Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Cara Kerja Sistem Komputer - Pengolahan data yang menggunakan komputer sebagai
medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data
adalah suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti, yaang berupa sebuah informasi.
Agar komputer dapat digunakan untuk mengolah sebuah data menjadi sebuah informasi,
maka diperlukan sebuah sistem yang yang disebut sistem komputer. Sistem yang dimaksud
disini terdiri atas elemen-elemen yang saling terhubung sehingga membentuk satu kesatuan
yang dapat digunakan untuk melakukan tujuan pokok dari sistem tersebut.
Pada artikel ini akan saya jelaskan cara kerja dari sistem komputer tersebut. Mulai dari data
dimasukan, diproses, sampai data tersebut dicetak, ditampilkan, dan dikeluarkan kembali.
Baca lebih lanjut jika Anda ingin tahu bagaimana caranya sebuah data diproses hingga
menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.
1. Pemasukan (Input)
Tahap pemasukan (input) merupakan tahap awal dari proses pengolahan yang terjadi pada
sistem komputer. Tahap ini berupa pemasukan data mentah ke dalam sistem komputer
melalui input device. Contoh dari peralatan masukan (input device) diantaranya, keyboard,
mouse, scanner, dll. Alat-alat inilah yang digunakan untuk memasukan data yang hendak
diolah. Seperti hal nya keyboard, difungsikan untuk memasukan huruf, angka,
maupun simbol-simbol lainnya ke dalam komputer yang selanjutnya akan diproses.
2. Pemrosesan (Process)
Pada tahap ini, data yang telah dimasukan melalui peralatan input tadi akan diproses. Tahap
proses ini dilakukan oleh processing device yaitu CPU. Yang mana CPU ini dapat melakukan
fungsi perhitungan dan logika untuk perbandingan (ALU) dan juga mengontrol (CU). Pada
tahap ini, data yang masih mentah tadi diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut siap
dicetak menjadi informasi yang lebih bermanfaat.
3. Pengeluaran (Output)
Pada tahap ini, data yang tadinya telah dimasukan melalui peralatan input, kemudian diproses
oleh CPU akan bisa dicetak apabila sudah siap. Pencetakan ini bisa berupa hardcopy dan juga
softcopy. Hard copy berarti menggunakan media fisik seperti kertas ataupun yang lainnya.
Softcopy berarti menampilkan gambar visual melalui monitor ataupun
projektor. Yang termasuk dalam peralatan output disini adalah, monitor, projector, printer,
dll.
4. Penyimpanan (Storage)
Tahap ini merupakan proses perekaman hasil pengolahan ke alat penyimpan (storage device)
dan dapat dipergunakan kembali sebagai input untuk proses selanjutnya. Jadi, data mentah
yang telah diproses tadi dapat disimpan pada media penyimpanan (Storage device) agar
nantinya bisa digunakan kembali sewaktu-waktu apabila ingin mencetak data tersebut.
Pada gambar terlihat dua anak panah yang saling berlawanan arahnya, ini menunjukan bahwa
data dapat disimpan dan diambil kembali jika dibutuhkan untuk keperluan pengolahan data.
Sebenarnya, pengolahan data ini tidaklah memiliki ujungnya. Terbukti, dari informasi
yang didapat dari data yang diolah sebelumnya, masih bisa dikembangkan lagi menjadi
sebuah informasi yang lebih bermanfaat lagi.
Misalnya:
B. Kata Turunan
Misalnya:
bergeletar
dikelola
penetapan
menengok
mempermainkan
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
(Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.)
Misalnya:
bertepuk tangan
garis bawahi
menganak sungai
sebar luaskan
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
(Lihat juga keterangan tentang tanda hubung, Bab V, Pasal E, Ayat 5.)
Misalnya:
menggarisbawahi
menyebarluaskan
dilipatgandakan
penghancurleburan
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai.
