Você está na página 1de 7

I.

VISI PUSKESMAS

Visi Puskesmas Selemadeg Barat adalah “Terwujudnya Kesehatan Masyarakat


yang Optimal dan Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Selemadeg Barat”.

Dalam rangka mewujudkan visi puskesmas tersebut maka dalam program UKS
memiliki tugas untuk melaksanakan pelayanan yang bermutu,berkinerja dan
bermanfaat melalui pelaksanaan program UKS

II. ANALISIS SITUASI


a. Analisis Internal
Analisis internal dapat dibagi menjadi :
1. Analisis sumber daya
1.1 MAN
Berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,
seorang tenaga pelaksana UKS Puskesmas harus memiliki
kompetensi sebagai berikut:

Kompetensi Berdasarkan SK Yang ada di Analisis


Kepala Dinas Puskesmas
1. Pendidikan Memiliki Tenaga sesuai
pendidikan Pelaksana UKS
minimal D III puskesmas
Perawat atau Selemadeg
sudah Barat lulusan
mendapatkan S1
pelatihan Keperawatan,
Ners & sudah
mendapatkan
pelatihan
sebanyak 1 kali
2. Pengalaman kerja Sudah bekerja di Tenaga sesuai
instansi Pelaksana UKS
sekurang- puskesmas
kurangnya Selemadeg
selama 2 tahun Barat sudah
bekerja di
Puskesmas
Selemadeg
Barat selama 4
tahun ( dari
tahun 2014
sampai
sekarang)
3. Kemampuan Mampu Belum semua Tidak
melaksanakan kegiatan UKS sesuai
kegiatan yang mencapai target
ada dalam yang telah
program UKS ditentukan
karena petugas
hanya sendiri
sebagai
pelaksana dan
petugas juga
dalam status
memegang
program lain
sehingga terjadi
keterbatasan
waktu dan
tenaga.

1.2 MATERIAL
a. Sarana

No Sarana Yang harus ada Yang ada

1 R.Program 1 ruangan Sudah ada

b. Prasarana

No Prasarana Yang harus ada Yang ada

1 UKS Kit 1 2 Kit

2 Meja Kerja 1 -

3 Kursi Kerja 1 -

c. Bahan Medis habis pakai: -


d. Bahan habis pakai : -
e. ATK
No Jenis barang Yang harus ada Yang ada RTL

1 Form Sesuai kebutuhan - Amprah di


Penjaringan JKN

2 Form Sesuai - Amprah di


Pemeriksaan Kebutuhan JKN
Berkala

3 Pulpen 1 kotak - Amprah di


JKN

4 Type X 2 buah - Amprah di


JKN

5 Penggaris 1 buah - Amprahdi


JKN

6 Buku Register 2 Buah - Amprah di


JKN

7 Buku Rapor Sesuai kebutuhan 20 buah Amprah di


dinkes

f. Obat :-
g. Alat kesehatan
h. Alat Non kesehatan

1.3 MONEY
Dana bersumber dari BOK,JKN

1.4 METHOD

No Yang harus ada Ket

1 SOP Penjaringan Ada

2 SOP Pembinaan UKS ada

3 SOP Pembinaan Dokcil ada

4 SOP Pemeriksaan ada


Berkala

5 SOP Cara menimbang ada


Berat Badan
6 SOP Cara mengukur ada
tinggi Badan

7 SOP Pemeriksaan visus ada

8 SOP Pemeriksaan indera Tidak ada


pendengaran

1.5 MARKET
Sasaran kegiatan program UKS adalah sekolah, anak usia sekolah
(SD & SMP) yang ada di wilayah Puskesmas Selemadeg Barat.

1.6 MINUTE
Waktu pelaksanaan kegiatan terlampir.

2. Analisis Capaian Kegiatan Tahun Sebelumnya


Dari pelaksanaan kegiatan pemeriksaan berkala belum tercapai target
(100 %) yaitu 91,48 %, yang disebabkan karena belum semua siswa
dilakukan pemeriksaan berkala (siswa SMP diambil sampel), dan
pembinaan dokter kecil juga belum tercapai target 100 % (30%) yang
disebabkan karena hanya 6 sekolah yang membentuk dokter kecil.

3. Analisis Masukan Internal : -

4. Analisis Survey Kepuasan Masyarakat :-

5. PDCA
Berdasarkan siklus PDCA selama 1 tahun maka didapatlah permasalahan
yang belum bisa ditindaklanjuti, yaitu masih ada sekolah yang belum
membentuk dokter kecil da nada beberapa siswa yang belum menerima
screening pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setiap 6 bulan sekali.

