelolaan sampah juga dihadapi oleh
mal, baik dari sistem atau teknologi yang dit- Departemen Pengelola Limbah di daerah terse-
erapkan, seperti contoh yang dikemukakan di but. Pertambahan penduduk meningkatkan
atas bahwa sering terjadi pula kerusakan sarana jumlah sampah, masyarakat masih membuang
prasarana yang ada di TPA. TPA Piyungan pen- sampah sembarangan, terjadi kekurangan in-
gelolaannya dilakukan dari sharing dana antara frastruktur dan sarana prasarana pengelolaan
Kabupaten Bantul. Sleman, dan Kota Yogya- sampah (Chikobnu, 2011). Di India permasala-
karta. Upaya perbaikan telah dilakukan dan di- han pengelolaan sampah perkotaan disebabkan
inisiasi dengan kerjasama tiga kabupaten/kota karena anggaran, sarana–prasarana, perenca-
dengan fasilitator Sekber Kartamantul walau- naan dan data operasional, dan kepemimpinan
pun secara bertahap karena keterbatasan teknis (Sharholy, 2008).
dan anggaran. Pemerintah daerah seringkali Permasalahan persampahan juga terjadi
memiliki permasalahan pengelolaan sampah di Kano Metropolis Nigeria. Kota ini memi-
yaitu terkait dengan permasalahan teknik, ang- liki permasalahan terkait kebijakan, anggaran,
garan yang terbatas, pemenuhan sarana prasa- saran dan prasarana, serta teknis pengelo-
rana yang masih kurang, serta permasalahan laan sampah (Butu, 2014). Ibadan, Nigeria,
pemberdayaan masyarakat (Suyanto, 2014). permasalahan sampah disebabkan karena si-
Permasalahan yang dihadapi oleh BLH kap warganya yang tidak sadar lingkungan,
Kota Yogyakarta terkait persampahan ditemu- kurangnya sumber daya manusia dan sarana
kan di daerah lain seperti di Kabupaten Beng- prasarana pengelolaan, kurangnya perencanaan
kulu Selatan. Dinas Kebersihan Pertamanan tata kota dan minimnya anggaran (Fafioye,
dan Tata Kota Kabupaten Bengkulu selatan 2013). Lagos Municipality, Negeria, memiliki
memiliki permasalahan dalam usaha optimal- permasalahan tentang perilaku membuang
Gambar 2. Volume sampah perbulan per tahun di TPA Piyungan (data 2009-2014)
100
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
Gambar 3. Volume sampah dari sumber penghasil sampah dari tahun 2009-2014
sampah sembarangan, TPA ilegal, dan penum- industri dan ledakan populasi menyebabkan
pukan sampah di kota (Ojo, 2014). adanya migrasi ke daerah perkotaan dan men-
Gambar 2 menunjukkan bahwa dari ta- gakibatkan peningkatan jumlah sampah secara
hun ke tahun, sejak tahun 2009 sampai 2014, signifikan (Butu, 2014).
volume sampah yang diangkut ke TPA Piyun- Di Kota Dhaka, Bangladesh, kenaikan
gan mengalami peningkatan (ditunjukkan dari volume sampah dipengaruhi oleh bulan dan
garis linier trendline). Sampah pada tahun 2014 musim. Volume sampah di negara tersebut
merupakan sampah terbanyak dibanding ta- meningkat ketika musim hujan dan ketika
hun sebelumnya. Penyimpangan data terjadi musim buah (Hai, 2005). Penelitian di Mis-
pada Oktober dan Desember 2014 karena ter- souri Colombia menyebutkan bahwa volume
jadi kerusakan server jembatan timbang di TPA sampah di sana dipengaruhi oleh musim dan
Piyungan. kondisi geografi (Zeng, 2005).