Misalnya:
adipati mahasiswa
aerodinamika mancanegara
antarkota multilateral
anumerta narapidana
audiogram nonkolaborasi
awahama Pancasila
bikarbonat panteisme
biokimia paripurna
caturtunggal poligami
dasawarsa pramuniaga
dekameter prasangka
demoralisasi purnawirawan
dwiwarna reinkarnasi
ekawarna saptakrida
ekstrakurikuler semiprofesional
elektroteknik subseksi
infrastruktur swadaya
inkonvensional telepon
introspeksi transmigrasi
kolonialisme tritunggal
kosponsor ultramodern
Catatan:
(1) Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara
kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
(2) Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata
dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
Misalnya:
C. Kata Ulang
Misalnya:
D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar, kambing hitam, kereta api cepat luar biasa, mata pelajaran, meja tulis,
model linear, orang tua, persegi panjang, rumah sakit umum, simpang empat.
Misalnya:
Misalnya:
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
(Lihat juga Bab III, Pasal D, Ayat 3.)
Misalnya:
Catatan:
Misalnya:
H. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
Jangan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
Catatan:
Misalnya:
3. Partikel per yang berarti 'mulai', 'demi', dan 'tiap' ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya:
1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan
tanda titik.
Misalnya:
A.S.
Kramawijaya
Muh. Yamin
Suman Hs.
Sukanto S.A.
Bpk. bapak
Sdr. saudara
Kol. kolonel
Misalnya:
PT Perseroan Terbatas
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
Misalnya:
dll. dan lain-lain
hlm. halaman
Yth. (Sdr.
Yang terhormat (Sdr. Moh. Hasan)
Moh. Hasan)
Tetapi:
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
Misalnya:
Cu kuprum
TNT trinitrotoluen
cm sentimeter
kVA kilovolt-ampere
l liter
kg kilogram
Rp
(lima ribu) rupiah
(5.000,00)
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf
dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya:
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil
Misalnya:
Catatan:
1. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazin pada kata
Indonesia
2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan
yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim
digunakan angka Arab atau angka Romawi.
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)
(i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan
(iv) kuantitas
Misalnya:
Misalnya:
4. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
Misalnya:
a. Bilangan utuh
Misalnya:
dua belas 12
dua puluh dua 22
dua ratus dua puluh dua 222
b. Bilangan pecahan
Misalnya:
setengah 1/2
tiga perempat 3/4
seperenam belas 1/16
tiga dua pertiga 3 2/3
seperseratus 1/100
satu persen 1%
satu dua persepuluh 1,2
6. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.
Misalnya:
Misalnya:
tahun '50-an (tahun lima puluhan)
uang 5000-an (uang lima ribuan)
lima uang 1000-an (lima uang seribuan)
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,
sperti dalam perincian dan pemaparan.
Misalnya:
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan
5 orang memberikan suara blangko.
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan
kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Bukan:
10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya
lebih mudah dibaca.
Misalnya:
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali
di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.
Misalnya:
Kantor kami mempunya dua puluh orang pegawai.
Bukan:
Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima) buku dan majalah.
12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan
puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus) rupiah.
←Bab II
Bab IV→
Kategori:
Karya 1987
Menu navigasi
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Versi terdahulu
Pencarian
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung kopi
Bantuan
Wikisource
Tentang Wikisource
Bak pasir
Menyumbang
Bagikan
Facebook
Twitter
Google+
Cetak/ekspor
Buat buku
Unduh versi PDF
Versi cetak
Perkakas
Pranala balik
Perubahan terkait
Pengunggahan berkas
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Kutip halaman ini
Bahasa
Tambah interwiki
Sumber : www.alpensteel.com
Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi
atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan
telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca,
tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di
Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih
sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah
subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.
Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan
malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau
menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkankarena uap
air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi
pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih
banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal
ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit
pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus
tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap
dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin
akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane)
yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan
dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.
Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian
Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya
curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering
di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-
spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan
pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.