6. ABK kredensialing :-

7. Lokmin Lintas program : -

8. Data Obat, BHP : -

b. Analisis Eksternal
Masukan masyarakat : -
Hasil SMD,MMD : -
Peraturan baru : -

I. Identifikasi dan Prioritas masalah


a. Identifikasi Masalah
- Beberapa siswa tidak mendapatkan screning kesehatan yang
dilakukan tiap 6 bulan sekali
- 14 sekolah dari 20 sekolah SD di wilayah Selbar belum membentuk
dokter kecil
- Prasarana untuk menunjang program belum lengkap

b. Penentuan prioritas Masalah

No Masalah Penentuan Prioritas Total Skor

U S G

1 - Beberapa siswa tidak 5 5 5 15


mendapatkan screning
kesehatan yang
dilakukan tiap 6 bulan
sekali

2 - 14 sekolah dari 20 4 5 5 14
sekolah SD di wilayah
Selbar belum
membentuk dokter kecil

3 - Prasarana untuk 4 4 4 12
menunjang program
belum lengkap

Berdasarkan hasil scoring maka didapatkan prioritas masalah sebagai berikut :


1. Beberapa siswa tidak mendapatkan screning kesehatan yang
dilakukan tiap 6 bulan sekali
2. 14 sekolah dari 20 sekolah SD di wilayah Selbar belum membentuk
dokter kecil Prasarana Dalam pelaksanaan program Gizi belum
lengkap
3. Prasarana untuk menunjang program belum lengkap

II. Identifikasi dan prioritas penyebab masalah


a. Identifikasi penyebab masalah

Masalah Identifikasi Penyebab


Beberapa siswa tidak mendapatkan Saat kunjungan screning hanya
screning kesehatan yang dilakukan tiap 6 menggunakan sampel siswa karena
bulan sekali keterbatasan waktu dan tenaga

14 sekolah dari 20 sekolah SD di wilayah Kurangnya sosialisasi dan partisipasi guru


Selbar belum membentuk dokter kecil dan leading sector dalam pembentukan
dokter kecil

Prasarana untuk menunjang program Belum ada realisasi untuk pengadaan


belum lengkap sarana karena keterbatasan dana

III. Identifikasi dan penentuan prioritas pemecahan masalah


Metode yang digunakan adalah metode diskusi. Hasil diskusi memutuskan
pemecahan masalah antara lain:
1. Membuat rencana ulang kegiatan screening kesehatan untuk siswa usia
sekolah di tahun berikutnya yang dilaksanakan tiap 6 bulan sekali dan
pada saat kegiatan seluruh sasaran dilakukan pemeriksaan dan tidak
menggunakan sampel
2. Memberikan advokasi ke sekolah untuk pembentukan dokter kecil dan
memberikan advokasi kepada UPTD pendidikan di tingkat Kecamatan
agar mensosialisasikan kepada sekolah agar membentuk dokter kecil
3. Mengusulkan dana
4. BOK/JKN untuk melengkapi prasarana yang kurang.

IV. Analisis SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


 Dana BOK Pusk  Wilayah Pusk Selbar paling
Selbar terbesar di luas di kab.Tabanan (11
Kab. Tabanan desa,73 dusun)
 Pemegang program  TPG baru mendapatkan
dan Bidan desa pelatihan hanya sekali sesuai
mampu bekerja dengan kompetensi
sama dengan baik
dalam pelaksanaan
kegiatan

Kesempatan (O)  Mengusulkan  Melakukan advokasi dengan


 Bisa melaksanakan pelatihan untuk TPG kepala sekolah untuk
kegiatan sesuai agar sesuai dengan membentuk dokter kecil
dengan kebutuhan kompetensi.  Melaksanakan sosialisasi
dan kondisi tentang dokter kecil di tingkat
puskesmas sekolah
 Dana bisa  Merencanakan ulang untuk
dimanfaatkan untuk kegiatan screening terhadap
mencapai target anak usia sekolah
program  Mengusulkan pemenuhan
prasarana program melalui
dana BOK atau JKN

Ancaman (T)  Belum semua anak


 Belum maksimalnya usia sekolah
pelaksanaan mendapatkan
program UKS karena sreening kesehatan
keterbatasan waktu setiap 6 bulan sekali
dan kurangnya karena keterbatasan
tenaga pelaksana waktu dan tenaga,
serta belum semua
sekolah memiliki
dokter kecil karena
pihak sekolah belum
membentuk dan
belum ada himbauan
dari instansi
pendidikan tentang
pentingnya
pembentukkan
dokcil.

Você também pode gostar