Gambar 3 menunjukkan bahwa Kota Yo- Pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta
gyakarta pada setiap tahunnya merupakan pe- sebagai solusi permasalahan sampah telah di-
nyumbang sampah terbesar yang diangkut ke lakukan oleh BLH Yogyakarta dan Sekber Kar-
TPA Piyungan, diikuti oleh Kabupaten Sleman tamantul DIY. Pengelolaan sampah dilakukan
dan Bantul. Volume sampah tertinggi pada dengan membuat beberapa kebijakan dengan
tahun 2012 dan terus menurun sampai tahun dilandasi peraturan perundangan. Hal tersebut
2014. membuktikan keseriusan pemerintah dalam
Hasil penelitian menunjukkan volume mengatasi permasalahan sampah perkotaan.
sampah terbanyak dihasilkan oleh Kota Yog- Pengelolaan sampah yang diatur dalam
yakarta diikuti oleh Kabupaten Sleman, dan berbagai peraturan perundangan tersebut pada
Bantul. Pada akhir tahun kemungkinan besar Tabel 2 menunjukkan legalitas dan kewajiban
sampah di DIY meningkat karena merupakan yang mengikat untuk melaksanakan pengelo-
musim liburan dan banyak wisatawan yang laan sesuai yang diamanatkan oleh barbagai
berkunjung dari daerah lain ke DIY. Seperti peraturan perundangan tersebut. Hal itu da-
halnya yang terjadi di Kota Yogyakarta, dae- pat berarti pula bahwa pengelolaan sampah di
rah perkotaan hampir selalu memiliki masalah Kota Yogyakarta merupakan hal yang dianggap
persampahan yang sama. Peningkatan pen- penting dan strategis harus dilakukan. Per-
duduk, migrasi, dan perkembangan industri di masalahan sampah Kota Yogyakarta menjadi
suatu daerah meningkatkan produksi sampah. tanggung jawab bersama antara beberapa in-
Kondisi tersebut juga terjadi di banyak daerah stansi.
atau negara, seperti di Nigeria. Perkembangan Dari Tabel 3 telah terlihat berbagai ben-
101
Asti Mulasari, dkk / Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta
102
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
5 Dinas Kesehatan Promosi Kesehatan : 17 Pesan Utama Perilaku Hidup Materi Promosi Kesehatan Di-
Kota Yogyakarta Bersih dan Sehat nas Kesehatan Kota Yogyakarta
(http://kesehatan.jogjakota.
co.id/?exec=viewprokes&id=1)
6 PPEJ Regional Sasaran organisasi : Meningkatnya pengelolaan ba- Tujuan dan Sasaran Pusat Pen-
Jawa han B3 dan sampah gelolaan Ekoregion Jawa Ke-
mentrian Lingkungan Hidup
(http://ppejawa.com/8_tujuan.
html)
103
Asti Mulasari, dkk / Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta
104
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
membuat masyarakat berfikir untuk menam- ini menemukan tidak didapatkan adanya kerja
bah produksi sampah, karena semakin banyak sama atau koordinasi lintas sektoral dengan di-
sampah yang dihasilkan maka semakin besar nas kesehatan. Padahal dampak besar yang pas-
retribusi yang harus dibayarkan. Kerja sama ti timbul dari pengelolaan sampah perkotaan
lintas sektoral dalam pengelolaan sampah telah adalah dampak kesehatan selain dari dampak
dilakukan antara PPEJ Regional Jawa, DPUP- kerusakan lingkungan. Belum ditemukan-
ESDM DIY, Sekber Kartamantul, dan Badan nya fakta tentang kerja sama secara terstruktur
Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. Kerja antara pelaksana teknis pengelolaan sampah
sama lintas sektoral yang dilakukan salah sa- perkotaan dengan dinas kesehatan setempat
tunya untuk melakukan pengelolaan sampah juga ditemukan di Kota Semarang (Ernawati,
perkotaan dan operasional TPA Piyungan. Ber- 2012). Tidak adanya kerja sama antara dinas
bagai bentuk tanggung jawab dalam mengelola pengelola sampah dengan dinas kesehatan juga
sampah yang memungkinkan telah dilakukan ditemukan di Bali (Anggraini, 2011).
sesuai kapasitas masing-masing.
