Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Visi
Misi
b. Struktur organisasi
BNPB
BPBD
e. Kesimpulan
Dalam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 bencana
didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (
UU No. 24 tahun 2007 Pasal 1 ayat (1) )
a) Bupati/wali kota;
b) Ketua DPRD kabupaten/kota;
c) Instansi pemerintah dan/atau satuan kerja perangkat
daerah sesuai dengan kebutuhan;
d) Kepala kepolisian resor;
e) Komandan distrik militer/komandan satuan unsur TNI;
dan
f) Kepala kejaksaan negeri.
3) Unsur masyarakat, terdiri atas:
a) Tokoh agama;
b) Tokoh adat;
c) Tokoh masyarakat;
d) Pegiat perdamaian; dan
e) Wakil pihak yang berkonflik.
4) Unsur masyarakat harus memperhatikan keterwakilan
perempuan sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen).
2. Keanggotaan Provinsi
1) Keanggotaan Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial
provinsi, terdiri atas unsur pemerintah daerah dan
masyarakat.
2) Unsur Pemerintah terdiri atas:
a) Gubernur;
b) Ketua DPRD provinsi;
c) Instansi Pemerintah dan/atau satuan kerja pemerintah
daerah provinsi sesuai dengan kebutuhan;
d) Kepala kepolisian daerah;
e) Panglima daerah militer/komandan satuan unsur TNI;
f) Kepala kejaksaan tinggi; dan
g) Unsur Pemerintah Daerah pada Satuan Tugas
Penyelesaian Konflik Sosial skala kabupaten/kota.
3. Keanggotaan Nasional
1) Keanggotaan Satuan Tugas Penyelesaian Konflik Sosial
skala nasional, terdiri atas unsur Pemerintah dan
masyarakat.
2) Unsur Pemerintah, terdiri atas:
c. Kesimpulan
d. Kesimpulan
BNPP sebagaimana dimaksud merupakan lembaga pemerintah
nonkementerian, yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada
Presiden, dengan bunyi Pasal 47 Ayat (1,2) UU tersebut.
Adapun tugas NPP di antaranya adalah:
a. Menyusun dan menetapkan norma, standar, prosedur, kriteria, serta
persyaratan dan prosedur perizinan dalam penyelenggaraan Pencarian
dan Pertolongan
b. Memberikan pedoman dan pengarahan dalam penelenggaraan
Pencarian dan Pertolongan
c. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan Pencarian
dan Pertolongan dan,
d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BNPP memiliki
kewenangan untuk mengerahkan personel dan peralatan yang dibutuhkan
dari TNI dan Polri untuk melaksanakan Operasi Pencarian dan
Pertolongan. "BNPP mendirikan kantor/pos Pencarian dan Pertolongan
sesuai dengan kebutuhan dan wilayah tanggung jawab penyelenggaraan
Pencarian dan Pertolongan," bunyi Pasal 49 UU itu.