Hal tersebut juga sesuai dengan peneli- Penutup
tian yang dilakukan di kota Semarang, bahwa Permasalahan persampahan Kota Yog-
penanganan sampah domestik umumnya di- yakarta meliputi permasalahan di bagian hilir,
tangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan yaitu penimbul sampah (masyarakat) yang ter-
yang membawahi Unit Pelaksana Teknis Daer- us meningkat. Permasalahan di bagian proses,
ah (UPTD) Tempat Pemprosesan Akhir (TPA), yaitu organisasi pengelola sampah Kota Yo-
TPA berada di Kelurahan Jatibarang sebagai pu- gyakarta (BLH Kota Yogyakarta) disebabkan
sat pengolahan dan pemrosesan sampah Kota karena keterbatasan sumber daya dan angga-
Semarang, Badan Lingkungan Hidup (BLH) ran. Permasalahan di bagian hulu, yaitu pada
dan Dinas Pasar yang membawahi sampah di pengelola sampah akhir (TPA Piyungan) yang
pasar-pasar (Ernawati, 2012). disebabkan karena sistem atau teknologi yang
Kerja sama pengelolaan sampah juga diterapkan belum optimal.
dilakukan di Bali dengan membentuk Sar- Permasalahan persampahan Kota Yogya-
bagita. Sarbagita adalah suatu ikatan kerjasa- karta diselesaikan dengan membuat kebijakan
ma wilayah yang terdiri dari Kota Denpasar, pengelolaan sampah,menjalankan kewenangan
Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan dan dan kapasitas dalam mengelola sampah secara
Kabupaten Gianyar dalam rangka memecah- optimal, serta dilakukan kerja sama lintas sek-
kan berbagai permasalahan pengelolaan ling- toral. Kerja sama lintas sektoral yang dilakukan
kungan hidup dan kebersihan secara terpadu belum meliputi bidang kesehatan.
terutama untuk mewujudkan kepentingan ber-
sama di wilayah Sarbagita (Anggraini, 2011). Daftar Pustaka
Peran pemerintah dalam pengelolaan sampah Aditya. Sarwono. Rozikin. 2010. Sinergitas Stake-
terpadu di memang sangat penting, namun ket- holders Untuk Administrasi Publik Yang
erlibatan seluruh stakeholders dalam pengelo- Demokratis Dalam Perspektif Teori Gov-
laan sampah terpadu akan menjadikan segala ernance (Studi Pada Tempat Pengelolaan
Sampah Terpadu Mulyoagung Bersatu Ke-
sesuatunya menjadi lebih efektif dan efisien
camatan Dau, Kabupaten Malang). Jurnal
(Aditya, 2010). Kerja sama dengan stakeholder Administrasi Publik, 2 (3) : 407-413.
sangat dibutuhkan. Penanggulangan sampah Anggraini. 2011. Aspek Kelembagaan Pada Pengelo-
membutuhkan kerja sama antara pemerintah laan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Re-
pusat dan daerah, sektor swasta, nasional dan gional. Jurnal Permukiman, 6 (2) : 65-74.
internasional LSM, nasional dan internasional BSN. 2008. SNI tentang Pengelolaan Sampah di Pu-
investor, dan masyarakat (Moruff, 2012). Untuk mukiman, SNI 3242 : 2008. Badan Standarisa-
dapat berhasil dalam mengelola sampah perko- si Nasional. Indonesia.
taan dibutuhkan kerja sama antar sektor infor- Burhanudin. Budiyono. Mulasari, S.A. 2008, Faktor-
mal dan sektor formal (Ojo, 2014). Faktor yang Berhubungan dengan Kelainan
Kulit Secara Subjektif Petugas Pengakut
Hasil kerja sama lintas sektoral baru
Sampah Di Kota Yogyakarta. Jurnal Kesmas,
terkait teknis pengelolaan sampah. Penelitian
105
Asti Mulasari, dkk / Analisis Situasi Permasalahan Sampah Kota Yogyakarta
106